Perkiraan analis, rupiah bisa menembus 15.000 per dolar untuk pertama kalinya sejak krisis 1998. Rupiah melemah karena karena defisit perdagangan dan ketergantungan negara pada impor minyak menjadikannya rentan terhadap aksi jual pasar negara berkembang yang dipicu oleh gejolak keuangan di Turki dan Argentina.

Oleh: Ruth Carson (Bloomberg)

Persiapkan diri kalian: mungkin akan ada penurunan nilai rupiah lagi setelah ini.

Analis mengatakan mata uang negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini akan menembus 15.000 per dolar untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1998. Nilai tukar rupiah melemah ke posisi terendahnya di 14,782 pada hari Senin (3/9) karena defisit perdagangan dan ketergantungan negara pada impor minyak menjadikannya rentan terhadap aksi jual pasar negara berkembang yang dipicu oleh gejolak keuangan di Turki dan Argentina.

“Lima belas ribu adalah level psikologis berikutnya yang bisa ditembus rupiah,” kata Nick Twidale, COO di Rakuten Securities di Sydney. “Investor akan mengawasi BI untuk melihat langkah selanjutnya, dengan kenaikan suku bunga yang hanya membuat gelombang dalam depresiasi rupiah sejauh ini.”

Baca Artikel Selengkapnya di sini