Saat para sekutu bertemu di Tokyo, Jepang, rudal jelajah Korea Utara yang dijuluki “strategis” menunjukkan kendaraan pengiriman nuklir yang mampu menghindari pertahanan.

Korea Utara melakukan uji tembak rudal jelajah selama akhir pekan, media pemerintah melaporkan pada Senin (13/9) pagi, langkah yang terlihat tepat waktu dan dikalibrasi dengan cerdas. Rudal tersebut adalah “senjata strategis yang sangat penting” dan terbang sejauh 1.500 kilometer sebelum mengenai target mereka dan jatuh ke perairan teritorial negara itu selama uji coba pada Sabtu (11/9) dan Minggu (12/9), Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan pada Senin (13/9).

Pada Senin (13/9), para diplomat tingkat tinggi dari Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat dijadwalkan bertemu di Tokyo untuk membahas isu Korea Utara.

Namun, peluncuran rudal Korea Utara selama akhir pekan adalah langkah semi-provokasi yang dikalibrasi dengan cerdik untuk alasan yang jauh melampaui pemilihan waktu, menurut analisis Andrew Salmon di Asia Times.

Senjata taktis strategis?
Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara memiliki atau menguji coba teknologi rudal balistik, definisi luas yang mencakup kendaraan peluncuran satelit, tetapi rudal jelajah diizinkan. Rudal balistik terbang dalam trajektori berbentuk parabola, sementara rudal jelajah terbang dalam lintasan datar, sering kali mendekati medan atau lautan.

Gambar-gambar yang dirilis KCNA menunjukkan rudal jelajah ditembakkan dari kendaraan berbasis jalan, bukan dari fasilitas pangkalan. Mobilitas senjata, berkat kemampuan terkait untuk membubarkan dan menyembunyikannya, meningkatkan kemampuan bertahan mereka. Jarak yang disebutkan menempatkan wilayah Korea Selatan dan Jepang dalam jangkauan, termasuk pangkalan utama Amerika Serikat seperti Pyongytaek di Korsel dan Yokosuka dan Okinawa di Jepang. Namun, sifat rudal jelajah yang “strategis” yang sangat mencolok.

Rudal jelajah biasanya merupakan aset taktis, yang digunakan untuk mencapai target militer yang tepat. Kata “S” menunjukkan rudal tersebut dapat digunakan untuk membawa senjata pemusnah massal seperti hulu ledak nuklir mini ke sasaran.


Sumber: https://www.matamatapolitik.com/anal...ah-korea-utara