Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Hokkaido kehilangan tenaga, setelah dihantam gempa di Jepang yang berkekuatan 6,7 skala richter, Kamis (6/9) dini hari. Kejadian itu mengingatkan Jepang akan bencana Fukushima yang terjadi di tahun 2011, yang membuat industri nuklir negara itu dihentikan.

Oleh: Reuters/Japan Times

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Hokkaido mengandalkan tenaga cadangan darurat, setelah gempa di Jepang yang menghantam listrik di pulau utara tersebut pada Kamis (6/9), yang mengingatkan pada bencana Fukushima tahun 2011.

Pembangkit listrik tenaga nuklir tiga-reaktor Tomari—yang dioperasikan oleh Hokkaido Electric Power Co. dan dinon-aktifkan sejak bencana Fukushima—kehilangan kekuatan setelah gempa berkekuatan 6,7 menghantam pulau itu pada dini hari, kata pemerintah.

Batang bahan bakar pembangkit listrik tersebut, sedang didinginkan dengan tenaga darurat yang dipasok oleh generator diesel, kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga kepada para wartawan pada Kamis (6/9).

Tidak ada kelainan radiasi di pembangkit listrik tersebut, Suga berkata, mengutip sang operator.

Regulator atom mengatakan bahwa generator diesel memiliki bahan bakar yang cukup untuk tujuh hari terakhir.

Hokkaido Electric telah menutup semua pabrik bahan bakar fosil, yang memangkas listrik bagi hampir 3 juta pelanggannya, kata seorang juru bicara.

Baca Artikel Selengkapnya di sini