Theresa May: 'Tidak Ada Kompromi Brexit dengan Uni Eropa'
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan dia tidak akan mau dipaksa untuk mengurangi efektivitas referendum Brexit. Inggris saat ini sedang bersiap meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 29 Maret 2019 tetapi belum menyepakati bagaimana hubungan terakhirnya dengan blok tersebut akan berlangsung. UE telah menyarankan bahwa November 2018 sebagai kesepakatan terbaru yang bisa diselesaikan.
Oleh: BBC News
Theresa May bersikeras bahwa dia tidak akan bersedia dipaksa untuk mengurangi efektivitas rencana Brexit selama negosiasi dengan Uni Eropa. May menulis di Sunday Telegraph dan mengatakan, dia “tidak akan didorong” menuju kompromi tentang perjanjian Chequers yang tidak berada dalam “kepentingan nasional.”
Namun, May juga memperingatkan dia tidak akan “menyerah” kepada mereka yang menyerukan referendum Brexit yang kedua. May mengatakan bahwa hal itu akan menjadi “pengkhianatan besar demokrasi dan kepercayaan kita.”
Perjanjian Chequers akan memastikan Inggris menyetujui “buku aturan umum” dengan Uni Eropa untuk perdagangan barang, dalam upaya untuk mempertahankan perdagangan tanpa adanya gesekan di perbatasan. Namun, para kritikus mengatakan akan meninggalkan Inggris terikat dengan aturan UE dan mencegah Inggris dari serangan perdagangan sendiri di tahun-tahun mendatang.
People’s Vote, kelompok lintas-partai yang meliputi beberapa anggota parlemen, menyerukan pemungutan suara publik pada kesepakatan akhir Brexit.
Inggris saat ini sedang bersiap meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 29 Maret 2019 tetapi belum menyepakati bagaimana hubungan terakhirnya dengan blok tersebut akan berlangsung. UE telah menyarankan bahwa November 2018 sebagai kesepakatan terbaru yang bisa diselesaikan.
Pemerintah Inggris sebelumnya telah mengesampingkan referendum lain.
Share This Thread