Berdasarkan data Techinasia November 2015, pengguna Internet di Indonesia telah mencapai 88,1 juta orang. Dari angka tersebut, 79 juta orang menggunakan internet untuk mengakses media sosial (medsos) secara aktif seperti facebook, twitter.
Banyaknya penggunaan media sosial ini sangat berguna dalam minimnya waktu berinteraksi yang ada di kehidupan sehari – hari. Mayoritas waktu kehidupan digunakan untuk sekolah, bekerja dan tidur sehingga sangat sulit untuk berinteraksi ataupun menjaga hubungan dengan teman sekolah, orang tua hingga istri maupun suami.
Hadirnya teknologi media sosial ini memberikan puluhan kisah positif dan negatif dalam kehidupan sehari – hari.
Imajinasi dan pikiran kita digunakan untuk mengakses puluhan kata – kata, gambar dan video yang akan membentuk deskripsi suatu situasi atau kejadian. Konten media sosial yang begitu banyak memberikan kebebasan kepada orang lain untuk memandang suatu kejadian.
Arus informasi melalui media sosial mulai menjadi tren di kalangan muda untuk melakukan kegiatan sehari – hari. Keadaan sebenarnya kita menghadapi sebuah komputer, laptop, telepon genggam, televisi di hadapan kita namun melalui arus informasi dan puluhan kata – kata, gambar dan video kita diajak untuk memimpikan atau menggambarkan suatu kejadian di pikiran.

Minimnya waktu dan Pertolongan Pengguna Medsos.

Medsos hadir untuk mempercepat dan menggantikan aktivitas masyarakat yang tidak bisa dilakukan karena minimnya waktu. Media sosial menjadi tempat untuk saling berinteraksi, menginformasi dan memperkenalkan. Kecepatan arus informasi media sosial dapat melebihi media informasi seperti televisi, radio, koran hingga website berita. Selain arus informasi, Media sosial juga dapat mempermudah kerja sama di antara masyarakat. Pertolongan terhadap bencana alam, kasus penelantaraan hingga perang suku dapat segera dilakukan setelah informasi ini menyebar di media sosial.
Kasus seorang Ibu bernama Hermina dewi, seorang janda dengan 3 anak yang terlantar di pinggir Jln. Kayu putih / jln. Pematang pasir,Medan merupakan contoh kasus yang mendapatkan pertolongan sangat cepat melalui media sosial. Beberapa orang membantu menyebarkan berita ini ke teman – teman media sosialnya dan kemudian menyebar luas lagi. Dalam waktu beberapa jam, Ibu ini dikabarkan telah mendapat pertolongan dari seorang Ustad dan dipantau oleh pengguna medsos terkait perkembangan beliau hingga sekarang. Pengguna Medsos yang berdomisili di Medan mau datang untuk menemui beliau meskipun saat itu malam hari dan mereka baru selesai menyelesaikan rutinitias kantor.
Saat ada Isu penolakan bernada rasialis yang dikeluarkan oleh salah satu mahasiswa UI bernama Boby Febry Krisdayanto. Tindakan ini mendapatkan respon penolakan luar biasa dari pengguna media sosial termasuk saya. Beberapa petisi, surat dan tulisan dibuat terkait tindakan mahasiswa tersebut dan pihak universitas juga menanggapi hal ini dengan baik sehingga mahasiswa itu akhirnya mengaku salah dan membuat surat permintaan maaf di atas materai tanpa paksaan.
Pergerakan Lembaga Sosial seperti Green Peace Indonesia, ACT, Yayasan sosial, PMI hingga ICRC pun terpantau melalui berita di halaman media sosialnya. Para Pekerja kantor, mahasiswa, pedagang hingga Ibu rumah tangga dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial tersebut melalui donasi uang, barang hingga bantuan tenaga atau sekedar menyebarkan berita kemanusiaan itu. Melalui media sosial, mereka masih dapat berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan di tengah minimnya waktu yang mereka miliki.

Media Sosial sebagai tempat mengedukasi masyarakat.

Sebelum tahun 1998, arus Informasi masih sangatlah dibatasi oleh pemerintah. Masyarakat hanya menerima informasi yang telah lulus pemeriksaan. Di saat itu, komputer belum memiliki banyak aplikasi dan fungsi seperti saat ini. Komputer hanya dimiliki oleh kalangan tertentu dan beberapa instansi pemerintah. Buku Pelajaran belum sebanyak dan sedigital sekarang sehingga masyarakat memiliki pemikiran yang sempit dan mudah untuk dipengaruhi ketika ada isu agama maupun sosial.
Di tahun 2016, perkembangan teknologi sudah merebak di seluruh kalangan masyarakat. Wilayah terjauh dari Ibukota seperti Aceh dan papua juga sudah mengenal teknologi termasuk media sosial didalamnya. Arus informasi yang sangat mudah didapat melalui teknologi tersebut tentu menyebabkan masyarakat mampu menentukan yang mana baik bagi mereka.
Petisi untuk selamatkan kebun binatang bandung, Petisi berjudul “Revoke the reclamation permit of Benoa gulf, immediately! “ , petisi kebakaran hutan gambut riau serta petisi selamatkan nyawa balita indonesia menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya tempat arus informasi namun merupakan tempat untuk mengedukasi masyarakat sehingga masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke mengetahui permasalahan yang terjadi di Indonesia serta turut berpartisipasi.
Mereka berkumpul di media sosial dan mendorong pemerintah maupun pihak berkepentingan untuk menyelesaikan kasus kemanusiaan tersebut. Petisi ini mendapat tanggapan luar biasa dari beberapa pihak tidak terkecuali Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo.

Media Sosial sebagai penggerak kegiatan kemanusiaan
Kepedulian masyarakat tidak hanya ditunjukkan melalui petisi. Melalui media sosial, masyarakat tahu akan sosialisasi pemerintah, swasta maupun lembaga keagamaan. Mereka memiliki kepastian pandangan dan tidak akan mudah untuk diprovokasi oleh oknum – oknum tertentu.
Saat Kasus paham radikalisme ISIS terjadi di Indonesia, Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi melalui media sosial dan website resmi NU menyerukan kepada warga nahdliyin dan umat Islam Indonesia agar tidak ikut-ikutan mendukung gerakan Negara Islam di Irak dan Syuriah (ISIS) dan sekaligus tidak membuat perpecahan di kalangan kaum muslimin. Pernyataan resmi beliau tentu sangat dipandang oleh masyarakat Indonesia sehingga fitnah akan mudah dimentahkan oleh masyarakat.
Saat kasus pembakaran vihara di Tanjung Balai karimun, pihak kepolisian langsung memberikan pernyataan bahwa ada oknum yang sengaja merekayasa berita di media sosial sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.
Pemerintah dan tokoh agama dengan sigap membuat pernyataan bagi masyarakat untuk menahan diri dan menjunjung toleransi di Tanjung Balai Karimun. Pernyataan ini disebarkan melalui media sosial maupun media informasi lainnya sehingga peristiwa tersebut tidak merebak ke daerah lainnnya.

Pemahaman Kemanusiaan dan Kesederhanaannya.
Seringkali seseorang tidak mengerti maksud dari pada aktivitas kemanusiaan. Mungkin mereka merasa cukup dengan memberikan zakat , sedekah atau memberikan uang pada saat kolekte gereja atau menyisipkan uang pada kotak sumbangan di vihara atau memberikan recehan uang pada pengemis di Jalan. Tidak dipungkiri bahwa uang mampu memberikan kontribusi bagi Aktivitas kemanusiaan serta membutuhkan dana yang cukup besar dalam prosesnya.
Aktivitas Kemanusiaan bertujuan untuk menjadi seseorang sebagai manusia seutuhnya meliputi hak dan kewajibannya. Mereka tidak hanya membutuhkan uang namun juga kepercayaan, solidaritas serta perhatian dari anda. Ketika anda telah memberikan sejumlah dana ke lembaga sosial namun anda masih bersikap rasisme berarti anda belum menjalankan aktivitas kemanusiaan.
Ketika anda tidak membedakan seseorang berdasarkan suku, agama dan ras, ataupun mencegah terjadinya peperangan maka anda telah menjalankan aktivitas kemanusiaan meskipun anda tidak memberikan dana ke Lembaga sosial.

Memodernisasi Aktivitas Kemanusiaan

Melalui Media sosial, Aktivitas Kemanusiaan telah berkembang pesat. Berbagai Gerakan perubahan dan diskusi dapat saya ikuti meskipun saya banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan kuliah s2.

Bila saya ingin membantu korban kemanusiaan yang jauh, saya dapat membantu melalui donasi, mengirimkan bantuan barang di lembaga sosial terpecaya ataupun menyebarkan berita tersebut kepada teman media sosial saya ataupun saya menandatangi petisi agar yang berkepentingan mau menyelesaikan persoalan itu.

Anda dapat berperan dalam bidang kemanusiaan meskipun anda tidak mempunyai waktu atau kesulitan untuk datang ke lokasi. Gerakan kebersamaan melalui medsos telah memberikan perubahan terhadap aktivitas kemanusiaan. Kita dapat mengetahui dan turun saat ada permasalahan kemanusiaan di wilayah kita namun kita dapat juga mengirimkan bantuan kepada wilayah yang mengalami permasalahan melalui pengguna medsos atau lembaga sosial yang ada di sana.

Melalui Medsos, gerakan kemanusiaan tidak hanya dilakukan oleh Lembaga sosial yang ada dengan mengirimkan para pejuang kemanusiaan ke pelosok – pelosok daerah.
Perjuangan Kemanusiaan juga dapat dilakukan seperti halnya otonomi daerah. Masing – masing warga di daerahnya menjadi pejuang kemanusiaan. Bantuan dapat dikirimkan melalui jasa pengiriman barang dan para pejuang kemanusiaan yang ada di medsos saling berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan di wilayahnya.

#LombaEsaiKemanusiaan

ditulis untuk Lomba Qureta pada tahun lalu...