Surat Dari Sang Maha Pencipta
Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat-KU atau bersyukur kepada-KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.
Tetapi AKU melihat engkau selalu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tau akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-KU, tetapi engkau terlalu sibuk.
Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama 15 menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berpikir engkau akan berbicara kepada-KU, tetapi engkau berlari ke telephone dan menelpon seseorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kagiatanmu AKU berpikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-KU
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-KU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang 3 atau 4 meja disekitarmu dan melihat betapa beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-KU dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa-apa masih ada waktu yang tersisa dan ak berharap engkau akan berbicara kepada-KU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu, engkau menyalakan TV, AKU tidak tau apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikir apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepada-KU.
Saat tidur KU-pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun nama-KU kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu. Setiap hari AKU menantikan sepatah kata, Do’a, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberikanku sedikit waktu untuk menyapa-KU
Tapi yang AKU tunggu.....ah, tak jua kau menyapa-KU. Dari detik ke detik, dari menit-kemenit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a dan tak ada rasa dan keinginan untuk bersujud kepada-KU
Apakah salah-KU padamu??? Rizki yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU hidangkan, anak-anak yang AKU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-KU? Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU, memohon perlindungan-KU, dan bersujud menghadap-KU
Share This Thread