please lah jangan ngomong hukum yang berlaku di sana, indonesia rakyat di tindas di luar aja diem? ga ada gerakan dan ga ada tekanan dari pemerintahan indonesia sendiri untuk menolong rakyatnya, dimana kewajiban negara terhadap rakyat?
Printable View
please lah jangan ngomong hukum yang berlaku di sana, indonesia rakyat di tindas di luar aja diem? ga ada gerakan dan ga ada tekanan dari pemerintahan indonesia sendiri untuk menolong rakyatnya, dimana kewajiban negara terhadap rakyat?
pahlawan devisa apa!! pemerintah selalu menyuarakan pahlawan devisa padahal jadi budakk
ngpain jg jadi pembantu d luar negeri mending membangun bangsa sendiri
hasil devisa jg mereka makan sendiri foya2 orng lain d suruh jadi babu
menlu kalo g salah lulusan luar negri ya?
lulusan luar negri kaya gitu cuman pinter ngomong dong g ada actionnyaaa!! kalo ada kejadian baru saling menyalahkan
TKW yang Dituduh Gunakan Sihir di Saudi Akan Dipancung 3 Juli
Jakarta - Satu lagi tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia terancam hukuman mati di Arab Saudi. TKW bernama Sumartini binti Manaungi Galisung (33) itu akan dipancung tiga hari lagi atau tepatnya tanggal 3 Juli 2011.
"Informasinya dia akan dipancung tanggal 3 Juli 2011," kata politisi PDIP Eva Sundari pada detikcom, Kamis (30/6/2011).
Sumartini dituduh telah menggunakan ilmu sihir untuk membunuh anak majikannya yang bernama Tisam (17). Sumartini sendiri sekarang mendekam di Penjara Malaaz Arab Saudi.
"Segera selamatkan dia, kalau perlu kita bayar dendanya," imbaunya.
Sumartini adalah seorang TKW yang berasal dari Desa Kukin, Kecamatan Moyo Utara, Nusa Tenggara Barat. Ia berangkat ke Arab Saudi melalui PT Duta Sapta Perkasa.
http://us.detiknew*.com/read/2011/06...991101mainnews
makin ironis aja ini nasib TKW
saya baru tau
emang kalau menyelamatkan orang yang akan dihukum pancung dengan denda?
hmm
nahh sekalian ya buat belajar hukum islam nihh
itu namanya Hukum Qishash bisa d klik yg mau d liat
kaloo urusan denda itu sebenarnya dari keluarga korban meminta sejumlah uang terserah mau berapa aja kpd pembunuh/ keluarga pembunuh untuk tidak melakukan qishash terhadap terdakwa jadi selamat dari hukuman mati gituu!!!
tp aneh aja masa orng indo bljr sihir?? kayanya cuman cari2 alasan dong keluarga korban buat dpt uang
sumpah ga masuk akal banget deh kalo yang masalah sihir
atas dasar apa itu bisa bilang disihir??
orang orang arab balik lagi ke jaman kebodohan.. heran..
sebenernya pengadilan disana berjalan apa engga ya??
Patrialis Bantah Sumartini Dieksekusi 3 Juli
http://stat.k.kidsklik.com/data/phot...313620X310.JPG
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar membantah bahwa seorang TKI di Arab Saudi, Sumartini binti Manaungi (33), akan dipancung pada tanggal 3 Juli mendatang. Patrialis mengaku telah melakukan konfirmasi dengan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
"Tidak ada. Hukuman pancung jangan terlalu dibesar-besarkan. Sebab, sepengetahuan saya, itu tidak ada," kata Patrialis kepada para wartawan seusai menghadiri pelantikan Letjen Pramono Edhie Wibowo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/6/2011).
Patrialis, yang juga mantan anggota Komisi III DPR ini juga mengaku telah bertemu dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Mohammad Amin al-Khayyat dan memintanya untuk melakukan koordinasi sebelum Pemerintah Arab Saudi mengeksekusi TKI.
"Beliau sudah menyanggupinya," kata Patrialis.
Sebelumnya, seperti diwartakan, anggota Komisi III DPR, Eva Sundari, mengatakan, Sumartini, TKI asal Desa Kukin, Kecamatan Moyo Utara, akan dieksekusi mati dengan cara hukum pancung. Kini, Sumartini tengah dipenjara di Malaaz, Arab Saudi.
"Dia dituduh menggunakan ilmu sihir untuk melenyapkan anak majikan yang bernama Tisam, 17 tahun," katanya kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis (30/6/2011).
Menurut Eva, TKI yang berangkat melalui perantara PT Duta Sapta Perkasa rencananya akan dihukum pancung pada 3 Juli mendatang. Politisi PDI Perjuangan ini meminta Kementerian Luar Negeri untuk segera memberikan penjelasan kepada publik dan terutama kepada keluarga yang bersangkutan.
"Kabar terakhir, Dubes RI kirim surat minta pengampunan raja, tapi di saat yang sama ada informasi pengadilan pada posisi banding," tambahnya.
Eva menegaskan, penyelamatan TKI tidak bisa dilakukan hanya oleh duta besar. Menurut dia, Presiden harus menjalankan diplomasi tingkat tinggi secara langsung untuk meminta pengampunan atas nama Sumartini dan 27 tenaga kerja wanita lainnya yang tengah berada di penjara.
"Sepatutnya Presiden terbang dan melobi raja secara langsung meminta pengampunan mereka. Komitmen perlindungan bagi tenaga kerja wanita harus dijawab dan dijalankan langsung oleh kepala negara dan Pemerintah RI, bukan hanya pembantu-pembantunya," tandasnya.
http://nasional.kompas.com/read/2011...ksekusi.3.Juli
Quote:
Sudah kenyataan masih bisa membantah. Terima saja bahwa negara tidak bisa melindungi TKI
ini pake ilmu sihir mo di hukum pancung yg benar aja neh dah zaman 2011 masa masih pecaya hal2 gituan arab saudi ini aneh2 aja dah... kebangetan banget alasan nya kalo mo pancunging kepala orang gara2 anak nya mati pake ilmu sihir.....kalo itu dilaksanakan orang arab sana TOLOL2 ya...
intinya pemerintah kita tidak bisa melindungi warga negaranya sendiri di negri orang *sad
yappp sudahh menjadi kenyataan maunya pemerintah cuman devisa hasil TKI dong !!!
mungkin sebaiknya pemerintah melarang pengiriman TKI noformal biar g terjadi kasusTKI meninggal
Patrialis Bantah ngless dongg!! Sumartini udh meninggal di sana kerjanyaa pemerintahkan cuman ngless dong kalo g giitu saling menyalakan!!
ya begitulah negri ini sekarang mereka sebetul nya masa bodoh dgn nasib TKI kal ada masalah mereka tuding2 ini itulah
kapan indonesia bisa melindungi rakyat nya baik dalam ato luar sana 1thn lagi -20thn lagi @@@@@
omdo ini mah...
ga mgkn ampe presiden mo turun tangan lobi lgsng
kcuali tekanan media ama masyarakat uda gede bgt..
media makin gembar gembor ya tekanan ke presiden makin kenceng..
br turun tgn.. yakinn dha..
asli kebanyakan nonton film harry potterQuote:
Korban yang Diduga Disihir Sumartini dan Warnah Ternyata Masih Hidup
Jakarta - Kasus yang membawa Sumartini, TKW asal Sumbawa, NTB, divonis hukuman mati di Arab Saudi sungguh aneh. Sumartini dituduh menggunakan ilmu sihir untuk menghilangkan anak majikannya, Tisam.
Anggota Komisi III DPR Eva Sundari menceritakan, Sumartini dan rekannya, Warnah, dituduh membuat Tisam raib. Tuduhan itu membuat Sumartini dan Warnah dipenjara dan dimejahijaukan.
"Mereka ditahan, kemudian sekarang sudah divonis hukuman mati," kata Eva saat berbincang dengan detikcom, Jumat (1/7/2011). Meski saat ini kasus keduanya masih banding, namun dua pahlawan devisa itu belum benar-benar terbebas dari hukuman pancung.
Eva mengatakan, kasus ini makin aneh karena ternyata, korban yang disebut-sebut telah dibunuh dengan cara dihilangkan raganya oleh Sumartini dan Warnah itu ternyata kembali ke rumah. Korbannya, sama sekali tidak meninggal dunia.
"Jadi ini dakwaannya mengada-ada, tapi Sumartini dan Warnah sudah telanjur divonis hukuman mati di pengadilan. Ini kan aneh sekali, ngapain pengadilan diteruskan wong korbannya saja tidak ada," kata Eva.
Cerita ini didapatkan Eva dari Wakil Bupati Sumbawa Aras Muhkan yang mendapat keluhan dari keluarga Sumartini. Saat dikonfirmasi detikcom, Muhkan membenarkan cerita Eva tersebut. Menurut cerita dari keluarga Sumartini, anak majikan yang katanya dihilangkan oleh Sumartini ternyata kembali dan sekarang masih hidup.
"Jadi dia itu menghilang selama 10 hari dan kembali lagi tapi Sumartini sudah telanjur ditahan dan divonis hukuman mati," kata Muhkan.
Informasi itu dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene. Karena keganjilan itu pula, upaya banding untuk kasus yang mengancam dua TKW dihukum mati itu diajukan.
"Alasan kita ajukan banding kan bermacam-macam. Yang pertama jelas karena mereka berdua tidak mengakui hal itu (membunuh dengan sihir) dan yang kedua masalah korban yang dibunuh ternyata tidak ada. Hanya hilang," kata Michael.
Sebelumnya, Sumartini dan Warnah divonis hukuman mati oleh pengadilan di Arab Saudi. Sempat beredar kabar keduanya akan dieksekusi pada 3 Juli nanti. Namun hal itu dibantah karena kasus masih dalam proses banding dan juga menunggu pengampunan dari Pemerintah Arab Saudi.
http://us.detiknew*.com/read/2011/07...up?nd992203605
Mutaween Arab Saudi itu memang bisa disejajarkan dengan anggota inkuisisi pada masa kegelapan Eropa. Ada pembawa acara Lebanon, yang suka memberikan prediksi, lagi umroh, ditangkap karena dituduh penyihir. Tadinya mau dipancung juga, untungnya berkat lobi internasional beliau selamat. Yang lebih ngeri lagi, anak-anak perempuan di sekolah yang sedang terbakar, dilarang keluar oleh mutaween karena tidak sedang memakai baju Islam. Akibatnya nyawa mereka melayang sia-sia...