DI antara kita mungkin dulu pernah mengoleksi beragam mainan, salah satunya patung-patungan tokoh kartun atau komik. Siapa sangka, hobi masa kanak-kanak ini bisa mendatangkan rupiah saat beranjak dewasa.
Adalah action figure sebutan mainan berkarakter dan berpose yang terbuat dari plastik atau material lainnya. Umumnya karakter mainan ini diambil dari tokoh-tokoh film, komik, video game, atau acara televisi.
Di Balikpapan, ada sejumlah remaja dan orang dewasa yang mengoleksi action figure. Ada yang spesifik pada satu tokoh atau karakter, namun ada pula yang memilih sesuai keinginan hati. Adalah Toy Photography Indonesia (ToyGraphyID) Balikpapan yang berbagi kisah tentang mainan yang saat kanak-kanak sering disepelekan ini.
Ketika ditanya mengapa memilih mengoleksi atau memiliki hobi mengumpulkan action figure, spontan mereka menjawab kompak. "Karena anak perempuan mainnya Barbie, kalau anak laki-laki mainnya action figure," diiringi tawa lepas.
Berawal dari kesamaan hobi itu, mereka bergabung dalam ToyGraphyID Balikpapan yang merupakan bagian dari penyuka action figure nasional. Saat media sosial Instagram marak sejak dua tahun lalu, hampir jadi kewajiban dan kebanggaan bagi anggotanya untuk memajang foto dari action figure.
Meski disebut mainan namun harganya tidak main-main. Dari harga termurah puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung kemampuan kocek pengoleksinya. Tercatat, action figure termahal di dunia adalah G.I. Prototipe Joe yang merupakan action figure pertama di dunia. Mainan ini dijual dalam lelang kepada Geppi Steve (pendiri Distributor Diamond Comic) senilai USD 200.000 (ekuivalen Rp 2,4 miliar).
Mahal atau murah action figure juga ditentukan dari detail penampilan dan kemampuan sendi-sendi untuk diposisikan sedemikian rupa. Tak heran, anggota ToyGraphyID Balikpapan harus bersabar untuk mendapatkan action figure incarannya. Karena selain harus menyiapkan anggaran, terkadang barangnya tidak langsung tersedia. Terlebih jika yang hendak dibeli adalah edisi terbatas dan harus berebut dengan kolektor lain.
Seperti pengalaman Hans, saat menunggu konfirmasi ketersediaan action figure incarannya, ternyata langsung tiga tokoh incarannya dijual bersamaan.
“Jadi waktu itu tiga action figure incaran saya keluar dalam bulan yang sama. Daripada keburu dibeli orang lain, aku borong semua dan menghabiskan lebih dari Rp 1 juta,” ungkap Hans.
Untuk saat ini baru action figure dari Lego yang bisa didapatkan di Balikpapan. Sementara sisanya harus didapat dari toko mainan dari luar Kalimantan yang menyediakan penjualan online.
"Selain itu, action figure bisa didapat dari jual beli sesama kolektor. Mungkin dijual karena untuk tambahan dana membeli koleksi yang lebih langka atau tokoh baru," jelas Rifky dan Hans yang lebih banyak bicara sore itu.
Sadar action figure milik mereka memiliki nilai rupiah yang tidak sedikit, mereka pun memperlakukan khusus koleksinya. Lemari pajangan dan kotak khusus disiapkan untuk menyimpan dan memajang koleksi mainan-mainan itu.
"Termasuk supaya memudahkan dalam mengecek dan membersihkan dari debu. Apalagi ini sebagai bagian investasi jika suatu saat ada yang tertarik membeli," lanjut Rifky.
Saat ini ada lebih dari 10 anggota aktif di ToyGraphyID Balikpapan yang sering kumpul bareng untuk sharing info tren dan keluaran terbaru dari action figure idola mereka.
Share This Thread