Hasto Bantah Ada Barter Politik di Pilkada Surabaya dan Pacitan
Damar Iradat - 13 Agustus 2015 07:27 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menampik tudingan adanya barter politik antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat terkait pilkada di Kota Surabaya dan Kabupaten Pacitan. Hasto menyebut, PDIP memang bersungguh-sungguh mencari calon mumpuni untuk diterjunkan di Pilkada Pacitan.
"Kami calonkan calon yang betul-betul kami rekrut bahkan kalau kita melihat pada saat pendaftaran itu ribuan orang mengantar dengan penuh antusias dan kami menjanjikan pesta demokrasi akan berjalan dengan sebaik-baiknya," kata Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).
Hasto mengatakan, PDIP tak takut kalah. Sebaliknya, PDIP hanya ingin calon yang diusung punya kemampuan mumpuni. Sebab, PDIP punya pengalaman mengalahkan petahana.
"Kami juga menjanjikan peta politik akan berubah juga di Pacitan, karena saya sendiri bergotong royong langsung untuk berikan dukungan kepada DPC PDIP Pacitan karena kami punya pengalaman melawan incumbent," lanjut dia.
Pengalaman yang dimaksud Hasto tak lain saat PDIP pada Pilgub DKI yang mengusung Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama pada 2012 silam melawan pasangan incumbent Fauzi Bowo-Mustofa Nara. Pada saat itu, PDIP yang mengusung dua figur baru berhasil menang di DKI.
Rekam jejak PDIP melawan kepala daerah incumbent memang terbilang apik. Selain di Pilgub DKI 2012 lalu, mereka juga berhasil menang di Pilgub Jawa Tengah 2013 saat mengusung Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. Calon yang diusung PDIP mengalahkan calon gubernur incumbent di Jawa Tengah, Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo.
"Jurus-jurus saat Jokowi lawan Foke dan Ganjar lawan Bibit akan digunakan juga di Pacitan sehingga rakyat di Pacitan akan mendapatkan opsi pemimpin terbaik," bebernya.
Hasto menjamin, calon dari PDIP di Kabupaten Pacitan punya komitmen terbaik untuk warganya. "Dan PDIP juga akan menunjukkan calon yang kami usung benar-benar calon yang punya komitmen membawa perubahan bagi masyarakat Pacitan. Jadi, bukan barter," tegas dia.
Seperti diketahui, sebelum KPU menutup batas waktu perpanjangan pendafararan calon kepala daerah di Kota Surabaya dan Kabupaten Pacitan, kedua daerah tersebut terancam tak bisa mengikuti Pilkada serentak. Sebab, masing-masing daerah hanya memiliki satu pasang calon tunggal. Namun, pada detik-detik akhir penutupan, kedua daerah tersebut berhasil mendapatkan dua calon.
Di Pilkada Pacitan, PDIP mengusung Bambang Susanto-Sri Retno Dewanti. Mereka berdua akan melawan petahana yang diusung Demokrat, Indarto-Yudi Sumbogo.
Sementara di Kota Surabaya, PDIP mengusung pasangan petahana Tri Rismaharini-Wishnu Sakti Buana. Untuk lawan Risma, Demokrat yang berkoalisi dengan PAN mencalonkan pasangan Rasiyo-Dhimam Abror.
Share This Thread