Page 3 of 15 FirstFirst 123456713 ... LastLast
Results 31 to 45 of 212
http://idgs.in/113411
  1. #31
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    fatal lah..
    tadi pagi gw denger berita cmn lupa negara apa..
    itu negara di daerah eropa yg punya pendapatan perkapita no 3 terbesar didunia..
    negara itu memiliki 2 bank terbesarnya yg sekarang hampir collapse 2 bank tersebut..

    bahkan tadi gw denger kabar cmn blom cek gw..
    danamon dah kluarin suku bunga deposito 11% untuk tabungan 100juta keatas..
    wah2, apa maxudnya suku bunga digedein segitu?
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  2. Hot Ad
  3. #32
    kucinkz's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    City of Emenkz
    Posts
    1,227
    Points
    1,364.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    nggg............imbas yg paling real ke kita jadinya apa ya? ngga mudeng gwe soal ekonomi...
    kalo index saham turun artinya investasi di bisnis kurang......bisnis di indonesia bisa collaps??
    trs suku bunga deposito naik supaya menarik minat orang untuk simpen dana supaya dananya bisa di puterin ke investasi gitu?
    bingung.....intinya harga2 bakal naik trs banyak usaha bakal tutup kyk krismon taon 97 an lagi?
    "let them live in peace among us"

  4. #33
    mizuniverse's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Location
    Rumahku Istanaku Status: Member jelata
    Posts
    366
    Points
    606.40
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Penyelamat yang Membanggakan

    RAPAT kabinet memutuskan perdagangan bursa dibuka kembali hari ini. 'Dewi Fortuna' pun memihak, bursa di berbagai belahan dunia kemarin memang membaik.

    Dari sudut itu, pembukaan kembali Bursa Efek Indonesia hari ini memiliki momentum yang positif. Bertambah positif karena setelah itu pasar kembali istirahat secara wajar.

    Bukankah besok dan lusa adalah Sabtu dan Minggu yang memang merupakan hari libur pasar? Dengan kata lain, setelah pembukaan hari ini bursa melakukan suspensi terhadap dirinya sendiri secara alamiah. Jika petinju diselamatkan bel, bursa diselamatkan libur akhir pekan. Saved by the weekend!

    Keputusan penting lainnya ialah badan usaha milik negara (BUMN) yang telah go public--kecuali BUMN di bidang perbankan dan industri farmasi--diperintahkan untuk membeli kembali sahamnya. Hal itu diharapkan dapat membantu menyangga bursa atau setidaknya memberi sinyal positif ke pasar.

    Pilihan mengandalkan BUMN itu paling realistis. Pemerintah tidak bisa mengharuskan perusahaan swasta untuk membeli kembali sahamnya yang sedang hancur-hancuran. Negara ini juga tidak punya koperasi dengan ukuran perusahaan sangat besar yang berada di bursa sehingga juga bisa menjadi penyangga pasar. Yang dimiliki pemerintah memang cuma BUMN yang telah go public itu.

    Akan tetapi, merupakan keputusan yang celaka bila BUMN hanya semata diperlakukan sebagai pemadam kebakaran. Itulah yang selama ini dilakukan pemerintah.

    Contohnya, ketika pemerintah perlu uang untuk menutupi kebutuhan APBN, negara seenaknya memilih jalan pintas melakukan privatisasi. BUMN itu berpindah tangan di bawah kendali modal asing, dan tidak dapat lagi dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara. Termasuk untuk kepentingan mengatasi kehancuran pasar saham seperti yang terjadi sekarang ini.

    Ironisnya, uang hasil privatisasi itu pun habis bersama habisnya tahun anggaran. Bahkan, sebagian bocor bersama bocornya anggaran.

    Sekarang ketika terjadi kehancuran pasar saham, BUMN kembali diandalkan menjadi penyelamat. Sudah pasti ini hanyalah penyangga bursa jangka pendek.

    Kembali bersandar kepada kekuatan strategis BUMN mestinya merupakan pilihan yang diambil negara bukan hanya untuk keperluan mendadak dan jangka pendek, tetapi terutama untuk menyelesaikan persoalan dalam jangka panjang. Adalah sangat penting kita memiliki BUMN yang sangat sehat, sangat kuat, berukuran raksasa di pasar saham dengan mayoritas saham tetap dimiliki pemerintah sehingga dapat diandalkan sebagai soko guru ekonomi dalam damai dan dalam keadaan darurat.

    Kita dulu pernah bangga memiliki Indosat yang go public di Bursa New York, tetapi kemudian kebanggaan itu hilang ditelan privatisasi setelah BUMN itu dibeli Singapura.

    Memiliki banyak BUMN yang membanggakan bangsa dan negara di level dunia mestinya menjadi idaman anak bangsa ini dan siapa pun yang memimpin negeri ini. Inilah BUMN yang memang dapat diandalkan sebagai penyelamat. Ke sanalah mestinya kebijakan negara diarahkan, yaitu dicapainya keseimbangan kekuatan kapitalisme dan etatisme.

    Itulah kiranya rahasia mengapa China yang komunis itu kini menjadi satu-satunya negara yang paling bisa diandalkan untuk mengatasi krisis yang dilahirkan Amerika Serikat yang kapitalis.

    http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MzU2MDQ=

    Ke depan pemerintah harus memaksimalkan BUMN, semoga krisis ini cepat berlalu

  5. #34
    Andaman_Nikobar's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Posts
    297
    Points
    489.80
    Thanks: 0 / 5 / 3

    Default

    ada analisis lain mengenai krisis ekonomi AS saat ini.

    Krisis saat ini emang sengaja dibikin oleh Bush dan kroni2nya. Bush ingin sperti Ronald Reagan yang ngebikin Soviet kolaps dulu, dengan menaikkan harga minyak. Hingga akhirnya Soviet krisi dan runtuh. Skarang ini Bush juga mencoba kembali taktik yang hampir sama, dengan tujuan membuat China & Russia, yang sudah mulai tidak taat pada AS, agar runtuh ekonominya dan taat kepada AS. Dengan turunnya harga2 saham di bursa utama NYSE, otomatis kepemilikan saham SWF dari Russia & China dan negara2 lain akan terdilusi dan merugi. Nah, inilah yang dibidik Bush agar China & Russia merugi.

    Sayangnya, Russia menjegal langkah ini dengan menutup bursa sahamnya berhari-hari. Bangkrutnya Lehmann Brothers juga dipertanyakan banyak pihak, karena Lehmaan yang dianggap too big to fail, semestinya diselamatkan layaknya AIG. Ada dugaan Lehmann tdk di bailout karena Lehman memberi lebih banyak ke Hillary & Obama ketimbang ke McCain. Toh pada akhirnya, Bush juga lupa kalau banyak kroni2 nya yang kehilangan uang akibat bangkrutnya Lehmann. Washington Mutual juga dibangkrutkan untuk memberi impresi ke kongres & DPR agar krisis terlihat lebih menyeramkan.

    Nah, sisanya saia juga masih pusing menganalisisnya...nanti deh, saya telaah dulu...

  6. #35
    kucinkz's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    City of Emenkz
    Posts
    1,227
    Points
    1,364.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by Andaman_Nikobar View Post
    ada analisis lain mengenai krisis ekonomi AS saat ini.

    Krisis saat ini emang sengaja dibikin oleh Bush dan kroni2nya. Bush ingin sperti Ronald Reagan yang ngebikin Soviet kolaps dulu, dengan menaikkan harga minyak. Hingga akhirnya Soviet krisi dan runtuh. Skarang ini Bush juga mencoba kembali taktik yang hampir sama, dengan tujuan membuat China & Russia, yang sudah mulai tidak taat pada AS, agar runtuh ekonominya dan taat kepada AS. Dengan turunnya harga2 saham di bursa utama NYSE, otomatis kepemilikan saham SWF dari Russia & China dan negara2 lain akan terdilusi dan merugi. Nah, inilah yang dibidik Bush agar China & Russia merugi.

    Sayangnya, Russia menjegal langkah ini dengan menutup bursa sahamnya berhari-hari. Bangkrutnya Lehmann Brothers juga dipertanyakan banyak pihak, karena Lehmaan yang dianggap too big to fail, semestinya diselamatkan layaknya AIG. Ada dugaan Lehmann tdk di bailout karena Lehman memberi lebih banyak ke Hillary & Obama ketimbang ke McCain. Toh pada akhirnya, Bush juga lupa kalau banyak kroni2 nya yang kehilangan uang akibat bangkrutnya Lehmann. Washington Mutual juga dibangkrutkan untuk memberi impresi ke kongres & DPR agar krisis terlihat lebih menyeramkan.

    Nah, sisanya saia juga masih pusing menganalisisnya...nanti deh, saya telaah dulu...
    semula pas awal2 krisis di US , saya jg mikir mungkin rekayasa menjelang pemilu di sana.Tapi rasanya ngga sebodoh itu mereka membuat ini faktor kesengajaan mengingat imbas ke perekonomian mereka sampai segitu parah...yg collaps duluan pershaan2 besar yg pengaruhnya besar....
    "let them live in peace among us"

  7. #36
    Andaman_Nikobar's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Posts
    297
    Points
    489.80
    Thanks: 0 / 5 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by kucinkz View Post
    semula pas awal2 krisis di US , saya jg mikir mungkin rekayasa menjelang pemilu di sana.Tapi rasanya ngga sebodoh itu mereka membuat ini faktor kesengajaan mengingat imbas ke perekonomian mereka sampai segitu parah...yg collaps duluan pershaan2 besar yg pengaruhnya besar....
    ini kan cuma salah satu analisa, gw sih lebih percaya yang ini:

    Krisis Subprime di Amerika Serikat, Kalau Langit Masih Kurang TinggiOleh: Dahlan Iskan (owner Jawa Pos Group)

    Meski saya bukan ekonom, banyak pembaca tetap minta saya ''menceritakan' ' secara awam mengenai hebatnya krisis keuangan di AS saat ini. Seperti juga, banyak pembaca tetap bertanya tentang sakit liver, meski mereka tahu
    saya bukan dokter. Saya coba:

    Semua perusahaan yang sudah go public lebih dituntut untuk terus berkembang di semua sektor. Terutama labanya. Kalau bisa, laba sebuah perusahaan publik terus meningkat sampai 20 persen setiap tahun. Soal caranya bagaimana, itu urusan kiat para CEO dan direkturnya.

    Pemilik perusahaan itu (para pemilik saham) biasanya sudah tidak mau tahu lagi apa dan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan. Yang mereka mau tahu adalah dua hal yang terpenting saja: harga sahamnya harus terus naik
    dan labanya harus terus meningkat.

    Perusahaan publik di AS biasanya dimiliki ribuan atau ratusan ribu orang, sehingga mereka tidak peduli lagi dengan *****-bengek perusahaan mereka.

    Mengapa mereka menginginkan harga saham harus terus naik? Agar kalau para pemilik saham itu ingin menjual saham, bisa dapat harga lebih tinggi dibanding waktu mereka beli dulu: untung.

    Mengapa laba juga harus terus naik? Agar, kalau mereka tidak ingin jual saham, setiap tahun mereka bisa dapat pembagian laba (dividen) yang kian banyak.

    Soal cara bagaimana agar keinginan dua hal itu bisa terlaksana dengan baik, terserah pada CEO-nya. Mau pakai cara kucing hitam atau cara kucing putih, terserah saja. Sudah ada hukum yang mengawasi cara kerja para CEO
    tersebut: hukum perusahaan, hukum pasar modal, hukum pajak, hukum perburuhan, dan seterusnya.

    Apakah para CEO yang harus selalu memikirkan dua hal itu merasa tertekan dan stres setiap hari? Bukankah sebuah perusahaan kadang bisa untung, tapi kadang bisa rugi?

    Anehnya, para CEO belum tentu merasa terus-menerus diuber target. Tanpa disuruh pun para CEO sendiri memang juga menginginkannya. Mengapa? Pertama, agar dia tidak terancam kehilangan jabatan CEO. Kedua, agar dia
    mendapat bonus superbesar yang biasanya dihitung sekian persen dari laba dan pertumbuhan yang dicapai. Gaji dan bonus yang diterima para CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali lebih besar dari gaji Presiden George
    Bush. Mana bisa dengan gaji sebesar itu masih stres?

    Keinginan pemegang saham dan keinginan para CEO dengan demikian seperti tumbu ketemu tutup: klop. Maka, semua perusahaan dipaksa untuk terus-menerus berkembang dan membesar. Kalau tidak ada jalan, harus
    dicarikan jalan lain. Kalau jalan lain tidak ditemukan, bikin jalan baru. Kalau bikin jalan baru ternyata sulit, ambil saja jalannya orang lain. Kalau tidak boleh diambil? Beli! Kalau tidak dijual? Beli dengan cara yang licik -dan kasar! Istilah populernya hostile take over.

    Kalau masih tidak bisa juga, masih ada jalan aneh: minta politisi untuk bikinkan berbagai peraturan yang memungkinkan perusahaan bisa mendapat jalan.

    Kalau perusahaan terus berkembang, semua orang happy. CEO dan para direkturnya happy karena dapat bonus yang mencapai Rp 500 miliar setahun.
    Para pemilik saham juga happy karena kekayaannya terus naik. Pemerintah happy karena penerimaan pajak yang terus membesar. Politisi happy karena dapat dukungan atau sumber dana.

    Dengan gambaran seperti itulah ekonomi AS berkembang pesat dan kesejahteraan rakyatnya meningkat. Semua orang lantas mampu membeli kebutuhan hidupnya. Kulkas, TV, mobil, dan rumah laku dengan kerasnya. Semakin banyak yang bisa membeli barang, ekonomi semakin maju lagi.

    Karena itu, AS perlu banyak sekali barang. Barang apa saja. Kalau tidak bisa bikin sendiri, datangkan saja dari Tiongkok atau Indonesia atau negara lainnya. Itulah yang membuat Tiongkok bisa menjual barang apa saja
    ke AS yang bisa membuat Tiongkok punya cadangan devisa terbesar di dunia: USD 2 triliun!

    Sudah lebih dari 60 tahun cara ''membesarkan' ' perusahaan seperti itu dilakukan di AS dengan suksesnya. Itulah bagian dari ekonomi kapitalis. AS dengan kemakmuran dan kekuatan ekonominya lalu menjadi penguasa dunia.

    Tapi, itu belum cukup.

    Yang makmur harus terus lebih makmur. Punya toilet otomatis dianggap tidak cukup lagi: harus computerized!

    Bonus yang sudah amat besar masih kurang besar. Laba yang terus meningkat harus terus mengejar langit. Ukuran perusahaan yang sudah sebesar gajah harus dibikin lebih jumbo. Langit, gajah, jumbo juga belum cukup.

    Ketika semua orang sudah mampu beli rumah, mestinya tidak ada lagi perusahaan yang jual rumah. Tapi, karena perusahaan harus terus meningkat, dicarilah jalan agar penjualan rumah tetap bisa dilakukan dalam jumlah
    yang kian banyak. Kalau orangnya sudah punya rumah, harus diciptakan agar kucing atau anjingnya juga punya rumah. Demikian juga mobilnya.

    Tapi, ketika anjingnya pun sudah punya rumah, siapa pula yang akan beli rumah?

    Kalau tidak ada lagi yang beli rumah, bagaimana perusahaan bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjamin bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan alat-alat bangunan bisa lebih besar? Bagaimana bank bisa lebih besar? Bagaimana notaris bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjual kloset bisa lebih besar? Padahal, doktrinnya, semua perusahaan harus semakin besar?

    Ada jalan baru. Pemerintah AS-lah yang membuat jalan baru itu. Pada 1980, pemerintah bikin keputusan yang disebut ''Deregulasi Kontrol Moneter''. Intinya, dalam hal kredit rumah, perusahaan realestat diperbolehkan
    menggunakan variabel bunga. Maksudnya: boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan secara pasti. Peraturan baru itu berlaku dua tahun kemudian.

    Inilah peluang besar bagi banyak sektor usaha: realestat, perbankan, asuransi, broker, underwriter, dan seterusnya. Peluang itulah yang dimanfaatkan perbankan secara nyata.

    Begini ceritanya:
    Sejak sebelum 1925, di AS sudah ada UU Mortgage. Yakni, semacam undang-undang kredit pemilikan rumah (KPR). Semua warga AS, asalkan memenuhi syarat tertentu, bisa mendapat mortgage (anggap saja seperti KPR,
    meski tidak sama).


    Misalnya, kalau gaji seseorang sudah Rp 100 juta setahun, boleh ambil mortgage untuk beli rumah seharga Rp 250 juta. Cicilan bulanannya ringan karena mortgage itu berjangka 30 tahun dengan bunga 6 persen setahun.

    Negara-negara maju, termasuk Singapura, umumnya punya UU Mortgage. Yang terbaru adalah UU Mortgage di Dubai. Sejak itu, penjualan properti di Dubai naik 55 persen. UU Mortgage tersebut sangat ketat dalam menetapkan
    syarat orang yang bisa mendapat mortgage.

    Dengan keluarnya ''jalan baru'' pada 1980 itu, terbuka peluang untuk menaikkan bunga. Bisnis yang terkait dengan perumahan kembali hidup. Bank bisa dapat peluang bunga tambahan. Bank menjadi lebih agresif. Juga para
    broker dan bisnis lain yang terkait.

    Tapi, karena semua orang sudah punya rumah, tetap saja ada hambatan. Maka, ada lagi ''jalan baru'' yang dibuat pemerintah enam tahun kemudian. Yakni, tahun 1986.

    Pada 1986 itu, pemerintah menetapkan reformasi pajak. Salah satu isinya: pembeli rumah diberi keringanan pajak. Keringanan itu juga berlaku bagi pembelian rumah satu lagi. Artinya, meski sudah punya rumah, kalau mau
    beli rumah satu lagi, masih bisa dimasukkan dalam fasilitas itu.

    Di negara-negara maju, sebuah keringanan pajak mendapat sambutan yang luar biasa. Di sana pajak memang sangat tinggi. Bahkan, seperti di Swedia atau Denmark , gaji seseorang dipajaki sampai 50 persen. Imbalannya, semua
    keperluan hidup seperti sekolah dan pengobatan gratis. Hari tua juga terjamin.

    Dengan adanya fasilitas pajak itu, gairah bisnis rumah meningkat drastis menjelang 1990. Dan terus melejit selama 12 tahun berikutnya. Kredit yang disebut mortgage yang biasanya hanya USD 150 miliar setahun langsung menjadi dua kali lipat pada tahun berikutnya. Tahun-tahun berikutnya terus meningkat lagi. Pada 2004 mencapai hampir USD 700 miliar setahun.

    Kata ''mortgage'' berasal dari istilah hukum dalam bahasa Prancis. Artinya: matinya sebuah ikrar. Itu agak berbeda dari kredit rumah. Dalam mortgage, Anda mendapat kredit. Lalu, Anda memiliki rumah. Rumah itu Anda serahkan kepada pihak yang memberi kredit. Anda boleh menempatinya selama cicilan Anda belum lunas.

    Karena rumah itu bukan milik Anda, begitu pembayaran mortgage macet, rumah itu otomatis tidak bisa Anda tempati. Sejak awal ada ikrar bahwa itu bukan rumah Anda. Atau belum. Maka, ketika Anda tidak membayar cicilan, ikrar itu dianggap mati. Dengan demikian, Anda harus langsung pergi dari rumah tersebut.

    Lalu, apa hubungannya dengan bangkrutnya investment banking seperti Lehman Brothers?

    Gairah bisnis rumah yang luar biasa pada 1990-2004 itu bukan hanya karena fasilitas pajak tersebut. Fasilitas itu telah dilihat oleh ''para pelaku bisnis keuangan'' sebagai peluang untuk membesarkan perusahaan dan meningkatkan laba.

    Warga terus dirangsang dengan berbagai iklan dan berbagai fasilitas mortgage. Jor-joran memberi kredit bertemu dengan jor-joran membeli rumah. Harga rumah dan tanah naik terus melebihi bunga bank.

    Akibatnya, yang pintar bukan hanya orang-orang bank, tapi juga para pemilik rumah. Yang rumahnya sudah lunas, di-mortgage- kan lagi untuk membeli rumah berikutnya. Yang belum memenuhi syarat beli rumah pun bisa
    mendapatkan kredit dengan harapan toh harga rumahnya terus naik. Kalau toh suatu saat ada yang tidak bisa bayar, bank masih untung. Jadi, tidak ada kata takut dalam memberi kredit rumah.

    Tapi, bank tentu punya batasan yang ketat sebagaimana diatur dalam undang-undang perbankan yang keras.

    Sekali lagi, bagi orang bisnis, selalu ada jalan.

    Jalan baru itu adalah ini: bank bisa bekerja sama dengan ''bank jenis lain'' yang disebut investment banking.

    Apakah investment banking itu bank?

    Bukan. Ia perusahaan keuangan yang ''hanya mirip'' bank. Ia lebih bebas daripada bank. Ia tidak terikat peraturan bank. Bisa berbuat banyak hal:
    menerima macam-macam ''deposito'' dari para pemilik uang, meminjamkan uang, meminjam uang, membeli perusahaan, membeli saham, menjadi penjamin, membeli rumah, menjual rumah, private placeman, dan apa pun yang orang bisa lakukan. Bahkan, bisa melakukan apa yang orang tidak pernah memikirkan! Lehman Brothers, Bear Stern, dan banyak lagi adalah jenis investment banking itu.

    Dengan kebebasannya tersebut, ia bisa lebih agresif. Bisa memberi pinjaman tanpa ketentuan pembatasan apa pun. Bisa membeli perusahaan dan menjualnya kapan saja. Kalau uangnya tidak cukup, ia bisa pinjam kepada siapa saja:
    kepada bank lain atau kepada sesama investment banking. Atau, juga kepada orang-orang kaya yang punya banyak uang dengan istilah ''personal banking''.

    Saya sering kedatangan orang dari investment banking seperti itu yang menawarkan banyak fasilitas. Kalau saya mau menempatkan dana di sana , saya dapat bunga lebih baik dengan hitungan yang rumit. Biasanya saya tidak
    sanggup mengikuti hitung-hitungan yang canggih itu.

    Saya orang yang berpikiran sederhana. Biasanya tamu-tamu seperti itu saya serahkan ke Dirut Jawa Pos Wenny Ratna Dewi. Yang kalau menghitung angka lebih cepat dari kalkulator. Kini saya tahu, pada dasarnya dia tidak
    menawarkan fasilitas, tapi cari pinjaman untuk memutar cash-flow. Begitu agresifnya para investment banking itu, sehingga kalau dulu hanya orang yang memenuhi syarat (prime) yang bisa dapat mortgage, yang kurang memenuhi syarat pun (sub-prime) dirangsang untuk minta mortgage.

    Di AS, setiap orang punya rating. Tinggi rendahnya rating ditentukan oleh besar kecilnya penghasilan dan boros-tidaknya gaya hidup seseorang. Orang yang disebut prime adalah yang ratingnya 600 ke atas. Setiap tahun orang
    bisa memperkirakan sendiri, ratingnya naik atau turun.

    Kalau sudah mencapai 600, dia sudah boleh bercita-cita punya rumah lewat mortgage. Kalau belum 600, dia harus berusaha mencapai 600. Bisa dengan terus bekerja keras agar gajinya naik atau terus melakukan penghematan
    pengeluaran.

    Tapi, karena perusahaan harus semakin besar dan laba harus kian tinggi, pasar pun digelembungkan. Orang yang ratingnya baru 500 sudah ditawari mortgage. Toh kalau gagal bayar, rumah itu bisa disita. Setelah disita, bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai pinjaman. Tidak pernah dipikirkan jangka panjangnya.

    Jangka panjang itu ternyata tidak terlalu panjang. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, kegagalan bayar mortgage langsung melejit. Rumah yang disita sangat banyak. Rumah yang dijual kian bertambah. Kian banyak orang yang
    jual rumah, kian turun harganya. Kian turun harga, berarti nilai jaminan rumah itu kian tidak cocok dengan nilai pinjaman. Itu berarti kian banyak yang gagal bayar.

    Bank atau investment banking yang memberi pinjaman telah pula menjaminkan rumah-rumah itu kepada bank atau investment banking yang lain. Yang lain itu menjaminkan ke yang lain lagi. Yang lain lagi itu menjaminkan ke yang
    beriktunya lagi. Satu ambruk, membuat yang lain ambruk. Seperti kartu domino yang didirikan berjajar. Satu roboh menimpa kartu lain. Roboh semua.

    Berapa ratus ribu atau juta rumah yang termasuk dalam mortgage itu? Belum ada data. Yang ada baru nilai uangnya. Kira-kira mencapai 5 triliun dolar.


    Jadi, kalau Presiden Bush merencanakan menyuntik dana APBN USD 700 miliar, memang perlu dipertanyakan: kalau ternyata dana itu tidak menyelesaikan masalah, apa harus menambah USD 700 miliar lagi? Lalu, USD 700 miliar lagi?

    Itulah yang ditanyakan anggota DPR AS sekarang, sehingga belum mau menyetujui rencana pemerintah tersebut. Padahal, jumlah suntikan sebanyak USD 700 miliar itu sudah sama dengan pendapatan seluruh bangsa dan negara
    Indonesia dijadikan satu.


    Jadi, kita masih harus menunggu apa yang akan dilakukan pemerintah dan rakyat AS. Kita juga masih menunggu data berapa banyak perusahaan dan orang Indonesia yang ''menabung'' - kan uangnya di lembaga-lembaga investment banking yang kini lagi pada kesulitan itu.

    Sebesar tabungan itulah Indonesia akan terseret ke dalamnya. Rasanya tidak banyak, sehingga pengaruhnya tidak akan sebesar pengaruhnya pada Singapura, Hongkong, atau Tiongkok.

    Singapura dan Hongkong terpengaruh besar karena dua negara itu menjadi salah satu pusat beroperasinya raksasa-raksasa keuangan dunia. Sedangkan Tiongkok akan terpengaruh karena daya beli rakyat AS akan sangat menurun,
    yang berarti banyak barang buatan Tiongkok yang tidak bisa dikirim secara besar-besaran ke sana . Kita, setidaknya, masih bisa menanam jagung.(*)

    http://www.pontianakpost.com/index.p...detail&id=6879

  8. #37
    Andaman_Nikobar's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Posts
    297
    Points
    489.80
    Thanks: 0 / 5 / 3

    Default

    Jumat, 10/10/2008 10:43 WIB
    Singapura Terkena Resesi
    Dadan Kuswaraharja - detikFinance

    Singapura - Negara yang baru saja sukses menyelenggarakan lomba mobil FI di pada malam hari, Singapura ternyata sudah terjebak masuk perangkap resesi. Resesi adalah kondisi suatu negara yang ekonominya tidak ada pertumbuhan selama dua triwulan berturut-turut. Pertumbuhan ekonomi negara kota itu menurun terus selama 2 triwulan berturut-turut. Singapura mengalami resesi setelah 6 tahun. Kenyataan pahit itu diakui oleh pemerintah Singapura melalui Kementerian Perdagangan dan Industri.

    Singapura juga menurunkan target pertumbuhannya tahun ini menjadi 3 persen. Penurunan target ekonomi merupakan imbas dari krisis keuangan global yang terjadi saat ini.

    Seperti dikutip AFP, Jumat (10/10/2008), untuk mengatasi pelemahan ekonomi ini, bank sentral Singapura melonggarkan kebijakan moneternya untuk pertama kali sejak 4 tahun. Namun tidak seperti bank sentral lain, Monetary Authority (MAS), otoritas moneternya Singapura lebih memilih menggunakan instrumen moneter untuk mengendalikan mata uang ketimbang melalui penurunan suku bunga.

    Singapura merupakan negara paling kaya di Asia Tenggara dari sisi pertumbuhan domestik bruto (PDB) per kapita, namun Singapura sangat tergantung dengan perdagangan.

    Hal ini membuat Singapura sangat sensitif dengan negara-negara maju yang selama ini menjadi mitra dagangnya yakni Amerika dan Eropa. Karena dua kawasan itu terkena krisis, maka Singapura pun terkena dampaknya.

    Tahun lalu, ekonomi Singapura mengalami pertumbuhan sebesar 7,7 persen, namun tanda-tanda pelemahan ekonomi semakin menjadi-jadi di Singapura.(ddn/ir)

    http://www.detikfinance.com/read/200...terkena-resesi

    ======

    mudah2an kagak menular ke tetangga2 laennya.

  9. #38
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    Quote Originally Posted by kucinkz View Post
    nggg............imbas yg paling real ke kita jadinya apa ya? ngga mudeng gwe soal ekonomi...
    kalo index saham turun artinya investasi di bisnis kurang......bisnis di indonesia bisa collaps??
    trs suku bunga deposito naik supaya menarik minat orang untuk simpen dana supaya dananya bisa di puterin ke investasi gitu?
    bingung.....intinya harga2 bakal naik trs banyak usaha bakal tutup kyk krismon taon 97 an lagi?
    sebenernya sih disini tidak terpengaruh pada umumnya.. hanya karena kecenderungan masyarakat disini yang rata2 males dan tidak suka menghitung sebuah peluang.. denger isu dikit sudah percaya maka collapse lah dunia persahaman kita..
    apalagi juga ga sedikit investor asing yg setor ke negara kita.. klo para investor asing itu kabur mampus lah sudah perusahaan2 disini..
    seperti saham TELKOM, dan BUMN lainnya harusnya itu ga ada pengaruh karena emang ga ada pengaruhnya ama amerika.
    tapi kenapa mereka bisa ikutan drop?
    ya balik lagi ke faktor isu..
    indonesia ini rakyatnya masi sangat percaya kepada isu..
    jadi jangan heran disini dukun lebih laku ketimbang dokter.

    tetapi apapun mau dikata.. kita sudah terseret bersama amerika. lihatlah rupiah yg semakin terpuruk.. orang lain naek kita turun.. org lain turun kita menggelinding kebawah sudah.
    belum lagi sebentar lagi pemilu.. bisa benar2 kacau ini krisis.
    Last edited by luna_croz; 10-10-08 at 20:34.
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  10. #39
    fadillah46's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    where the mud is blow up
    Posts
    1,673
    Points
    2,006.30
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    semoga luna ga bener sama sekali.... Amieen!!

    karena gw jauh lebih suka n percaya ma yang lebih berpengalaman dan punya kredibilitas serta nasionalisme yang bisa dipertanggungjawabkan... seperti ini...

    [ Jum'at, 10 Oktober 2008 ]
    Saatnya Indonesia Nyalip di Tikungan
    Oleh Dahlan Iskan

    Tepat sekali langkah pemerintah Indonesia menghentikan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia kemarin. Terlambat sedikit, kita bisa lebih kacau. Inilah saatnya kita mendahulukan nasib bangsa sendiri. Kita tahu, perusahaan asing lagi perlu uang untuk menutup lubang mereka yang dalam di negeri masing-masing. Karena itu, mereka perlu uang cepat. Salah satu caranya adalah menjual apa saja yang dimiliki, termasuk yang di Indonesia. Dan, yang paling cepat bisa dijual adalah saham di bursa.

    Saking banyaknya pihak yang mau menjual saham itulah yang mengakibatkan harga saham jatuh 10 persen kemarin. Mereka berani menjual murah, menjual rugi, asal bisa segera mendapat uang cash. Sebenarnya sekaranglah saatnya membeli kembali saham Indosat, Telkomsel, atau apa pun, tapi kita belum cukup kaya untuk melakukan itu.

    Penutupan sementara bursa itu juga penting untuk mengamankan perusahaan-perusahaan nasional kita. Yakni, perusahaan yang terlibat utang besar di luar negeri yang jaminannya berupa saham. Misalnya, Bumi Resources dan enam perusahaan milik Bakrie Group lainnya. Termasuk kebun sawitnya yang besar. Kalau harga sahamnya terus merosot, nilai jaminan utangnya langsung tidak cukup. Dalam keadaan seperti ini sangat mungkin terjadi hostile take over! Sangat bisa terjadi, tiba-tiba saja tambang batu baranya yang begitu besar disita dan menjadi milik asing. Demikian juga perkebunan sawitnya.

    Karena itu, bursa tidak perlu cepat-cepat dibuka kembali. Apalagi, kalau itu hanya karena tekanan asing. Harus dihitung benar untung ruginya bagi kepentingan nasional. Memang Bumi Resources adalah milik Bakrie, tapi batu baranya dari bumi Indonesia (Kaltim). Kita juga berkepentingan mengusahakan Bakrie agar tetap jaya -antara lain agar bisa menuntaskan kasus Lapindo di Sidoarjo. Apalagi, Bakrie pernah jadi contoh perusahaan yang hancur oleh banyaknya utang saat krisis moneter 1997 yang tiba-tiba mampu bangkit menjadi orang terkaya di Indonesia. Jangan sampai kini menjadi korban hostile take over asing akibat tidak mampu membayar utang! Nilai saham Bakrie kini memang tinggal 20 persennya. Sangat mudah bagi asing untuk mengambil secara hostile!

    Kini negara yang paling mempertuhankan pasar bebas pun hanya berpikir menyelamatkan negara masing-masing. Apalagi, negara yang masih miskin seperti kita. Saya cukup bangga atas ketegasan dan kecepatan pemerintah mengambil langkah ini. Penduduk kita cukup besar untuk bisa menjadi pasar kita sendiri. Kita masih bisa menanam jagung!

    Sampai kemarin memang baru Rusia dan Indonesia yang mengambil langkah menghentikan perdagangan saham. Islandia (Iceland) sudah lebih dulu membuat keputusan mem-peg mata uangnya ke dolar karena terjun bebas. Kemarin sore WIB, Inggris membuat keputusan yang lebih konsepsional daripada Amerika. Delapan bank raksasa direkapitalisasi Rp 700 triliun dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya, harus menjaga kelangsungan fungsi utama bank, termasuk memberi pinjaman kepada pengusaha yang bergerak di sektor riil. Di dalamnya termasuk bank-bank kelas dunia, seperti HSBC, RBS, dan Standard Chartered. Inggris yang dulu pelopor swastanisasi, kini di arah sebaliknya.

    "Ini jalan keluar yang tujuannya memulihkan kepercayaan, sekaligus memperkukuh sistem perbankan," ujar Perdana Menteri Gordon Brown.

    Menurut Brown, dalam mengatasi kesulitan yang begitu serius, jalan keluarnya memang harus komprehensif. Juga harus kreatif dan tidak sekadar dogmatis. Menaikkan suku bunga seperti yang dilakukan Bank Indonesia, menurut saya, termasuk yang hanya dogmatis dan kurang kreatif. Yakni, satu dogma bahwa untuk menahan orang agar tidak ramai-ramai menukarkan uang ke dolar haruslah memberi rangsangan kepada pemegang rupiah. Ya, menaikkan suku bunga tadi. Tapi, dampak yang lain sangat berat. Untung naiknya hanya kecil (25 basis poin).

    Kita punya batu bara bermiliar ton dan hasil bumi lain. Ini yang harus diamankan lewat kebijaksanaan nasional. Mestinya, masih lebih baik nasib kita yang memiliki hasil bumi tersebut daripada negara yang hanya punya kertas saham atau commercial paper dengan nilai yang hancur saat ini.

    Kita memang tidak punya cadangan saham di mana-mana. Karena itu, jangan pula yang masih kita punya itu hilang. Saatnya nasionalisme dipertahankan. Sambil lihat-lihat perkembangan dunia. Kalau kita pintar, kita bisa menyalip di tikungan!(*)

    http://www.jawapos.com/

  11. #40
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    kenapa disini orang ga bisa membuka matanya sendiri dan melihat kenyataan yg sedang terjadi?
    cmn di forum ini gw baru ketemu org2 yg selalu menutupin dirinya dari realita..
    sungguh aneh tapi nyata..
    well that's your choice.. mau hidup dalam mimpi ato apa pun tersera..

    yg pasti krisis amerika adalah krisis kita juga. bahkan dolar sudah hampir menginjak angka 10ribu.
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  12. #41
    wisnu93's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Lordaeron
    Posts
    2,443
    Points
    3,057.80
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Quote Originally Posted by sariayu View Post
    please lah, at least take source from some reliable newspaper....

    detik? blowout and imaginative news...

    salah satu example, chandra ciputra kemaren sampe marah2...gara detik dan stockwatch bikin berita tentang ciputra expansion...tapi beritanya ngawur semua...gara2 wartawan detik dan stockwatch ga kelar pas gathering....

    parah! bangsa kita dibodohi sama title2 yang bener2 misleading dan ga mendidik.

    cheers
    Haha,sabar gan
    Quote Originally Posted by luna_croz View Post
    klo mo jelas lsng ke BEJ aja pak.
    bukan cmn detik doank kok yg ngomong..
    lu kurang denger berita makanya ga tau.

    ato lu ga sanggup menerima kenyataan bahwa indonesia juga terimbas gara2 amrik?

    bhkan hangseng dan nikkei pun terpengaruh cukup besar,,

    ya jelas ciputra marah2.. wong dia pemilik perusahaan TBk.. dia cuman takut klo kabar ini terdengar dan mulai bikin panik para pemegang saham.. alhasil toh para pemegang saham akan kabur semua..
    taktik lah itu.
    Btul...Tapi bukan itu aja alasannya
    Quote Originally Posted by luna_croz View Post
    kenapa disini orang ga bisa membuka matanya sendiri dan melihat kenyataan yg sedang terjadi?
    cmn di forum ini gw baru ketemu org2 yg selalu menutupin dirinya dari realita..
    sungguh aneh tapi nyata..
    well that's your choice.. mau hidup dalam mimpi ato apa pun tersera..

    yg pasti krisis amerika adalah krisis kita juga. bahkan dolar sudah hampir menginjak angka 10ribu.
    Iya, dollar naik...Kita juga krisis
    Cuma blom terlihat ke permukaan dampaknya
    Moga" cuma sebentar deh
    Kira" berapa lama ya?

  13. #42
    fadillah46's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    where the mud is blow up
    Posts
    1,673
    Points
    2,006.30
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    hidup berawal dari mimpi bro... katanya bondan feat fead 2 black...

    dulu pesawat jg cm mimpi... pesawat ga pernah ada di realita... adanya burung
    dulu Leonardo da Vinci juga sering mimpi... kata orang, dulu, dia **** gila... tp skrg salah satu penemu terbesar sepanjang masa...

    dan pepatah terkenal juga bilang... imajinasi lebih berharga dari ilmu pasti...

    liat yang pasti terus... mau maju kemana? kan kenyataan cuma berhenti di "pasti"
    ini kan forum bagus... menumbuhkan mimpi anak2 indonesia... minimal yg di sini... dengan harapan semuanya mewujudkan mimpi Indonesia as big country n nation...

    mimpi adalah penggerak realita paling pasti...

  14. #43
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    ya sampe amrik kelar kale..soal utang kita jg lom lunas ama si amrik itu.

    ya ibaratnya begini aja de..

    u punya utang si budi 1juta, tapi perjanjian bayarnya bulan depan.
    nah tiba2 si budi ini tiba2 krisis keuangan alias kantong kering..
    mau tak mau pasti dari elo ada perasaan ga enak ketemu dia lagi..
    gmn klo tiba2 dia nagih duitnya yg 1 juta itu sedangkan elo masi lom pny duit cukup untuk bayar utang..

    nah jadi efek yg dia alami juga elo alami..
    seakan2 elo ikutan bangkrut tapi padahal kaga.

    Quote Originally Posted by fadillah46 View Post
    hidup berawal dari mimpi bro... katanya bondan feat fead 2 black...

    dulu pesawat jg cm mimpi... pesawat ga pernah ada di realita... adanya burung
    dulu Leonardo da Vinci juga sering mimpi... kata orang, dulu, dia **** gila... tp skrg salah satu penemu terbesar sepanjang masa...

    dan pepatah terkenal juga bilang... imajinasi lebih berharga dari ilmu pasti...

    liat yang pasti terus... mau maju kemana? kan kenyataan cuma berhenti di "pasti"
    ini kan forum bagus... menumbuhkan mimpi anak2 indonesia... minimal yg di sini... dengan harapan semuanya mewujudkan mimpi Indonesia as big country n nation...

    mimpi adalah penggerak realita paling pasti...
    ya karena kita kebanyakan mimpi maka pantas dibentuk republik mimpi..

    mimpi menjadi motivasi kita untuk memiliki sebuah komitmen untuk maju..
    mimpi hanyalah sebuah mimpi belaka tanpa ada tindakan yang pasti.. dan
    tekad yang bulat.
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  15. #44
    fadillah46's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    where the mud is blow up
    Posts
    1,673
    Points
    2,006.30
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    mimpi menjadi motivasi kita untuk memiliki sebuah komitmen untuk maju..
    mimpi hanyalah sebuah mimpi belaka tanpa ada tindakan yang pasti.. dan
    tekad yang bulat.
    kamu yg bilang sendiri ya...

    aku lo sudah melakukan tindakan yang pasti dan tekad yang bulat, dengan mendukung mimpi indonesia as big country and nation di forum ini...

    kamu gimana?? menjabarkan realita terus menerus sebagai pembanding?? itukah tekad yang bulat dan tindakan yang pasti mu??

    buat wisnu juga di bawah nie... bagaimana dgn anda??
    Last edited by fadillah46; 10-10-08 at 22:18.

  16. #45
    wisnu93's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Lordaeron
    Posts
    2,443
    Points
    3,057.80
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Quote Originally Posted by luna_croz View Post
    ya sampe amrik kelar kale..soal utang kita jg lom lunas ama si amrik itu.

    ya ibaratnya begini aja de..

    u punya utang si budi 1juta, tapi perjanjian bayarnya bulan depan.
    nah tiba2 si budi ini tiba2 krisis keuangan alias kantong kering..
    mau tak mau pasti dari elo ada perasaan ga enak ketemu dia lagi..
    gmn klo tiba2 dia nagih duitnya yg 1 juta itu sedangkan elo masi lom pny duit cukup untuk bayar utang..

    nah jadi efek yg dia alami juga elo alami..
    seakan2 elo ikutan bangkrut tapi padahal kaga.




    mimpi menjadi motivasi kita untuk memiliki sebuah komitmen untuk maju..
    mimpi hanyalah sebuah mimpi belaka tanpa ada tindakan yang pasti.. dan
    tekad yang bulat.
    Begitu ya
    Bukan anak IPS sih, jadi kurang ngerti ekonomi
    Kira" brapa bulan/tahunkah krisis Uncle Sam itu??
    Solusi krisisnya apa ya?
    ya karena kita kebanyakan mimpi maka pantas dibentuk republik mimpi..

Page 3 of 15 FirstFirst 123456713 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •