dari http://akhyari.blogspot.com/2008/11/...u-abad-21.html
Namanya Aisya Rabbanea Zahra, anak saya yang pertama..lahir di Singapura, setahun sesudah terpilihnya presiden baru Indonesia dan Tsunami Aceh, 6 tahun sesudah pergantian millenium, 8 tahun sejak reformasi, 5 tahun sesudah perang US-Taliban, 3 tahun setelah US menginvasi Iraq. Aisya lahir bukan di masa masa yang penuh damai, dia lahir ketika Indonesia sedang tidak nyaman, sedang banyak demo, harga harga naik, dunia sedang kacau, minyak naik, perang dimana mana, terorisme pun menggejala. Aisya lahir ketika Indonesia tengah menapakkan kaki setelah sekian tahun terkulai lemas dan hampir pingsan.
Di sisi lain, era ini juga ditandai dengan semakin meningkatnya kekayaan orang orang dan bangsa bangsa, tidak ada lain blok barat dan timur, tidak ada lagi ancaman nuklir, makin banyak negara2 yang bekerja keras di masa lalu, menikmati hasilnya masa kini.
Singapore
Inilah eranya Singapore...siapa yang menyangka negara yang miskin, nggak punya sumber air, nggak punya sumber daya, bisa menjadi salah satu negara paling kaya di dunia? Dengan penduduk hanya sekitar 4 juta tapi menghasilkan GDP yang menyamai negara dengan penduduk 20 kali lipat. Inilah eranya Bostwana, negeri di Afrika yang bahkan tidak mempunyai pantai, mampu bangkit dengan pendapatan perkapita $ 80 per tahun setelah kemerdekaan, menjadi $ 6,600 sekarang ini, dan obligasinya dihargai lebih tinggi dari obligasi Jepang.
Inilah era dimana seseorang mampu memperoleh penghasilan, melebihi penghasilan sebuah negara..lihat saya Warren Bufet, atau Bill Gates.
Inilah era dimana sebuah perusahaan penerbangan, bisa berinvestasi melebihi cadangan devisa sebuah negara. Lihatlah Lion Air di Indonesia.
Inilah eranya Senzhen di China, sebuah kota yang dulunya hanya berpenduduk 200,000, hanya dalam waktu 20 tahun, menjadi megacity dengan penduduk lebih dari 10 juta, dan dengan pendapatan $ 7,000 per tahun.
Lalu bagaimana dengan kita?
Nenek kakek kita dulu, punya alasan untuk hidup susah, karena penjajahan dan kolonialisme, serta peperangan tanpa henti. Maaf, generasi kita saat ini, tidak ada alasan itu...sama sekali tidak. Ada yang berasalan, Indonesia sudah terlalu rusak oleh korupsi....ya Allah, dibandingkan dengan China 15 tahun lalu, kita belum apa apa. Sekarang...liatlah China.
Ada yang bilang, energi kita habis di jaman perang....lihat Jerman, Jepang, dan Korea....negara mereka hancur lebur dilanda perang, 15% penduduknya mati... sekarang, liatlah mereka.
MAri....optimis !!
Jangan percaya orang orang pesimis yang bertingkah sok tau dan sok penting, jangan percaya TV TV kita yang selalu menyiarkan berita buruk tentang negeri ini. PERCAYALAH pada contoh2 yang saya kemukakan di atas...bahwa, sebuah bangsa bisa MAJU HANYA dalam kurun SATU generasi saja...ya, SATU generasi. Kita bisa meningkatkan GDP kita 10 x lipat, memberantas korupsi, menjadi 5 besar ekonomi dunia, menjadi kebanggan Asia, menjadi tumpuan negara negara lain hanya dalam tempo 30 tahun. Nggak percaya? Lihatlah CHINA !!
Kita bisa bangkita dari puing puing sekarang ini, menjadi kekuatan yang disegani...lihatlah Jepang, atau Korea. Kita juga bisa mulus menyusun demokrasi, lihatlah Cambodia.
Tapi...kebalikannya juga berlaku, kita bisa MENGHANCURLEBURKAN negeri ini hanya dalam kurang dari 1 generasi....lihatlah Pakistan, Afghanistan, lihatlah Rwanda...! Pelajari kehebatan mereka dulu, dan lihatlah mereka sekarang.
Ingatlah kawan kawanku, bangsa Indonesia. MASA DEPAN KITA ada ditangan orang yang saat ini optimis dan bekerja, bukan orang yang pesimis dan suka mengolok2, masa depan kita ada ditangan orang yang cinta negaranya, bukan orang yang cinta negara lain, masa depan kita, ada di depan kita, dan BUKAN ditentukan oleh masa lalu kita.
Kondisi Indonesia di era Aisya Aisya kita nanti, pasti berbeda dengan era kita...tergantung pada kita sekarang, apakah BERBEDA bermakna jauh lebih baik, atau SAMA SAJA, atau LEBIH BURUK? Sekali lagi...tanggung jawab menjadikan masa depan anak anak kita ada di pundak kita, ada di otak kita, ada di hati kita, ada di tangan tangan kita....
Mari saudaraku...berhenti berdebat, berhenti bicara, mari membangun bangsa....
Share This Thread