Code:
Gw minta maap banget lama releasenya, gw ga ketemu-ketemu idenya.. --" Lagipula gw juga bingung, mo bikin cerita yang lebih lama, ato tamatin langsung.. Ini soalnya tanggung, uda didepan mata tamatnya.. :p
Part 7 - Last Chapter - Return to the Past
DUING! Energi yang meledak dari atas Frozen Throne melapisi semua Northrend. Energi cinta dan rasa sayang.
Kael (Evil) : "U..ugh, kenapa ini.. Kekuatanku.. melemah.."
Akama : "Sepertinya Jaina berhasil melakukannya.. Keluarlah kau, iblis jahat, dari Kael!"
Kael (Evil) : "(Tangisan iblis jahat keluar bersamaan dengan matinya Kael) AAAAAAAAAAAAAAAAARRGGH!!"
Akama : "A..APA?! Iblis itu.. juga merenggut jiwa Kael.. Ugh.."
Arthas : "(Keluar dari pintu Frozen Throne, tidak ada lagi Frost Strike, soalny Kael yg jahat udah ga ada)It is finished. Ayo kita pulang."
Jaina : "Bagaimana dengan yang lain, Arthas?! Hanya Akama yang bertahan.. Apa kau tidak bisa menghidupkan mereka?"
Arthas : "Maafkan aku, Jaina. Ressurectionku hanya untuk pasukan, tidak bisa untuk Hero."
Jaina : "...(mengeluarkan air matanya, melihat ke arah teman-temannya yang tewas)"
Akama : "Mereka semua sudah berkorban hanya untuk mengembalikan lo ke semula, Arthas. Apa lo betul-betul tidak bisa melakukan apa-apa?"
Arthas : "Aku tidak bisa menghidupkan orang mati, tidak juga bisa mengembalikan waktu. Jika ini memang takdir.."
Medivh : "(Muncul dibelakang Arthas) Kau memang pesimis, Arthas. Kau lupa denganku?"
Arthas : "Me..Medivh?"
Medivh : "Kau tidak mengindahkan peringatanku, kau malah meneruskan perjalanan, hanya demi menghancurkan dan membasmi Undead Mal'ganis."
Arthas : "I..ini hasilnya.. Aku mengambil Frostmourne.. Lalu.. Panggilan Lich King ke Frozen Throne.. Menjadi Lich King.."
Jaina : "Kau juga tidak mendengarkanku waktu itu, Arthas. Tetapi aku senang kau kembali seperti biasa."
Akama : "Gw akan mengecek teman-teman kita yang lain, siapa tau masih ada yang hidup."
Medivh : "Sadar berapa banyak korban yang kau makan?"
Arthas : "Teman-temanku yang disini.."
Medivh : "Uther, King Terenas, Sylvanas, dan orang-orang yang kau aniaya di Lordaeron.. Kapal-kapal yang kau hancurkan di Northrend.. Teman-temanmu disini.. dan yang terakhir.. Kael."
Arthas : "AARGH! INGATAN ITU, HENTIKAN!! (Kedua tangannya memegang kepalanya, mukanya langsung pucat)"
Medivh : "Muradin.. orang yang menemanimu ke Frostmourne's Vault. Dia memeperingatkanmu, tapi kau.. malah terbawa nafsu dendammu.."
Arthas : "S-STOP!! (Berlutut ke arah Medivh)"
Jaina : "Uh, Medivh. Apa Anub'arak sebetulnya baik?"
Medivh : "Tentu.. Dia adalah penjaga Ajzol-Nerub, tetapi seiring waktu, Ner'zhul menyebar hawa kematian ke Ajzol-Nerub, lalu mereka dibangkitkan menjadi Undead."
Jaina : "Me..menyeramkan.."
Arthas : "Me..Medivh.. Uhuk! A..aku menyesali perbuatanku.. HIKS! (Sambil menangis)"
Akama : "Huh.. baru sadar sekarang.. Btw tadi gw liat disana, semua udah pada mati, apa yang lo harepin lagi di dunia ini?"
Arthas : "..."
Medivh : "Sejujurnya, karena kekuatan jahat tidak ada lagi di dunia ini, gw bisa channel 1 ability, Past Portal."
Jaina : "Itu buat apa?"
Medivh : "Kembali ke masa lalu. Bagi yang masih hidup sekarang, lalu memasuki portal ini, dan di waktu lampau dia juga masih hidup, maka hanya jiwanya yang mengambil alih jasad masa lampaunya itu."
Akama : "Wah, hebat. Tapi masa lampau itu kapan?"
Medivh : "Tergantung yang masuk. Kalo yang masuk maunya tahun 2000 kembalinya, dia bakal ke tahun 2000. Kalo maunya 2004, dia ke 2004."
Arthas : "Bisa kewaktu yang spesifik, misalnya, ketika aku masih baik?"
Medivh : "Tentu saja.. Good Luck, Arthas. Berterima kasihlah pada Akama dan Jaina serta teman-temanmu. Mereka sudah merelakan. nyawanya."
Arthas : "Thanks, Akama.. Semoga kita bisa bertemu dimasa lampau.."
Akama : "Ya, sama-sama.."
Arthas : "Jaina.."
Jaina : "Ya?"
Arthas : "Kau hampir mengorbankan nyawamu.. Hanya demi aku.. Terima kasih.. banyak."
Jaina : "Cintaku hanya untukmu sejak dulu, Arthas."
Akama : "Woi, jangan ciuman mesraan disini.. Ntar aja, kalo udah balik ke masa lampau.."
Arthas & Jaina : "(Memerah mukanya) I..iya deh.."
Medivh : "PAST PORTAL OPEN!"
Arthas : "Silahkan duluan, Akama."
Akama : "Baiklah.. Aku ingin kembali di saat Tuan Illidan sudah menaklukkan Outland, mengalahkan Maghteridon. Eh.. sudah menaklukkan ato sedang di Outland ya.. (Berjalan memasuki Past Portal)" BUNG!
Medivh : "Aku masuk terakhir. Kalau aku masuk sekarang, pintu ini otomatis tertutup, kalian berdua nggak bakalan bisa pulang. Silahkan."
Arthas : "Jaina.."
Jaina : "Ya..?"
Arthas : "Ayo kembali ke saat.. Aku akan menghancurkan Stratholme.. Kota yang telah terinfeksi Undead.. Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama dua kali.."
Jaina : "Aku ikut denganmu, Arthas sayank.."
Medivh : "Bzz, tadi udah dibilang mesraannya nanti aja.."
Jaina : "Aduh, maap-maap.. Kebiasaan dulu.. heheheh"
Akhirnya Arthas dan Jaina kembali ke Stratholme. Sementara itu, di Outland..
Akama : "Aduh, gw salah mikir waktu.. Masa mesti ngancurin generator-generator biar Death Tower sama Infernal Juggernaut itu ancur lagi sih.. zzzz.."
Vashj : "Woi, lo ngomong apa? Orang kita disini baru 1x kok.."
Akama : "Kael mana?"
Vashj : "Kael? Siapa tuh?"
Illidan : "Kebanyakan berimajinasi dia.."
Akama : "Bzzzzzzzzzzz.."
Additional Information : Karena Quel'thalas gak ancur, Kael tetep tinggal disitu.. Sebelumnya, Kael ikut Garithos, soalnya kampung halamannya musnah. Lalu kabur dari pasukan Garithos, bergabung dengan Night Elf Nagas.
Di Stratholme.. Arthas, Jaina, dan Uther malah ngopi sambil nunggu warga sipil di kota Stratholme dibunuh-bunuhin sama Mal'ganis.
Mal'ganis : "(Dari jauh ngeliat Arthas, Jaina, sama Uther) Woi Arthas, sene dong! Masa penduduk kota lo biarin aja.. ckckck.."
Arthas : "Aduh, maaf ya, gw bukan keledai, gw ga bakal ngejer lo ke Northrend untuk kedua kalinya.."
Mal'ganis : "Bah, kok lo tau gw bakal perangkap lo di Northrend? Punya mata masa depan ya..?"
Arthas : "Udah pengalaman kok.. hahahahah.."
Jaina : "Kapan kita basmi pasukan Undeadnya?"
Uther : "Ntar aja, ni kopi enak.. Klo udah abis baru.."
Jaina : "Zzz.."
Arthas : "Pasukan Undead mah kecil.. Gw Holy Light 1x juga tepar.."
Di Northrend.. Medivh masih bingung pengen kemana..
Medivh : "Kemana ya.. Bingung saya.. Ah, ke tempat Arthas aja ah, nonton sirkus Undead Mal'ganis.. Kayaknya seru.."
Kil'Jaeden : "(Teleport kesamping Medivh) Oi, gw balik dong, ke masa lampau.. Gw ga bakal nyiptain ni Frozen Throne sial.."
Medivh : "Tau rasa kamu.. Mang enak, bikin bangunan *****? awkwakawkwakaw.."
Kil'Jaeden : "Bzz.. Yok temenin gw aja.."
Medivh : "Jangan homoin gw ya.."
Kil'Jaeden : "zZZ, nggak lah!!" TUNG!
Medivh : "Dia ngajak gw.. Tapi kok dia masuk portal gak ngajak-ngajak.. Aneh.." TUNG!
Akhirnya, tanpa adanya Arthas (Evil) The Death Knight, Pasukan Undead di Lordaeron menjadi tidak ada sama sekali. Mal'ganis mancing-mancing ke Northrend nggak berbuah hasil. Akhirnya Mal'ganis memutuskan pensiun jadi Dreadlord, dan bunuh diri di laut.
Begitu juga dengan tempat yang lain. Dalaran dan Quel'thalas, karena tidak ada Death Knight Arthas, 2 tempat tersebut tidak hancur lebur.
Di Outland, Pasukan Illidan merajarela. Di Kalimdor, Orc dan Night Elf hidup damai. Di Lordaeron Human dan High Elf bersahabat, saling membagi keuntungan. Di Northrend, Anub'arak dan pasukannya menjaga Ancient Ajzol-Nerub. Mereka berpikiran murni, tidak dirasuki keinginan jahat. Karena tidak ada Ner'zhul.
THE END
THANK YOU FOR READING MY STORY
Share This Thread