Page 4 of 28 FirstFirst 1234567814 ... LastLast
Results 46 to 60 of 412
http://idgs.in/70983
  1. #46
    Jorvenz's Avatar
    Join Date
    Apr 2008
    Location
    Planet Earth
    Posts
    1,822
    Points
    2,191.10
    Thanks: 4 / 13 / 7

    Default

    Mana ne Part 3?
    ga ada crita tentang void ya? pengen denger crita nyamuk.. hehe..

  2. Hot Ad
  3. #47

    Join Date
    Dec 2007
    Location
    Bandung,Indonesia
    Posts
    2,236
    Points
    550.87
    Thanks: 54 / 102 / 50

    Default

    Quote Originally Posted by sh4_no View Post
    Part – 5 Sahabat perang yang baru, serta camp yang baru

    Tiba-tiba langit menjadi gelap, dan ada suara, yang berbahasa elf, dimana aku tidak mengerti apa yang dibicarakan. Namun, tiba-tiba muncul bulan sabit, dan cahayanya langsung menerangi mayat Shendelzare, dan para ghoul yang sedang menyantap sisa-sisa tubuh Shendelzare tiba-tiba mati begitu saja terkena sinar itu. Saat itu pula, kulihat ketakutan terpancar dari wajah Mortred, saat itu juga aku bertanya pada dirinya….

    “ Mor….tred…., kraaah, suara….sia…..pa…..itu….? “

    Dengan nafas yang terputus-putus, dan wajah yang penuh ketakutan Motred menjawab pertanyaanku….

    “ Itu suara Dewi Elune, beliau pasti mengawasi kita daritadi. Dia pasti memiliki suatu rencana…., dia… “

    Sebelum Motred menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dari sisa tubuh Shendelzare bangkit sesosok arwah, yang lama-kelamaan berwujud seperti Shendelzare sendiri. Arwah itu memandang kami dengan sinis, serta mengeluarkan geraman yang terdengar sangat ganas. Lalu, arwah itu menghilang begitu saja, entah emana, diikuti menghilangnya bulan sabit mistis di langit. Aku yang tidak tahu menahu soal Dewa maupun Dewi bangsa Elf hanya terbengong-bengong, tidak seperti Mortred yang ketakutan. Mortredpun dengan segera memberiku isyarat untuk pulang ke camp Scourge.

    Beberapa saat kemudian, kami telah tiba di camp scourge. Setiba di camp scourge, Lich King mengatakan sesuatu padaku….

    “ Leoric, tugas pertamamu sudah berjalan dengan lancar, aku sudah mempercayai kekuatanmu. Sekarang, kau dan Mortred adalah jendral di pasukanku, untuk selamanya, huahahahahaha..... “

    Tawa Lich King yang terakhir terdengar begitu licik di telingaku, namun aku tak mengerti apa yang dirasakan Mortred. Bahkan, ia terlihat sulit beradaptasi di camp barunya, dia segera mencari hutan, untuk tempat tinggalnya. Aku hanya berpikir, dia pasti sulit untuk meninggalkan area pepohonan, yang selama ini sudah menjadi rumah kesayangannya.

    Sejenak kemudian, aku melamun. Aku samar-samar mendengar suara Davion. Aku juga membayangkan, sosoknya waktu dia masih anak-anak, saat pertama kali ia kudidik mengayunkan pedang. Namun, lamunanku pecah dengan cepat, karena aku mendengar namaku di sebut oleh beberapa jendral veteran Scourge, yang berada di belakangku.

    “ Hai, kudengar kau bernama Leoric ya?, huahahaha, jadi kau bangga dengan kemenangan pertamamu?, huh.... “

    Kulihat makhluk berbentuk laba-laba itu menertawakanku. Aku juga merasa bahwa dia sedang mengintimidasi diriku. Tanpa pikir panjang, aku menjawab perkataannya....

    “ Kraaah, ja....di...., kau pikir...., laba-laba sepertimu...., sudah cu....kup kuat un....tuk.... menantangku....? Kraaah, aku....tidak....takut.... “

    Mendengar ucapanku, makhluk itu dengan segera mengeluarkan duri-duri panjang, yang kira-kira berukuran satu meter dari kulitnya yang sudah terlihat tebal itu. Tanpa pikir panjang, aku juga mengambil pedang yang ada di punggungku. Aku siap menyerang da diserang oleh makhluk jelek itu. Pertama, dia memukul tanah, dan mengeluarkan duri-duri berarah vertikal setinggi dua meter kearahu dengan cepat. Aku dengan segera membelah duri yang ada di depanku sambil mengelak ke belakang. Makhluk itu terlihat makin marah. Dia menggeleng-gelengkan epalanya seperti banteng ganas.

    Setelah menggeleng-gelengkan kepalanya, dia menyemburkan kilat berwarna hijau ke arahku. Kilat itu kutepis dengan tamengku, dan menghilang. Makhluk itu semakin marah, dia tiba-tiba menghilang entah kemana. Saat kulihat sekitar, para ghoul, dan jendral lain memandang duel kami, sambil bersorak-sorak. Terlihat pula, ada beberapa jendral yang bertaruh atas pertarungan kami, dengan taruhan barang-barang sejenis Crystalis, Helm of Dominator, dan barang lain yang tak pernah kulihat.

    Tiba-tiba kurasakan hawa pembunuh di belakangku. Dengan segera kuayunkan pedangku ke arah belakang, dan benar saja, makhluk itu ada di belakangku, siap menerkamku dengan kedua tangannya yang tajam seperti pisau, namun tertepis oleh ayunan pedangku. Dia terlihat lebih marah, namun, aku dengan segera menyerangnya dengan pedangku. Kupatahkan duri-duri dari kulitnya, namun usahaku sia-sia. Dalam hitungan detik, duri-duri itu tumbuh kembali seperti semula. Dan apa yang terjadi?. Tanganku tertancap oleh duri yang baru saja kupotong. Tanpa banyak pikir, kucabut duri itu, dan benar saja, lubang di tanganku ternyata cukup dalam.

    Lubang itu dengan cepat tertutup, dan aku merasa semakin tertantang. Kulempar paluku ke arah laba-laba itu. Dia segera terpental, dan tubuhnya terbalik. Kulihat, ternyata di bagian perut makhluk itu, kulitnya sungguh tipis, dan saat aku akan menusukkan pedangku ke perutnya, tiba-tiba ada sebilah pedang yang menghalangi pedangku untuk menembus tubuh laba-laba besar ini. Ketika kulihat, ternyata pemilik pedang itu adalah..........


    TO BE CONTINUED

    All, sorry kalo bagian ini membosankan ato jelek ya ::ampun::
    bagus kok,bagus

  4. #48
    testngoo's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    I Love Jakarta
    Posts
    1,247
    Points
    1,563.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    lanjutin lagi plzzz penasaran trus nih

  5. #49
    andrew_sheva's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    Solo-Surabaya
    Posts
    11,330
    Points
    1,524.83
    Thanks: 44 / 73 / 63

    Default

    ini cerita nyrempet2 dikit lho kk

    shandelzare sodara mortred mati

    kan emang ceritanya shandelzare dibunuh ama mortred

    jadi mungkin pas cerita ini wujudnya mungkin msih warden

  6. #50
    Demolist's Avatar
    Join Date
    Mar 2008
    Posts
    213
    Points
    239.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    wah cukup bagus ceritanya..ditunggu ya lanjutannya

  7. #51
    [FIR]'s Avatar
    Join Date
    Jun 2007
    Location
    earth
    Posts
    264
    Points
    303.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by sh4_no View Post
    Part – 5 Sahabat perang yang baru, serta camp yang baru

    Tiba-tiba langit menjadi gelap, dan ada suara, yang berbahasa elf, dimana aku tidak mengerti apa yang dibicarakan. Namun, tiba-tiba muncul bulan sabit, dan cahayanya langsung menerangi mayat Shendelzare, dan para ghoul yang sedang menyantap sisa-sisa tubuh Shendelzare tiba-tiba mati begitu saja terkena sinar itu. Saat itu pula, kulihat ketakutan terpancar dari wajah Mortred, saat itu juga aku bertanya pada dirinya….

    “ Mor….tred…., kraaah, suara….sia…..pa…..itu….? “

    Dengan nafas yang terputus-putus, dan wajah yang penuh ketakutan Motred menjawab pertanyaanku….

    “ Itu suara Dewi Elune, beliau pasti mengawasi kita daritadi. Dia pasti memiliki suatu rencana…., dia… “

    Sebelum Motred menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dari sisa tubuh Shendelzare bangkit sesosok arwah, yang lama-kelamaan berwujud seperti Shendelzare sendiri. Arwah itu memandang kami dengan sinis, serta mengeluarkan geraman yang terdengar sangat ganas. Lalu, arwah itu menghilang begitu saja, entah emana, diikuti menghilangnya bulan sabit mistis di langit. Aku yang tidak tahu menahu soal Dewa maupun Dewi bangsa Elf hanya terbengong-bengong, tidak seperti Mortred yang ketakutan. Mortredpun dengan segera memberiku isyarat untuk pulang ke camp Scourge.

    Beberapa saat kemudian, kami telah tiba di camp scourge. Setiba di camp scourge, Lich King mengatakan sesuatu padaku….

    “ Leoric, tugas pertamamu sudah berjalan dengan lancar, aku sudah mempercayai kekuatanmu. Sekarang, kau dan Mortred adalah jendral di pasukanku, untuk selamanya, huahahahahaha..... “

    Tawa Lich King yang terakhir terdengar begitu licik di telingaku, namun aku tak mengerti apa yang dirasakan Mortred. Bahkan, ia terlihat sulit beradaptasi di camp barunya, dia segera mencari hutan, untuk tempat tinggalnya. Aku hanya berpikir, dia pasti sulit untuk meninggalkan area pepohonan, yang selama ini sudah menjadi rumah kesayangannya.

    Sejenak kemudian, aku melamun. Aku samar-samar mendengar suara Davion. Aku juga membayangkan, sosoknya waktu dia masih anak-anak, saat pertama kali ia kudidik mengayunkan pedang. Namun, lamunanku pecah dengan cepat, karena aku mendengar namaku di sebut oleh beberapa jendral veteran Scourge, yang berada di belakangku.

    “ Hai, kudengar kau bernama Leoric ya?, huahahaha, jadi kau bangga dengan kemenangan pertamamu?, huh.... “

    Kulihat makhluk berbentuk laba-laba itu menertawakanku. Aku juga merasa bahwa dia sedang mengintimidasi diriku. Tanpa pikir panjang, aku menjawab perkataannya....

    “ Kraaah, ja....di...., kau pikir...., laba-laba sepertimu...., sudah cu....kup kuat un....tuk.... menantangku....? Kraaah, aku....tidak....takut.... “

    Mendengar ucapanku, makhluk itu dengan segera mengeluarkan duri-duri panjang, yang kira-kira berukuran satu meter dari kulitnya yang sudah terlihat tebal itu. Tanpa pikir panjang, aku juga mengambil pedang yang ada di punggungku. Aku siap menyerang da diserang oleh makhluk jelek itu. Pertama, dia memukul tanah, dan mengeluarkan duri-duri berarah vertikal setinggi dua meter kearahu dengan cepat. Aku dengan segera membelah duri yang ada di depanku sambil mengelak ke belakang. Makhluk itu terlihat makin marah. Dia menggeleng-gelengkan epalanya seperti banteng ganas.

    Setelah menggeleng-gelengkan kepalanya, dia menyemburkan kilat berwarna hijau ke arahku. Kilat itu kutepis dengan tamengku, dan menghilang. Makhluk itu semakin marah, dia tiba-tiba menghilang entah kemana. Saat kulihat sekitar, para ghoul, dan jendral lain memandang duel kami, sambil bersorak-sorak. Terlihat pula, ada beberapa jendral yang bertaruh atas pertarungan kami, dengan taruhan barang-barang sejenis Crystalis, Helm of Dominator, dan barang lain yang tak pernah kulihat.

    Tiba-tiba kurasakan hawa pembunuh di belakangku. Dengan segera kuayunkan pedangku ke arah belakang, dan benar saja, makhluk itu ada di belakangku, siap menerkamku dengan kedua tangannya yang tajam seperti pisau, namun tertepis oleh ayunan pedangku. Dia terlihat lebih marah, namun, aku dengan segera menyerangnya dengan pedangku. Kupatahkan duri-duri dari kulitnya, namun usahaku sia-sia. Dalam hitungan detik, duri-duri itu tumbuh kembali seperti semula. Dan apa yang terjadi?. Tanganku tertancap oleh duri yang baru saja kupotong. Tanpa banyak pikir, kucabut duri itu, dan benar saja, lubang di tanganku ternyata cukup dalam.

    Lubang itu dengan cepat tertutup, dan aku merasa semakin tertantang. Kulempar paluku ke arah laba-laba itu. Dia segera terpental, dan tubuhnya terbalik. Kulihat, ternyata di bagian perut makhluk itu, kulitnya sungguh tipis, dan saat aku akan menusukkan pedangku ke perutnya, tiba-tiba ada sebilah pedang yang menghalangi pedangku untuk menembus tubuh laba-laba besar ini. Ketika kulihat, ternyata pemilik pedang itu adalah..........


    TO BE CONTINUED

    All, sorry kalo bagian ini membosankan ato jelek ya ::ampun::
    wait wait wait

    ada yg janggal!!

    leoric bukannya berbentuk tengkorak??

    sejak kapan tengkorak bisa di tancepin duri??

    wakakkakaka
    PUBLIC:Serenity99

    Behind A Thorny Path There Lies A Path Of The King

  8. #52
    sh4_no's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    Rumah ;p
    Posts
    2,747
    Points
    7,883.07
    Thanks: 9 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by [FIR] View Post
    wait wait wait

    ada yg janggal!!

    leoric bukannya berbentuk tengkorak??

    sejak kapan tengkorak bisa di tancepin duri??

    wakakkakaka
    Gini kk, maksudnya, duri si Anu'Barak itu, nembus, alias stab ke tulangnya si Leoric, trs dicabut, geto, tulang aja bisa di potong koq, ahahahahah:to_become_senile:

  9. #53
    sh4_no's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    Rumah ;p
    Posts
    2,747
    Points
    7,883.07
    Thanks: 9 / 0 / 0

    Default Sorry double post, lanjutan cerita >.<

    Part – 6 Perang tanpa akhir ep.1

    Lubang itu dengan cepat tertutup, dan aku merasa semakin tertantang. Kulempar paluku ke arah laba-laba itu. Dia segera terpental, dan tubuhnya terbalik. Kulihat, ternyata di bagian perut makhluk itu, kulitnya sungguh tipis, dan saat aku akan menusukkan pedangku ke perutnya, tiba-tiba ada sebilah pedang yang menghalangi pedangku untuk menembus tubuh laba-laba besar ini. Ketika kulihat, ternyata pemilik pedang itu adalah seseorang yang memiliki sayap besar, dua pedang berbentuk bulan sabit, buta, dan tegap…., dia adalah Terrorblade, yang juga salah satu pengkhianat bangsa Elf….

    “ BERHENTI LEORIC, dia adalah temanbmu sekarang…., aku mengetahui semuanya dari Lich King, dank au Anu’Barak…, sekali lagi kau sombong, kupastikan Lich King tak bias menghidupkanmu lagi untuk kedua kalinya…. “

    Dengan angkuh, Terrorblade angkat kaki dari dekat tubuh makhluk yang bernama Anu’Barak itu. Sejenak, Anu’Barak menyimpan duri-duri dari tubuhnya kembali masuk ke dalam kulitnya yang tebal. Lalu dia menatapku sambil mengangguk, menunjukkan bahwa dia kalah dalam duel ini. Seketika itu juga, para jendral Scourge yang lain langsung bersorak, berteriak, dan ada yang mengerumuniku, seraya berkata….

    “ Hebat sekali kau bias mengalahkan Anu’Barak yang kuat itu, tiga sorakan untuk teman baru kita, LEORIC!!!!! “

    “ Leoric, aku Anu’Barak kagum padamu, karena itu, kau kuberi salah satu barangku…., leburkan barang ini dengan bantuan Leragas…., dia akan membuat pedangmu menjadi lebih kuat…. “

    Hmmm, kulihat Anu’Barak memberiku BattleFury sebagai hadiah kemenanganku. Sesuai petunjuknya, akupun meminta bantuan orang yang ditunjuk Anu’Barak untuk melebur BattleFury ke dalam pedangku.


    Tak lama setelah peleburan berhasil, pedangku ini semakin berkilau. Mata pisaunya terlihat makin tajam, dan warna pedangku menjadi keemas-emasan, warnanya sungguh menantang. Namun, tiba-tiba datang seorang jendral, yang keadaan tubuhnya sudah tidak karu-karuan, penuh dengan luka. Dia adalah musuh lamaku...., Magnus....

    “ Heeeh....heh...., DENGARKAN, para Sentinel menyerang kita di sisi tenggara...., mereka mengirimkan.... Jahrakal dan Huskar, para Troll gila itu...., heeeh....hehhh, cepat bantu Pugna, dia sudah sekarat..... “

    Seketika itu juga, Magnus ambruk dan suasana hening. Dengan cepat, datang salah satu jendral veteran, mendekat ke tubuh Magnus dan berkata....

    “ Jangan khawatir teman-teman, dia hanya kecapaian. Baiklah, AKU, VOID ALIAS DARKTERROR AKAN MEMBALIKKAN KEADAAN, SIAPA YANG BERNYALI DI SINI DAN IKUT DENGANKU MENYERANG PARA TROLL GILA ITU, MAJU KE SINI!!!!!! “

    Dengan segera, aku mengajukan diri. Namun aku tak sendiri...., aku melihat beberapa dari teman baruku juga ikut mengajukan diri. Aku tidak takut dengan kedua troll itu, karena aku tahu kelemahan mereka, yaitu emosi yang tidak bisa ditahan, serta keterbatasan pengelihatan mereka di malam hari. Jendral yang mengaku sebagai Darkterror itu melihatku, dan berkata....

    “ Jadi orang baru, kau juga ikut kami?, bernyali juga...., huh, kalian semua, bereskan Huskar, aku akan menyelesaikan duel panjangku dengan Jahrakal.... “

    Huh, sombong sekali. Jahrakal seingatku bisa memukul lebih dari sepuluh kali dalam waktu kurang dari dua detik, dengan palunya yang berat itu. Namun, ada baiknya aku melihat hasil dari duel mereka nanti. Dengan segera, ada makhluk besar berwarna ungu yang membukakan sejenis portal, dan meminta kami masuk. Dia menyebut nama kami satu persatu...., Void, Leoric, Razor, dan Leviathan...., kamipun masuk ke portal itu setelah selesai di absen olehnya.


    Dalam sekejap, kami beserta ratusan ghoul dan necromancer langsung turun ke tengah-tengah medan perang. Tiba-tiba, kami semua tercengang dengan apa yang kami lihat.

    “ Void, lihat di atas sana, tepat di ujung tombak.... “

    Kulihat, yang barusan berbicara adalah Razor, kamipun tercengang dengan pemandangan yang kami lihat. Di ujung tombak yang dimaksud oleh Razor, sudah tertancap kepala dari Pugna...., seketika itu pula, terdengar suara terompet yang sangat keras, dan, benar saja, pohon di sekitar kami langsung berubah menjadi Treants, yang jumlahnya ribuan. Kuasumsikan, jumlah pasukan kami dan mereka perbandingannya sepuluh banding seratus....

    “ Kraaaah....., Mati....kalian.... “

    Tanpa banyak pikir, aku langsung menerjang dan menebas para treants. Satu tebasan, lima treants gugur...., dua tebasan sepuluh treants...., sungguh hebat pedangku ini akibat barang Anu’Barak pikirku. Aksiku diikuti oleh tembakan petir, dan terjangan liar dari Razor dan Leviathan...., namun, Void terlihat seperti mencari sesuatu...., dan tiba-tiba dia menyeringai...

    “ DISANA KAU JAHRAKAL, HYAAA!!!!!!!!!!!!!! “

    Dengan kedipan mata, Void langsung berada tepat di depan Jahrakal...., aku tak memperdulikannya...., karena aku ada pertarunganku sendiri.....


    Sementara itu Void.....

    “ Jahrakal, mati kau kali ini, hyaaaa!!!! “

    “ Void, pukulan selambat anak kecil ini..., huahahahahah, kau pikir pukulan ini bisa mengenaiku?, apalagi dengan kudapatkannya TheButterfly dari Furion?, dasar pemimpi!!!! “

    Duelpun berlangsung sengit. Hantaman palu Void dihindari...., hantaman palu Jahrakal ditepis dengan palu Void, gerakan mereka sungguh cepat, namun, tiba-tiba Void berteriak....

    CHRONOSPHERE!!!!

    Seketika itu, waktu dan gerak orang lain selain Void terhenti...., termasuk si liar Jahrakal, Void tertawa sinis, dan mulai memukuli Jahrakal...., namun apa yang terjadi?, semua pukulannya tidak mengenai Jahrakal satupun...., lima detik berlalu dan....

    “Huahahahahah, Void, aku sudah tahu semua trikmu, tidakkah kau sadar, kau sudah dibutakan oleh sihirku?, kau hanya memukuli ilusi yang diciptakan oleh matamu..., sekarang saatnya serius..........GRAAAAAAAH......, RAMPAGE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    Seketika itu, tangan Jahrakal dipenuhi cahaya...., pukulannya membabi buta dan.........


    TO BE CONTINUED

  10. #54

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    kota yg kecil nan imut
    Posts
    323
    Points
    382.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Tyus_Tyus, yg menang Void ato Jahrakalnya??

  11. #55
    chrnos's Avatar
    Join Date
    Jun 2007
    Location
    Reality Marble
    Posts
    1,768
    Points
    650.85
    Thanks: 39 / 17 / 17

    Default

    Kyaaa. . .keren bgt cerita'na. . .lanjutin yg cpt pls. . .

  12. #56
    [FIR]'s Avatar
    Join Date
    Jun 2007
    Location
    earth
    Posts
    264
    Points
    303.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    nice story!!

    who's gonna win ???

    hmm. . .

    VOTE FOR JAHRAKAL!!
    PUBLIC:Serenity99

    Behind A Thorny Path There Lies A Path Of The King

  13. #57
    44_thinker's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    JakaRta
    Posts
    43
    Points
    57.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    wah2 jahra kayanya mng neh,,,,,,,,,,,,,,

  14. #58
    iambagus's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    dimana ada yg gratis di situ ada saya
    Posts
    557
    Points
    744.10
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    vote void . di bantuin ama leoric . gyahahahaha
    HERO DOESNT KILL HIS/HER ENEMY REMEMBER IT :p

  15. #59
    harlytersenyum's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    Bandung flower city
    Posts
    586
    Points
    764.30
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    akakak,,,itu cerita DT ma jarakal pasti ada,,,,di si Rix777 juga,,
    bagus2....keep it going bro!!!!
    ganbate kudasai

  16. #60
    Mistletoe's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    BeYoNd YoUr ImAgInaTioN!!
    Posts
    398
    Points
    458.40
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Wa dukung jarakalnya

    GO, GO, GO JAHRAKAL

    BEAT YOUR ENEMIES AND BE THE CHAMPION!!!::Jumpy::

Page 4 of 28 FirstFirst 1234567814 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •