Jika Indonesia mau menjadi negara besar di Asia Tenggara, ada tiga masalah yang harus ditangani: masalah urbanisasi, pengembangan SDM, dan keamanan nasional.

Dengan dialog strategis Quad antara Jepang, AS, Australia, dan India menjadi kerangka kerja untuk "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka", pentingnya Asia Tenggara diakui lagi.

Pada Oktober tahun lalu, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengunjungi Vietnam dan Indonesia, sementara Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Jepang-Indonesia (atau yang disebut "2+2"), diadakan pada Maret tahun ini di Tokyo. Perdana menteri juga dijadwalkan mengunjungi Filipina mulai akhir April, tetapi rencana ini ditunda karena penyebaran COVID-19, tulis Takashi Shiraishi di The Mainichi.

Kolaborasi dengan Vietnam dan Filipina mudah dipahami. Kedua negara tersebut berhadapan langsung dengan China di Laut China Selatan. Tapi kenapa Indonesia?

Indonesia menyumbang 40% dari populasi Asia Tenggara dan 36% dari ekonomi kawasan. Namun, negara ini tidak dilawan oleh China. Faktanya, Indonesia sangat mementingkan Jepang dan China dalam hal kerja sama ekonomi, dan Jakarta telah membangun kebijakan keamanannya sendiri di atas premis sistem keamanan yang berpusat di AS.

Postur ini tercermin dalam diplomasi Indonesia yaitu "ASEAN-sentris”, "non-blok", dan "bebas aktif".

Namun, ASEAN telah terombang-ambing selama hampir satu dekade. Konfrontasi antara AS dan sekutu serta mitranya dan China, akan menjadi lebih intens. China mungkin akan semakin berperilaku seperti kekuatan besar yang asertif. Jadi bagaimana kemungkinan Indonesia akan berubah?

Sejak krisis keuangan Asia tahun 1997-1998, Indonesia telah berkembang dengan mantap, lanjut Takashi Shiraishi.

Antara tahun 2000 hingga 2019, populasinya tumbuh dari 205 juta jiwa menjadi 268 juta jiwa, dan PDB dalam nominal dolar dari 0,18 triliun dolar menjadi 1,1 triliun dolar.

Akibatnya, pangsa ekonomi globalnya tumbuh dari 0,54%, atau 27 di dunia, menjadi 1,27%, atau 16, dan pangsa ekonomi ASEAN tumbuh dari 28% menjadi 36%. Dengan kata lain, Indonesia adalah negara berkembang Asia setelah China dan India dalam hal populasi dan skala ekonomi, dan jika kita mendefinisikan kekuatan menengah sebagai negara yang menyumbang 1% hingga 3% dari ekonomi global, Indonesia adalah satu-satunya negara menengah di Asia Tenggara.


Sumber: https://www.matamatapolitik.com/anal...gara-indonesia