Suara adalah elemen yang begitu krusial untuk menikmati hampir sebagian besar konten multimedia yang ada saat ini, dari sekedar film, musik, hingga video game. Percaya atau tidak, semakin baik kualitas suara yang Anda dapatkan, semakin imersif pula pengelaman yang bisa Anda nikmati. Di beberapa kasus, terutama video game dan film, suara menjadi salah satu pancang untuk membangun atmosfer yang tepat sesuai dengan tema yang hendak dikejar oleh sang peracik. Bahkan untuk detail suara yang kecil seperti bunyi desir angin saja, tak berlebihan, bisa berkontribusi pada pengalaman seperti apa yang Anda dapatkan. Mengerti akan kebutuhan ini, HyperX – jajaran perangkat gaming dari pabrikan ternama Kingston – memperkenalkan varian headset terbaru mereka, Cloud Revolver.

Desain dan Fitur



Mendengar nama “Revolver” di produk yang satu ini, Anda mungkin akan mengantisipasi sebuah tema desain yang garang dan di satu titik, merepresentasikan nama yang identik dengan senjata api tersebut. Untuk urusan soal tampilan yang garang, HyperX mengeksekusinya dengan manis. Pilihan untuk mengkombinasikan warna merah dan hitam dengan bentuk headset yang cukup bulky di kedua sisi menawarkan sisi maskulin yang kentara, walaupun tetap, membuat nama Revolver yang ia usung tak lebih dari sekedar nama saja tanpa sebuah tema besar. Menjadi sebuah headset berbasis jack, maka Anda tak bisa mengantisipasi banyak hal dari sisi kosmetik. Selain dua buah logo HyperX yang terpampang jelas di kedua sisi dengan titik lingkaran merah yang mengitarinya, headset ini tak didukung elemen kosmetik seperti LED yang tengah jadi tren saat ini.





Namun dari sisi desain, Cloud Revolver terlihat punya nilai performa dan kenyamanan yang tak bisa Anda abaikan begitu saja. Penopang yang kuat dan fleksibel tak hanya menjamin daya tahan headset yang siap untuk digunakan dalam waktu yang lama, tetapi juga kenyamanan yang lebih optimal untuk sesi gaming Anda yang panjang. Berat yang cukup ringan dengan penopang seperti ini tak membuat telinga Anda terasa menekan yang berakhir, tak akan membuatnya terasa panas pula jika digunakan cukup lama. Untuk urusan kenyamanan, Cloud Revolver memang pantas mendapatkan acungan dua jempol. Apalagi bagian earpad yang dibuat dengan bahan kulit juga terasa lembut. Dengan desain yang “closed”, Cloud Revolver mampui mengisolasi suara dari luar sehingga tak rentan gangguan, apalagi jika Anda menikmatinya di tingkat volume tertentu.

Pemilihan jack sebagai basis tentu membuat banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh Cloud Revolver ini, terutama dari modifikasi fungsi, kosmetik, atau sekedar dukungan perangkat lunak. Namun di era gaming saat ini dimana banyak gamer mulai mengandalkan satu peripheral gaming untuk banyak platform dan tak hanya PC, Cloud Revolver menawarkan sebuah fleksibilitas yang Anda butuhkan. Desain seperti ini memungkinkannya untuk digunakan langsung di PC dan konsol yang Anda miliki, termasuk fungsi mic yang ia tawarkan.







Tak hanya soal komunikasi di game-game berbasis multiplayer saja yang terpenuhi, namun Anda juga bisa mengandalkannya untuk proses streaming ataupun merekam konten video yang ada. Kerennya lagi? Ia juga hadir dengan sebuah Audio Control Box yang tak hanya menawarkan perpanjangan kabel saja, tetapi juga plug untuk stereo dan mic yang tentu saja lebih optimal untuk dinikmati di PC.

Mic hadir sebagai komponen yang bisa dilepas dengan material yang cukup fleksibel untuk dibengkokkan ke arah mulut Anda jika dibutuhkan. Dengan konsep seperti ini, Anda yang harus membawa Cloud Revolver ini ketika berpergian bisa membawanya tanpa rasa takut bahwa packing yang Anda berantakan misalnya, bisa berujung pada rusaknya mic. Anda hanya butuh melepas mic, menyimpannya di tempat terpisah, dan memasukkan headset yang ada. Sayangnya, terlepas dari packaging penjualan yang terlihat premium, HyperX tak menawarkan tas penyimpanan sebagai bonus pembelian.

Lantas, spesifikasi seperti apa yang diusung oleh Cloud Revolver ini? Berikut adalah daftar spesifikasi lengkapnya:

Headphone
Driver: Dynamic, 50mm with neodymium magnets
Type: Circumaural, Closed back
Frequency response: 12Hz–28,000 Hz
Impedance: 30 Ω
Sound pressure level: 104.5dBSPL/mW at 1kHz
H.D.: < 2%
Input power: Rated 30mW, Maximum 500mW
Weight: 360g
Weight with mic: 376g
Cable length and type: Headset (1m) + Audio Control Box (2m)
Connection: Headset – 3.5mm plug (4 pole) + Audio Control Box – 3.5mm stereo and mic plugs
Microphone
Element: Electret condenser microphone
Polar pattern: Uni-directional, Noise-cancelling
Frequency response: 50Hz-18,000 Hz
Sensitivity: -40dBV (0dB=1V/Pa,1kHz)

HyperX Cloud Revolver, Seberapa Baik?



Cukup lama berada di tangan kami sebelum review ini meluncur, HyperX Cloud Revolver menjadi basis untuk banyak konten multimedia yang kami nikmati selama beberapa minggu terakhir ini. Sejauh ini, sebagai sebuah perangkat yang menamai dirinya sebagai peripheral gaming, headset ini ternyata bisa diandalkan untuk kepentingan di luar sesi gaming itu sendiri. Detail suara yang ia hasilkan cukup akan memanjakan telinga dan membuat Anda jatuh hati dengan mudah. Lantas, kualitas seperti apa yang ia tawarkan? Berikut adalah impresi yang kami dapatkan dari tiap konten yang kami jajal:

Film
Tidak ada lagi momen yang lebih tepat bagi HyperX Cloud Revolver ini bersinar. Kami menjadikan headset ini sebagai “bintang” untuk menikmati dua film berbeda genre yang masing-masing darinya, tentu butuh pendekatan yang berbeda. Kami menyelesaikan satu season anime My Hero Academia yang kental action dengan porsi dialog dengan tanpa keluhan sama sekali di sisi audio. Namun headset ini semakin terlihat bersinar ketika kami menggunakannya untuk menikmati film thriller Korea terbaru – The Wailing. Dengan kondisi ruangan yang bebas gangguan suara dari luar dan volume suara tertentu, HyperX Cloud Revolver berhasil membuat film ini terasa lebih mencekam namun dengan detail yang tetap solid. Pukulan drum yang bertubi-tubi dalam sesi pengusiran ***** tradisional Korea terdengar kuat dan bulat dengan aksen unik yang juga terdengar jelas di dialog. Namun tentu saja, Anda tak bisa berharap untuk mendapatkan kualitas suara surround di headset ini.

Musik
Sebagai sebuah headset stereo, kami juga tak juga punya keluhan berarti untuk Cloud Revolver yang satu ini. Jika Anda termasuk gamer yang jajaran musiknya lebih didominasi dengan bass, maka Anda akan mudah jatuh hati dengannya. Namun tentu saja, Anda harus menyesuaikan tingkat volume yang tepat untuk mendapatkan kualitas suara yang lebih optimal. Menikmati musik kencang mungkin jadi preferensi beberapa gamer, namun di Cloud Revolver, keputusan tersebut bisa berakhir dengan detail suara musik yang justru berantakan. Di telinga kami yang notabene merupakan gamer non-audiophile, HyperX Cloud Revolver mengeksekusi hampir semua varian musik dengan cukup baik. Detail yang ia tawarkan ketika mengalunkan “Low Roar – I’ll Keep Coming” yang penuh suara-suara kecil di latar belakang dan berakhir dengan dentuman bass yang intens pantas untuk diacungi jempol. Namun di sisi lain, ia juga bisa diandalkan untuk musik klasik yang lebih pelan seperti La Vie En Rose dari Louis Armstrong tanpa banyak kehilangan detail yang Anda inginkan.

Game

[YOUTUBE]kEQkxua70qI[/YOUTUBE]
Namun tentu saja, sebagai sebuah peripheral gaming, uji coba utama perangkat ini akan berakhir pada aktivitas yang jadi hobi kita semua – gaming. Kami sendiri menggunakannya untuk waktu yang cukup lama dan menjadikannya sebagai basis untuk review banyak game, dari Tokyo Mirage Sessions #FE yang langsung terhubung dengan Nintendo Wii U hingga DOTA 2 dan game terbaru dari PlayDead – Inside. Headset ini memang memperlihatkan tajinya di Inside, game yang memang lebih menitikberatkan pengalaman pada atmosfer yang disajikan. Dengan lebih banyak keheningan dan suara-suara kecil yang muncul di sepanjang perjalanan, HyperX Cloud Revolver menangkap setiap detail ini dengan sangat baik. Untuk urusan mic demi kepentingan komunikasi atau sekedar merekam konten, Anda bisa mengandalkan performa mic-nya yang juga hadir tanpa keluhan sama sekali. Setidaknya dua sesi live-streaming yang dilakukan JagatPlay dilakukan dengan menggunakan headset dan mic HyperX ini, yang kualitas suara mic-nya bisa Anda di video yang kami sertakan di atas. Kami menggunakannya di Playstation 4 untuk menjajal seri Lego terbaru – Star Wars: The Force Awaken.

Kesimpulan



Jadi, apa yang bisa disimpulkan dari HyperX Cloud Revolver ini? Sebagai sebuah headset yang membawa identitas peripheral gaming, ia hadir sebagai sebuah headset dengan kualitas suara yang pantas untuk daicungi jempol. Dibalut dengan kenyamanan berkat pemilihan desain dan material yang ada, Anda akan bisa mengandalkannya untuk sebuah sesi gaming yang panjang atau sekedar menikmati beragam konten multimedia di akhir minggu tanpa ada keluhan sama sekali. Keputusan untuk menjadikan jack memungkinkannya tak “eksklusif’ hanya untuk PC dan menjadi pilihan yang menarik untuk Anda yang juga platform gaming lain, seperti konsol misalnya.

Tingkat harga juga mungkin menjadi bahan pertimbangan yang tak bisa diabaikan begitu saja, apalagi jika melihat kompetisi harga yang membuat headset ini berakhir sedikit lebih mahal. HyperX Cloud Revolver ditawarkan dengan harga sekitar USD 120.

Sumber: JagatPlay