Sekitar 1300 kilometer dari lokasi pesta olahraga, dilaporkan sebanyak ribuan warga dari Kabupaten Maybrat, Papua Barat telah mengungsi ke hutan sekitar satu bulan lamanya.​

Dalam pembukaan ajang PON XX Papua, Presiden Jokowi dengan bangga menyebut pesta olahraga ini sebagai cerminan "panggung kesetaraan dan panggung keadilan", karena tidak dilaksanakan di Jawa dan membanggakan pembangunan infrastruktur di sana. Meski begitu, pernyataan Presiden Jokowi ini disebut sejumlah kalangan, klaim tersebut sama sekali tidak mencerminkan solusi atas konflik yang terjadi sesungguhnya di Papua.

Sekitar 1300 kilometer dari lokasi pesta olahraga, dilaporkan sebanyak ribuan warga dari Kabupaten Maybrat, Papua Barat telah mengungsi ke hutan sekitar satu bulan lamanya, mereka mengungsi karena konflik bersenjata antara TPN/OPM dan TNI Polri, dilansir BBC.

Mereka mengungsi ke sejumlah distrik di luar Kabupaten Maybrat, masuk ke dalam hutan yang memakan waktu selama tiga hari dengan berjalan kaki.

Manase Sori, 21 tahun merupakan salah satu yang mengungsi ke hutan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dia bergantung dari hasil berburu burung, sagu serta pohon pisang. Sebab, sejauh ini para pengungsi dikatakan Manase baru sekali mendapat bantuan dari pemerintah seperti "beras, minyak, gula dan kopi".

Bahkan, Manase sama sekali tidak mengetahui sama sekali jika Papua menjadi tuan rumah PON XX yang dibuka oleh Presiden Jokowi.

"Tidak tahu," ujar Manase kepada BBC.

Ia dan 50 warga dari Kabupaten Maybrat lainnya mengungsi ke hutan pada awal September lalu. Mereka mendirikan empat pondok "dari pelepah sagu" sebagai tempat untuk berlindung dari panas dan hujan. Pengungsi itu pun tidak hanya orang-orang muda, namun ada lansia, dan anak-anak serta perempuan hamil, tulis BBC.

Manase Sori yang saat ini sudah berpindah lagi ke tempat kerabatnya di kabupaten lain mengatakan kepada BBC, setelah satu bulan hidup di hutan para pengungsi itu mulai sakit-sakitan.

"Sakitnya panas demam begitu, sakit-sakit kepala. Makan juga jarang-jarang," ujar Manase pada BBC.

Para pengungsi dikatakan Manase masih takut untuk kembali ke kampung halaman, sebab mereka merasa situasi di sana belum aman.

Kelompok pemerhati HAM yang menyebut diri Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pengungsi Maybrat melaporkan kepada BBC, sebanyak 2768 warga masih mengungsi pasca konflik bersenjata TPN/OPM dan TNI Polri sejak awal September, yang menggugurkan empat prajurit TNI.


Sumber: https://www.matamatapolitik.com/news...iginal-polling