Belakangan ini
browser besutan Google Chrome banyak menghias berbagai situs berita di seluruh dunia. Tidak sedikit yang telah mulai membandingkan kemampuan browser tersebut untuk bersaing dengan para pemain lama seperti
IE, Firefox, Opera, Safari, dan yang lainnya.
Walaupun Chrome menuai baik komentar positif maupun negatif, kebanyakan pemakai sudah cukup dibuat terkesima dengan beberapa fiturnya yang "tidak dapat" ditemukan di
browser lain. Bagi Anda yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan Mozilla Firefox, tapi ingin memiliki
browser dengan beberapa fitur Chrome, di bawah ini adalah daftar
add-on yang dapat membantu Firefox mendapatkan fitur-fitur tersebut.
Privasi
Incognito dalam bahasa latin yang bisa berarti
tidak dikenal atau
disamarkan. Sesuai namanya, fitur ini merahasiakan kegiatan berselancar kita. Saat fitur ini diaktifkan (Klik
page menu lalu pilih
New incognito window atau klik kanan pada link di halaman situs dan pilih
Open link in incognito window), jendela baru yang terbuka tidak akan meninggalkan jejak berupa halaman web atau file apa saja yang dibuka. Semua
cookie akan terhapus setelah jendela ditutup.
Add-on Firefox bernama
Stealther juga memungkinkan kita untuk tidak meninggalkan jejak saat menjelajah berbagai situs dengan menonaktifkan:
- Browsing History
- Cookies
- Downloaded Files History
- Disk Cache
- Saved Form Information
- Sending of ReferrerHeader
Kesimpulan: Baik mode
incognito di chrome maupun
stealther di Firefox, fitur tersebut hanya mencegah browser menyimpan informasi tentang situs yang pernah dikunjungi, tetapi tetap saja ada kemungkinan situs web yang dikunjungi tetap menyimpan data kunjungan kita. Tetapi fitur
stealther lebih lengkap dan pengguna dapat memilih apa saja yang dinonaktifkan.
Informasi Download di Statusbar
Saat mengunduh file Chrome akan menampilkan status unduhan di bagian bawah jendela, berbeda dengan kebanyakan
browser lain yang menyediakan jendela terpisah atau membuka
tab khusus untuk menampilkan informasi tersebut.
Firefox sendiri secara
default memunculkan jendela
unduhan terpisah. Tetapi melalui
add-on Download Statusbar yang sudah ada sejak lima tahun lalu, Firefox akan mendapatkan tampilan informasi unduhan di atas statusbar.
Kesimpulan: Dibandingkan
download manager Chrome,
add-on Firefox ini lebih mudah dilihat dan dikostumisasi. Jika membuka
tab atau berpindah
tab, informasi tentang unduhan masih dapat dilihat di Firefox sedangkan pada Chrome unduhan hanya bisa dilihat di
tab di mana sumber file diunduh, selain itu Chrome juga tidak memiliki fitur notifikasi saat file selesai diunduh.
Add-on ini juga dapat diubah tampilannya seperti mengganti panjang dan lebar kotak
download, memberi warna tulisan dan bar sesuai dengan yang kita inginkan, menentukan informasi apa saja yang akan ditampilkan dan lain-lain. Kekurangannya hanya kotak download tidak bisa di-drag untuk memindahkan file.
Memaksimalkan Tab Baru
Pada Chrome halaman
tab baru dimanfaatkan dengan baik untuk menampilkan berbagai informasi seperti situs yang paling sering dikunjungi,
tab yang baru ditutup, alamat situs yang baru di-bookmark,
search engine yang sering dipakai dan daftar bookmark.
Firefox memiliki beberapa
add-on yang hampir mendekati fitur yang tadi dijelaskan pada browser Chrome.
- Speed Dial, yang merupakan hasil pengembangan dari fitur Speed Dial di browser Opera. dengan add-on ini kita bisa mengatur situs yang nantinya akan tampil di dalam tab dalam bentuk thumbnail. Kotak thumbnail bisa diatur ukuran, jumlah, isinya dan bahkan warna pinggirannya. Kita juga bisa membuat tab tambahan berisi thumbnail situs-situs tertentu.
- Auto Dial, add-on ini sudah sampai versi 5 dan setelah terinstal akan langsung memantau situs yang sering kita kunjungi dan menampilkannya setiap kali kita membuka tab baru. Bedanya dengan Chrome, add-on ini tidak menampilkan thumbnail situs, hanya nama dan link situs seperti terlihat pada gambar.
Kesimpulan: Konsep
tab yang ada di Chrome sangat membantu dalam mengakses situs dengan cepat dan memantau aktivitas berselancar, terutama karena
speed dial di Chrome tidak perlu dikonfigurasi sama sekali. Namun akan menjadi masalah privasi jika ada orang lain yang menggunakan browser tersebut, karena situs-situs yang telah kita kunjungi dapat langsung dilihat hanya dengan membuka
tab baru.
Apabila Anda khawatir aktivitas berselancar Anda terlihat, harus rajin mengakses
tools menu dan mengklik
Clear browsing data atau menggunakan mode
incognito. Saya lebih suka dengan konsep
speed dial, di mana kita bisa menentukan sendiri situs yang paling sering dibuka untuk ditampilkan di
tab baru.
Address Bar Multi Fungsi
Mungkin ada beberapa dari kita yang bingung karena Chrome hanya menampilkan
address bar tanpa adanya
search bar. Lalu bagaimana kita bisa melakukan pencarian dengan cepat dan mudah? Ternyata Chrome menggabungkan berbagai fitur ke
address bar seperti:
- Search engine
- Bookmark
Address bar yang pada awalnya hanya dapat digunakan untuk memasukkan URL situs saja, kini dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam pencarian, sehingga dinamakan
Omnibar (Omni dalam bahasa Inggris berarti
semua atau
seluruh).
Satu fitur lagi yang terdapat pada Omnibar adalah saat URL ditampilkan hanya bagian
root domain saja yang terlihat jelas, sisanya disamarkan. Tujuannya adalah untuk memudahkan kita dalam mendeteksi situs
phising yang biasanya memplesetkan nama domain sehingga orang yang tidak teliti akan mengira URL yang tampil itu benar.
Address bar pada Firefox bisa dibuat agar menjadi mirip seperti yang di Chrome dengan menggunakan 2
add-on berikut ini:
- CyberSearch: add-on ini akan menambahkan beberapa fungsi seperti melakukan pencarian di Google dan melihat hasilnya secara langsung di address bar, mendukung pencarian untuk Google (Web, Local, Videos, Blogs, News, Books, Images, dan Patents), kita juga bisa membatasi pencarian pada situs tertentu dengan menggunakan mesin cari Google. Hasil pencarian dapat digabung dengan history atau bookmark
- Locationbar2: tidak hanya tampilan URL yang dibuat berbeda, tapi juga penambahan fungsi agar URL tersebut bisa menjadi sebuah link (dapat langsung diklik) yang dibagi-bagi sesuai dengan posisi kursor.
Kesimpulan: Perpaduan
add-on CyberSearch dan
Locationbar2 dapat menyamai kemampuan Omnibar Chrome, bahkan lebih dengan adanya beberapa fungsi tambahan dan memungkinkan untuk dikostumisasi.
Mengubah Aplikasi Web Menjadi Aplikasi Tersendiri
Ada banyak layanan online populer dan salah satunya adalah email. Chrome menawarkan konsep yang membuat pemakaian aplikasi web lebih nyaman dengan mengubah aplikasi online menjadi serupa dengan aplikasi pada
desktop Anda. Caranya adalah dengan membuka situs yang ingin Anda jadikan aplikasi, klik
page menu dan pilih
Create application shortcuts.
Mozilla sudah lama memikirkan konsep tersebut melalui proyek Prism. Dan sekarang fasilitas tersebut sudah dapat dirasakan para pengguna browser Firefox dengan mendownlaod
add-on Prism
di sini. Setelah selesai diunduh,
restart Firefox, buka layanan online yang Anda mau dan akses fiturnya melalui
Tools > Convert Website to Application.
Kesimpulan: Bisa dibilang dari segi fungsionalitas untuk fitur yang satu ini baik Google Chrome maupun Mozilla Firefox dalam posisi imbang (tetapi Google sudah mengemas fitur ini ke dalam produknya tanpa perlu mengunduh
add-on secara terpisah).
Menyembunyikan Menubar dan Statusbar
Jika melihat tampilan dari jendela Chrome, kesan yang muncul adalah sederhana dan lapang. Mengapa bisa terlihat lapang dibandingkan
browser lain?.
Tidak adanya
menubar dan
statusbar memungkinkan kita untuk memuat lebih banyak konten situs dalam satu jendela dan meminimalisir kegiatan
scroll. Tetapi saat membuka halaman situs atau kursor berada di atas sebuah link,
statusbar Chrome akan muncul di bagian kiri bawah jendela dan menghilang kembali saat tidak dibutuhkan.
Sekarang kita buat Firefox tampil lebih lapang dengan menggunakan dua
add-on berikut:
- Hide Menubar: menyembunyikan menubar dan menampilkannya untuk sementara dengan tombol shortcut ALT, kita juga bisa menampilkannya secara permanen melalui konteks menu (klik kanan pada toolbar).
- autoHideStatusbar: menyembunyikan statusbar Firefox, SeaMonkey, Thunderbird dan Flock. Secara otomatis statusbar akan muncul saat mengunduh halaman situs atau kursor sedang berada di atas link.
Kesimpulan: Menghilangkan
menubar dan
statusbar bukan ide buruk, namun kebanyakan pengguna sudah terbiasa bernavigasi melalui
menubar dan terkadang kita ingin mengetahui aktivitas
browser melalui
statusbar. Di Firefox tanpa
add-on pun sebenarnya kita sudah bisa menghilangkan
statusbar (
View > Statusbar), tetapi dengan autoHideStatusbar kita tetap bisa mengetahui aktivitas browser dan URL sebuah
link.
Menampilkan Halaman dari Browser Lain
Chrome dapat menampilkan halaman situs lebih cepat dibandingkan
browser lain berkat kinerja
engine JavaScript yang dipakainya semisal saat membuka properti Google seperti GMail, GReader, GDocs dan sebagainya. Kini Anda bisa melakukannya tanpa meninggalkan jendela browser Firefox, tentu saja dengan bantuan sebuah
add-on, yaitu
Open in Google Chrome.
Fungsinya sama seperti
add-on IE View &
IE View Lite yang banyak dipakai oleh para pengembang web untuk menguji situsnya di IE. Instal
add-on ini,
restart Firefox lalu buka
Tools >
add-on -> cari
add-on Open in Google Chrome dan klik
Options. Cari file chrome.exe di komputer Anda:
- Windows XP: \Documents and Settings\\Local Settings\Application Data\Google\Chrome\Application\
- Windows Vista: \Users\\AppData\Local\Google\Chrome\Application\
Nantinya kita bisa mengatur agar situs-situs tertentu saat dibuka otomatis menggunakan browser Chrome.
Kesimpulannya:
add-on tersebut hanya memanfaatkan browser Chrome untuk dapat digunakan pada tab Firefox.
Tampilan
Dan yang terakhir, apabila menyukai tampilan Chrome, cobalah tema
Chromifox untuk menjadikan Firefox semakin mirip Chrome.
Kekuatan utama Firefox dibandingkan browser lain adalah komunitas open source yang selalu setia mendukung dan menciptakan berbagai add-on yang menarik, bermanfaat dan tentunya dapat dipakai dengan cuma-cuma.
SUMBER:
Share This Thread