Gabrielizm City , Downtown . 20 years ago.
Aku berjalan ditengah kota, ditemani sebatang rokok..
Misi Sudah kuselesaikan tadi malam, sekarang pagi hari..
Misi membunuh.. membunuh yang dosa
membunuh koruptor ******* "ricardo Goldboy"
aku tidak tidur, aku tidak pernah tidur..
aku ingin tidur, tapi tidak bisa tidur..
sum-sum otakku men'set' diriku agar tetap terjaga
otak ******* ini membuat ku tetap segar.
Aku ingin mabuk , Mabuk hingga aku melupakan semua.
Apa masalahku ? diriku.
Apa dilemaku ? Keberadaanku.
Untuk apa aku hidup ? untuk menghancurkan.
pertanyaan-pertanyaan di kepalaku seakan terjawab dengan otomatis
seperti mesin Artifical Intelegence canggih yang mempunyai kemampuan memproses jawaban dengan seper nano sekon
Aku bingung dengan diriku, apa sebetulnya aku?
tanpa sadar , aku berada di depan gereja tua.. Sanctuary..
satu-satunya gereja kosong di Gabrielizm City.
Aku bingung, mengapa aku masuk ?
bagaimana aku harus bertanggung jawab atas dosaku kepada Tuhan ?
Aku muak dengan semua ini..
"Bapa, Ampuni Dosaku, Ampuni dosaku, Ampuni dosaku...Ampuni dosa..ku... ..huuuu ..."
aku menangis.. menangis yang sesunggukan..
aku mencari Tuhan setelah melaku dosa.
begitukah manusia memperlakukan Tuhan ? disaat susah mereka mencari Tuhan , disaat senang ? aku tidak pernah merasa senang dalam hidupku.
jadi kalau ditanya. aku tidak akan jawab.
karena aku memang ditakdirkan menjadi seorang penyedih..
kaki ini melangkah hingga sampai disebuah gedung besar, tempat aku tinggal.
Organisasi.
Organisasi yang bergerak di bidang asasinasi, penyusupan, dan segala macam perbuatan dosa lainnya..
Organisasi yang berkedok perusahaan real estate.. padahal mereka ******-****** pendosa.
tunggu.. aku juga berdosa.. dan seorang pendosa
"Erazer". nama organisasi tersebut..
Organisasi ini tercipta oleh seorang 'Malteli'
Seorang misterius yang kita harus memujanya bak dewa.
kita harus menuruti keinginannya..
dia manusia, bukan dewa.
"Selamat pagi Tuan! Honor anda bisa diambil di bagian Administrasi :psmile:"
"ya.."
aku berjalan ke bagian administrasi
menunjukan ID Card ku yang sudah lusuh karena bersimbah darah..
"Terima kasih atas suksesnya misi ini.. ini honormu.. 1.000.000 Coly"
"ya.."
Aku kaya,aku memang kaya
Kaya yang sementara, Kaya yang semu
Aku berjalan lagi ke lift dan naik, bajuku yang mencolok yaitu Coat Hitam panjang, dan baju serba hitam, membuat pengguna Lift semakin segan kepadaku.
namun mereka tidak lain dan tidak bukan adalah anggota Erazer, keseganan mereka bukan dari Propertiku, melainkan dari Kharisma yang memancar dari diriku, Kharisma yang kudapat dari Dosa, Dari membunuh.. ketangguhan yang kumiliki dalam membunuh membuat aku disegani..
Aku berjalan menelusuri lorong yang terdapat di lantai 13 , lantai yang seharusnya tidak ada di lift, lantai yang hanya bisa diakses oleh assasin berkemampuan tinggi seperti diriku..
aku tidak sendiri, masih ada assasin assasin hebat disini,mereka mempunyai kamar masing-masing.. dengan fasilitas setara dengan president suite hotel Dreamcatcher.
"Yoo... Mister Complex! bagaimana misimu ? sukses ? uangnya ? "
dia Rhen, seorang pengguna tombak yang dijuluki julukan konyol , "FunBoy"
kepiawaiannya memainkan tombak membuat ia direkrut oleh Malteli, kudengar ia juga pernah masuk dalam black list negara perang "lucian"
dan juga menurut rumor yang beredar, hal itu disebabkan.. ia mencoba memperkosa anak dari presiden Lucian.. namun tampaknya gagal..
ia memakai properti aneh, bukan aneh, aku yang aneh, aku tidak mengerti mode.
ia memakai baju berwarna kuning keemasan, lengan panjang, celana kulit, dengan headset di telinganya.beserta dengan aksesori aneh di tangan dan lehernya. Cincin dan kalung berbentuk petir.
"ya seperti biasa.. aku membunuh dan berdosa.."
"... HAHAHAH! kalau begitu traktir aku makan di Cafetaria President Suite, kudengar honor misi ini cukup besar ..!"
orang ini sungguh berisik..
"ayo ayo kita turun , kita makan.. !"
"nanti saja , aku harus membersihkan badanku dari darah ini.."
"baik aku tunggu di kamar mu"
"JANGAN!" balas ku teriak
"kenapa kenapa kenapa ?"
"err..ah sudahlah"
"jangan terlalu kaku boy.. jangan-jangan di kamarmu... HEHEHEH :philarious: ada buku porno"
"Fvck You FunBoy"
"HEHEAHEAEHAUEH kesall yaaa ?"
"die"
DUAR!
aku mengeluarkan pistolku dan menembak ke arahnya..
TRING!
dia menangkis dengan tombaknya . yang entah muncul darimana
dan memutar-mutarnya setelah itu..
"HEHAEHEH DITANGKIS DITANGKIS HEHEHEH"
"sudahlah.."
"he.. heyy wait! aku belum makan!"
"tunggu disini"
Aku masuk ke kamar..
kamar sederhana yang kotor, aku tidak pernah membersihkannya,aku tidak pernah membeli perabotan mewah seperti assasin lainnya.
aku tidak peduli apa kata orang tentang kamar ini, ini hanya penjara bagiku..
aku mengambil uang yang diberikan petugas administrasi dibawah.. aku menaruhnya di tumpukan uang di sebelah ranjangku..
uang ini sudah banyak sekali, aku tidak pernah memakainya..
aku bukan pelit. aku bingung.
uangku hanya untuk aku makan dan rokok.. rokok untuk menghilangkan rasa sakit di kepala ini.. rasa dilema yang melandaku,rasa berdosa.
namun hanya sementara
aku memasuki kamar mandi dan membersihkan tubuhku, darah tampak keluar dari tubuhku, bukan darah dari luka
namun cipratan darah sehabis membunuh si ******* itu dalam misi kemarin.
keluar dari kamar mandi,
aku mencari baju casual ku yang dipilihkan Rhen. baju ini apa bagusnya ?
hanya kaos hitam biasa dengan tulisan di tengahnya "came as you are"
dan celana jeans seharga 150.000 Coly.
Aku mengambil rosario ku di lemari pakaian , aku memang membeli rosario cukup banyak.
untuk teman dikala aku bingung, dikala aku sedih..
namun aku merokok..
aku bingung..
"Yo!! sudah selesai!! ayo makan.. Traktir Traktir!"
aku diam saja, dan berlalu pergi,
memasuki lift dan turun ke lantai 4 , dimana Cafetaria president Suite berada.
"Bu! pesan Tenderloin Steak 4 , Juice Melon 2"
Sialan, ini akan menghabiskan uangku.
"Chicken Teriyaki , dan segelas teh hangat"
"RHEN! BAYAR HUTANGMU!"
kata ibu yang menjual makanan di cafetaria..
"bentar.. Hoi Gabby.. pinjem 300.000 .. "
"kau...cih.."
aku seakan terhipnotis, aku memberikan uang itu..
terhipnotis...
"ahhh~ kenyang.. makasih!"
dia langsung pergi .. lari lagi..
"Hei! belikan 3 botol bir !"
"iya iyaaa~ join ya" sahutnya
"terserah." balasku
"Sialan,makan lalu pergi.."
Gumamku.
Rhen , orang yang mau berakrab ria denganku..
dia temanku..
Hanya satu- satunya
Chapter 3 End.