Memanggil Sepi
Setelah malam perkenalan itu, sekarang saya akan membahas mengenai salah satu ruangan yang terbilang cukup "asyik", ruangan ini berbeda dengan ruang rahasia yang ada dibelakang lemari tua. Dan di ruangan ini juga lah saya mengalami langsung dengan sangat sadar kalau "mereka" benar-benar eksis dan ingin mencoba memberitahu kalau mereka ada di tempat ini. Tapi untuk bagian yang ini, akan saya ceritakan terakhir, biar jadi bagian pamungkas dan bisa dibilang sesuatu yang klimaks yang saya alami disana.
Sebelum saya menceritakan mengenai ruangan pamungkas ini, sebenarnya di rumah ini ada dua ruang yang memang dilarang oleh penggunanya untuk dibuka. Yang pertama adalah yang saya ceritakan di malam pengenalan itu, dimana ada ruang di sebelah kamar saya yang tersekat dengan tembok. Kemudian satu lagi ada di depan kamar kami.
Ruangan ini sepertinya sebuah gudang (ya saya pernah mencoba memberanikan diri untuk mengintip dan isinya barang-barang), terkunci rapat, dan kondisinya sama ada di belakang lemari. Hanya saja ruangan ini memiliki sebuah pintu dan terkunci, jadi tidak banyak yang berpikiran tentang ruangan ini yang aneh-aneh seperti ruang rahasia yang ada di sebelah kamar kami.
Okay kembali ke ruangan pamungkas yang ada di rumah ini. Secara arsitektur, rumah ini terbilang cukup bagus. Bagus sekali malah menurut saya untuk rumah seorang Indonesia. Ruangan asyik ini berada di lantai 2 tepatnya di pojokan di samping tangga menuju ke loteng. Sekilas ruangan ini memang tak begitu mencurigakan di mata saya. Di dalam ruangan ini ada ranjang tingkat yang terbuat dari kayu, kemudian ada juga dua buah lemari kecil, yang juga terbuat dari kayu. Hanya saja ranjang dan lemari tersebut tidak begitu bagus, tidak terbuat dari kayu jati seperti yang ada di ruangan-ruangan lainnya. Ya! tanpa pikir panjang waktu itu saya langsung memvonis, ini pasti dulu adalah ruangan pembantu, jelas sekali dari ruangannya yang tidak begitu besar, kira-kira berukuran 2 x 2,5 meter dan juga properti yang ada di dalamnya. Dari sini saya memutuskan untuk menaruh pakaian kotor saya di ruangan ini. Ya lumayan kan pikir saya dari pada harus di taruh di kamar yang bagus dan bersih yang saya gunakan untuk tidur. Nanti malah mengurangi estetika kamarnya. hehehe. **harap setiap detail ruangan di rumah ini di ingat baik-baik ya, karena akan berkaitan dengan cerita yang lainnya juga**
Kenapa ruangan ini saya namai ruangan asyik? Ya, karena setiap penghuni disana baik anak-anak idgs ataupun anak-anak komunitas yang bermain selalu "dipanggil" untuk melihat ke ruangan ini tanpa pengecualian. Siapa pun! Tanpa pengecualian! Dan saya sangat yakin sekali tanpa harus bertanya ke teman-teman satu persatu kalau mereka mengalami hal ini. Ruangan ini berada di ujung lorong. Setiap langkah saya naik ke kamar saya, sudah dapat dipastikan saya menoleh ke kiri saat sedang berada ditangga untuk melihat ke ruangan itu. Saya merasa terpanggil untuk melihat ke ruangan itu, dan terus begitu. Seperti ada sesuatu yang membuat saya penasaran untuk melihat ke ruangan itu. Padahal ruangan itu sangat gelap karena tidak ada penerangan disana.
Tidak adanya lampu di ruangan ini bukan karena sengaja tidak di pasang lampu. Sudah berkali-kali OB kami memasang lampu di ruangan itu, tapi lampu yang berada disitu pasti umurnya tidak panjang. Tidak sampai satu minggu pasti sudah putus, diganti lagi pun selalu terulang lagi, hingga akhirnya OB kami pun membiarkan ruangan tersebut gelap gulita tanpa penerangan sama sekali. **Malah merinding sendiri ini saya, berasa kayak kembali ke rumah itu. ** Alasan kenapa bola lampu selalu putus di ruangan tersebut sebenarnya sudah saya dapatkan dari konsultasi saya sama teman saya yang memang memiliki kemampuan lebih. Namun malam ini saya mau berfokus ke cerita kamar itu dulu saja, nanti di lain cerita akan saya jelaskan menurut penjelasan ilmu kegaiban. hehe.
Ada titik poin ditangga tersebut yang sudah saya persiapkan. Bahkan dari jauh-jauh hari, saya dengan sengaja untuk mengambil foto tangga tersebut. Sebenarnya saya ingin mengambil foto ruangan tersebut secara langsung, namun karena tidak cukup keberanian saya, maka hanya foto tangga berserjarah ini yang saya ambil. Saya mengambil foto ini tepat dimana saya berdiri, tepat dimana ruangan ini memanggil, tepat di ujung lorong yang bersebrangan dengan ruangan ini, saya mengambil foto ini berkali-kali dengan tujuan untuk berjaga-jaga, takut kalau ke hapus setidaknya masih ada back up-nya. Karena pada waktu itu pun saya sudah berpikir akan apa yang saya lakukan sekarang ini, malam ini lebih tepatnya. Dalam hati saya, suatu saat nanti saya pasti akan menceritakan cerita ini, entah untuk anak saya, atau cucu saya, menceritakan sebuah cerita yang tak pernah terpublikasikan.
Mungkin jika teman-teman idgs menanyakan kepada saya, kenapa saya tidak menceritakan hal ini langsung pada saat itu (penghuni tak kasat mata yang selalu memanggil), ya memang karena saya orangnya tidak suka banyak bercerita, apalagi untuk cerita seperti ini, makin diceritakan makin senanglah "mereka", makin sadarlah mereka kalau mereka itu eksis. Lagian saya dari awal juga sudah yakin kalau teman-teman yang lain pasti juga merasakan hal yang serupa. ***karena pada tahun-tahun sebelumnya, saya sudah pernah diberitahu oleh teman saya yang memiliki kemampuan lebih bahwa mahkluk2 tak kasat mata ini akan senang jika diceritakan, bahkan bisa dibilang mereka ikut nimbrung disitu saat kita menceritakan hal tersebut sama mereka***, maka dari itu saya waktu itu lebih memilih bungkam dan baru menceritakannya sekarang. Walaupun saya juga sadar, mungkin disaat saya mengetik cerita ini pun mereka mungkin juga sedang asyik membaca cerita saya. Gak tau kenapa, tapi daritadi saya mengetik, tiap beberapa menit saya pasti melihat keluar pintu kost saya yang terbuka lebar. Saya merasa seperti ada yang memperhatikan saja. Terus suara-suara yang tadinya sepi pun mulai bermunculan di dapur kost saya. Sumpah bikin merinding! Semoga ini perasaan saya saja. fyuhhhhh~
Untuk mengurangi kengerian ini, saya mutar lagu Alcatrazz - Kree Nakoorie dulu lah........
Ya mungkin malam ini sampai disini dulu saja ceritanya.. serem cuy daripada nanti malah ga bisa tidur.. hehe…
Share This Thread