TRIBUNNEWS.COM - Kontingen Australia mengkhawatirkan kondisi lapangan tiga stadion tempat mereka bertanding, yang masih belum memenuhi standar turnamen internasional.
Belum lama ini media massa Brasil melansir artikel tentang adanya 7 stadion Piala Dunia yang masih belum memenuhi standar ideal FIFA, termasuk Stadion Maracana yang terkenal di Rio de Janeiro. Nah, tiga stadion tempat pertandingan Soccerros pun ada dalam daftar itu, bahkan tergolong yang terburuk.
Stadion Arena Pantanal di Cuiaba, tempat Australia melakoni pertandingan pertama melawan Cile, mempunyai masalah tumbuhnya rumput yang tidak rata sehingga dapat mempengaruhi laju bola. Menurut berita yang dilansir SMH, masalah ini sudah diketahui cukup lama, tapi belum berhasil juga diatasi.
Masalah ini, menurut pakar rumput lapangan olahraga, akibat rumput tersebut tidak menerima sinar Matahari yang cukup. Masalah ini sudah umum untuk stadion-stadion beratap, dan dapat diatasi dengan memasang lampu pemanas sebagai sumber cahaya artifisial.
Stadion Porto Alegre, tempat Australia bertemu Belanda, dan Stadion Curitiba, lokasi pertandingan lawan Spanyol, juga memiliki masalah yang sama. Hanya saja untuk Curitiba kondisinya paling buruk, karena pengelola stadion mengabaikan saran kurator dari FIFA untuk menggunakan rumput asli. Mereka malah memilih menggunakan rumput sintetis yang dipasang di atas pelat. Jadi nantinya pertandingan bukan di atas lapangan tanah, tapi di atas pelat buatan.
Masalahnya, Socceroos akan bermain di lapangan itu setelah lapangan tersebut digunakan untuk pertandingan Iran kontra Nigeria, dan Honduras kontra Ekuador. Tiga hari kemudian di lapangan itu akan berlangsung pertandingan Aljazair lawan Rusia.
Share This Thread