Permohonan China untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), hanya beberapa jam setelah pengumuman kemitraan keamanan tripartit AUKUS (Australia, Inggris, dan Amerika Serikat) mungkin bukan kebetulan. Terlepas dari itu, kedua peristiwa tersebut menggambarkan lingkungan geostrategis yang berubah dengan cepat di kawasan Indo-Pasifik.

Kemitraan “selamanya” sangat penting bagi Australia. Bagi para pemrakarsa, AUKUS adalah respons yang bijaksana, praktis, dan berpandangan jauh ke depan terhadap ancaman nyata yang dirasakan Australia dalam lingkungan strategis yang berkembang dan semakin tegang, yang muncul di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga: 10 Jet Tempur China Menyusup ke Taiwan, Ada Apa?​

Seperti banyak negara lainnya, Australia khawatir dengan pendekatan yang lebih agresif yang diambil oleh China pimpinan Xi Jinping. Dalam menanggapi tantangan ini, bagi Canberra, AS tetap menjadi mitranya yang tak tergantikan.

Bagi AS, AUKUS adalah kemenangan. Ini menunjukkan pentingnya Washington untuk memperdalam kerja sama dengan sekutu utama, dan memperkuat kemampuan militer mereka untuk membantu menghalangi tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh China di kawasan itu.

Australia (sekutu Indo-Pasifik yang telah lama dipercaya dan berlokasi strategis) tampak besar dalam perhitungan regional Washington. Begitu juga Quad (AS, Australia, Jepang, dan India), yang para pemimpinnya bertemu di Washington pada 24 September.

Dan bagi Inggris, AUKUS adalah ekspresi nyata dari ambisi global Inggris pasca-Brexit, memperkuat fokus barunya di Indo-Pasifik, dilengkapi dengan kesepakatan perdagangan dengan Jepang, Korea Selatan, dan Australia. AUKUS membantu menegaskan kembali juga posisi Inggris sebagai mitra AS yang dekat dan tepercaya.

Perhatian internasional telah difokuskan pada komitmen AS dan Inggris, untuk bekerja sama dalam menyediakan Australia dengan armada kapal selam bertenaga nuklir, lanjut Ian Hill.

Ini tidak diragukan lagi merupakan langkah signifikan, dengan implikasi strategis dan operasional utama bagi Australia.

Bersamaan dengan rencana akuisisi rudal jelajah yang diluncurkan dari laut dan udara, kapal selam bertenaga nuklir akan secara substansial meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh Angkatan Pertahanan Australia. Kapal selam nuklir menawarkan kecepatan, siluman, dan jangkauan yang lebih besar.

Masih banyak informasi yang harus digali soal AUKUS. Kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir hanyalah dividen awal. Yang lebih penting lagi adalah kerja sama tripartit yang lebih dalam yang ditunjukkan oleh AUKUS, dalam mengembangkan kemampuan tingkat lanjut di bidang-bidang seperti siber, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum.


Sumber: https://www.matamatapolitik.com/anal...us-cptpp-china