Terowongan model SMART Mau di buat di Jakarta
Kamis, 12 Juli 2007,
Pusat Setujui Terowongan Bawah Tanah Jakarta Rp 16 Triliun
JAKARTA - Pemerintah pusat menyetujui prinsip pembangunan terowongan multiguna (deep tunnel) senilai Rp 16,25 triliun di Jakarta. Hal itu disebut terowongan multiguna karena berfungsi sebagai jalan tol berbayar, pengendali banjir, pengolah air limbah, serta cadangan sumber air minum.
Persetujuan tersebut diberikan setelah Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso memaparkan hal itu di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta Ketua Badan Regulator Air Minum Ahmad Lanti.
"Jika lolos uji kelayakan, Wapres pasti setuju. Kebetulan, dua minggu lagi ada pembangunan terowongan yang sama di Malaysia. Saya akan melihatnya pada 22 Juli nanti," ujar Sutiyoso di Kantor Wakil Presiden kemarin.
Selain dana proyek sekitar Rp 16 triliun, Pemprov DKI Jakarta membutuhkan dana USD 2 juta atau sekitar Rp 18 miliar untuk melakukan studi kelayakan. Uji kelayakan diperkirakan selesai akhir 2007. "Dana investasi bisa berasal dari swasta, BUMN, dan BUMD," katanya.
Menurut Kepala Badan Regulator Air Minum Ahmad Lanti, pemerintah pusat sudah berkomitmen menyediakan dana Rp 5 triliun untuk mendanai proyek tersebut. Syaratnya, terowongan itu lolos uji kelayakan.
Terowongan dalam atau deep tunnel itu rencananya dibangun di bawah sungai Banjir Kanal Barat, mulai Manggarai hingga Pluit. Panjangnya sekitar 22 kilometer dengan tinggi 12 meter. Bila proyek mulai dikerjakan pada 2009, terowongan diharapkan sudah beroperasi pada 2015.
Sutiyoso yakin terowongan yang sudah dimiliki Chicago (AS), Singapura, dan Kuala Lumpur (Malaysia) tersebut mampu mengatasi masalah utama Jakarta, yakni banjir, kemacetan lalu lintas, air limbah, serta keruwetan utilitas seperti kabel telepon, pipa air minum, dan kabel listrik.
Berdasar reka gambar Pemprov DKI Jakarta, terowongan itu akan terdiri atas tiga lantai. Pada musim penghujan, ketiga lantai itu akan difungsikan sebagai saluran penampung air.
Pada musim kemarau, dua lantai atas difungsikan sebagai jalan tol berbayar dan lantai paling bawah menjadi instalasi pengolah limbah.