Beberapa pihak meminta agar Mensos Risma dapat segera memperbaiki kinerjanya dan tak mengulangi pencitraan ala drakor semacam itu.​

Mensos Risma kembali menampilkan kemarahannya kepada pejabat bawahannya seperti saat ia menjabat sebagai Gubernur Surabaya. Kali ini, ia marah-marah saat menghadiri rapat di Gorontalo. Risma disebut tidak terima jika pihaknya disebut mencoret data penerima bansos, sehingga bantuan sosial yang disalurkan tidak tepat sasaran. Aksi ini terekam dalam sebuah video yang berujung viral di media sosial.

"Tak-tembak kamu ya, kamu tak tembak ya," kata Risma pada seorang pria yang mengenakan kemeja merah di dalam video tersebut.

Menanggapi video kemarahan Mensos Risma, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan kepada Kompas bahwa tabiat Risma yang sering melampiaskan kemarahannya di depan publik adalah kebiasaan yang buruk.

Ia menilai, seorang pemimpin yang tak bisa mengendalikan amarahnya tidak layak untuk menjadi pemimpin.

"Apalagi kalau ia sambil marah-marah mengambil keputusan, tentu akan berbahaya bagi lembaganya," ujar Jamiluddin kepada Kompas.

Jamiluddin turut menyarankan agar Presiden Joko Widodo mengevaluasi Risma sebagai Menteri Sosial. Ia mengatakan jika nanti ada reshuffle kabinet, Risma bisa saja masuk ke dalam daftar menteri yang dikocok ulang oleh Jokowi, tulis Kompas.

"Harapannya, saat ada reshuffle kabinet, selayaknya Risma termasuk di dalamnya. Hal itu semata agar perilaku Risma tidak terus menerus menjadi beban presiden," ujarnya pada media yang sama.

"Masalahnya, apakah Jokowi berani melakukan reshuffle Risma yang sama-sama kader PDIP?" imbuhnya bertanya.

Sebelumnya Risma juga pernah marah-marah kepada pejabat Himbara di sejumlah daerah karena bantuan sosial yang terkadang mandek di bank, tidak langsung diterima masyarakat.

Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade mengatakan kepada Kompas agar Menteri Sosial Tri Rismaharini dapat menghentikan sandiwara marah-marahnya yang ia nilai seorang artis di drama Korea atau drakor.

Dalam masalah itu, Andre mengatakan dirinya memiliki bukti jika yang meminta agar pendistribusian bansos tunai di sejumlah daerah disetop sementara.

"Beliau yang meminta agar diblokir bansos itu karena butuh perbaikan data di titik-titik yang diminta oleh Kemensos," papar Andre kepada Kompas.

Politikus Gerindra itu menduga usai Kemensos meminta Bank Himbara melakukan blokir penyaluran bansos, tidak lama setelah itu Mensos Risma mengunjungi daerah itu.


Sumber: https://www.matamatapolitik.com/news...iginal-polling