Warga Bangun Sendiri Jembatan Senilai Rp 1 M
KUDUS, RABU - Warga Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kudus, Jawa Tengah, secara swadaya berhasil membangun jembatan sepanjang 24 meter senilai Rp 1 miliar. Sebelumnya, warga sangat berharap Pemerintah Kabuaten Kudus untuk merenovasi jembatan yang kondisinya mengkhawatirkan dan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua.
Jembatan tersebut merupakan satu-satunya penghubung dua dukuh, yakni Dukuh Lahar Timur yang perpenghuni sekitar 350 kepala keluarga dan Lahar Barat sekitar 150 KK. Selain itu, warga Dukuh Lahar Barat juga berkepentingan ke Dukuh Lahar Timur, mengingat balai desa berada di lokasi tersebut.
Menurut Kaur Kesra Desa Puyoh Rifai di Kudus, keberadaan jembatan yang representatif memang sangat didambakan semua warga sejak puluhan tahun. "Hanya, upaya kami mengajukan usulan renovasi ke pemkab sejak tahun 1978 tidak juga mendapatkan tanggapan serius," katanya, Rabu (9/7).
Usulan tidak hanya sekali diajukan, bahkan berulang kali seiring bergantian kepemimpinan. "Tindakan hanya sebatas pengukuran," ujarnya.
Akhirnya, tuturnya, semua warga sepakat membangun jembatan tersebut secara swadaya. "Meskipun sukarela, setiap warga bersedia menyumbang minimal Rp 200.000," ujarnya.
"Jika dijumlah, dana yang sudah dikeluarkan untuk mendanai pembangunan jembatan hingga proses pengecoran tersebut mencapai Rp 1 miliar," katanya.
Untuk menghemat biaya tenaga kerja, warga sepakat mengerjakan secara bergotong royong. Tercatat, setiap harinya ada sekitar 100 orang atau penduduk di tiga RW yang dilibatkan dalam pembangunan tersebut.
Pengerjaan jembatan membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Diperkirakan, jembatan yang memiliki lebar 3 meter dan panjang 24 meter tersebut memiliki daya kapasitas muatan sekitar 3 ton.
Kini warga Desa Puyoh memiliki akses transportasi yang lebih mudah, mengingat Dukuh Lahar Barat menjadi pintu keluar masuk hingga ke wilayah Kecamatan Gebog.
Sebelumnya, warga yang memiliki kendaraan roda empat di Dukuh Lahar Timur harus berputar arah ke Desa Soco, Kecamatan Dawe, untuk ke Kecamatan Gebog atau sebaliknya.
"Jaraknya bisa mencapai 9 kilometer jika harus berputar melewati Kecamatan Dawe," kata Ridwan warga dari Dukuh Lahar Barat sehingga cukup melelahkan dan tidak efisien, berbeda dengan adanya jembatan tersebut jarak yang ditempuh hanya 300 meter.
Menurutnya, jembatan tersebut dalam waktu satu bulan lagi dapat segera dipergunakan, mengingat pengecoran usai dilakukan Senin (7/7).
http://www.kompas.com/read/xml/2008/...senilai.rp.1.m
Hebat euy !! Gotong royong yang bermanfaat !
Btw, Pemkabnya ngapain aja ? ...
Share This Thread