Page 2 of 4 FirstFirst 1234 LastLast
Results 16 to 30 of 54
http://idgs.in/75885
  1. #16
    mizuniverse's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Location
    Rumahku Istanaku Status: Member jelata
    Posts
    366
    Points
    606.40
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Quote Originally Posted by MimiHitam View Post
    EKSPERIMEN PHILADELPHIA



    Menurut teori Albert Einstein, mengatakan bahwa dalam perhitungan-perhitungan ilmiah, manusia tidak hanya berurusan dengan tinggi, lebar dan panjang; melainkan juga dengan satu dimensi lain, yaitu waktu. Sebuah teori Einstein menyatakan bahwa konsep ruang waktu dan energi materi bukanlah dua kesatuan yang terpisah sama sekali. Keduanya bisa terjalin dalam keadaan tertentu. Dan kalau itu benar-benar terjadi, tidaklah mustahil benda bisa muncul dan lenyap secara mendadak, seakan-seakan mengalami proses dematerialisasi. Di mana proses pelenyapan pesawat terbang, kapal dan lainnya di Segitiga Bermuda tidak lain karena peristiwa ini.

    Mungkin teori Einstein itu terlalu membingungkan. Penguraian teori yang rumit tersebut adalah sebagai berikut. Suatu muatan listrik pada sebuah kumparan tentu akan menciptakan medan magnetik tertentu yang menuruti arah kedua bidang tegak dan mendatar. Dengan jalan ini, mungkin sebuah medan lain (gravitasi?) dapat diciptakan menurut prinsip resonansi. Caranya ialah dengan menggantungkan sebuah generator elektromagnetik sedemikian rupa sehingga menciptakan pulsa-pulsa magnetik. Medan yang terjadi tersebut akan mengadakan “penyatuan” dengan kedua medan tegak dan mendatar itu.

    Kalau kita mengembangkan pelaksanaan teori Einstein tentang “Unified Field” (penyatuan medan) yang menyatukan medan gravitasi dan elektromagnetik ke dalam teori ruang waktu, maka medan magnetik kalau cukup kuat akan dapat meyebabkan barang/benda atau manusia berubah dimensi dan menjadi tak tampak. Pandangan teori “Unified Field” kemudian disamakan dengan peristiwa segitiga bermuda. Dengan kata lain, kita pasti akan dapat membuat sebuah alat yang diinginkan oleh para penghayal yaitu “mesin waktu”.

    Sekarang marilah kita mencoba mengikuti eksperimen Philadelphia. Secara tak sengaja Angkatan Laut Amerika Serikat menemukan praktek penyatuan medan ini ketika mengadakan percobaan rahasia di sebuah kapal perusak pada tahun 1943 (ketika masih Perang Dunia II). Karena percobaan dilaksanakan di Philadelphia, maka kemudian eksperimen ini lebih dikenal sebagai Percobaan Philadelphia.

    Tujuan intinya adalah menyelidiki pengaruh medan magnetik terhadapa kapal laut dan seisinya. Dua buah generator, yang satu menghasilkan pulsa magnetik dan yang satu tidak dihidupkan bersama-sama sehingga tercipta medan magnetik diatas dan disekeliling kapal. Hasilnya memang mengejutkan dan memang sangat penting, meskipun menimbulkan akibat buruk pada awak kapalnya.

    Ketiga eksperimen mulai dijalankan, tampak suatu sinar kehijauan samar-samar. Perlu diketahui, bahwa laporan dari orang yang selamat dari Segitiga Bermuda, mengatakan menyaksikan kabut kehijauan. Peristiwa selanjutnya yang terjadi ialah seluruh kapal kemudian terselimuti kabut hujau dan akhirnya kapal bersama awaknya menghilang dari pandangan pengamat dan hanya garis permukaan laut yang kelihatan. Kapal itu tampak dan menghilang lagi, tampak dan menghilang lagi di daerah Norfolk, Virginia. Jadi percobaan itu dapat dikatakan sesuai dengan teori Unified Field.

    Menurut seorang bekas awak kapal perusak itu, percobaan berhasil baik di lautan. Mereka telah berhasil menciptakan “ruang waktu” berbentuk spiral. Ruang waktu itu mempunyai radius sampai seratus yard atau 91 meter dari pusat pancaran magnetik, yang artinya setiap benda, manusia bila berada dalam radius itu akan lenyap dari pandangan, tetapi masih mungkin dapat diraba. Ketika kapal itu lenyap dari pemandangan, hanya lekukan kapal pada permukaan air yang tertindih kapal itu yang kelihatan. Semakin diperkuat gaya medan magnetik, mengakibatkan manusiapun turut lenyap, dan untuk dapat diketemukan, harus dengan jalan rabaan. Mereka baru tampak kembali setelah keluar dari medan magnetik itu. Istilah pelenyapan itu oleh mereka disebut “sedang mencair”.

    Memang percobaan itu kelihatan berhasil, tetapi memerlukan korban yang tidak sedikit. Ada orang (awak kapal itu) yang akhir nya meninggal, ada beberapa lagi yang kehilangan ingatan. Tetapi ada juga yang membawa akibat baik. Yaitu ada orang yang indera keenamnya bertambah tajam. Yang lucunya, beberapa orang masih membawa akibat percobaan itu, yaitu kadang-kadang dengan sendirinya lenyap dan muncul lagi, baik di rumah lebih-lebih bila dijalan/dimasyarakat dapat mengejutkan orang yang melihatnya.

    Percobaan Philadelpia ini sebenarnya sangat dirahasiakan. Dengan percobaan ini sekaligus diketemukan sebab-sebab kecelakaan di Segitiga Bermuda dan pembuktian teori Einstein “Unified Field” ternyata benar. Einstein sendiri belum pernah mencoba, karena ia telah meninggal dunia. Teori ini entah sengaja atau tidak telah terbukti, sehingga para ilmuwan tidak lagi meragukan. percobaan ini mengingatkan kita pada piring terbang yang menghilang bila sedang terbang. Inipun antara lain disebabkan adanya medan magnetik yang berasal dari piring terbang itu, tentunya tanpa membawa akibat apa-apa bagi awaknya.

    http://www.geocities.com/area51/dime...127/phila.html
    Sedikit mau bahas tentang unified field

    It has been claimed that there are no secrets in science. This article has been written to prove that claim.
    "Unifying theory of energy exchange"

    Originally presented for open evaluation by
    Reijo (Ray) Makela * Finlandia News, October 31, 1978.

    Reprinted from Earthpulse Flashpoints, Series 1 Number 1


    Not to my surprise in one country a magnetocariograph has been developed, based on "the long known fact that living cells develop a magnetic fields around them", in another country "a new cardiovascular risk factor has been found: decreased intracellular potassium" etc.

    Since years I have presented to the highest medical authorities that cardiovascular diseases are due to decreased electromagnetic energy states of nerve and muscle cells in the myocardium. The a-v node is the main capacitor from where the excitation continues to contracting cells -- following known quantum mechanical laws. In this system the main factors are potassium-capacity (=intracellular K+ and its ratio to amino acids in cell membrane) and the wave length. One of the easiest ways to test the mineral/amino acid rate in the body is to check the state of human hair: there is a direct correlation between the amounts of minerals and amino acids in hair and in living cells and the amplitude of QRS-complex in the ECG. All these factors can be affected by changes in the components of EEG-waves from different parts of the brain. In studying these correlations one of the known methods is to use the Pointing vector - the radiated energy from a current element (=cell group) varies as the square of the frequency, the "ohmic loss" varies depending on the skin depth.

    The following hypothesis was put forward to other scientists prior to 1978 who are assumed to understand my criterions:

    The orbits of moving energy in Einstein's theory are straight paths through a curved space. To maintain a static universe with a finite number of particles it was necessary to suppose that the space have an inherent curvature existing even when there were no massive bodies (-energy) present.

    According to Einstein the universe "started" with a radius of 1068 million lightyears and contained an amount of matter equal to that of 1.08 x 1022 suns, and the space is static, the universe a stable structure.

    Observations and calculations have shown that all known nebulae are receding from the center of the galactic system with speeds proportional to their distances from us. (The speed of recession is about 105 miles a second for each million lightyears of distance - Sir James Jeans, 1960).

    Einstein assumed that the curvature would be the same at every point of space and in every direction at each point - until the end of universe. Einstein assumed that this uniform curvature was measured by the "cosmical constant" which was associated with the static universe and thus with the static radius of the Earth. In Einstein's theory theory of the universe, past time is limited to finite period of approximately. 30,000 million years.

    The "fact" that radioactive decay - in the clock - is faster at the center of a spinning plate than at the rim of it, is interpreted to confirm Einstein's theory: "the center is aging faster than the rim with every turn because the rim keeps time more slowly than the clock at the center". In other words, according to Einstein and his believers, the center of every revolving gramophone is aging faster than the rim. However, if we assume a space with no curvature, the volume of space lying within a distance r of a fixed point increases as r3 (In Einstein's theory the volume of space increases less rapidly than f3).

    If the space is without curvature, then the average density of energy inside the orbit increases with the decreased radius more than was assumed by Einstein.

    According to Einstein's relativistic equation of motion, the energy an electron must acquire due to action of an outside force is

    W = mc2 [1/ [i-(v/c)2)-1] 1/2]

    and thus the velocities greater than light are impossible. If Einstein's equations are correct, it will be impossible to detect any relative velocity of the ether, or the existence of it.

    To test or explain the relativistic theory we are asked to use the principle of relativity itself with its constancy of velocity of light. We are accepting the "scientific" situation where a prioriargument is supported by a priorifact.

    This same system of "scientific objective thinking" has led to a bad situation in medicine, where the course and results have changed their places; electric fields are assumed to exist without magnetic fields and thus cancer and cardiovascular diseases are "mysteries", which they are not, for a person who accepts the electromagnetic laws and quantum mechanics to be valid in living matter...

    The experiment assumed to confirm Einstein's time/space theory shows, that what in the experiment was accepted as time as time, was in reality a measurement of energy. "Time" is a form of rotationally spiraling energy, which can be measured several ways: the accuracy of the energy (as time) depends on where we put the observer in the rotational spiraling system.

    Radiation of energy from a rotating mass must also have rotational and spiraling energy, which with increased space increases its displacement from its own axis thus decreasing its speed from the source. The displacement of the rotating energy from its axis is the measurement of the curvature of the radiating energy. The radiating energies of different wavelengths are parts of the turns in the spirals whose tightness depends on the rotational speed of the energy source, on the distance of its emission point from the center in the original energy system and on the distance rotated in space.

    Each spiraling rotational system can absorb parts or harmonics of the turns of the spirals equivalent to their own spiraling rotation in the opposite direction.

    The opposite moving rotational systems are known as positive and negative charges. The radius of the turns of the rotational system in the coil and the distance between the turns of the coil depends on the distance between the source and observer and on the rotational energy of the source.

    This theory assumes the existence of some kind of plasma in rest; the faster the spiraling energy moves in plasma, the more tight is the coil. Thus the energy volume of resting plasma inside of the rotating coil depends on the direction of rotational energy, on its displacement from its own directional axis (r a), on the radius of the turns in the coil (r b) and on the distance between the turns r b1and r b 2.

    The presentation of this theory is hampered due to the lack of knowledge of accepted terminology in English as my native language is Finnish.

    This theory is based on "philosophical facts" and on observations of the effects of rotating spiraling energy fields in living mass. These effects, which can partly be measured by quantum mechanical calculation, on the behavior of DNA and RNA molecules and on other measurable physiological phenomena, are actually considered to be "mysterious".

    The review of literature shows, that Earth is expanding and absorbing energy from "somewhere". This theory implies, that Newton and Einstein were partly and basically wrong in their presentations:

    - there is no "neutral" energy with gravitational force, but different forms of rotational spiraling systems, which can compound with each other. The old hypothesis that man and the universe are parts of the same energy system can be tested to be correct.

    I have tested most of my claims concerning living cells and found them to be correct. Naturally my claims, findings, and tests have been rejected and will be rejected following the "accepted scientific systems". Instead of officially rejecting my findings, scientists who lack proper training in physics and electromagnetic effects on living systems, have ignored my information.

    I hope that the receivers of this hypothesis will spend some time testing it before totally rejecting it. It could be, that the presentation of this hypothesis is not completely correct, however, the applications of this hypothesis give "expected results"...

  2. Hot Ad
  3. #17
    mizuniverse's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Location
    Rumahku Istanaku Status: Member jelata
    Posts
    366
    Points
    606.40
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Eksperimen dengan waktu: Dimensi keempat



    Siapa atau apakah waktu itu dan bisakah kita mempengaruhinya? (Foto: Joe Raedle/Getty Images)

    Erabaru.or.id – "Besso meninggalkan dunia yang unik ini hanya selisih sedikit saja dengan saya. Hal itu tidak ada artinya. Manusia seperti kami-kami ini, yang percaya pada fisika, mengetahui bahwa perbedaan antara masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang hanyalah sebuah ilusi yang keras hati dan berkepanjangan."

    Catatan seperti tersebut di atas adalah sebuah penggalan dari selembar surat milik Albert Einstein yang ditulis segera sesudah koleganya Michele Besso meninggal dan ditujukan kepada keluarganya. Einstein adalah orang pertama yang menghubungkan pengertian "Waktu" sebagai dimensi ke empat.

    Beberapa tahun setelah Einstein memperkenalkan teori relativitasnya, para ilmuwan mulai menganggap sang waktu sebagai sebuah dimensi, yang sudah diketahui tak terpisahkan dan menyatu dengan ketiga dimensi ruang lainnya. Akan tetapi berbeda dengan besaran: tinggi, panjang dan lebar, ialah sangat sulit mewujudkan sang waktu secara grafis. Biasanya tubuh kita bergerak dalam arahan ruang dimana kitalah yang mengendalikannya. Apabila kita tidak bergerak, koordinat ruang kita juga tetap konstan. Namun bahkan sebuah batu-karang "berlari" melalui waktu. Hal ini diumpamakan bagaikan sebuah mobil yang bergerak maju dan tidak dapat di-rem lagi.

    Akan tetapi apakah kita selalu dikuasai waktu, atau dapatkah kita memiliki beberapa kemampuan untuk mempengaruhinya? Kesusasteraan fiksi-ilmiah sudah sejak lama menghubungkan daya imajinasi kita dengan idée dari mesin waktu ke jalur yang sama. Sudah beberapa dekade ini para pakar fisika mencari jalan untuk menerobos konstante tersebut yang mengikat secara abadi umat manusia dengan masa kini. Namun sampai dengan hari ini nampaknya manusia selalu saja tidak mampu berjalan sesuai kehendak hati menerobos berbagai era sejarah yang berlainan.

    Sejumlah ilmuwan telah melakukan eksperimen dengan bantuan indera-kesadaran manusia untuk melihat ke masa lampau atau masa depan. Di dalam kelompok supra-natural, pra-kognisi dan pasca-kognisi (Kemampuan melihat sebelum dan sesudah kejadian) ialah suatu kemampuan yang sudah sejak lama diakui, dimana melaluinya masa depan dan masa lampau dapat diteropong. Dari posisi kita berada, dengan sebuah teleskop, kita dapat melihat koordinat ruang pada jarak sangat besar. Idem ditto banyak orang menyatakan bahwa mereka dapat melihat sebuah dimensi, dimana masa lampau dan masa depan eksis secara bersamaan. Mengamati sebuah titik dengan struktur "sang waktu" adalah satu hal, akan tetapi meng-abstrakkan sang waktu secara fisik adalah satu hal yang sama sekali berlainan.

    Eksperimen Philadelphia

    Salah satu eksperimen terkenal untuk mempengaruhi ruang-waktu diadakan pada tanggal 28 Oktober 1943 di Philadelphia. Tentu saja banyak orang meragukan bahkan sampai hari inipun tentang keabsahan pernyataan yang dibuat waktu itu.

    Nampaknya target dari eksperimen tersebut, USS Eldridge, sebuah kapal perang kelas penghancur, dengan bantuan pemodifikasian medan magnetnya, ialah untuk dibuat tidak nampak sama sekali. Dr. Franklin Reno memimpin eksperimen itu dimana teori-teori Einstein (Einstein sendiri konon adalah saksi percobaan tersebut) dipergunakan.

    Namun sesuatu telah berjalan tidak sesuai dengan rencana. Kapal besar tersebut menghilang dari perairan Philadelphia dan muncul kembali sesudah 20 menit pada jarak 375 mil di Norfolk. Entah bagaimana sesudah empat jam ia muncul kembali di Philadelphia. Dalam kondisi normal biasanya dibutuhkan sedikitnya dua hari untuk menempuh jarak tersebut. Badan kapal itu muncul kembali ke Philadelphia dengan fosfor mengkilat berwarna kehijauan. Kru kapal tersebut sakit secara fisik dan psikis. Beberapa kelasi mengalami trauma dan sebagian lainnya menderita kebakaran. Beberapa bahkan menempel lekat pada dinding dan lantai kapal, seolah-olah mereka selama eksperimen dapat berjalan menembus dinding dan secara tiba-tiba tidak mampu lagi. Apa yang sebenarnya telah terjadi waktu itu? Kemanakah mereka pergi selama teleportasi yang tidak diinginkan tersebut? Hingga hari ini terdapat ratusan argumentasi yang menguatkan kebenaran eksperimen ini ataupun yang telah menentangnya.

    Mesin waktu Chernobrov

    Ilmuwan Rusia yang kontroversial, Vadim Chernobrov dan teamnya telah melakukan serangkaian aneka eksperimen dengan sebuah mesin-waktu dimana ia menggunakan berbagai peralatan pompa electromagnetic. Chernobrov mulai dengan proyeknya pada tahun 1987. Ia memberitakan, telah sedikit merubah sang waktu melalui dampak tertentu magnetic. Konon penundaan sang-waktu terbesar dalam 1 jam ialah 1,5 detik, penundaan-waktu tersebut kurang lebih sebesar 3%.

    Pada bulan Agustus 2001 Chernobrov memasang sebuah mesin-waktu lainnya yang digerakkan dengan baterai mobil di sebuah hutan dekat Wolgograd di Rusia. Ia mencatat perubahan sang waktu dengan Oszillator-kristal simetris dan ia memberitakan tentang sebuah perlambatan sang waktu dalam area pengaruh medan mesin kira-kira sebesar 10%.

    Chernobrov dengan para asistennya menempatkan diri mereka dalam area pengaruh medan dan memberitakan bahwa mereka merasakan, pada waktu bersamaan seolah berada di 2 tempat yang berlainan, sepertinya telah dibukakan bagi mereka sebuah ruangan tambahan. "Perasaan yang tak dapat dibayangkan ini, dimana telah kami alami melalui momentum-momentum itu, tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata", demikian penjelasannya.

    Apakah eksperimen ini mengarah kepada suatu masa depan, dimana manusia dalam dimensi waktu dapat melancong dengan kemudahan yang sama seperti yang sekarang ini dapat dilakukan yakni berlalu-lalang dalam ruang 3 dimensi? Ataukah hukum alam dari dimensi ke empat ini sedemikian rupa bahwa kita untuk selamanya terikat pada hukum mereka? Ilmu pengetahuan yang diakui umum menjelaskan bahwa perjalanan melalui sang waktu hanya dimungkinkan apabila kecepatan sebuah partikel lebih cepat daripada kecepatan-cahaya. Padahal teori relativitas menjelaskan, apabila kecepatan sebuah partikel mendekati kecepatan- cahaya, massa dari sebuah obyek akan bertambah sedemikian rupa hingga tidak memungkinkan lagi untuk mencapai barikade dari sang waktu. Beberapa orang berani ambil risiko, yakni melalui teori perubahan bentuk dari ruang-waktu yang terkenal dengan istilah "Lubang-lubang cacing", perjalanan semacam itu dapat saja direalisir.

    http://zamanku.blogspot.com/2008/01/...i-keempat.html

  4. #18
    mizuniverse's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Location
    Rumahku Istanaku Status: Member jelata
    Posts
    366
    Points
    606.40
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Kira-kira begini ilustrasinya


  5. #19
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    Saya mau nambahin juga

    Foto kapalnya



    Foto krunya

    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  6. #20
    Detasement_7's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Posts
    113
    Points
    185.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by Menara_Jakarta View Post
    Saya mau nambahin juga

    Foto kapalnya



    Foto krunya

    Kalo saya lihat, wajar saja jika krunya pada mati akibat teleport itu, pasti karena perpindahan yang sangat cepat jadinya jantungnya ga kuat, sama seperti manusia di pesawat kecepatan cahaya atau otak. CMIIW.
    Il faut plus d'amour dans le monde.

  7. #21
    Hogwarts's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Location
    -
    Posts
    178
    Points
    33.85
    Thanks: 48 / 21 / 14

    Default

    keren
    sapa yang dapat prediksikan apa yang akaN terjadi pada masa depan
    sama artinya gag ada yang tau apa yang terjadi pada masa dulu

  8. #22
    LanRuofei's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    澳大利亞,阿德萊德
    Posts
    235
    Points
    65.15
    Thanks: 49 / 61 / 34

    Default

    gag pernah gw denger cerita ini .
    nyata mank ?
    btw .
    nice share gan
    buad nambah pengalaman
    ^ BUNLEX LI HAI MH ^

  9. The Following 2 Users Say Thank You to LanRuofei For This Useful Post:
  10. #23

    Join Date
    Feb 2010
    Posts
    94
    Points
    2,053.85
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    hal2 kyk gini pasti ga bakal di ekspos secara terang2 an ke publik
    cm bs di spekulasi, di raba2 lha intinya...
    anyway, kalo emang bener si gg jg.. wkwkwkk

  11. #24
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Philadelphia experiment

    If we are to believe [Carl] Allen, our naval hierarchy abandoned sanity and historical precedent by conducting an experiment of enormous importance in broad daylight using a badly needed destroyer escort vessel . . . If someone were to write a book telling the real story, its title might be The Philadelphia Hoax: Project Gullibility --Robert A. Goerman
    The Philadelphia experiment is an alleged United States Navy experiment (Project Rainbow) done on October 28, 1943. According to legend, the destroyer USS Eldridge was made invisible, dematerialized, and teleported from Philadelphia, Pennsylvania, to Norfolk, Virginia, and back again to the Philadelphia Naval Yard. The experiment allegedly had such terrible side effects, such as making sailors invisible and causing them to go mad, that the Navy quit exploring this exciting new technology.

    The experiment was allegedly done by Dr. Franklin Reno as an application of Einstein's unified field theory. The experiment supposedly demonstrated a successful connection between gravity and electromagnetism: electromagnetic space-time warping.

    The Navy denies that it ever did such a test. The denial is taken as proof by the conspiratorially minded that the experiment must have really occurred. The less gullible ask, Where did this story come from?

    The story is a mixture of fact, fiction, speculation, and madness.

    The facts are that the Navy does all kinds of experiments, many of them secret. Many of these experiments attempt to find military applications for the latest discoveries or theories in physics, such as Einstein's unified field theory. It seems to be a fact that the Navy was experimenting with "invisibility" in 1943, but not with making ships disappear. Edward Dudgeon, who says he was there on the U.S.S. Engstrom, claims that they hoped to make our ships "invisible to magnetic torpedoes by de-Gaussing them." Dudgeon described the procedure: to UFO investigator Jaques Vallee:

    They sent the crew ashore and they wrapped the vessel in big cables, then they sent high voltages through these cables to scramble the ship's magnetic signature. This operation involved contract workers, and of course there were also merchant ships around, so civilian sailors could well have heard Navy personnel saying something like, "they're going to make us invisible," meaning undetectable by magnetic torpedoes....(Vallee)

    The Engstrom and the Eldridge were harbored together and, according to Dudgeon, crew members from both ships had parties together on shore and "there was never any mention of anything unusual." Though they did witness some spectacular electric storms, he says. (St. Elmo's fire is common in the area.)

    Marshall Barnes, who identifies himself as a "Special Civilian Investigator," claims Dudgeon's story is disinformation and that Vallee is a hoaxer out to cover up the government's real activities. Maybe so, but in March of 1999, sailors who’d served on the Eldridge reunited and told a Philadelphia Inquirer reporter that they "find the story amusing — especially because the ship never docked in Philadelphia."* Barnes also claims that he can prove that "optical invisibility" is possible through "the use of an intense electromagnetic field that would create a mirage effect of invisibility by refracting light."* He claims he proved this to the cable network A&E for an Unexplained episode, but that they reneged on the deal. One would think they would have jumped at the chance to demonstrate something so wondrous.

    Morris Jessup's book

    Another fact is that in 1955 an auto parts salesman and amateur astronomer named Morris K. Jessup published a book called The Case for the UFO. In his book, Jessup speculated--among other things--that anti-gravity and electromagnetism would be better than rocket fuel for propelling space vehicles. The following year, Carl Allen (a.k.a. Carlos Miguel Allende), a somewhat brilliant but very disturbed human being, started the hoax by writing letters to Jessup telling him of The Philadelphia experiment. Allende claims that he witnessed the disappearance of a ship while on board the SS Andrew Furuseth, a merchant ship. He also claims he saw some Eldridge crew members disappear into thin air during a fight. Allen sent an annotated copy of Jessup's book to the Office of Naval Research in Washington, D.C. Jessup was summoned to Washington and turned over the Allen letters. Later, the Varo Corporation, a firm which did research for the military, published the annotated version along with Allen's letters to Jessup. Jessup committed suicide in 1959. Allen continued sending strange annotations to relatives for many more years, as he drifted from place to place.

    The speculations regarding the origin of Allen's story have run rampant. Some say that he was there and saw it all. Some say that Allen is an alien and channels information. Some claim that the Navy is covering up the experiment and their complicity with aliens. The simple truth is that Allen made it all up.

    Allen's hoax has grown into a legend which has been spurred on by a number of books, some of them fictional, some non-fictional, and others fictional but claiming to be non-fictional. In 1965, Vincent H. Gaddis's Invisible Horizons: True Mysteries of the Sea was published. In addition to stories about various disappearing islands, aircraft, and ships, Gaddis presents the basics of the legend as created by Allen in his letters and published in the Varo edition of Jessup's work. In 1977, Charles Berlitz published Without a Trace: New Information from the Triangle, which included a chapter on the Philadelphia experiment. Berlitz is a frequent source for stories on strange phenomena, such as Atlantis, the Bermuda Triangle, and Noah's Ark.

    In the fictional category, Thin Air (1978) by George E. Burger and Neil R. Simpson stands out. It is about a Navy investigation of a cover-up of an experiment involving the USS Eldridge in 1943.

    In 1979, The Philadelphia Experiment: Project Invisibility by William L. Moore and Charles Berlitz was published. This book is fiction but claims to be fact, and plagiarizes parts of Thin Air. In the Moore and Berlitz book, not only the ship but several crew members disappear into a new dimension, never to be seen again (unless, of course, you sail to Atlantis on Noah's Ark through the Bermuda Triangle where you will no doubt find these sailors holding a séance).

    In 1984, a movie called "The Philadelphia Experiment" was produced. It was directed by Stewart Raffill and was based on a screenplay by William Gray and Michael Janover.

    There have been other attempts to exploit the gullible with stories about this so-called experiment, but two stand out as more insane than the rest: The Philadelphia Experiment, and Other UFO Conspiracies, by Brad Steiger, with Alfred Bielek and Sherry-Hanson Steiger (1990); and The Philadelphia Experiment Part 1- Crossroads of History, presented by Alfred Bielek. The former is a book which rehashes the usual stories of CIA plots, government conspiracies, secret meetings with aliens, trips to Mars, visits from the Men in Black, etc. The latter is a video featuring a man who claims he was a physicist on the USS Eldridge in 1943 and was part of the team that conducted the experiment. Bielek claims he time-traveled in 1943 to 1983 during the experiment and lived to tell the story, only to be harassed by the U.S. government for his troubles.

    The central claim of the Philadelphia experiment may have a basis in fact, however. Edward Dudgeon describes the event.

    I was in [a] bar that evening, we had two or three beers, and I was one of the two sailors who are said to have disappeared mysteriously...The fight started when some of the sailors bragged about the secret equipment [radar, sonar, special screws, a new compass, etc.] and were told to keep their mouths shut. Two of us were minors....The waitresses scooted us out the back door as soon as trouble began and later denied knowing anything about us. We were leaving at two in the morning. The Eldridge had already left at 11 p.m. Someone looking at the harbor that night might have noticed that the Eldridge wasn't there any more and it did appear in Norfolk. It was back in Philadelphia harbor the next morning, which seems like an impossible feat: if you look at the map you'll see that merchant ships would have taken two days to make the trip. They would have required pilots to go around the submarine nets, the mines and so on at the harbor entrances to the Atlantic. But the Navy used a special inland channel, the Chesapeake-Delaware Canal, that bypassed all that. We made the trip in about six hours" (Vallee).

    Such is the mundane stuff that urban legends are made of.

    http://www.skepdic.com/philadel.html

  12. #25
    Creative.10's Avatar
    Join Date
    Sep 2012
    Location
    Medan, Sumatra Utara
    Posts
    17,385
    Points
    2.47
    Thanks: 82 / 161 / 144

    Default ›› Misteri Philadelphia Experiment ‹‹

    Misteri Philadelphia Experiment


    Menurut legenda, pada musim gugur tahun 1943, sebuah kapal perang milik angkatan laut Amerika tanpa sengaja mengalami teleportasi dari Philadelphia ke Norfolk, Virginia, yang berjarak 200 mil jauhnya. Peristiwa ini disebut merupakan efek samping dari sebuah eksperimen yang dikemudian hari disebut Philadelphia Experiment.

    Kisah mengenai Philadelphia Experiment umumnya dipercaya sebagai sebuah Hoax. Namun, beberapa aspek dari kisah ini sepertinya memberikan bahan bakar yang cukup untuk para penganut teori konspirasi. Jadi, mari kita mereview kembali peristiwa misterius ini.

    Kisah Philadelphia Experiment pertama kali dimulai dua orang, yaitu Morris K Jessup dan Carlos Allende. Carlos Allende yang mengaku sebagai saksi mata eksperimen itu menceritakannya kepada Jessup. Dan selanjutnya, kisah Philadelphia Experiment menyebar hingga menjadi salah satu legenda yang berkembang di Masyarakat.

    Kisah ini dilatarbelakangi oleh kondisi dunia pada masa perang dunia.


    Unified Field Theory

    Pada awal tahun 1930an, Universitas Chicago menyelidiki kemungkinan membuat sebuah objek menjadi tidak tampak (invisible) lewat penggunaan medan listrik. Prinsip di belakang kemungkinan ini adalah Unified Field Theory yang dikemukakan oleh Albert Einstein.



    Einstein dan perwira angkatan laut (Princeton, 24 Juli 1943)

    Teori ini percaya kalau gravitasi dan elektromagnetik memiliki hubungan, sama seperti hubungan antara massa dan energi. Namun, teori ini dianggap belum terpecahkan karena tidak ada satupun ilmuwan yang bisa mendapatkan persamaan matematis untuk menjelaskannya.

    Apabila teori ini dapat diaplikasikan, maka banyak yang percaya kalau kita dapat menggunakan sebuah generator besar untuk membengkokkan cahaya di sekeliling sebuah objek sehingga membuatnya menjadi tidak tampak (invisible).

    Tahun 1939, proyek universitas Chicago itu dipindahkan ke Princeton's Institute of Advanced Studies, tidak jauh dari Philadelphia. Di tempat ini, para peneliti mempresentasikan hasil penemuan mereka kepada militer Amerika yang tertarik pada aplikasinya di medan perang.

    Saat itu, dunia berada dalam keadaan perang. Tentu saja, militer setiap negara berlomba untuk menciptakan senjata terhebat yang akan digunakan dalam medan perang, termasuk militer Amerika.

    Dari konteks situasi dan kondisi inilah, muncul sebuah kisah misterius. Tetapi sebelum masuk ke kisah itu, mari kita lihat apa yang terjadi pada tahun 1957.



    Morris Jessup dan ONR

    Pada tahun 1957, seorang penulis buku yang bernama Morris K Jessup mendapatkan undangan tak terduga dari US Navy's Office of Naval Research (ONR), sejenis badan penelitian milik angkatan laut Amerika.


    Jessup bukan penulis sembarangan. Dalam bukunya yang berjudul "The Case for the UFO", ia menceritakan teorinya mengenai teknologi mesin pendorong yang mungkin digunakan oleh piring terbang. Ia juga menulis kalau teknologi anti gravitasi atau manipulasi elektromagnetis mungkin bertanggung jawab atas cahaya-cahaya aneh yang menyertai penampakan UFO.

    Berkaitan dengan teorinya, Jessup percaya kalau Unified Field Theory yang dikemukakan oleh Albert Enstein akan memiliki pengaruh signifikan di masa depan.

    Ketika sampai di kantor ONR dan menghadap salah seorang perwira angkatan laut, Jessup menemukan sesuatu yang tidak disangkanya.

    Ia melihat buku yang ditulisnya tergeletak di meja sang perwira. Tetapi, di dalam halaman-halaman buku itu, ada catatan-catatan kecil yang sepertinya berusaha menjelaskan isi buku tersebut.

    Lalu, perwira tersebut menanyakan kepada Jessup apakah ia yang telah mengirim buku tersebut, atau ia mengetahui siapa yang telah mengirimnya.

    Jessup menjawab tidak tahu. Dan memang ia tidak mengetahui apa-apa soal itu. Tetapi, ia teringat dengan sesuatu.

    Catatan-catatan kecil pada buku itu mengingatkannya pada seseorang.



    Carlos Allende yang Misterius


    Dua tahun sebelumnya, pada tahun 1955, Jessup pernah bertemu dengan seseorang yang bernama Carlos Allende yang mengklaim pernah menyaksikan kapal perang USS Eldridge menghilang dan muncul kembali.

    Ia mengaku menyaksikannya dari atas kapal SS Andrew Furuseth yang berlabuh di dekat USS Eldridge.

    Allende percaya kalau pihak angkatan laut telah mengadakan sebuah eksperimen rahasia yang telah menyebabkan peristiwa misterius itu.

    Ia juga mengutip sebuah artikel surat kabar yang menyebutkan mengenai dua pelaut awak USS Eldridge yang pernah terlihat lenyap begitu saja dari pandangan mata di sebuah bar.

    Allende ternyata pernah menghadiri salah satu seminar Jessup dan memutuskan untuk mempercayakan kesaksiannya kepadanya. Tetapi, Morris Jessup percaya kalau Allende adalah seorang pembohong.

    Jessup pernah meminta Allende untuk membuktikan kesaksiannya. Namun, Allende mengaku tidak dapat memberikan bukti dan hanya menawarkan pengakuan lewat pengaruh hipnotis. Belakangan, diketahui juga kalau nama aslinya bukan Carlos Allende, melainkan Carl.M Allen.

    Walaupun tidak dipercaya oleh Jessup, Allende tetap meneruskan niatnya untuk menyebarkan kisah itu. Lalu, ia membuat catatan-catatan kaki pada buku Jessup dan mengkaitkannya dengan eksperimen angkatan laut yang dilakukan di Philadelphia itu. Ia mencetak buku yang telah diberi catatan kakinya sebanyak 100 eksemplar dan buku inilah yang salah satunya jatuh ke tangan angkatan laut Amerika. Dari sinilah kisah Philadelphia Experiment mulai menyebar.

    Sekarang, mari kita lihat kisah mengenai Philadelphia Experiment versi Allende.



    Philadelphia Experiment

    Pada tanggal 22 Juli 1943, sebuah percobaan rahasia disebut dilakukan di atas kapal USS Eldridge yang sedang berlabuh di Philadelphia.
    Tujuan eksperimen ini tidak lain adalah untuk menciptakan sebuah medan energi yang dapat membuat kapal tersebut menghilang dari pandangan manusia dan radar.


    Percobaan ini konon berhasil membuat kapal itu hampir menghilang. Namun, eksperimen ini membawa efek samping terhadap para awak kapal. Beberapa awak kapal mengaku mengalami pusing dan mual. Bahkan, sebuah kisah aneh muncul dari salah seorang awak kapal yang disebut berpindah tempat secara ajaib ke bagian bawah kapal dengan satu tangannya masuk ke dalam rangka baja kapal.

    Setelah peristiwa aneh ini, pihak angkatan laut meminta eksperimen ini diubah, bukan lagi supaya kapal dapat menghilang dari pandangan mata, tetapi hanya menghilang dari pantauan radar.

    Pada tanggal 28 Oktober 1943, Eksperimen lanjutan dilakukan kembali di atas USS Eldridge.

    Eksperimen ini disaksikan oleh banyak orang di atas kapal. Lalu, generator mulai dinyalakan. Saklar mulai digerakkan. Dengan segera, kapal itu menghilang dari pandangan mata dan semuanya terlihat berjalan lancar.

    Kapal itu disebut lenyap selama 4 jam sebelum akhirnya muncul kembali di tempatnya semula. Terlihat ada kabut kehijauan misterius menggantung di dek kapal.

    Kemanakah kapal itu menghilang selama 4 jam?

    Beberapa saksi menyebutkan kalau kapal itu terlihat di pelabuhan Norfolk yang berjarak lebih dari 200 mil dari Philadelphia.

    Inilah asal usul berkembangnya legenda yang menyebutkan kalau kapal itu tanpa sengaja mengalami teleportasi.

    Ketika kapal itu terlihat kembali di tempatnya semula, sepertinya eksperimen ini telah berjalan dengan sukses. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Di atas kapal, terlihat sebuah pemandangan yang mengerikan.



    Horor di atas USS Eldridge

    Beberapa awak kapal berteriak karena tubuh mereka terbakar, awak yang lain terlihat seperti orang gila. Sebagian lagi terlihat sakit dan sejumlah lainnya tewas di tempat.

    Tetapi, yang paling misterius adalah adanya awak kapal yang menghilang begitu saja dari pandangan mata.


    Peristiwa ini begitu luar biasa sehingga banyak orang meragukan kesaksian Allende. Karena itu, banyak yang berpendapat kalau kisah ini hanyalah hoax semata.




    Philadelphia experiment - Hoax?

    Walaupun Allende menyebutkan kalau peristiwa ini disaksikan oleh banyak orang, namun, angkatan laut Amerika menyangkal keberadaannya. Dengan kata lain, Philadelphia Experiment tidak pernah terjadi.

    Bahkan angkatan laut mengklaim kalau tidak ada satupun saksi atau bukti yang pernah ditemukan terkait eksperimen Philadelphia.

    Misalnya, catatan pelayaran USS Eldridge menunjukkan kalau pada Oktober 1943, kapal itu sedang berada di New York, bukan di Philadelphia.

    Lalu, The Office on Naval Research (ONR) terbentuk tahun 1946. Sehingga pada saat eksperimen Philadelphia diadakan, badan ini sama sekali belum ada.

    Pada tahun 1999, para veteran yang pernah bertugas di atas USS Eldridge mengatakan kalau kapal itu tidak pernah berlabuh di Philadelphia.

    Dengan tegas, pihak angkatan laut beranggapan kalau legenda Philadelphia experiment hanyalah sebuah science fiction yang tersebar lewat seorang hoaxer, tentu saja yang dimaksud adalah Allende.

    Tahun 1980, Robert Goerman menulis dalam Fate magazine kalau Carlos Allende yang menyebarkan kisah Philadelphia Experiment sebenarnya memiliki sejarah gangguan psikologi yang mungkin telah menyebabkannya mengarang cerita mengenai Philadelphia Experiment.

    Memang, angkatan laut menyangkal adanya peristiwa itu. Catatan-catatan mengenai kapal tersebut juga tidak menunjukkan kalau di atas USS Eldridge pernah diadakan eksperimen mematikan itu. Namun, sebagian orang percaya kalau Philadelphia Experiment benar-benar terjadi dan pemerintah dengan segala upayanya berusaha menutupi peristiwa itu.

    Buktinya adalah kematian Morris Jessup yang mencurigakan.



    Kematian Morris Jessup

    Setelah bertahun-tahun sejak buku pertamanya terbit, Jessup mempublikasikan buku keduanya. Namun buku ini tidak terlalu laris di pasaran dan penerbitnya menolak untuk menerbitkan buku-buku berikutnya.

    Pada tahun 1958, istrinya menceraikannya. Teman-temannya mulai melihat Jessup menjadi depresi dan lebih labil. Tidak berapa lama kemudian, ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang proses penyembuhannya cukup lama.

    Tragedi yang terus menerus ini, sepertinya membuat ia menjadi patah semangat. Pada tanggal 20 April 1959, ia mengakhiri nyawanya dengan mengunci diri di dalam mobil menyala dan mengalirkan karbon monoksida ke dalamnya.

    Walaupun terlihat wajar, namun banyak orang percaya kalau kematian ini berhubungan dengan usaha pemerintah untuk menutupi eksperimen Philadelphia.

    Contohnya, otopsi terhadap mayat Jessup tidak pernah dilakukan. Ini bertentangan dengan hukum negara bagian saat itu. Sersan Obenclain, yang tiba di tempat kejadian bunuh diri mengatakan off the record:

    "Semuanya terlihat terlalu profesional".

    Apakah pemerintah Amerika telah membunuh Jessup?



    Teori Konspirasi Philadelphia Experiment

    Selain kematian Jessup, ada teori lain yang berhubungan dengan teori konspirasi di balik Philadelphia Experiment, yaitu adanya kemungkinan kalau pemerintah Amerika telah berhasil menguasai teknologi yang berasal dari Unifield Field Theory.

    Einstein disebut tidak pernah memecahkan misteri Unified Field Theory. Namun, penulis bernama William Moore percaya kalau Einstein sebenarnya telah memecahkan persamaan matematikanya yang kemudian dihancurkan sendiri olehnya sebelum ia meninggal.

    Selain Einstein, Nikola Tesla disebut pernah mengaku kalau ia telah berhasil memecahkan misteri Unified Field Theory sebelum kematiannya di tahun 1943. Menurut anggota keluarga Tesla, FBI datang tidak lama setelah Tesla meninggal dan menyita seluruh catatan-catatan penelitiannya.

    Salah satu bukti yang menguatkannya adalah: eksperimen Philadelphia dilakukan tidak lama setelah Tesla meninggal.



    Penjelasan Alternatif

    Jadi, ada dua pendapat berbeda mengenai Philadelphia Experiment. Di satu pihak, kisah itu dianggap sebagai sebuah hoax. Di pihak lain, eksperimen itu dipercaya benar-benar terjadi walaupun disangkal oleh pemerintah Amerika.

    Menariknya, di tengah dua pendapat ini, ada satu pendapat yang sepertinya bisa menjadi jalan tengah. Pendapat ini datang dari penulis bernama Jacques Valle yang juga seorang peneliti UFO.

    Ia percaya kalau kisah itu bukan hoax, melainkan hanya sebuah salah tafsir.

    Menurut Vallee, pada tahun 1943, kapal angkatan laut yang bernama USS Engstrom, tempat Allende menyaksikan menghilangnya USS Eldridge, memang berlabuh di dekat USS Eldridge.

    Nah, di atas kapal USS Engstrom, sebuah prosedur dilakukan untuk menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat untuk membuat kapal itu tidak bisa terdeteksi oleh ranjau dan torpedo yang dipicu secara magnetis. Tetapi, proses ini tidak membuat kapal menjadi invisible bagi mata atau radar.

    Proses ini disebut degaussing dan diciptakan oleh imuwan Kanada dan Inggris dan biasa digunakan pada perang dunia II. Bahkan proses ini masih digunakan hingga sekarang.

    Menurut Vallee, mungkin proses degaussing di Engstrom dibesar-besarkan oleh sebagian orang sehingga menghasilkan kisah Philadelphia Experiment.

    Masih menurut Vallee, seorang veteran yang pernah bertugas di atas Engstrom mengatakan kalau USS Eldridge bisa saja berlayar dari Philadelphia ke Norfolk dan kembali lagi hanya dalam waktu sehari dengan melewati Kanal Chesapeake dan Delaware. Pada tahun itu, kanal ini tertutup bagi kapal umum dan hanya boleh dilewati oleh kapal militer.

    Ini mungkin menjelaskan kesaksian orang yang melihat USS Eldridge di Norfolk pada hari yang sama dengan dilakukannya Philadelphia Experiment. Pada saat itu, penggunaan kanal itu dirahasiakan dari publik sehingga publik tidak akan mengerti bagaimana caranya USS Eldridge bisa ada di dua tempat yang berjauhan dalam satu hari.

    Lalu, salah tafsir lain yang dipercaya oleh Valle adalah mengenai kutipan surat kabar yang menceritakan adanya dua awak kapal USS Eldridge yang lenyap dari pandangan mata di bar.

    Seorang veteran pernah mengaku kalau ia adalah awak kapal yang "lenyap dari pandangan mata" di bar. Menurutnya, saat itu terjadi perkelahian di bar. Seorang pelayan bar yang baik hati segera mengeluarkannya lewat pintu belakang sebelum polisi tiba karena saat itu ia masih di bawah umur. Jadi, tidak benar kisah yang mengatakan kalau ia lenyap begitu saja di udara.

    Semuanya terdengar masuk akal.

    Nah, sekarang kita punya tiga pendapat yang berbeda. Yang manakah yang lebih masuk akal?

    Saya serahkan kepada pandangan kalian masing-masing.

    Tetapi, sebelum saya tutup, ada satu pertanyaan yang cukup mengganggu pikiran saya. Jika Philadelphia Experiment adalah sebuah Hoax dan tidak pernah terjadi, mengapa pada tahun 1957, pihak angkatan laut Amerika sampai merasa perlu mengundang Morris Jessup untuk megklarifikasi bukunya?

    Mengapa tidak mengacuhkannya? bukankah itu cuma science fiction?



    Sumber

  13. #26
    SBY-AstronishH's Avatar
    Join Date
    Mar 2012
    Posts
    9,450
    Points
    21,421.13
    Thanks: 32 / 342 / 297

    Default

    biar saya gabung dengan http://idgs.in/75885 ya, topiknya sama tapi pembahasannya beda.
    silahkan dilanjutkan dan terima kasih.

  14. #27
    Creative.10's Avatar
    Join Date
    Sep 2012
    Location
    Medan, Sumatra Utara
    Posts
    17,385
    Points
    2.47
    Thanks: 82 / 161 / 144

    Default

    Thanks udah disambungin ke sini

    sepertinya topik ini sudah lama ya tidak ada pembahasan, padahal isi dari topik ini sendiri sangat menarik jika kita mau membaca ataupun kalo bisa sambil kita kaji ulasan-ulasan yang ada.

    Kalo menurut gw sih peristiwa ini benar adanya.
    percaya atau gak percaya saya sendiri pernah melihat benda terbang yang tidak tahu pasti itu apa diselimuti sebuah awan hijau yang akhirnya benda tersebut tiba-tiba menghilang dalam sekejap mata.

    tidak tahu darimanakah asal benda yang tiba-tiba muncul dan hilang tersebut

  15. #28
    Jamaica's Avatar
    Join Date
    May 2012
    Posts
    385
    Points
    0.87
    Thanks: 2 / 11 / 10

    Default

    Ceritanya menarik
    Tapi baru baca yang di post sama si VnR doang.
    Belom semuanya dibaca.
    Nanti sampe rumah dibaca lagi deh semuanya

  16. #29
    SBY-AstronishH's Avatar
    Join Date
    Mar 2012
    Posts
    9,450
    Points
    21,421.13
    Thanks: 32 / 342 / 297

    Default

    emang menarik, seperti orang dulu klo bilang "pergi ke bulan itu mustahil", tp ternyata di abad ke 20 itu menjadi kenyataan.
    begitu jg dengan teori2 semacam ini, kadang para ilmuwan lebih suka dibilang hoax sebelum mereka bener2 bisa membuktikan teorinya, drpd gembar gembor kanan kiri tp ternyata masih belom bisa dibuktikan teorinya.

  17. #30
    Creative.10's Avatar
    Join Date
    Sep 2012
    Location
    Medan, Sumatra Utara
    Posts
    17,385
    Points
    2.47
    Thanks: 82 / 161 / 144

    Default

    Quote Originally Posted by SBY-AstronishH View Post
    emang menarik, seperti orang dulu klo bilang "pergi ke bulan itu mustahil", tp ternyata di abad ke 20 itu menjadi kenyataan.
    begitu jg dengan teori2 semacam ini, kadang para ilmuwan lebih suka dibilang hoax sebelum mereka bener2 bisa membuktikan teorinya, drpd gembar gembor kanan kiri tp ternyata masih belom bisa dibuktikan teorinya.
    nah sepeti peristiwa tersebut, akhirnya manusia pertama "yuri gagarin" yang melintasi / mengamati bulan pun tercapai.

    mungkin kalo begitu, secara iya atau tidak mungkin teknologi ini sudah dikembangkan atau telah dipelajari lebih lanjut. Ibarat itu sudah benar-benar terjadi, kita juga tidak akan tahu.

    Karena ditemukan itu pun, pasti menjadi top secret banget, dan bakalan dikembangin oleh pencitpanya.

    Quote Originally Posted by Jamaica View Post
    Ceritanya menarik
    Tapi baru baca yang di post sama si VnR doang.
    Belom semuanya dibaca.
    Nanti sampe rumah dibaca lagi deh semuanya
    wah ayo dong di baca bro
    gak sabar nih pengen ada temen yang suka baca ginian
    biar bisa tukar pengetahuan atau pendapat

Page 2 of 4 FirstFirst 1234 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •