Khemmis, pengibar doom metal kelahiran Denver, Colorado, Amerika Serikat ini mempersiapkan comeback mereka yang telah lama ditunggu-tunggu. Tentu saja dengan merilis album penuh keempat mereka, Deceiver. Ditetapkan oleh Nuclear Blast Records untuk dirilis pada 19 November 2021, Deceiver merupakan album pertama Khemmis dalam lebih dari tiga tahun.

Deceiver menampilkan suatu perjalanan musik ambisius yang indah dari awal hingga akhir dengan riff dan melodi yang berapi-api. Dihiasi artwork yang mengerikan dan tragis yang digarap oleh Sam Turner.

Daftar Lagu Deceiver:
1. Avernal Gate
2. House of Cadmus
3. Living Pyre
4. Shroud of Lethe
5. Obsidian Crown
6. The Astral Road

‘Living Pyre’ menandakan lebih dari sekadar awal dari karya baru Khemmis, melainkan juga sebagai tolok ukur substansial untuk perjuangan dan pertumbuhan emosional.

Gitaris/vokalis Ben Hutcherson berkomentar:
“Ketika menyangkut kesehatan mental gue sendiri, ketika gue berada di tempat yang buruk, gue enggak bisa mengakses bagian dari diri gue yang menciptakan seni. Setelah mencapai pemahaman tentang diri gue, sebagian besar lagu ini keluar dalam sekali duduk. Gue merasa stabil. Gue merasa penuh harapan—walaupun begitu banyak hal di luar dunia yang enggak sepenuhnya menginspirasi. Kita semua membutuhkan alasan untuk merasakan secercah harapan”.

Album Tergelap Khemmis
Vokalis/gitaris Phil Pendergast mendeskripsikan tema album:
“Secara tematis, semua lagu adalah tentang banyak cara kita ditipu untuk mempercayai cerita tentang diri kita sendiri. Bahwa kita hancur, bahwa kita tidak cukup baik, bahwa genetika kita menentukan nasib kita. Judul ini adalah ‘label’ yang kami pasang di pikiran kami sebagai kekuatan yang menipu kami untuk mempercayai cerita-cerita ini. Lintasan lirik album ini mirip dengan turunnya Dante ke dalam Inferno buatannya sendiri. Ini adalah album tergelap kami hingga saat ini”.

Hutcherson menambahkan:
“Sementara pikiran dan hati kita bertanggung jawab atas penipuan semacam ini, demikian juga dunia di sekitar kita. Ada dialektika antara keduanya yang menghasilkan penderitaan. Siapa pun yang telah berjuang dengan kesehatan mental atau menderita trauma apa pun akan memberi tahu lo bahwa ada kalanya pikiran adalah binatangnya sendiri yang harus dipertentangkan. Dalam pengertian itu, kita sendiri yang menjadi penipu; kita percaya bahwa kita layak menjadi wadah untuk rasa sakit ini dan penderitaan ini yang menimpa kita baik secara eksternal maupun internal”.


Sumber: https://matamatamusik.com/khemmis-ke...bum-mendatang/