Bangkitnya Industri Pesawat Terbang Indonesia

[luna_croz]

itu bukannya gak laku dipasaran..tetapi karena pihak asing(amerika terutama) menolak pesawat buatan PT DI karena kualitas pesawat kita bagus dan harganya murah..

karena harga murah dan kualitas bagus, amerika dan eropa merasa tersaingi dalam hal penjualan pesawat..buktinya waktu itu banyak bgt negara2 yg minat dengan pesawat buatan anak bangsa..

saking ngototnya amerika sampai2 sempat ngeluarin larangan indonesia untuk memproduksi pesawat..

kl gak salah begitu..

wah kalo masalah harga ama kualitas gw ga tau da..
tapi yang pasti kualitas ama harga itu biasanya berimbang.
harga bagus kualitas pun bagus.. harga murah kualitas pun apa adanya..
itu sudah dibuktikan dimana2.. di china paling kliatan barangnya.

harga pesawat amrik mahal itu mah urusan dari zaman suharto..
aslinya mah ga mahal cmn permainan harga doank.

larangan se gw ga perna denger ya.. tapi yg pasti, kalo emang bagus pasti org dalam negeri pasti ada yg pake itu pesawat. tapi mengapa hampir semua airlines indo pake boeing pnya?

[sariayu]

oh mungkin karena ada pemikiran "produk luar lebih bagus dari produk dalam"? Contoh terdekat: Map buatan Indonesia di Indogamers

[doyan]

wah kalo masalah harga ama kualitas gw ga tau da..
tapi yang pasti kualitas ama harga itu biasanya berimbang.
harga bagus kualitas pun bagus.. harga murah kualitas pun apa adanya..
itu sudah dibuktikan dimana2.. di china paling kliatan barangnya.

harga pesawat amrik mahal itu mah urusan dari zaman suharto..
aslinya mah ga mahal cmn permainan harga doank.

larangan se gw ga perna denger ya.. tapi yg pasti, kalo emang bagus pasti org dalam negeri pasti ada yg pake itu pesawat. tapi mengapa hampir semua airlines indo pake boeing pnya?

Mu jawab satu hal aja,dalam era tersebut sudah banyak maskapai nasional yang memesan,..
krna krisis...pihak IPTN tidak sanggup untuk memenuhi pesanan krna melambungnya harga" bahan" dasar misal besi..
Oleh krna itu IPTN berhenti beroprasi

Untuk soal kualitas,dalam hal pesawat TERBANG kualitas tidak bisa main" bro..makanya banyak yang memesan
Mengapa dengan teknologi yang paling canggih dikelasnya namun harganya murah??
Itu krna upah pekerja INDONESIA jauh lebih murah dari asing
Blm lagi teknologi yang dipakai sudah termasuk canggih,yang bisa meminimalisir cost produksi....pralatan" electronic yang besar" sudah diganti dengan IC" yang kecil dan murah.untuk mengerakan sayapnya sudah FLY BY WIRE yang banyak mengurangi cost(gak ngerti knp bisa motong banyak biaya produksi)
Itu bro..
Krna jeles dan tidak mau kalah saing makanya pihak amerika mengeluarkan laranggan terbang dengan sebab" yang kurang masuk akal dan memaksakan
Larangnan terbang mungkin masi bisa di selesaikan dengan birokrasi
Tapi masalah krisis..........................
bangkrut d

[Megu_Tsukiyomi]

ada yg tau kabar pesawat n-250 gatotkaca???

[sariayu]

Mu jawab satu hal aja,dalam era tersebut sudah banyak maskapai nasional yang memesan,..
krna krisis...pihak IPTN tidak sanggup untuk memenuhi pesanan krna melambungnya harga" bahan" dasar misal besi..
Oleh krna itu IPTN berhenti beroprasi

Untuk soal kualitas,dalam hal pesawat TERBANG kualitas tidak bisa main" bro..makanya banyak yang memesan
Mengapa dengan teknologi yang paling canggih dikelasnya namun harganya murah??
Itu krna upah pekerja INDONESIA jauh lebih murah dari asing
Blm lagi teknologi yang dipakai sudah termasuk canggih,yang bisa meminimalisir cost produksi....pralatan" electronic yang besar" sudah diganti dengan IC" yang kecil dan murah.untuk mengerakan sayapnya sudah FLY BY WIRE yang banyak mengurangi cost(gak ngerti knp bisa motong banyak biaya produksi)
Itu bro..
Krna jeles dan tidak mau kalah saing makanya pihak amerika mengeluarkan laranggan terbang dengan sebab" yang kurang masuk akal dan memaksakan
Larangnan terbang mungkin masi bisa di selesaikan dengan birokrasi
Tapi masalah krisis..........................
bangkrut d

oh dan sekarang kabar baiknya PT DI mulai bangkit, tuh mulai ambil alih spanish plant, dll, berita first postnya keren.

[Menara_Jakarta]

PT Dirgantara Raih Kontrak 42 Juta Dolar AS
Senin, 20 Oktober 2008 pukul 19:34:00

JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia memperoleh kontrak penyediaan komponen helikopter Super Puma MK II senilai 42 juta dolar AS dari Eurocopter. "Kontrak perjanjian pengadaan komponen dalam jangka 10 tahun," kata Dirut PTDI, Budi Santoso, di Jakarta, Senin.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kontrak dilakukan di Kantor Kementerian BUMN, yang juga disaksikan Deputi Menneg BUMN Bidang Pertambangan Industri Strategis Energi dan Telekomunikasi, Sahala Lumban Gaol.

Eurocopter merupakan perusahaan produsen helikopter yang merupakan konsorsium perusahaan-perusahaan di Eropa.
Menurut Budi, kerja sama ini membuktikan bahwa PTDI masih mendapat kepercayaan dari industri penerbangan internasional sebagai salah satu pemasok utama komponen pesawat.

"PTDI sejak tahun 1976 telah bekerja sama menyediakan komponen untuk Eurocopter untuk antara lain memproduksi 11 helikopter Super Puma SA 330, dan 19 Super Puma AS 332," kata Budi.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Eurocopter Indonesia Hendri Steel mengatakan kerja sama dengan PTDI menunjukkan dukungan terhadap industri di Indonesia saat ini dan masa datang. "Sejak lama PTDI sudah membuktikan mampu menjadi penyedia komponen yang memiliki kualitas dan konsisten dalam setiap kontrak," kata Henri.

Sementara itu Deputi Menneg BUMN Sahala Luman Gaol mengatakan mendukung sepenuhnya upaya PTDI untuk terus memperoleh kontrak dengan sejumlah perusahaan produsen pesawat. ant/is

source:http://www.republika.co.id/launcher/...9/news_id/8936

Hebat sekali! Bahkan katanya kita bakal dapet lisensi buat Cougar! Insinyur Indonesia memang hebat!

[kucinkz]

Hebat sekali! Bahkan katanya kita bakal dapet lisensi buat Cougar! Insinyur Indonesia memang hebat!

insinyur kita memang hebat2.....cmn kurang kesempatan aja makanya bnyk yg lebih suka kerja di luar.

[Menara_Jakarta]

PT DI Bidik Pendapatan Rp 1 Triliun
Angga Aliya ZRF - detikFinance

Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menargetkan pendapatan tahun 2008 Rp 1 triliun. Perusahaan optimistis mencapai target itu karena banyak kontrak yang didapat.

"Kami optimistis target pendapatan tahun ini sebesar Rp 1 triliun dapat tercapai mengingat kontrak pembuatan komponen pesawat cukup banyak dan masih meningkat," kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso, di kantor BUMN, Gedung Garuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (21/10/2008).

Menurutnya, mulai tahun ini kontribusi pendapatan perseroan yang berasal dari pembuatan komponen dan jasa akan ditingkatkan menjadi sekitar 60 persen. Sebelumnya kontribusinya hanya 30-40 persen. "Kontribusi pembuatan aircraft akan diturunkan menjadi sekitar 40 persen," jelasnya.

Namun ia mengaku bukan berarti PTDI tidak fokus pada pembuatan pesawat, akan tetapi memang order penyediaan komponen tahun ini justru sedang banyak dari perusahaan produsen pesawat internasional.

Sayangnya, ia enggan menyebutkan besaran nilai kontrak pembuatan komponen pesawat yang diraih perusahaan hingga saat ini.

Ia hanya menjelaskan, pada 20 Oktober 2008 kemarin, perseroan meraih kontrak penyediaan komponen helikopter Super Puma MK II senilai 42 juta dolar AS dari Eurocopter.

Selain itu, perseroan juga telah memperoleh kontrak penyediaan sayap depan (leading edge) pesawat Airbus A380 dan A320 yang masa kontraknya mulai 2002 hingga 2012.

Sedangkan untuk jasa pembuatan pesawat, perseroan sudah melakukan pembicaraan dengan Korea guna membangun empat pesawat patroli.

"Pihak Korea sudah menyiapkan dana sekitar US$ 30 juta per pesawat. Nilai kontraknya tidak bisa disebutkan karena spesifikasinya berbeda-beda," imbuhnya.(ang/ir)

http://www.detikfinance.com/read/200...n-rp-1-triliun

PT DI Jadi Basis Produksi N 212
Suhendra - detikFinance

Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (DI) menjadi basis produksi pesawat komersial N 212 setelah ada kerjasama dengan EADS-CASA untuk pemindahan fasilitas produksi N 212 dari San Pablo Spanyol (CASA) ke Indonesia.

Demikian disampaikan oleh Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Budi Darmadi dalam acara dengar pendapat Direktorat Jenderal IATT Departemen Perindustrian (Depperin) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (6/2/2008).

"N 212 itu produk CASA, yang telah dilisensikan ke PT DI untuk diproduksi di sini," ujarnya.

Selama ini pengembangan Produksi N 212 dikerjakan bersama-sama antara PT DI dengan EADS-CASA sehingga proses produksinya dilakukan di dua negara. Dengan adanya kerjasama ini semua proses produksi N 212 dilakukan di Indonesia.

"Pengembangan bersama N 212 sudah dilakukan sejak berapa tahun lalu. Tetapi sekarang ini kita menjadi basis produksinya," ucapnya.

Hingga kini PT DI telah mendapat pesanan dari maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines sebanyak 10 buah. Bahkan untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di dalam negeri telah ada 10 buah pesanan untuk jenis N 212 maritime patrol.(hen/ir)

http://www.detikfinance.com/read/200...produksi-n-212

PT DI is on the move guys!

[Menara_Jakarta]

wah kalo masalah harga ama kualitas gw ga tau da..
tapi yang pasti kualitas ama harga itu biasanya berimbang.
harga bagus kualitas pun bagus.. harga murah kualitas pun apa adanya..
itu sudah dibuktikan dimana2.. di china paling kliatan barangnya.

harga pesawat amrik mahal itu mah urusan dari zaman suharto..
aslinya mah ga mahal cmn permainan harga doank.

larangan se gw ga perna denger ya.. tapi yg pasti, kalo emang bagus pasti org dalam negeri pasti ada yg pake itu pesawat. tapi mengapa hampir semua airlines indo pake boeing pnya?

Merpati Beli 10 Casa PT DI
Wahyu Daniel - detikFinance


Jakarta - PT Merpati Nusantara (persero) menandatangani MoU pembelian 10 unit pesawat tipe C212-400 dari PT Dirgantara Indonesia. Realisasi pesawat Casa PT DI itu diharapkan selesai tahun 2009.

Direktur Utama Merpati Hotasi Nababan mengatakan, Merpati akan terus menambah pesawat tipe kecil guna menjangkau dan memfasilitasi kebutuhan transportasi di daerah-daerah terpencil terutama Kalimantan.

"Realisasinya tahun 2009 memang, dan harga yang mungkin ditawarkan PT DI adalah sebesar US$ 5-6 juta per unit," ujar Hotasi dalam koinferensi pers usai penandatanganan MoU di Gedung Garuda, Jakarta, Senin (28/1/2008).

Hotasi mengatakan, sampai saat ini Merpati hanya mempunyai 4 unit pesawat tipe Casa 212.

Dirut PT DI Budi Santoso mengatakan, untuk merealisasikan pesanan dari Merpati, sesuai perjanjian PT DI dengan EADS-Casa, maka seluruh fasilitas produksi pesawat terbang Casa 212 akan dipincahkan dari Spanyol ke kawasan produksi PT DI di Bandung.

"Ke-10 pesawat pesanan ini untuk melayani rute penerbangan di wilayah Indonesia Timur. Dan ini bagus untuk PT DI karena order kembali berjalan," ujarnya.

Ia menambahkan, selain dari Merpati, PT DI juga sedang bersiap untuk mencari pasar lain dari pesawat tipe lain.

"Beberapa pemesan lain mungkin dari TNI, kami juga akan berdiskusi dengan beberapa pemesan untuk order pesawat tipe ini. Harga yang kami tawarkan ya itu, tapi masih di nego," tambah Budi.


(qom/ir)

http://www.detikfinance.com/read/200...-10-casa-pt-di

Semoga makin banyak maskapai Indonesia yang menggunakan produk Indonesia

[mizuniverse]

Hebat sekali! PT DI bangkit, is on the move

[Andaman_Nikobar]

Weird....phenomenal. !! This is my first response when a friend showed me this picture. What is it anyway? It's a Winged-Ship WiSE-8 (Wing in Surface Effect-8), researched and designed (and will be produced) by BPPT Indonesia, which (will) fly at the elevation of (only) 1-3 meters above the sea level at the speed of 144 kph, and will connect indonesians small islands.

The good thing is, this can be modified to accomodate more passenger (22 passengers) and doesnt need a ground-based runway (it will lands on water, dudes ). Some investors already ordered this weird creature.

GO GO, INDONESIA!!

http://akhyari.blogspot.com/2008/11/winged-ship.html

Maju terus!

[LacusKiraForeve]

Kalo memang seperti itu, kenapa msh byk kecelakaan pesawat di Indonesia? Tanya kenapa tanya kenapa

[Menara_Jakarta]

Kalo memang seperti itu, kenapa msh byk kecelakaan pesawat di Indonesia? Tanya kenapa tanya kenapa

Apakah Anda sudah membaca thread ini dengan benar dan tidak asal komentar? Masalah keamanan maskapai penerbangan dengan pesawat karya PTDI itu berbeda. Keamanan adalah tanggung jawab maintenance dari maskapai, sementara PTDI memproduksi pesawat dan sudah mendapat penghargaan, apalagi maskapai kita kebanyakan pakai produk luar negeri. Jadi ini tanggung jawab maskapai, dan post Anda tidak relevan dengan topik yang sedang dibahas, yaitu "Bangkitnya Industri Pesawat Terbang Indonesia".

"So, whenever you are on board of Airbus planes, just remember that the hands of indonesians were contributed much in the manufacturing of the planes."

[MimiHitam]

Apakah Anda sudah membaca thread ini dengan benar dan tidak asal komentar? Masalah keamanan maskapai penerbangan dengan pesawat karya PTDI itu berbeda. Keamanan adalah tanggung jawab maintenance dari maskapai, sementara PTDI memproduksi pesawat dan sudah mendapat penghargaan, apalagi maskapai kita kebanyakan pakai produk luar negeri. Jadi ini tanggung jawab maskapai, dan post Anda tidak relevan dengan topik yang sedang dibahas, yaitu "Bangkitnya Industri Pesawat Terbang Indonesia".

"So, whenever you are on board of Airbus planes, just remember that the hands of indonesians were contributed much in the manufacturing of the planes."

Yup, mau pesawatnya kualitas bintang satu juta, kalo maintenancenya ga bener ya percuma dong. Komentar dari LacusKiraForeve irelevan dengan topik yang dibahas.

[fadillah46]

wagh... pesawatnya postingan andaman keren... tu buagus banget kalo bisa dilakukan.

Daripada kita naik feri ato speedboat perlu berjam jam.

Rasanya naik itu lebih nyaman dan aman, walaupun pastinya agak mahal dan gak masal...