Medy Sucker Head, begitulah salah satu gitaris maestro ini dikenal di kancah musik Indonesia. Selama pandemi yang hampir mendekati dua tahun, berita duka terus-menerus muncul di beranda media sosial. Pandemi merengguh banyak korban jiwa. Tidak terkecuali para musisi Tanah Air.

Sumedia Marmono a.k.a Medy, telah berpulang ke hadirat-Nya pada hari Senin, 6 September 2021. Kabar ini pertama kali diumumkan oleh Bakkar Bufthaim, dramer Sucker Head, yang juga mantan dramer Rotor. Penyebab kematian Medy akibat penyakit stroke sebagaimana telah dikonfirmasi oleh akun resmi Instagram Sucker Head.

Medy tergabung dalam formasi terakhir Sucker Head, band thrash metal yang disebut sebagai salah satu pionir pengusung ekstrem metal di Jakarta pada akhir tahun 1980-an. Kehadiran Medy menggantikan posisi gitaris lawas band, Untung. Medy direkrut untuk menjadi tandem gitaris Nano.

Album Simphoni Kehidupan (2017) adalah album rekaman pertama dan terakhir bagi Medy. Dan Hammersonic Festival 2017 adalah panggung perpisahan Sucker Head di mana band ini resmi menyatakan bubar pasca meninggalnya vokalis/bassis Krisna J. Sadrach pada tahun 2016. Kini, album Simphoni Kehidupan tidak hanya didedikasikan kepada almarhum Krisna, tetapi juga Medy yang melengkapi perjalanan band metal pionir Indonesia ini.

Selain Sucker Head, Medy juga memiliki berbagai proyek musik termasuk kesibukannya mengajar gitar secara privat.


Sumber: https://matamatamusik.com/medy-sucke...akibat-stroke/