Dalam dua minggu sejak Gabby Petito hilang saat dalam perjalanan lintas negara bersama pacarnya, kisahnya telah mendapat perhatian nasional. Perlakuan terhadap kasus orang kulit putih yang hilang sangat jomplang dengan hilangnya orang-orang kulit berwarna dan dari kelompok minoritas.

Kasus Petito telah menjadi berita utama dan menjadi viral secara online, dengan orang-orang di mana-mana berusaha menemukan petunjuk dan memecahkan kasus itu sendiri. Yang menambah intrik dalam kasus Petito adalah, jejak besar media sosial yang dia tinggalkan saat dia mendokumentasikan perjalanan lintas negara dengan pacarnya, Brian Laundrie, ABC News melaporkan.

Pejabat mengkonfirmasi pada Selasa (21/9), mayat yang ditemukan selama akhir pekan di dekat Taman Nasional Grand Teton adalah milik Petito yang berusia 22 tahun, tetapi ketertarikan nasional dengan kasus ini terus berlanjut, seiring pihak berwenang mencari Laundrie, yang saat ini menjadi orang yang dicari dalam kasus tersebut.

Yang menarik, banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya (terutama perempuan kulit berwarna), mengaku berharap kasus keluarga mereka dibuka lagi.

"Semua orang yang kehilangan orang yang dicintai berkata, 'Mengapa kasus saya tidak dilakukan seperti itu?'" ucap Paula Cosey Hill kepada ABC News. "Ini sangat sulit karena membawa Anda kembali ke saat anak Anda hilang."

Putri Cosey Hill yang saat itu berusia 16 tahun, Shemika Cosey, menghilang tanpa jejak di dekat rumahnya di St. Louis, Missouri, hanya beberapa hari setelah Natal tahun 2008.

Dia menggambarkan menyaksikan pencarian Petito terungkap sebagai "rollercoaster emosional," karena dia berduka untuk keluarga Petito, dan merenungkan apa yang tidak terjadi setelah hilangnya putrinya.

"Semua pertanyaan yang tidak terjawab dengan putri saya, saya memeriksa untuk melihat apakah mereka melakukannya dalam kasus itu," ungkap Cosey Hill. "Ketika Anda melaporkan orang yang Anda cintai hilang, Anda mendengar, 'Kami akan mencoba untuk mendapatkan seseorang dalam hal ini,' dan mereka bertindak seolah-olah mereka tidak memiliki cukup tenaga untuk melakukannya."


Sumber: https://www.matamatapolitik.com/in-d...kulit-putih-as