Page 2 of 3 FirstFirst 123 LastLast
Results 16 to 30 of 38

Thread: virus

http://idgs.in/732978
  1. #16

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    I have a dark secret which I keep only for myself.
    And now, the accumulation of foolish things I did because of that seems to take its tolls.
    Barely can walk for 3 days, as it's painful even just to move my upper body.
    It's time to envelope myself, erasing everything that may cause any sadness to others.
    I don't want to think you're sad because of me, please keep moving on.
    You can.

  2. Hot Ad
  3. #17

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    See through a normal glass window, nothing will be seen, or just a silhouette full of fake things
    Look attentively from your window with broken glass, then you'll understand why.
    From there, the smoke who fades into thin air finds its reason,
    and from there, thousands of nightmares full of melancholic screams are understandable.

    What hurt the most are to trust in everything and a dream which can't be achieved.
    What brings doom is the cause of doing foolish things.
    There's no way back, and the path in front is clear
    Here I bow down and plead, may peace be found.

    I come alone, clean and innocence
    I'll go alone, full of sins but forgiven.

  4. #18

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    dear diary,

    taukah kamu, apa cita"ku kini?
    jawabnya hanyalah sebuah hal yg sangat" sederhana, meskipun untuk mencapainya, tidaklah sesederhana kelihatannya.

    Aku ingin menulis satu saja kisah cinta yg sederhana dan indah. sulitkah?
    menulis, sudah hampir menjadi seluruh bagian hidupku, besides singing.
    tapi... selalu saja tak ada kata yg mengalir dari otakku setiap kali aku ingin memulainya.
    terlebih lagi, jari" ini, yang sering reflek bergerak tanpa terpikir saat aku ingin menyampaikan my daily complain seakan mati rasa saat aku ingin memulai menuliskan hal yg menjadi cita"ku itu. sial...

    aku tau, tak banyak waktu lagi, maka malam ini, aku akan memaksakan diriku.
    okee, first thing first, i realize it's impossible for me to write a direct sentence here, as i'm never too good with imagination.
    maybe, replies of poems/letters? seem a bit easier. (jadi... bnr" segitu susahnya ya buat gw, sampe nulis cerita aja jadinya seakan berbalas pantun/puisi? T.T)


    *
    kerlipan bintang menyapaku di perjalanan pulang
    mungkin, karena terlalu terbiasa, tak satupun kehadiran mereka kusadari
    atau, bukan itu sebabnya

    pikiranku penuh terisi oleh kerinduan akanmu
    engkau setipis udara dalam setiap hela nafasku,
    keberadaanmu hanya tampak oleh barisan kata"
    dan ceriamu hanya kudengar saat engkau menyanyikan lagu" untukku
    namun, dibandingkan ratusan pelangi dan ribuan kemewahan,
    aku lebih memilih untuk melewatkan waktuku bersamamu.

    semua yang nyata akan menjadi semu pada saatnya,
    jadi, semu itu bukanlah tak berarti
    bahkan bagiku, kau senyata hujan yang membasahi tubuhku
    dan senyata kicau ceria burung di pagi hari.


    **
    Andai saja kau tau,
    berapa banyak temanku yg mengatakan kalau aku itu bodoh dan mungkin gila.
    aku mempertaruhkan hatiku pada sebuah mic dan headset yang memperdengarkan suara dan tawamu
    dan pada sebuah layar laptop yang menampakkan kata" darimu bagiku

    ya, mungkin saja aku memang gila.
    tapi... entah apa hal darimu yang sanggup membuatku melakukan hal itu
    berapa kali aku mencoba mengusir kehadiranmu di hatiku,
    dan mencoba untuk meraih sesuatu yang lebih nyata
    namun, kembali aku selalu menyebut namamu...

    air mata dan keputusasaanku seakan tak cukup untuk mengusirmu
    karena aku selalu berharap, lagi.
    pertanyaanku tentang kenapa kau selalu tak percaya bahwa kita 'kan berakhir indah
    selalu terhenti saat kau hadir meski hanya untuk hitungan jam saja.

    bulan demi bulan berganti,
    tapi aku tak pernah berhasil mengukir nama lain di hati.



    *
    (cape, lol, lanjut ntr ya dear. gonna sleep first)


    Intermezzo dikit ya dear.
    hari ini, tepat tujuh setengah taun sejak hal itu terjadi.
    kata orang... tujuh itu angka yang sempurna, dan karena aku sama sekali ngga sempurna, maka aku sengaja memperpanjangnya selama bbrp bulan.

    time flies, tapi kl yang terjadi adalah kejadian yg menyakitkan seperti itu, 7 1/2 taun sama sekali ngga bisa dibilang waktu yang sebentar, hehe. dan kini aku tau, bahwa sudah saatnya aku berjalan lagi.
    bukan, aku berhenti bukan karena aku masih selalu teringat kejadian itu, tapi... katakan saja aku yg keras kepala, ingin menyiksa diriku dan juga orang" lain. ya, sebut saja itu keegoisanku, protesku terhadap diriku dan dunia.

    dalam kegilaanku, aku belajar sangat banyak hal yang penting untukku.
    aku mengenal kejamnya dunia, aku belajar baik buruknya diriku (tentu banyak buruknya), baik buruknya manusia, mimpi dan realita, arti kesedihan dan kebahagiaan, namun di atas semua itu, satu hal yang terpenting adalah, Tuhan tidak pernah meninggalkan aku, sejelek jeleknya, sekotor kotornya, dan serendah rendahnya aku. Terima kasih, Yesus.

    mungkin, aku adalah yg paling hina diantara banyak orang, sebut saja aku sampah yg layak ditertawakan. aku tidak menyalahkan siapapun selain diriku sendiri, karena aku yg membuat diriku seperti itu. tapi... bukankah sampahpun bisa di daur ulang?
    aku tak berharap aku terlahir kembali menjadi baru, murni seputih butiran salju yang baru turun dari langit, namun, bukankah dari salju yg telah tercecer di tanah, kita bisa membentuk boneka salju yg lucu, atau membawa keceriaan kala dibentuk menjadi bola salju yg dimainkan anak-anak?

    tentu aku tak punya kekuatan super untuk mengembalikan 7 1/2 taun waktuku yang terbuang sia", tapi setidaknya, aku bisa merubah diriku dan caraku memandang kehidupan, melupakan semuanya, dan mengingat kembali seperti apa diriku sebelum hal itu terjadi.
    aku bodoh, namun bukankah orang bodohpun bisa belajar, meskipun mungkin beberapa orang akan berkata aku terlalu lama untuk belajar.
    dan, aku tidak merasa waktu selama itu adalah kesia"an saja. jika aku yg salah, anggaplah waktuku itu adalah caraku untuk menebusnya.
    dan mungkin, jika aku tidak bersalah, anggap saja waktuku itu sebagai bukti bahwa aku sungguh tulus kepadanya, satu hal kecil dan bodoh yg bisa kulakukan demi sebuah mimpi.

    dear diary, kini, biarlah aku terbangun dari mimpiku dengan segala keceriaanku dan hal hal positif tentang kehidupan.
    aku telah menjadi kuat, karena aku tau, Dia selalu memegang tanganku.



    bales"an puisinya... lain kali ya... it's time to sing, hehe.
    Last edited by jokoyo; 30-06-15 at 22:08.

  5. #19

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    hembusan angin malam yang menerpa pipiku
    sejuk...
    disinilah aku, duduk bersama sahabat" setiaku
    diari maya, alunan lagu mandarin yg lembut, dan kepulan asap

    kali ini, tersungging senyum dari bibirku
    seiring dengan kedamaian ayng menyelimuti raga
    seiring dengan lepasnya rantai tebal yang mengungkung hati

    kini, aku tak lagi bermain dengan buaian memori tentang sebuah khayal
    bersamaan dengan berakhirnya dongeng 2750 malam
    aku dapat terus menunggu dan berharap
    namun, ribuan dongeng tak 'kan berubah menjadi satu kenyataan

    kugenggam jemariku sendiri
    dan terasa kehangatan
    aku tak lagi bertanya mengapa aku menghabiskan begitu banyak sepi sunyi malam
    hanya demi sebuah kehangatan seperti ini

    bagi sebentuk jiwa,
    setiap nafas itu indah
    tak peduli berapa banyak bara hitam yang menghembus,
    juga berapa banyak kepingan pedih yg bernaung
    karena pada akhirnya, ia akan kembali
    melayang bahagia pada kedamaian.

    tak perlu aku terlalu banyak meminta dan berharap
    sebab apa yang ada telah cukup bagiku

    biarlah mereka tertawa dan mentertawakan,
    aku 'kan hadir untuk mereka yang menangis

    biarlah mereka tetap menulis dalam buku emas mereka yang berkilau
    aku 'kan ada untuk sebuah buku lusuh dan menorehkan kisahku yang sederhana.

    aku tak akan berarti bagi sang gempita dan sorak sorai,
    namun aku akan mencoba menjadi berarti dalam sang letih dan keputusasaan
    tak 'kan lelah aku mengatakan pada mereka, bahwa hidup itu indah.
    apapun keadaannya, apapun alasannya.


    my dear, sekarang gw lagi asik ngeliat cincin batu kecubung pecah seribu warna ungu di jari gw.
    kalo gw taro di bawah cahaya lampu atau gw terangin pake senter, kilaunya ga kalah sm kilau berlian loh.
    padahal harganya cuma seratus ribuan, jauh di bawah harga berlian.
    faktanya, sangat jauh kl gw mengibaratkan diri gw sebagai berlian, tp kl cm mengibaratkan diri gw sbg batu semurah ini sih boleh lah ya.
    batu ini cm sebuah batu biasa yg kebetulan berwarna ungu (gw suka warna ungu" muda kaya gini) dan di tengah batu ini ada banyak banget retakan"
    tapi justru retakan" itu yg bikin batu ini jadi bisa berkilau kalo terkena cahaya.

    duh, cape banget, lanjut ntr lah nulisnya.

  6. #20

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    bisikkan padaku, sang waktu,
    apakah arti dua kelingking yang bertaut, pada meja kokoh yg membisu?

    bisikkan padaku, sang waktu,
    apakah arti dari desir rasa yang mengalir saat pertama memandangnya,
    arti dari jejak di penghujung jalan?

    bisikkan padaku, sang waktu
    arti dari ruang gelap yg dihiasi kelipan cahaya yang kuabaikan

    hai, engkau yang t'lah ada sejak dunia tercipta,
    dan menjadi saksi atas begitu banyak awal kisah yang berakhir
    dalam diam dan kebisuanmu, katakan padaku apa arti dari semua

    atau... kau terdiam untuk membiarkanku menulis sendiri akan kisahku?
    memberikanku kesempatan untuk menentukan sendiri abjad demi abjad dan kata demi kata?
    kutahu, saat ini kau sedang tersenyum, karena kau menyadari aku telah mengetahui rahasiamu

    bisikanmu telah kau lontarkan jauh sebelum hari ini,
    hanya saja, aku yang selalu menutup telingaku
    hanya saja, aku yg menutup hatiku terhadap sebuah realita,
    dan hanya saja, aku yg alpa menyadari, bahwa sesungguhnya, kau bukan musuhku

    beribu-ribu hari kau kubenci, kuanggap sebagai noda yg tak akan pernah terhapus
    dan keegoisanku membuatku melampiaskan seluruh kata "bersalah" terhadapmu
    kenyataannya, sama seperti kasihNya yg tak terbatas, engkau selalu hadir menemaniku
    aku salah, maafkan aku

    hai, sang waktu,
    terima kasih karena telah menemaniku dengan kesetiaanmu,
    lebih dari setiap batang rokok yang kuhisap,
    lebih dari ratusan lagu yang kudengar,
    lebih dari gelas" berisi ampas kopi yang kuminum

    dan terlebih lagi, terima kasih
    karena dalam diam, kau telah membuatku mengerti
    bahwa selama aku masih bernafas, takkan pernah hadir sebuah tanda titik dalam hidupku
    aku, masih akan terus berjalan dalam deretan koma kisah hidupku

    kini, kuulurkan jari kelingkingku,
    dan kutahu, bersama desir udara malam, kelingkingmu pun tertaut disana
    dan dalam setiap kisahku, sedih atau bahagia,
    kau akan terus bersamaku, sahabat

  7. #21

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    walking aimlessly at the night street
    here I am, taking some deep breaths
    the thoughts of previous years before,
    always come to that one remembrance
    No matter how many times I thought I've succeeded in erasing everything
    and how many times I tried to empty my brain

    It's not about that one another person,
    and not about bringing up memories
    It's about the feeling I have when I loved, when I cared about someone
    Honestly, I miss that feeling...
    How I want to love someone again like that,
    making my days and nights only for one.

    I don't ask someone to love me, ever again
    and I don't need anybody to show that they care
    It's me myself, my heart,
    which I beg for being able to find sincerity once more
    to be able to appreciate things others done to me.

    being numb and heartless,
    I'm sick and tired of it
    Now I'm as strong as a stone,
    too bad, it's followed by my heart which isn't less hard.

    I hope this silence can soften it,
    and this night wind can quiver me a bit
    please help me to find a proof, that at least I'm still a human
    with precious memories to be made along the remains of my breaths
    with sincere feeling which i can feel once again.

    to the world outside, I'm not the leading actors for the stories it makes
    let me just become a tiny part of a story
    so that I can smile when my time runs out
    I won't just stand idly, neither will i run
    I'll just walk slowly, enjoying the gentle blow of winds around me.

  8. #22

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    All of a sudden, just now I felt like I wanted to bow down and worship You.
    No special thing happened, but somehow I feel lucky to be myself, amazing isn't it?
    For so long, I feel I'm worthless with really nothing to be proud of, I don't have anything good in me, can't do anything useful for others, and I've wasted my precious life for years in vain, and I couldn't come up with a better answer for wanting to giving thanks other than because I have You.

    For me to still be able to stand where I am now after all those bad things I did, after everything I wasted and risked, and abandoned, I don't even dare to ask You to give me the simplest grace. Broken vow have changed me so much and it turned me into a really bad person, in my language, I can say I'm already damaged with no way to hope for anything. But here I am now, still alright and blessed with so many things I don't deserve to have.

    Accept my deepest bow, for all I have now is because of Your endless grace. A hundred ppl can lie to me, but I always know, I can find the meaning of true and faith in You.
    I've stopped depending on others, also on myself, and lean only on Your shoulders. Please stay beside me forever, on my way to learn to forgive and forget. There will be ups and downs ahead my path. Remind me to bow myself when it's on my ups, and I'll remember that when it's on my downs, You will hug me.

  9. #23

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Kesel juga lama", gw rupanya salah pilih game. Sepertinya KungFu Age di abandon sama developernya, ga ada update" baru, event", dll.
    Ya, terus gw main apalagi selain game itu... most of the time masih rank 3 sih, walau kadang loncat sampe ke 6, tp ya udah ga peduli lg juga, game ga bakal update lagi...
    Terus... game apalagi yg mesti gw cari skrg T.T

    btw, really want to sing now, but feel really really tired, dunno, maybe I'll just go to sleep after I finish here.
    ga tau juga mau nulis apa sbnrnya, masa mesti nulis cerita kancil dan buaya di diari @@
    sori my dear, tp kynya tulisan gw hari ini bakal ngaco n gaje, dan yg terpikir saat ini cm kata, If.


    If life is filling an empty jar with stories, why do I look for the jar days and nights and still can't find it?
    if love is supposed to be like writing a simple but cheerful bedtime story, where's the hidden empty book I need to start to write into?
    If to sacrifice means to show sincerity, to whom should I do it?

    If drinking coffee means to help me stay awake, what can I do after I stay awake on sleepless nights?
    If smoking cigarettes means to help me to stay calm and breathe a little comfort for myself, when can I end it?
    If writing is to release my burden, what else should I write if it's endless?

    If I'm the author of my own life, why can't I put the -The End- sign although I feel I've had enough?
    No, no, my dear, don't get me wrong. I'm not sad atm, I just feel I've gone through everything good and bad, I don't need more stories added into my life, I don't have anything I wish I have anymore, and if life is a puzzle, I think mine is already completed. Its picture is not at all good enough so that i can show off to others, instead I keep it just for myself. I'm not an A grade human being who deserves more, I'm just a C minus but having Him in my heart makes me feel enough.

    zap, now I'm really blank and I think I should stop now.
    This song, Zhuan Ji, is a really good song. It has accompanied me while writing here for about 1 month.
    Well, I used to listen to a song while writing, hehe. It kinda helps me when I don't know what to write anymore.
    Okay, I think I really should sleep as I'm really tired now. No singing for 4 days already

  10. #24

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Please, give me strength to face the coming days.
    give me strength to smile, no matter what happens.
    My past, this moment now, and the day to come, those are all in Your hands.
    I made mistakes, and I'll still do, whenever I'm too tired to learn, please cover it and give me peace.

    Only You who can fix whatever has been broken inside of me.
    Only You understand.

  11. #25

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    you can say that it's not easy for you, but compared to me, it's easy for you to fly like you have wings while i don't
    easy to walk by as the pavement is built, while it's hard for me to come out from this labyrinth
    easy to go through by the sea, while I swim myself to nowhere
    easy to enjoy the sunrise, while the light is burning my skin
    and easy to sleep with sweet dreams, while I'm shivering out of this cruel coldness

    but you know, we are both smiling.
    you have all the reasons for that, while as for me, I only have 2 reasons.
    the first one is, it's more painful than death if i stop.
    and the second is, time never pass, it stops at the memories when purple and white are as one.


    2PM-Sick Enough to Die
    Beast-Fiction

    insult and disgust me how you like it, i can treat myself kindly without you.


    I'm the happiest person ever alive, as I've had everything enough. I'm honest about it.

  12. #26

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    I regret writing while I was too tired and my subconsciousness took over. It's not about pride or showing off, as the truth is I've nothing to be proud of. But going back to the moment where it caused me to be who I am now, there's a part of me who can't allow it.
    Next time when my conscious and sub con part collides, I have to make sure the first one wins.

    To forgive and forget is a hard thing, but hard doesn't mean that it's impossible.

  13. #27

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Terima kasih, Tuhan Yesus.

    Dear diary, dah bbrp hari gw menemukan suatu hal sederhana namun positif ini. Taukah kamu, kalau setiap orang berpotensi untuk disebut sebagai pribadi yg hebat?
    Ya, gw ga sebut orang" terkenal yg udah jelas kehebatannya. Artis dengan suara indah, presiden dengan wibawa dan kepandaiannya buat ngurus satu negara, para pahlawan dengan kegagahan dan keberaniannya. Yg gw maksud disini adalah menjadi orang" biasa yg bisa disebut hebat.

    Orang dengan penghasilan biasa" saja namun menyisihkan seratus ribu sebulan untuk seorang anak yatim yg tak dia kenal sehingga anak itu tak putus sekolah, seorang pengendara motor yg menyisihkan satu menit waktunya untuk berhenti dan menolong orang buta menyebrang jalan, seseorang yg mendengarkan keluh kesah sahabatnya selama setengah jam tanpa menyela pembicaraan, seorang anak jalanan yg berbagi selimut dengan seorang temannya meskipun itu berarti dia ikut kedinginan karena setengah tubuhnya diterpa angin semalaman, seorang pecandu narkoba yang bergetar hebat menahan kecanduannya di saat sakaw selama beberapa bulan karena dia ingin memperbaiki hidupnya.

    Ternyata, tak perlu kemampuan yg luar biasa untuk dapat disebut hebat. Semua tergantung kemauan, bukan kemampuan.
    Beri aku hati, untuk menjadi hebat bagi diriku sendiri. Tanpa mesti terlihat dan dipuji.




    Seven Layers of Dream

    Hidup macam apa ini, aku terbelenggu oleh bayangan masa lalu yg sialnya tak mau pergi dariku. Beratus usaha kulakukan, namun hasilnya sia". Semua berakhir menyakitkan, baik itu menyakitkan aku atau mereka yg menyayangiku.Andai aku dapat memutar waktu dan mengulang saat" itu, aku tak akan begini. Aku lelah dan tertidur, kemudian akupun bermimpi...

    Hei, itu aku tujuh setengah tahun yg lalu. Masih asyik dengan hobiku bermain segala jenis game, 15 jam sehari dan bahkan lebih. "Hari ini 'kan watu dimana aku bertemu dengannya, saat semuanya bermula dan keputusanku yg salah menjadikanku terpuruk di masa depan." Aku memutuskan untuk tidak bertemu dengannya. Beberapa hari berlalu, dan aku bertemu dengan seseorang lain. Kami saling menyayangi dan hidup terasa begitu indah. Cinta tak pernah salah, dan keyakinanku pasti benar adanya. Kebahagiaan kami inilah buktinya, dan aku hidup bahagia bersamanya selama bertahun-tahun, penuh cinta dan segala keindahannya. Hingga suatu hari, aku jatuh sakit dan semua yg kumiliki habis terjual untuk berobat. Dia pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Hancur tanpa dapat menerima kenyataan, aku memejamkan mataku dan bermimpi...

    "Ini surat cerai, kau hanya perlu menandatanganinya, dan semuanya selesai" kudengar mamaku berkata pada papa.
    Tak mudah untuk menerima kenyataan memiliki keluarga broken home bagiku yg saat ini masih berstatus sebagai seorang pelajar SMA kelas dua. Dan kesedihanku tak tertahankan setiap kali aku melihat teman-temanku yg memiliki kedua orang tua yg menyayangi mereka. Aku beranjak ke kamar tidurku, dan bermimpi...

    "Masuklah ke lorong sempit itu, nanti kalian dapat sedikit merasakan apa yg dialami para tentara saat berperang" seorang tour guide berbicara pada kami, rombongan peserta tour ke Vietnam ini. Jujur, saat merangkak di lorong bawah tanah sempit sepanjang dua puluh meter itu, aku merasa takut. Di depan dan belakangku ada peserta tour yg ikut merangkak bersamaku. Dan terlintas pikiran, seandainya salah seorang di depanku mendadak pingsan dan tak bisa maju untuk keluar... Untungnya hal itu tak terjadi dan aku berhasil keluar dengan selamat, LoL. Beberapa hari kemudian, aku pulang dengan membawa sebuah peluru dari Vietnam yg katanya bekas dipakai pada masa perang. Akupun tidur dan bermimpi...

    Aku, seorang pelajar kelas dua SMP, sedang menyanyikan lagu "Kemesraan" di depan kelas. Bukan, bukan aku yg sok ngartis, tapi itu adalah ujian praktek seni suara. Aku memilih lagu itu di antara 3 pilihan lagu lainnya yg sama sekali tak pernah aku dengar. Aku mendapat nilai 8, nilai sempurna untuk nilai sebuah pelajaran seni, dan akhirnya dipaksa oleh si pak guru untuk kembali menyanyi pada saat perpisahan. No problem, I like singing so much. Masa SMP yg indah bersama para sahabat, malam perpisahan itu aku pulang dengan sedikit beban, berharap kami semua dapat bersama-sama lagi di SMA. Akupun tertidur dan bermimpi...

    Dah kebayang gimana nanti mama bakal mengayunkan gagang sapu itu ke kakiku. Di atas kertas itu tertulis namaku, kelas 5 SD, beserta nilai 55, ulangan IPA.
    Dulu mama sangat menyayangiku, dan entah kenapa, dia berubah sejak 3 tahun yg lalu. Dia menjadi sangat keras dan galak terhadapku. Kurobek kertas ulangan itu, pulang dengan rasa takut yg amat sangat, dan berjalan menuju kamar tidurku. Akupun bermimpi...

    Aku yang berumur 8 tahun sedang menggandeng tangan mamaku yg penuh dengan mainan baru untukku. Apapun yg kuminta selalu dia berikan. Aku bangun terlalu pagi keesokan harinya, berniat untuk mengambil raket bulutangkis di garasi. Playing with wall, guru bultangku selalu menyuruhku untuk berlatih seperti itu saat tak ada teman berlatih. Dan yg kusaksikan saat itu sungguh mengejutkanku. Mama sedang berpelukan dengan sopirku di taman rumah yang terletak di belakang garasi. Rumah masa kecilku sangatlah luas, ada dua taman di bagian depan dan belakang. Dan di samping rumah terdapat kebun tempat papa memelihara puluhan ekor kambing, ratusan ekor ayam, lengkap dengan sebuah kolam ikan yg cukup besar. Mereka tak menyadari kehadiranku, dan akupun bergegas membangunkan papa yang akhirnya memergoki mereka.
    Sejak hari itu, rumahku menjelma menjadi neraka, setiap hari dipenuhi dengan pertengkaran mama dan papa. Malam menjelang, dan akupun bermimpi...

    Hei, itu aku, di dalam kasur kecil segi empat, lengkap dengan mainan bayi dan dot. Zz aku tak mau berlama-lama di mimpi ini. Apa yg dapat kulakukan selain menangis dan tertawa cengengesan. Aku tidur dan bermimpi...

    Aku kembali ke masa pertama saat sebelum aku tertidur pertama kali. Sambil menatap monitor PC ku, dan menuliskan sebuah cerita yg entah fiksi atau nyata di sebuah diari. Namun kali ini, aku merasa bersyukur untuk hidupku. Jika ada yg menciptakan mesin waktu dan aku dapat memilih untuk kembali ke mimpi mana saja di antara ketujuh mimpiku, maka aku tak akan menggunakan kesempatan itu. Aku dapat menjadi aku yg sekarang, itu semua merupakan proses panjang dari penggalan-penggalan kisah kehidupanku sendiri. Aku yakin, masa lalu tak akan pernah dapat kuubah, dan, meskipun bisa, mungkin aku akan berakhir lebih buruk dari sekarang. Pada kenyataannya, hidupku sekarang tidaklah buruk. Aku memiliki beberapa orang yg dengan tulus menyayangiku, sangat memperhatikanku. Jika ada hal yg harus kuubah, itu adalah diriku sendiri. Aku ingin menjadi orang yg lebih baik, aku ingin menjadi orang yg hebat dengan hal-hal kecil yg bisa aku lakukan. Dan yang terpenting, aku sedang tersenyum dan bersyukur saat ini karena aku tau, mimpi terakhir ini bukanlah sebuah mimpi.

    Terima kasih, Tuhan Yesus. i love U.
    Last edited by jokoyo; 26-08-15 at 01:42.

  14. #28

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Dear diary,
    Papaku adalah orang yg luar biasa, dalam artian yg positif dan negatif.
    Well, aku terbiasa dengan pandangan" liberal. aku tidak menyukai segala sesuatu yg kaku, yg mengungkung, yg membuatku harus berpura-pura.
    Mungkin, karena satu hal yg kelam di masa laluku yang membuatku seperti boneka yg tak memiliki kehendak bebas.
    Bukan berarti aku tak memiliki sopan santun, namun setidaknya, dengan papa, aku selalu berbicara dengan kata" layaknya sahabat, bukan seperti seorang anak yg berbicara dengan penuh hormat.
    Saling sindir dan ledek yg kadang menimbulkan kemarahan satu sama lain, namun yg lebih sering, kami saling menertawai kebodohan satu sama lain dan berakhir dengan tawa lepas. Aku tau dia menyayangiku, seperti layaknya sebagian besar ayah yg sangat menyayangi anaknya.

    Papa bukan seorang ayah yg sempurna, karena dia melakukan begitu banyak kesalahan, terutama terhadap dirinya sendiri. Dia pernah dua kali masuk penjara, karena judi dan narkoba. Dia pernah menghabiskan 10 miliar rupiah dalam kurun waktu 5 tahun, sebagian besar demi kesenangan dirinya sendiri, dan sebagian kecil sisanya karena ambisinya untuk bangkit kembali yg akhirnya gagal. Kadang, aku kecewa terhadapnya karena hal itu, tapi karena aku tau latar belakang yg menyebabkan dia seperti itu, aku tak pernah menyalahkannya. Lagipula, apa yg dihabiskan semuanya berasal dari usahanya sendiri, usaha yg halal tanpa menipu dan merugikan orang lain. Dan yg terpenting, kini dia telah lepas dari kedua hal itu, menjalani hari tuanya dengan sederhana, dan tetap menyayangi dan memperhatikanku meskipun bukan dengan limpahan materi seperti dulu.

    Meskipun begitu tidak sempurna, dia hanya bersalah satu kali padaku, yg kubalas dengan satu kesalahanku padanya. Aku sangat bersyukur, meskipun dalam begitu banyak hal kami memiliki pandangan yg sangat bertolak belakang, namun hingga kini kami masih dalam keadaan baik" saja layaknya dua sahabat yg saling memaafkan.
    Satu hal positif yg luar biasa darinya, dia sangat toleran terhadap kesalahan orang lain. Pernah dalam salah satu debat kami tentang pencuri, pencopet, maling, dll, dimana aku mati"an berkata kalau mencuri itu salah, dia mengatakan hal yg sebaliknya. Dia bilang "Lu bulang begitu dari sudut pandang orang lain, bukan dari sudut pandangnya. Gimana kalau dia mencuri buat biaya istrinya melahirkan? Gimana kalau dia mencuri buat beli obat anaknya yg sakit? Atau, cm sekedar buat beli rokok dan makan sehari", tp karena dia ga ada duit, jd terpaksa mencuri?" Gw terdiam, ngga lagi sepenuhnya menyalahkan si pencuri, tp tetep aja ngga setuju.

    Dalam debat yg lain, dia berkata, "Ngga ada yg namanya cinta yg selamanya. Dalam keluarga, pasti ada salah satu pihak yg nyeleweng, entah dalam arti beneran nyeleweng sama orang lain, atau nyeleweng dalam pikiran. Sebenernya udah ga sayang sm pasangannya, tp ya terpaksa hidup bersama karena udah punya anak, atau karena ngga mau di cap jelek sm keluarga besar dan relasi"nya kalau sampe cerai." Gw mati"an mempertahankan pendapat gw kalo cinta sejati itu ada, tapi dari sekian keluarga yg gw kenal dan sebut, mau ngga mau gw harus mengakui kalo kata" papa itu benar. Gw dan papa cm nemu satu pasangan yg bener" punya cinta yg sejati (tentunya selain kisah Pak Habibie dan Ibu Ainun yg sangat bikin gw terharu itu), itu adalah kakek nenek gw.
    Dulu, kakek gw sakit stroke dan dirawat dengan begitu telatennya sm nenek, sampe" akhirnya nenek gw juga ikutan sakit dan malah pergi duluan. Ketika nenek pergi, kakek mulai jarang makan, baik makanan dan obatnya, meskipun dipaksa. Dan dua bulan kemudian, kakek pun pergi. Sebelum pergi, kakek bilang dalam bahasa Chinese, "Sebentar lagi gw bakal bareng lagi sm istri gw."

    Papa cm pernah satu kali menyalahkanku, satu hal yg mungkin disesalinya sampai sekarang, karena saat 1-2 kali aku membicarakan hal itu, dia terdiam. Bagiku, itu satu"nya kesalahan papa terhadapku seumur hidupku. Dan satu kesalahanku padanya adalah, (di samping kesalahan"ku ketika masih anak") aku belum atau mungkin tak akan pernah mampu membuat dia bahagia. Mungkin ada satu atau dua hal yg kulakukan dan membuat dia senang dan tertawa, tapi itu belumlah cukup untuk dikatakan kalau aku telah membuatnya bahagia karena dia telah ratusan kali melakukan hal yg membuatku senang dan tertawa, mencukupi segala kebutuhanku dari kecil hingga saat ini. Mungkin di antara kami ada penyesalan-penyesalan yg seharusnya diselesaikan dengan kata maaf. Tapi, karena kami berdua sama" keras, aku menganggap kata" maaf di hatinya sudah lebih dari cukup bagiku, dan aku juga berharap, kata" maaf di hatiku pun dapat dia mengerti.

    Terima kasih Tuhan, meskipun papa bukanlah ayah yg terbaik dan paling sempurna di dunia, tp dia adalah ayah yg terbaik untukku.

  15. #29

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    *
    Hening sunyi malam,
    Berbaur dengan rintik hujan,
    Rasa yg pekat kelam,
    Enyah oleh cerah impian
    Himpit risau yg mendera,
    Terhapus oleh sebuah tulisan
    Harapanmu yg perlahan menjadi nyata
    Kelam yg tlah lalu,
    Sirna oleh keteguhan,
    Mungkin seribu kali kau terjatuh,
    Namun kau tlah tunjukkan
    Seribu satu kali kau bangkit
    Pekat beban yg menghimpit,
    Tak membuatmu menyerah,
    Betapa mengagumkannya kekuatan jiwa
    Dalam tubuh mungilmu
    Diam bukan berarti tak peduli
    Sakit bukan berarti membenci
    Harapanku terbawa oleh desir angin
    Indah saat asa menjadi nyata
    Terbang dan raihlah,
    Kuyakin mimpimu tak hanya sampai disini
    Bersinarlah secerah mentari,
    Dan kututup tulisan ini dengan kata
    'aku sungguh bangga padamu'


    **
    Temaram rembulan menggelayut di cakrawala,
    Satu lagi siklus mentari tlah berlalu
    Redam, redamlah pedih itu
    Dan biarlah rekah senyum yg terbias
    Jasad yg lemah terkulai,
    Perlahan kembali bernafas,
    Bangkit dr nestapa siksa,
    Meski harus mengais debu mematikan rasa
    Waktu yg berlalu takkan membunuhku
    Rajam yg menghancurkan hati tak lagi menghinaku
    Lihat aku, semuanya itu membuatku berdiri seperti sekarang ini
    tiada lagi lagu untukku,
    tak ada irama seiring langkahku,
    namun siulan angin berdesir indah
    dan deburan ombak bagai pengiringnya
    jauh tak tercapai,
    merentang namun tak teraih
    dan meski ku dapat menggapai rembulan,
    hanya seulas senyum tulusmu yg kuharapkan
    bukan untukku, tapi untuk dunia.



    dear diary,
    bahagia itu sesederhana sekaleng kopi dingin di malam hari.
    bahagia itu sesederhana menyanyi dari hati.
    dan bahagia itu sesederhana melupakan apa yg kelam, dan menyambut udara pagi di hari yang baru.
    aku bersyukur karena mengenal-Mu. Terima kasih Tuhan, karena telah menyertaiku di sepanjang hidupku.

  16. #30

    Join Date
    May 2015
    Posts
    38
    Points
    5.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Passing through, I ask the door
    "How have you been?"
    It is the witness of what we've been through
    when both of us lean our backs on it

    when reality and fantasy mix into one,
    our shadow play as if they're the bridge to an unknown world, ours
    There, we don't need any words to be told,
    as the magic translates whatever it is into our hearts.

    the surrounding is full of undefined things
    where memories, dreams, hopes, and truths, all unite into one
    sealed by the fingers which make a beautiful promise.

    Here, we don't need to make sure whether it's real or not
    for nothing else matters rather than happiness.
    Here, we find the peace we're longing for,
    a very precious gift that won't disappear

    Begone, all my understandings and useless belongings
    for none of them is valuable enough compared to You
    I'm still a human while this blood still runs through my veins,
    but the promise makes me always look at the wings You provide.

    A place with no boundaries,
    where no single tear will drop
    the place where nothing else is important
    rather than Your hug.

Page 2 of 3 FirstFirst 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •