Pakistan di ambang gangguan keamanan, seiring serangan ******* baru terhadap target militer dan polisi meningkat setelah penarikan pasukan NATO yang dipimpin AS, dan pembentukan Emirat Islam oleh Taliban di negara tetangga Afghanistan.​

Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) (sebuah payung dari kelompok-kelompok militan yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan) bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Pakistan, dan seperti Taliban Afghanistan, menciptakan sebuah negara Islam di Islamabad. Kelompok Islam Pashtun itu menerima bimbingan ideologis dan memiliki hubungan dengan al-Qaeda, lapor Asia Times.

TTP telah melakukan lebih dari 180 serangan ******* terhadap personel militer dan polisi di provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa yang bergolak sejak Mei tahun ini, menewaskan atau melukai lebih dari 100 tentara dan pejabat polisi Pakistan.

Kelompok militan itu mengatakan, telah membunuh lebih dari 26 "personel musuh" dan melukai 35 lainnya dalam 26 serangan pada Juli saja, sebuah klaim yang belum dibantah oleh pemerintah Pakistan.

Dalam pertanda yang tidak menyenangkan, hanya beberapa jam setelah Taliban merebut Kabul, TTP menyerang sebuah pos tentara di daerah Mirali di Waziristan Utara, dan menimbulkan kerusakan besar pada badan-badan keamanan.

Sejauh bulan ini, kelompok teror itu telah membunuh lebih dari 15 tentara, polisi, dan staf di daerah suku Waziristan, Orakzai, dan Khyber. Kebangkitan Taliban mengintensifkan ancaman itu.

Pekan lalu, Taliban membebaskan ratusan komandan dan operator kunci TTP dari Penjara Bagram dan Pul-e-Charkhi, ketika mereka menguasai daerah tersebut.

Mantan wakil kepala TPP dan komandan senior Maulvi Faqir Muhammad (yang secara terbuka menyatakan hubungan dekatnya dengan pemimpin al-Qaeda Ayman al Zawahiri), termasuk di antara mereka yang dibebaskan, menurut juru bicara TTP.

Beberapa media di Pakistan yang telah berusaha untuk meremehkan pembebasan Taliban dari operator TTP melaporkan, Maulvi Faqir dibebaskan beberapa tahun yang lalu oleh pemerintah Ashraf Ghani yang sekarang jatuh. Namun, TTP membantah laporan tersebut.

"Dia baru saja dibebaskan, berita tentang pembebasannya dua tahun lalu tidak berdasar dan salah," ucap juru bicara TTP, dikutip Asia Times.

Meskipun sebagian besar operasi teror dilakukan di daerah Waziristan Selatan yang berbatasan dengan Afghanistan (bekas daerah sarang TTP dan al-Qaeda) dan terutama menargetkan tentara dan polisi Pakistan, beberapa operasi baru-baru ini hanya berfokus pada kepentingan China.

Pada akhir April, sebuah ledakan *** mematikan mengguncang Hotel Serena di kota Quetta, Pakistan barat daya, menyebabkan lima orang tewas dan 12 lainnya luka parah. TTP mengaku bertanggung jawab atas serangan di mana Duta Besar Beijing untuk Pakistan, Nong Rong, lolos setelah memasuki lobi hotel.


Sumber: https://www.matamatapolitik.com/anal...teror-pakistan