Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 15 of 23
http://idgs.in/54240
  1. #1
    Kurabadadamu's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Location
    Jkt-bdg
    Posts
    281
    Points
    421.40
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Thumbs up Catatan Harian Seorang pramugari - Berani BACA berani NANGIS!

    Catatan Harian Seorang Pramugari


    Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.

    Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.

    Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.

    Di antara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.

    Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.

    Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakkan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang di tempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.

    Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah di pesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.

    Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang di sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh di meja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah. Kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir.
    Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.

    Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.

    Dia bercerita bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal di kota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.

    Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut di tempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut.

    Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil? dan meminta saya meletakkan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.

    Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa di mata seorang desa menjadi begitu berharga.

    Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh di dalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi di luar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri, perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.

    Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi.
    Dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, "kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian," dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seorang anggota yang bekerja di lapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.

    Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya dimasa datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat

  2. Hot Ad
  3. #2
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    What a nice story....andaikan semua org di dunia bisa saling menghargai kek gituh....aahhh what a world ^^
    I'm totaly *******

  4. #3
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Agree, semakin sedikit orang yang bisa saling menghargai. Apakah ini karena faktor kehidupan di kota yang semakin sibuk sehingga rasa saling menghargai pun menghilang?
    • True love doesn't have a happy ending, because true love never ends •

  5. #4
    RiXtopia's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    Western Jakarta Former ID: ∙ ∙ ∙ RiX777
    Posts
    1,736
    Points
    7,206.21
    Thanks: 219 / 769 / 291

    Default

    whew, storynya...

    klo tentang saling menghargai di kota, skrg udah agak susah... kebanyakan sekarang menuntut untuk dihargai ketimbang menghargai
    TIDAK MENERIMA BARCEN

  6. #5
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default

    adakah kita jumpai org seperti itu diera skrg ini???? mungkin 1 diantara 100juta org yang masih bisa menghargai org lain seperti itu...
    yang suka becanda autis, BACA

  7. #6
    plenard's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Location
    YAng SEring uJan2an
    Posts
    331
    Points
    400.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    bagus ceritanya........tuh orangkampung ja kaya gitu yang gak terpelajar.....masa kita gak isa c...

  8. #7
    the_omicron's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    di Cinere say........... Ongoing Novel: S|L|M
    Posts
    3,908
    Points
    13,246.30
    Thanks: 6 / 116 / 69

    Default

    salut gw.....


    Click To Read Sweet~.

    Mari Menulis Disini

    Quote Originally Posted by dono View Post
    Dilihat dari system server kami, dikarenakan sudah lebih dari 2000 pages kami mengambil keputusan untuk menutup thread in, karena menyebabkan ada nya keberatan dari server forum sendiri. Mohon maap dan terimakasih.

  9. #8
    matrexx's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    Bumi
    Posts
    349
    Points
    460.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    cerita ny nampol banget....
    orang kampung aja yang pendidikan ny bisa dibilang kurang bisa mengucapkan kata terima kasih tanpa malu-malu
    bagaimana dengan kita yang orang kota yang tiap hari di ajarin sopan santun? untuk mengatakan terima kasih aja kita masih suka gengsi..
    betul ng tuh...?

  10. #9
    3tag_miracle's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Posts
    170
    Points
    242.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    wakkkakak, tp gw ga nangis koq ==a

  11. #10
    Kurabadadamu's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Location
    Jkt-bdg
    Posts
    281
    Points
    421.40
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by matrexx View Post
    cerita ny nampol banget....
    orang kampung aja yang pendidikan ny bisa dibilang kurang bisa mengucapkan kata terima kasih tanpa malu-malu
    bagaimana dengan kita yang orang kota yang tiap hari di ajarin sopan santun? untuk mengatakan terima kasih aja kita masih suka gengsi..
    betul ng tuh...?
    betul, makanya kita harus belajar menghargai orang lain agar kelak kita dihargai oleh orang lain...
    :ane:

  12. #11

    Join Date
    Jan 2008
    Posts
    8
    Points
    15.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    sedih.....

    hiks....
    hiks....
    maaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!

  13. #12
    testngoo's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    I Love Jakarta
    Posts
    1,247
    Points
    1,563.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Hebat deh klo kake2 dari kampung aja bisa kaya gitu
    kita yg sudah berpendidikan dan diajarkan sopan-santun sejak dulu seharusnya bisa mencontoh kakek tersebut

  14. #13
    wisnu93's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Lordaeron
    Posts
    2,443
    Points
    3,057.80
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    nice story
    ga nangiz si, cuma bagus aja critana
    untuk diambil hikmahnya
    haha..

  15. #14
    skiper's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Location
    samarinda-malang
    Posts
    377
    Points
    500.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    nice story

  16. #15
    yagami_light's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    ...Didalam Setiap Hati yg memiliki Cinta...
    Posts
    4,143
    Points
    3,482.40
    Thanks: 193 / 124 / 77

    Default

    Quote Originally Posted by matrexx View Post
    cerita ny nampol banget....
    orang kampung aja yang pendidikan ny bisa dibilang kurang bisa mengucapkan kata terima kasih tanpa malu-malu
    bagaimana dengan kita yang orang kota yang tiap hari di ajarin sopan santun? untuk mengatakan terima kasih aja kita masih suka gengsi..
    betul ng tuh...?
    He eh...betul ^^V,

    Byk org kota yg sombong...sebel asli! :dizzy:

    Quote Originally Posted by 3tag_miracle View Post
    wakkkakak, tp gw ga nangis koq ==a
    Sama nih..gw jg g nangis...

    Tp,asli ceritany nice bgt...^^

    *Semoga dgn cerita ini,qt semua bs memetik hikmah yg sgt berharga...:tense:

    @TS...thx bgt..nice! Wonderfull...!!
    Cinta dengan Indogamers? Mau punya Signature sampai 8 Baris? Mau ngedit Banner? Jadi Donatur aja !
    Apa sih kelebihan Status DONATUR itu? klik disini

    [ Event ] Make Your Own Story of Indogamers! Berhadiah Point Vbookie + Uang Tunai

    Quote Originally Posted by Orang Ganteng View Post
    Kamu ga tau ya, kalau Indogamers Banget ini lebih Supranatural daripada Forum Supranatural?

Page 1 of 2 12 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •