Kerja Nihil tapi Bergelimang Harta, Cuma Terjadi di DPR RI
Sebanyak 39,8 persen tidak puas dengan kinerja para wakil rakyat di Senayan, padahal sudah mendapatkan banyak gaji dan tunjangan dengan nilai yang fantastis.
Krisdayanti Lemos yang merupakan seorang penyanyi yang meniti karier di dunia politik, membeberkan gaji hingga berbagai tunjangan yang ia terima sebagai anggota DPR RI di kanal YouTube Akbar Faizal.
Setiap bulan di tanggal 1, Krisdayanti mengaku menerima gaji pokok kurang lebih apabila ditotal sebesar Rp 75 juta, lalu ia mendapatkan tunjangan yang diberikan setiap tanggal 5 di awal bulan dengan total keseluruhan sekitar Rp650 juta dan masih bisa lebih, tergantung seberapa banyak kunjungan, dan tambahan dana lain yang diberikan kepada para anggota DPR ini.
Dengan gaji yang fantastis, performa kerja DPR masih saja kerap mengecewakan rakyat dan justru jauh sebagai penyambung lidah rakyat atau sebagai intermediary actor di Senayan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga ixpoll Research and Strategic Consulting pada 16-27 Juli 2021, tingkat kepuasan responden terhadap kinerja lembaga, MPR, DPR dan DPD mendapat tingkat kepuasan terendah, dilansir Merdeka.
Kepuasan publik terhadap kinerja DPR juga sangat rendah, yakni hanya 15,1 persen responden merasa puas dengan kinerja para anggota dewan. Sebanyak 39,8 persen tidak puas dengan kinerja para wakil rakyat di Senayan, padahal sudah mendapatkan banyak gaji dan tunjangan dengan nilai yang fantastis.
Di Swedia anggota parlemen biasa digaji rendah dan bahkan tidak mendapatkan tunjangan maupun fasilitas mewah seperti diberikan mobil dinas, rumah dinas, tunjangan kesehatan, bahkan tunjangan keluarga seperti yang biasa ditemui di anggota DPR RI.
Selain itu, para Anggota DPR Swedia juga dilarang memiliki staf pribadi dan mereka tinggal di apartemen sederhana saja.
"Kami ini tak berbeda dengan warga kebanyakan," ujar Per-Arne Hakansson, anggota parlemen Swedia dari Partai Sosial Demokrat dinukil Viva.
Sebab tidak seperti di Indonesia yang bergelimang dengan banyak tunjangan dan fasilitas yang mewah, bagi mereka mewakili rakyat saja sudah menjadi hak istimewa, sebab dengan posisinya sebagai anggota DPR, mereka dapat menentukan arah kebijakan negara, tulis Viva.
"Tugas utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi," sambung Hakansson.
Share This Thread