Virus Ponsel Belum Mengkhawatirkan
31 Juli 2008 Topic : Other News || Category : Lain-lain
Penyebaran virus ke perangkat telepon seluler dinilai belum terlalu mengkhawatirkan. Akan tetapi, jumlah ponsel yang terkena virus akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya pemanfaatan teknologi 3G dan pesan multimedia.
Alfons Tanujaya, spesialis antivirus Vaksin.com, mengatakan jumlah serangan virus pada ponsel belum sebanyak yang menimpa komputer atau masih di bawah 25% dari peristiwa penyebaran virus ke komputer.
"Pengguna ponsel yang menjadi korban penyebaran virus jumlahnya cukup banyak, tetapi kerugian secara materiil belum saya rasa belum besar," ujar Alfons.
Dia menjelaskan penyebaran virus ke ponsel umumnya terjadi melalui pesan multimedia (multimedia messaging service) dan bluetooth.
Dua tahun yang lalu Alfons memperkirakan bahwa saat ini virus yang melanda media ponsel akan makin merepotkan dan mengganas, tetapi pada kenyataannya sampai saat ini tidak terbukti.
Dia menuturkan saat ini vendor ponsel lebih banyak mengadaptasi sistem operasi Symbian pada produknya. Karena itu pula penyebarannya relatif lambat, karena Symbian sendiri tidak memiliki banyak aplikasi yang menjadi target dari virus.
Menurut data yang dia kumpulkan kurang lebih ada 500 orang dalam sebulan menginformasikan bahwa ponsel mereka terinfeksi virus. Alfons melihat penyebaran virus umumnya terjadi di pusat perbelanjaan seperti mal.
"Sudah pasti dalam sebulan ada 500 ponsel yang terkena virus. Dan 90% medium penyebarannya adalah melalui sambungan bluetooth."
Dia berpendapat banyak orang yang kurang paham akan teknologi dalam konteks medium pengiriman seperti bluetooth, membuat perangkat ponsel mereka sangat rentan terkena virus. "Sekitar 60% pengguna ponsel di Indonesia awam mengenai teknologi tersebut."
Kurang perhatian
Budi Rahardjo, ahli teknologi informasi ITB, mengatakan isu tentang penyebaran virus melalui ponsel di Indonesia belum secara serius ditanggapi seperti di negara lain.
Dalam pertemuan sesama pengelola Computer Emergency Response Team (CERT) tahun lalu, katanya, masalah malware ini sudah menjadi sorotan dari para CERT di lingkungan Asia Pasifik. Adapun ID-CERT belum memiliki data untuk mengatakan ini mendesak atau tidak.
"Fenomena ini akan tetap menjadi masalah. Hanya kita tidak tahu akan seberapa besar dampaknya. Karena saat ini data yang ada di ponsel kita terbatas berbeda dengan data komputer."
Dia menjelaskan jika suatu saat data di ponsel menjadi lebih penting, misalnya, untuk menyimpan data pribadi seperti nomor PIN maka itu akan lebih menjadi incaran. Budi berkesimpulan saat ini fenomena penyebaran virus melalui ponsel masih dalam taraf bermain-main, belum merugikan secara finansial.
http://www.studiohp.com/news_detail.php?id=9521&sub=all
Share This Thread