wah parah juga ni orang....
Quote:
1). Mempermasalahkan theory tanpa statement. Statement kamu, kamu tulis dalam akhir2 perdebatan, orang yang mengerti caranya menulis, debat, berbicara itu selalu mengdahulukan statement biar jelas perkataan nya. Maka itu lu gk bisa debat...
uda baca post2 gw belom c? asal nyerocos aja d.... ni baca...
Quote:
biar kata berasnya dibeli dr petani, dibelinya dgn harga brp? dr dulu yg namanya rakyat kecil ga pernah dapet untung gede, lama kelamaan sapa yg mau jd petani kalo bukan karna terpaksa. . .
kalo mau sukses, pola pikirnya harus diubah, orng2 harus berhenti bekerja, dalam arti bekerja u/ orng lain / boss, knapa?
pikir, pendapatan bos ama anak buahnya gedean mana?
misal : bos dpt uang Rp 2/bulan, anak buah dpt uang Rp 1/bulan. . .waktupun berjalan, 3 bulan kmudian bos pnya uang Rp 6 (Rp 2 x 3 bulan), anak buah punya uang Rp 3 (Rp 1 x 3 bulan), jd sbenernya kesenjangan sosial makin lama makin parah. . .
[b]sesuai dgn hukum/prinsip (lupa yg mana) ekonomi, kalo brng/jasa ada bnyak, harganya rendah,
knapa gaji buruh, PNS, dll kecil?[b] ya gitu d . .
adakah cerita bnak buah yg sukses besar? kyanya ga ada, kcuali anak buah yg akhirnya berwirausaha. . .
Q: *****, kalo smuanya mau jd bos/pengusaha, sapa yg jd anak buahnya?
A: nah, sesuai dg yg td, kalau barang/jasa langka/sedikit, maka harga akan naik (kalo orng yg mau jd pekerja cm sedikit, maka sang bos bakal naekin gaji supaya orng2 tertarik) intinya bukan hanya mengurangi kemiskinan, tp juga mengurangi kesenjangan sosial
. . . berteori emang gampang, tp prakteknya susah, yah apa c jaman skarang yg bs dapet dg cara gampang, ngupil aja susah....
tau ga sodara gw yg kuliah di australi kerja sambilan jadi pengantar roti dapet gaji kira2 Rp 6 juta per bulan..... cuma pengantar roti.... kenapa?
karna orang2 sana ga ada yg mau kerja gituan... pernah juga kerja di Mc.D tp gajinya lupa gw, yg pasti gede laaah....
ya, walaopun gaji gede tp biaya hidup disana emang lebih gede dari disini, kenapa?
karena keperluan masyarakatnya uda ga selalu disubsidi macem2 ama pemerintah... rakyat uda bisa mandiri, ga "terlalu" bergantung ke sistem n pemerintah, yang akhirnya kalo misalnya di sini uangnya dipake buat subsidi dll, di australi uang "subsidinya" bisa dipake bwat pemberdayaan masyarakat n perkembangan bangsanya sendiri... banyak faktor lainya tp itu salah satunya...
===
Quote:
2. Didunia semua orang mempunyai kemauan yang beda, untuk itu, gak semua orang akan menjadi investor, ada yang mau jadi pekerja biar hidup gampang, ada yang mau jadi tukang truk, dll.
2). Segala alesan yang lu tulis sudah di counter oleh doos dan saya sebagai teman nya juga merasa alesan kamu tidak masuk akal. Kita berdua sudah bawa masalah kesenjangan social yang kamu permasalahkan dengan membuka text book. Bayangin betapa serius nya kita untuk memastikan bahwa visi yang kita propose adalah visi yang benar.
bukan sebuah jawaban....ngeles? ato.....
yakin u ada orang yg mau cm jd supir truk? ada orang yg mau cuma jadi kuli panggul biar idup gampang? kok mereka mengeluh miskin...miskin....
Quote:
3. Kita semua peduli dengan rakyat miskin, cara menolong rakyat miskin berarti bukanya kita menyalahkan kaum kaya, menyalahkan investor, dan menghakimi seolah2 pertumbuhan ekonomi itu tidak dibutuhkan karena mengakibatkan kesenjangan social............
3). Dah tau kesenjangan social itu adalah inevitable situation dan ada inverse relationship dengan pertumbuhan, theori yang doos utarakan mengfokusken kepada pertumbuhan. Tentu kesenjangan social akan naik, tetapi itu adalah harga yang kita harus bayar supaya masa depan lebih baik. Karena kalau negara kita sudah masuk kepada kelas Developed Country, baru kita bisa menghabiskan doit untuk kondisi social
bwakakaka, plis jangan asal ngucap.... gw ga pernah menyalahkan orang kaya, investor dll yg u sebutin.... coba quote lah kalo bs...
pertumbuhan ekonomi ga dibutuhin? kapan gw bilang hah? sebenernya u ngedebat sapa c?
uda gw bilang kesenjangan sosial pasti akan naek dengan cara dan kebiasaan kita selama ini....
uda baca belom kalo justru gw berharap banyak orang yg bisa jd investor, banyak yg jadi pengusaha, banyak yg bisa mandiri spy banyak yg membuka lapangan pekerjaan, banyak lap.kerja = mengurangi pengangguran = mengurangi kriminalitas = membantu pemerintah memerbaiki sistem ekonomi, tp juga mengurangi kesenjangan sosial (ingat menjadi pengusaha bukan berarti punya gedung bertingkat n pekerja yg pake jas)
teori anda dan doos memfokus pada pertumbuhan tanpa peduli dengan kesenjangan.... bakal lebih baik kah masa depan? selesaikah masalahnya? katanya peduli? mohon sadarlah sekarang....
Quote:
4. Di China mereka kesenjangan social lebih besar, saya studi di Berkley University mengenai pertumbuhan china yang tidak sustainable, tetapi professor saya mengatakan pertumbuhan yang genius. Mengapa? Hal berikutnya...
sori nih... tp mau studi dmn kek ga ngaruh...... gw ga beda2in orang...
Quote:
4). Negara U.S. membutuhkan 3 abad untuk kesenjangan social mereka merata, tetapi walaupun sudah merata mereka masih mempunyai kesenjangan social. Kita baru 60 tahun merdeka sudah ada orang kayak anoebizz yang nyerocos "STOP INVESTASI, INVESTOR JAHAT, KESENJANGAN SOCIAL AKAN MAKIN BURUL".
2 2 nya bukan jawaban tp yaah mau gmn lagi.......
bwkakaka ngomong2 soal nyerocos..... no comment lah ama yg ini....
tong kosong nyaring bunyinya... ga malu ya? ,.............
entah cuma feeling gw, tapi bukanya amrik justru kesenjangan sosialnya tinggi bgt ya?...
Quote:
5. Untuk meriduksikan kesenjangan social adalah satu tahap untuk improve social welfare. Social welfare dipisahkan di studi ekonomiks kepada bagian development ekonomiks. Untuk development terjadi adalah sesuatu hal yang long term effect, dibutuhkan bantuan pemerintah dll untuk melakukan development negara. Development negara itu biasanya dimeasure dengan HDI, Human Development Index yang mengikuti angka2 kesenjangan social, GDP/capita, dll. Tetapi satu prinsip dan law di bidang development ekonomiks yaitu, development tidak dapat terjadi apabila tidak ada growth............................................
5). Bila kamu benar, kita semua tidak akan akui apapun karena apa yang kamu sedang lakukan hanya mempermasalahkan, bukan mengasih solusi, lain kalo anda memberikan kita saran dalam bentuk solusi, semuanya akan positif.
Saat ini lu cuma keras kepala dan sok tau, kita ini sudah berbasis dengan informasi yang akurat, kamu hanya berupa normative statement tanpa evidence atau rational explanation yang mungkin akan membantu semua pembaca disini untuk lebih menyetujui opini kamu.
Mohon maaf kalau ada kesalahan, tetapi you're end.
hoaaam... iya u salah...makanya jangan maen nyerocos aja d ah.... anak bayi juga bs.. mana pertanggung jawabannya? udah salah artiin post orang... eeeh malah nyalahin orang.........
kita sudah berbasis info yg akurat? kita yg mana ya?.....
kk laen kali kalo mau komen ya dibaca dulu, artiin yg bener....malu dong maen ngucap aja.... ini id doos juga bukan c?
(@doubledoang : terima kasih sudah mengingatkan...)