Intan fauzi - 13 Agustus 2015 08:39 wib

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo merombak tiga Menteri Koordinator (Menko) dibanding menteri-menteri teknis. Hal ini dinilai pengamat ekonomi Aviliani sudah benar.

Jika menteri teknis ingin diganti, beban kerja Presiden akan terlalu besar. "Soal (menteri) teknis gantinya kebanyakan," kata Aviliani dalam Bincang Pagi Metro TV, Kamis (13/8/2015).

Aviliani melihat keputusan Jokowi sebagai langkah yang efisien. Menko dapat membuat langkah kementerian-kementerian di bawahnya sejalan dengan program pemerintah.

"Paling tidak, bisa mengkoordinir menteri-menterinya. Misal Pak Rizal (Menko Kemaritiman) bisa tidak menangani Pak Jonan (Menteri Perhubungan) yang katanya sering tidak datang saat rapat. Kalau dia mampu kinerja pemerintahan akan membaik," imbuhnya.

Di samping itu, Aviliani berharap Menko juga dapat menyatukan kementerian-kementerian di bawahnya dalam satu suara. Dengan begitu tidak banyak perbedaan yang dapat membuat masyarakat bingung.

"Agar mengatur tidak setiap kementerian berbicara. Kurang baik dilihat investor seolah-olah tidak sinkron," pungkasnya.

Sumber