Seakan ingin mengulang keberhasilan Playdead yang sukses dengan LIMBO di berbagai platform, developer indie OSAO akhirnya juga melakukan porting game puzzle platform adventure mereka Chronology ke iOS. Game ini diluncurkan pertama kali pada bulan Mei 2014 untuk platform PC melalui Steam. Walau memiliki kesamaan konsep dengan LIMBO, Chronology memiliki keunikan yang memberikan agan kemampuan untuk memanipulasi waktu.

Harus diakui bahwa kemampuan manipulasi waktu bukanlah hal baru di genre ini. Tapi walaupun begitu, saya tetap merasa gameplay Chronology memiliki perbedaan sendiri dengan kemampuan si tokoh utama, the Inventor, untuk bolak-balik ke masa lampau dan masa depan.




Kisah Chronology bermula ketika the Inventor terbangun di suatu hutan. Ia tidak dapat mengingat bagaimana ia bisa sampai terdampar di tempat itu. Terlebih lagi, ia tidak bisa mengingat siapa dirinya sendiri. Dunia yang ia lihat pun seakan-akan sudah kiamat karena tidak ada lagi peradaban manusia. Alih-alih bertemu dengan orang lain, ia malah menjumpai berbagai makhluk hidup yang tumbuh menjadi monster dengan ukuran raksasa. Ia kemudian berangkat melakukan perjalanan guna mencari tahu jati dirinya dan apa yang telah terjadi pada dunia yang ia ketahui.

Agan akan berperan mengendalikan sang tokoh utama dalam perjalanannya melintasi dunia yang sudah kiamat. Dalam perjalanan the Inventor, ia akan menemukan salah satu temuannya berupa jam yang bisa membawanya pergi ke masa lampau sebelum dunia kiamat dan kembali ke masa depan di mana ia kini terdampar. Selain itu, ia juga akan bertemu dengan temannya the Snail yang benar-benar seekor siput secara harafiah. Kamu akan menikmati cerita di dalam game ini melalui percakapan the Inventor dan temannya, serta dengan cutscene yang disisipkan pada saat pergantian chapter cerita.

Kontrol dalam game ini sepenuhnya dikendalikan dengan menggunakan virtual button yang terdapat pada bagian bawah layar. Agan bisa mengendalikan the Inventor dan the Snail secara bergantian untuk melewati berbagai rintangan yang menanti di perjalanan. Masing-masing tokoh memiliki keahlian dan kemampuannya masing-masing, di mana the Inventor bisa mengubah waktu dan the Snail bisa menghentikan waktu. Seringkali mereka berdua harus bekerja sama menggunakan keahlian masing-masing untuk sekadar selamat ke seberang hingga memecahkan puzzle yang menghalangi perjalanan mereka.





Puzzle ini lah yang membuat beberapa player terpaku memainkan Chronology hingga ke akhir. OSAO telah merancang bermacam puzzle di game ini dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Apalagi, game ini sangat pelit memberikan petunjuk atau mekanisme apa pun untuk melewati puzzle yang ada. Agan harus banyak-banyak bereksperimen dan bolak-balik di antara dua masa untuk mengakses pijakan yang tadinya tidak ada, atau membuka pintu yang semula terkunci.

Karena the Inventor bisa bolak-balik ke dua masa, tindakan yang ia lakukan di masa lampau akan mempengaruhi keadaan di masa depan. Di suatu level ia akan menemui sebuah tanaman yang sudah mati membusuk di samping sungai. Ia tidak bisa menyeberang sungai ini karena jaraknya terlalu lebar untuk dilompati. Ketika agan kembali ke masa lampau dan memberi air kepada tanaman tersebut yang masih hidup, ia berubah tumbuh menjadi tanaman raksasa dengan batang panjang melintasi sungai di masa depan. Batang inilah yang digunakan tokoh utama untuk menyeberangi sungai. Tidak hanya itu, the Inventor juga bisa membawa barang-barang dari masa depan ke masa lampau (atau sebaliknya) untuk memecahkan puzzle yang ada.

Selain bolak-balik ke dua masa, Agan juga harus memperhitungkan timing pergantian waktu ataupun saat di mana agan harus menghentikannya. Terkadang agan harus cekatan mengganti waktu di tengah-tengah the Inventor sedang meloncat agar bisa mengakses suatu pijakan. Agan juga harus memperkirakan timing yang pas untuk menghentikan waktu agar ia bisa melewati gergaji yang lalu lalang. Terlambat sedikit saja, tokoh utama akan jatuh ke lubang atau tewas terkena berbagai objek berbahaya.




Selain art yang indah, efek suara di game ini juga cukup enak didengar. Semua tokoh memiliki pengisi suara dalam bahasa Inggris, sehingga agan bisa mendengar percakapan mereka. agan bakalan cukup terhibur mendengar gaya berbicara the Inventor yang kaku khas kakek-kakek serta celotehan the Snail yang jenaka dan kekanak-kanakan. Beberapa karakter pendukung yang mereka temui di perjalanan juga benar-benar berbicara dalam percakapan, walau kebanyakan karakter hanya akan menggerutu ketika ditanya. Setiap chapter di sini memiliki background music masing-masing yang menurut beberapa player lumayan untuk didengar.

Di balik semua kelebihan Chronology yang para player utarakan di atas, game ini menyisakan beberapa glitch yang cukup membuat kerepotan. beberapa player bahkan beberapa kali stuck ketika melompat ke ruang di antara sekotak peti yang terletak mepet ke dinding. dan juga pernah tidak sengaja menaruh sebuah kunci di balik tumpukan bola. Ketika berusaha mengambil kembali kunci tersebut, the Inventor malah terus-menerus mengambil bola. Padahal kunci itu diperlukan untuk membuka pintu yang tertutup dan memecahkan puzzle. Kalau sudah begini, terpaksa tap tombol pause, kembali ke menu utama dan kemudian mengulang chapter dari awal karena tidak ada checkpoint di game ini.

Durasi atau panjang permainan menjadi poin kedua dari kelemahan game ini. Pada saat ini, Chronology hanya terdiri dari delapan chapter yang bisa di tamatkan hanya dalam waktu dua jam lebih. Sang developer menjanjikan kelanjutan cerita dari game ini di masa depan, namun hingga saat ini belum ada kabar lagi mengenai perkembangan petualangan the Inventor setelah sampai di tujuan akhirnya.





Agan bisa mengunduh game ini secara cuma-cuma dan memainkan bagian pertama yang terdiri dari tiga chapter awal untuk mengikuti permulaan petualangan the Inventor dan the Snail. Setelah menamatkan tiga chapter ini, agan akan ditawari bagian kedua yang terdiri dari lima chapter lanjutan kisah perjalanan mereka seharga Rp 35.000. Tidak ada iklan apa pun di dalam game ini yang mengganggu agan menikmati cerita Chronology.

Menurut beberapa player, Chronology berhasil membawa ciri khasnya ke dalam dunia puzzle platform adventure. Ini adalah bukti bahwa masih banyak developer indie yang dapat membawa angin segar di genre yang sudah familiar bagi kita semua. Namun, lama permainan game yang relatif singkat dan jumlah puzzle menantang yang tidak terlalu banyak patut agan pertimbangkan sebelum memutuskan apakah membeli IAP pada game ini atau tidak. Jika saja OSAO memberi kepastian mengenai kelanjutan kisah the Inventor, para player akan memberi value lebih pada game ini dari sekadar skor tengah-tengah.



Apple App Store Link: Chronology: Time Changes Everything, Gratis




Sumber GamesInAsia