terdiam sendiri
berpikir apa arti keberadaanku
apa yang harus kulakukan dalam kehidupan yg singkat ini
membuat kenangan yang berarti

apa arti masa depan bagiku?
apa yang harus kuraih?
patutkah sgala yg harus kukorbankan?

sampai pada titik aku pasrahkan semuanya
biarlah waktu berlalu, detik jam dan hari
itu 'kan menjawab segalanya
karena kupercaya, segalanya tlah tergariskan
dan apa yang terjadi, semua kan baik adanya bagiku

biarlah air mata mengajarku
kegagalan memacu semangatku
kesedihan menguatkanku
untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi

namun tak dapat kupungkiri
di hati ini kan slalu ada sakit
krn kehilangan sesuatu yg sangat berarti bagiku
yang takkan pernah terlupa,
yang mestinya tak boleh terpisahkan dariku

mencoba untuk tegar dan kuat
sampai pada batas kemampuanku
menahan pedih dan keputusasaan
mengatupkan mulutku agar jeritan hatiku tak terdengar siapapun
menutup mataku agar air mata ini tak deras mengalir.

di dalam kesedihan kan muncul kebahagiaan
bagaikan rembulan yg menerangi gelapnya malam
dan di dalam rasa kehilangan yg teramat sangat menyiksaku
aku mau berharap, suatu saat kita kan dapat bersama.
tak peduli kapan saat itu tiba, ku kan terus menanti
sampai kembali aku menjadi debu
bahkan jauh setelah saat itu
karena hanya engkau yg ada di hatiku, selamanya.