Jari jemari ini mulai menari di atas sebuah keyboard dengan alunan sebuah instrumental yang menemaniku di malam yang cukup sunyi ini. Hati yang bercampur aduk atas hal-hal yang tidak dapat aku mengerti. Hal-hal yang tidak dapat dipikirkan dengan logika. Nafasku mulai menjadi berat dan jantung mulai berdetak lebih kencang dari biasanya. Sangat jarang sekali jantung ini berdetak secepat ini. Apa mungkin karna ada seseorang? Seseorang yang berarti untukku dan Dia duduk tepat di sebelahku. Tanganku mulai menjadi dingin mukaku berubah menjadi sebuah kebinggungan atas perasaan yang ada di dalam hati ini. Dilema antara menyerah dan terus berjuang. Inikah yang di namakan sebuah cinta? Sesuatu hal yang tidak bisa terpikirkan oleh hanya sekedar logika semata. Aku ingin mencoba membuka sebuah obrolan tetapi tiba-tiba mulut ini menjadi bisu. Bibirku tiba-tiba tidak mau bergerak sesuai kehendak. Satu patah kata pun tak keluar dari mulut ini. Jujur berat rasanya. Apakah "hal itu" terjadi kembali? Saat-saat dimana aku mulai menjadi tidak berdaya, tidak mempunyai sedikitpun nyali untuk mencoba merangkai kata-kata dan memulai sebuah obrolan. Betapa lemahnya diri ini betapa tak berdayanya diriku ini. Padanganku tiba-tiba kosong dan jariku mulai kaku tidak dapat bergerak sesuai kehendak. Ada kesakitan yang kurasakan di dalam sana. Tetapi, aku lebih memilih untuk tidak memikirkannya. Ingin sekali rasanya aku memukul diriku sendiri agar aku bisa sadar tetapi apa daya semua hal itu tidak sesuai kehendak. Nafasku kembali berat, entah kenapa tetapi bagiku ada sesuatu yang sangat aneh dan dapat langsung aku rasakan. Aku tidak tahu lagi harus bercerita kepada siapa. Karena bagiku banyak orang yang dulunya aku percaya tetapi tidak dapat aku percaya lagi.

Emosiku mulai naik karena ada seseorang yang tidak di inginkan datang menghampiriku dan seperti yang sudah kuduga. Dia mulai "menertawai" sebuah hal yang di mata dia itu adalah hal yang lucu. Nafas panjang aku mulai tarik agar aku bisa mulai tenang kembali. Perasaan aneh mulai bercampur aduk kembali. Rasa sakit, rasa bahagia, rasa senang, rasa sedih semua bercampur menjadi satu layaknya sebuah gado-gado.

Selain angin ada sesuatu yang lain juga yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, hal lain itu adalah cinta. Cinta tidak dapat di lihat dengan mata telanjang tetapi dapat kita rasakan dan dapat kita mengerti dan mungkin dapat kita "pelajari". Cinta bukalan sesuatu hal yang rumit seperti pelajaran fisika, matematika, ataupun pelajaran yang membutuhkan otak kita untuk menghitung. Tetapi cinta lebih rumit di bandingkan itu semua. Karena cinta di lihat tidak melalui sebuah hal yang kita sebut dan namakan logika. Cinta hanya dapat dirasakan dan di mengerti dengan hati. Cinta dan logika itu layaknya air dan minyak yang tidak akan pernah menjadi satu.