Pimpin Muhammadiyah Bareng Istri, Haedar: Kami Tidak Kolusi
Metrotvnews.com, Makassar: Pasangan suami istri, Haedar Nashir dan Siti Noordjannah, telah ditetapkan sebagai pemimpin Muhammadiyah. Haedar sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Noordjannah sebagai Ketua Umum PP Aisyiyah.
Haedar mengatakan proses pemilihan mereka sebagai pucuk pimpinan Muhammadiyah berjalan dengan prosedur yang bersih, tanpa ada kolusi dan nepotisme. "Insya Allah kami tidak akan kolusi," kata Haedar dalam pidatonya saat mengumumkan nama Ketua Umum PP Asiyiyah, di Universitas Muhammadiyah, Makassar, Jumat (7/8/2015).
Ia berjanji akan menjalankan organisasi Muhammadiyah secara kolektif kolegial dengan seluruh unsur pimpinan lainnya, seperti sistem yang diusung selama ini. "Saya terpilih bukan karena yang terbaik, tetapi karena lebih... Dan, kami akan secara kolektif bersama 13 pimpinan yang lain," ujar Haedar.
Ia akan melanjutkan program-program pemimpin Muhammadiyah sebelumnya yang belum terselesaikan. "Dengan dukungan seluruh tokoh Muhammadiyah, lebih khusus Din Syamsuddin yang banyak karya-karya. Program-program yang baik akan dilanjutkan," tandas Haedar.
Keberhasilan pasangan suami-istri Haedar-Noordjannah mengingatkan kembali kisah Muhammadiyah era KH Ahmad Dahlan dan Nyai Siti Walidah selaku pendiri organisasi ini. Bedanya, Haedar dan Siti Noordjannah memimpin dalam waktu bersamaan. Sedangkan Ahmad Dahlan dan Siti Walidah tidak. Pasalnya, PP Aisyiyah berdiri beberapa tahun setelah Muhammadiyah.
Ahmad Dahlan memimpin PP Muhammadiyah tahun 1912. Sedangkan, Aisyiyah baru diresmikan sebagai kelompok perempuan Muhammadiyah tahun 1917. Keduanya sempat merasakan tampuk kepemimpinan di Muhammadiyah secara bersama-sama, sebelum akhirnya Ahmad Dahlan digantikan oleh KH Ibrahim tahun 1923.
Share This Thread