Page 3 of 4 FirstFirst 1234 LastLast
Results 31 to 45 of 51
http://idgs.in/493771
  1. #31
    Je_jacK's Avatar
    Join Date
    Jul 2011
    Location
    Kamar VIP Mbak... #_# (afterlife)You know...???
    Posts
    1,341
    Points
    1.42
    Thanks: 23 / 29 / 27

    Default

    Quote Originally Posted by The_Three_Kingdom View Post

    Terdapat kurang lebih 20 rujukan ke homoseksualitas atau ke perilaku homoseksual dalam kitab suci gereja (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru). Tujuh di antaranya adalah teks-teks yang menurut kalangan Kristen evangelikal (= konservatif) merupakan teks-teks yang sangat jelas melarang dan mengutuk homoseksualitas atau perilaku homoseksual, yakni Kejadian 19; Imamat 18:22; Imamat 20:13; Roma 1:26-27; 1 Korintus 6:9-10; 1 Timotius 1:9-10; Yudas 1:7. Tetapi kalangan Kristen liberal (progresif) mengajukan tafsiran yang berbeda atas teks-teks ini. Berikut ini tinjauan singkat atas tujuh teks ini dan tafsiran yang diberikan masing-masing kalangan Kristen ini terhadap ketujuhnya.

    Kejadian 19
    Perikop ini mengisahkan tentang niat Tuhan untuk memusnahkan kota Sodom (dan Gomora) karena (kedua) kota ini konon sangat besar dosanya dan durjana (18:20; 19:15). Dua orang lelaki (=malaikat) diutus Tuhan untuk menyelidiki keadaan kota ini. Ketika mereka sudah tiba di Sodom, mereka diterima oleh Lot dan diberi tumpangan di rumahnya pada malam hari itu juga. Tetapi semua lelaki dari seluruh kota ini, tua dan muda (19:4), pada malam itu mendatangi rumah Lot dan mengepungnya. Mereka memaksa Lot untuk menyerahkan kedua tamunya itu kepada mereka untuk mereka “sodomi” (Ibrani: yada= mengetahui, berhubungan seksual). Tetapi Lot melindungi mereka, bahkan dia sampai rela menawarkan dua anak perawannya kepada mereka sebagai pengganti dua orang asing tamunya itu. Ketika keadaan sudah genting, dua tamu itu menarik Lot ke dalam rumahnya, dan mereka membutakan mata orang banyak yang mau mendobrak pintu rumahnya itu sehingga mereka tidak bisa menemukan pintu masuk. Kisahnya berakhir dengan pemusnahan kedua kota ini melalui letusan gunung berapi, dan hanya Lot beserta keluarganya diluputkan dari bencana ini.

    Dalam pandangan kalangan Kristen evangelikal, Tuhan melenyapkan kota Sodom (dan Gomora) karena kaum lelaki penduduknya mempraktekkan hubungan homoseksual. Dengan demikian, dalam pandangan mereka, Tuhan mengutuk dan menghukum segala jenis homoseksualitas. Tetapi kalangan Kristen liberal menolak tafsiran semacam ini. Bagi mereka, teks ini tidak memberi petunjuk jelas apapun tentang bentuk kedurjanaan dan dosa kota Sodom. Sebaliknya teks dengan jelas menyatakan apa sebab-musabab kaum lelaki Sodom mau “menyodomi” dua tamu Lot itu, yakni karena mereka menilai keduanya adalah orang asing yang mau menjadi hakim atas mereka (19:9). Dalam zaman kuno di kawasan Timur Tengah, raja-raja dari suku-suku bangsa yang ditaklukkan kadangkala diperkosa lewat **** oleh pasukan yang menyerbu masuk sebagai tanda kekalahan dan penghinaan atas mereka. Pemerkosaan secara anal ini juga adalah suatu cara untuk menghina dan merendahkan para wisatawan dan orang asing, dan sekaligus untuk menunjukkan kekuatan dan dominasi penduduk asli dan pihak pemenang. Kalaupun dua tamu Lot itu menilai niat kaum lelaki Sodom untuk memperkosa mereka secara anal sebagai suatu dosa, dosa ini bukanlah dosa homoseksualitas, melainkan dosa memperkosa orang asing yang bertujuan untuk menghina mereka dan untuk memperlihatkan kekuatan dan dominasi para pemerkosa.

    Imamat 18:22
    “Janganlah engkau tidur dengan laki-laki sama seperti engkau bersetubuh dengan seorang perempuan, karena hal itu suatu kekejian.”

    Bagi kalangan Kristen evangelikal, teks ini, dengan dilepaskan dari konteks tulisannya, dengan tegas melarang hubungan seksual antar sesama lelaki melalui ****. Tetapi bagi kalangan liberal, teks ini tidak berbicara tentang larangan hubungan homoseksual secara umum. Jika ditempatkan dalam konteks sastranya dan dalam konteks religius pada masanya, teks ini ternyata mau menyatakan sesuatu yang lain.

    Pasal-pasal sebelum dan sesudah teks ini secara meluas berbicara mengenai idolatri (=penyembahan kepada berhala). Imamat 18:6-18 memuat larangan terhadap berbagai macam incest; ayat 19 berisi larangan bersetubuh dengan seorang perempuan yang sedang haid. Ayat 20 memuat larangan perzinahan. Persis pada ayat 21 kita baca larangan mempersembahkan anak-anak kepada suatu dewa pagan yang bernama Molokh; lalu setelah ayat 22 (lihat teks di atas) menyusul ayat 23 yang memuat larangan perkelaminan dengan binatang, baik oleh lelaki maupun oleh perempuan dari antara orang Israel. Sesudah itu menyusul ayat-ayat 24-30 yang dengan sangat jelas menyebut bahwa semua larangan yang telah disebut sebelumnya telah dilakukan oleh “bangsa-bangsa” lain, yang sama sekali tidak boleh diikuti oleh bangsa Israel.

    Di dalam kuil-kuil dewa pagan, khususnya kuil dewa pagan Molokh, terdapat *******-******* bakti (lelaki atau pun perempuan dewasa, dan juga anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan) yang dalam ritual penyembahan kepada sang dewa melakukan aktivitas persetubuhan. Ritual seksual semacam ini melibatkan kegiatan hubungan homoseksual. Para penyembah dewa ini percaya bahwa jika mereka melakukan persetubuhan dengan para ******* bakti ini di dalam kuil Molokh, maka mereka, pasangan mereka, ternak mereka dan lahan garapan mereka, akan mengalami peningkatan kesuburan dan berbuah-buah. Dengan latarbelakang ritual religius paganisme semacam ini, yang marak dilakukan pada masa Israel kuno, Imamat 18:22 jelas tidak berbicara mengenai larangan dan penolakan terhadap homoseksualitas secara umum, tetapi terhadap ritual pelacuran bakti yang dilaksanakan di kuil-kuil dewa-dewa pagan oleh bangsa-bangsa lain yang mengitari bangsa Israel. Larangan semacam ini ditulis dengan eksplisit dalam Ulangan 23:17 (“Di antara anak-anak perempuan Israel janganlah ada ******* bakti [Ibrani: quedeshaw], dan di antara anak-anak lelaki Israel janganlah ada semburit bakti [Ibrani: quadesh].” Quadesh bertindak sebagai representasi simbolik Dewa; dan quedeshaw sebagai representasi simbolik Dewi).

    Imamat 20:13
    “Jika seorang laki-laki tidur dengan seorang laki-laki seperti dia bersetubuh dengan seorang perempuan, keduanya telah melakukan suatu kekejian, dan pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.”

    Teks ini juga memiliki konteks ritual pelacuran bakti di kuil-kuil dewa-dewa pagan, khususnya Dewa pagan Molokh (20:1-7), yang melibatkan aktivitas persetubuhan homoseksual yang dilakukan untuk mendapatkan kesuburan. Bangsa Israel dilarang keras meniru praktek ritual pagan semacam ini, dan jika mereka melakukannya, mereka akan dihukum mati. Dalam kehidupan bangsa Israel kuno, hukuman mati kadang dijatuhkan kepada orang Israel yang melakukan suatu pelanggaran ritual, di antaranya menyembah allah-allah lain, mengumpulkan kayu api pada hari Sabat (Bilangan 15:32-36), memakan persembahan-persembahan ritual dengan cara yang tidak pantas (Bilangan 18:32), bertindak sebagai imam dengan cara yang tidak sah (Bilangan 3:10).

    Roma 1:26-27
    “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman (Yunani: hē askhēmosunē), lelaki dengan lelaki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.”

    Surat Roma ditujukan Rasul Paulus kepada orang-orang Kristen yang berdiam di Roma (1:7). Mereka terbenam dalam kebudayaan Romawi di mana perilaku homoseksual ditemukan di mana-mana dan diterima oleh masyarakat. Dalam paganisme kota Roma, orang melakukan ibadah dan ritual kesuburan di kuil-kuil dewa-dewa dan di kultus-kultus misteri, dengan di dalamnya aktivitas pesta-pora seksual dilaksanakan secara gila-gilaan. Dengan bantuan anggur, berbagai macam obat perangsang, musik dan dukungan hadirin, para peserta ritual kesuburan ini terbawa masuk ke dalam keadaan mabuk dan gila-gilaan, yang mendorong mereka tanpa kendali melampiaskan hasrat birahi mereka dalam suatu hubungan seksual yang tidak normal. Inilah konteks religius kultural teks Roma 1.

    Sebutan “hawa nafsu yang memalukan” dalam teks Roma 1:26 mengacu kepada keadaan mabuk dan gila-gilaan ini yang dialami oleh sejumlah orang di jemaat Roma, yang telah meninggalkan kekristenan lalu menganut paganisme kota Roma (1:18-23). Semula mereka alamiahnya adalah perempuan-perempuan heteroseksual dan laki-laki heteroseksual. Tetapi, ketika mereka sudah beralih ke paganisme kota Roma dan ambil-bagian dalam ritual-ritual kesuburan pagan, perilaku seksual mereka berubah: kaum perempuan heteroseksual menjadi lesbian, dan kaum lelaki heteroseksual menjadi gay. Paulus menyebut bahwa mereka menerima “balasan yang setimpal”; ini tampaknya mengacu kepada penyakit kelamin yang telah menjadi epidemik di kalangan peserta kultus kesuburan Paganisme kota Roma. Nah, kalangan inilah yang dikecam dan diperingati Rasul Paulus dalam Roma 1:26-27 sebagai kalangan yang bermoral bobrok dan patut dihukum mati (1:28-32).

    Rasul Paulus hidup pada zaman pra-modern yang pra-ilmiah, yang belum mengenal kajian ilmiah atas orientasi dan perilaku seksual manusia, yang baru dilakukan pada akhir abad XIX. Konsep “orientasi seksual” bawaan lahir belum dikenal oleh Rasul Paulus. Jadi, sangatlah tidak tepat jika kalangan Kristen evangelikal memakai teks Roma 1:26-27 untuk menolak dan mengutuk homoseksualitas secara umum. Pada pihak lain, pada tahun 1973 American Psychiatric Association (APA) mencabut homoseksualitas dari Manual Statistik dan Diagnostik Penyakit Mental, dan dengan demikian menolak definisi homoseksualitas sebelumnya sebagai suatu penyakit mental klinis.

    1 Korintus 6:9-10
    “Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang *****, penyembah berhala, orang berzinah, banci [malakoi], orang pemburit [arsenokoitai], pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”

    Kata-kata Yunani untuk kata-kata “banci” dan “orang pemburit” (yang dipakai dalam Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia) adalah malakoi dan arsenokoitai. Ihwal apa yang dimaksud dengan kata-kata ini dalam pikiran Rasul Paulus, masih terus diperdebatkan. Kalangan Kristen evangelikal menafsirkan kedua kata ini overall sebagai homoseksual dalam arti seumumnya (bdk terjemahan arsenokoitai sebagai “homosexual offenders” dalam Alkitab New International Version [NIV] yang terjemahannya sarat dengan pandangan kekristenan evangelikal). Menurut mereka, para homoseksual tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah, atau dengan kata lain mereka akan masuk neraka setelah kematian. Jelas, ini bukanlah sebuah tafsiran yang tepat.

    Jika Rasul Paulus (menulis surat 1 Korintus sekitar tahun 55 M) bermaksud mengacu ke homoseksual, dia akan memakai sebuah kata Yunani lain yang standard, yakni kata paiderasste yang menunjuk kepada orang yang berperilaku homseksual antara lelaki dengan lelaki. Septuaginta (LXX) (terjemahan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani yang dibuat antara abad III dan abad I SM) menerjemahkan kata Ibrani quadesh dalam 1 Raja-raja 14:24; 15:12; dan 22:46 ke dalam suatu kata Yunani yang kurang lebih serupa dengan kata arsenokoitai. Perikop ini dalam LXX ini mengacu ke para “******* lelaki yang bekerja di kuil”, yaitu kaum pria yang terlibat dalam ritual seksual di dalam kuil-kuil pagan (Indonesia: pemburit bakti). Beberapa pemimpin lain gereja perdana berpikir bahwa surat 1 Korintus juga mengacu ke para pemburit bakti di kuil-kuil pagan. Ada juga yang berpendapat bahwa arsenokoitai sebetulnya mengacu kepada para ******* laki-laki yang menerima pelanggan perempuan, suatu pekerjaan yang tampaknya umum dilakukan di dalam kekaisaran Romawi.

    Malakoi (yang diterjemahkan sebagai “banci” dalam Alkitab TB LAI) sebetulnya mengacu ke seorang lelaki muda atau seorang anak lelaki yang terlibat dalam hubungan seksual lewat anal dengan seorang lelaki dewasa yang memilikinya sebagai budaknya. Malakoi adalah mitra seks seorang pria dewasa yang kaya raya. Dengan demikian, istilah yang kedua, arsenokoitai, dapat mengacu ke lelaki dewasa yang memiliki seorang budak yang dijadikan mitra seksualnya pada saat si lelaki dewasa ini berhasrat melampiaskan nafsu syahwatnya. Praktek seksual semacam ini, antara tuan dan budak lelaki, antara seorang pedofili dan korbannya, biasa dijumpai dalam dunia Yunani-Romawi pada era permulaan kekristenan.

    Jelaslah, dalam 1 Korintus 6:9-10 Rasul Paulus tidak sedang mengecam dan mengutuk orang-orang yang memiliki orientasi homoseksual, baik laki-laki maupun perempuan. Yang ditolak olehnya adalah para praktisi hubungan seksual dalam ritual-ritual kesuburan di kuil-kuil pagan, atau, orang-orang lelaki kaya yang memperlakukan budah-budak lelakinya sebagai tempat melampiaskan nafsu syahwat mereka. Jelas, Rasul Paulus menyamakan kedudukan kedua belah pihak ini, yakni sebagai orang-orang yang tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah, padahal anak-anak lelaki yang menjadi budak-budak pemuas nasfu seksual para tuan mereka adalah korban-korban yang patut diberi pertolongan.

    1 Timotius 1:9-10
    “… yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi … orang ***** dan pemburit [arsenokoitēs], bagi penculik, bagi pendusta,…”

    Pandangan negatif Rasul Paulus terhadap arsenokoitēs (yang dituangkannya dalam surat 1 Korintus pada tahun 55 M) tetap dipertahankan dalam surat 1 Timotius, salah satu surat pastoral yang ditulis oleh para penjaga dan penafsir warisan teologis Paulus (dua lainnya adalah 2 Timotius dan Titus) antara tahun 100–150 M, yakni paling jauh 85 tahun setelah Paulus dieksekusi. Bagi penulis surat 1 Timotius, perilaku arsenokoitēs bertentangan dengan “ajaran yang sehat” yang disusun berdasarkan “injil Allah” (ayat 10,11).

    Yudas 1:7
    “… sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.”

    Sama seperti Kejadian 19 tidak menyatakan dengan spesifik apa dosa kota Sodom, Yudas 1:7 juga tidak dengan spesifik menyatakan apa yang disebut penulisnya sebagai “kepuasan-kepuasaan yang tak wajar.” Frasa Yunani dari frasa “kepuasan-kepuasan yang tak wajar” dalam teks ini adalah sarkos heteras, yang secara harfiah, karena direndengkan dengan “percabulan” (Yunani: pornea), dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “nafsu daging yang lain” atau “hasrat seksual yang tidak wajar” atau “hasrat seksual yang menyimpang” atau “berahi terhadap sesama lelaki.” Penulis Surat Yudas menempatkan perilaku seksual yang menyimpang ini dalam konteks peristiwa pemusnahan kota Sodom dan Gomora seperti dikisahkan dalam Kejadian 19 (lihat permulaan tulisan ini). Dengan demikian, dapat dipikirkan bahwa sarkos heteras ini adalah keinginan penduduk laki-laki kota Sodom untuk memperkosa dua malaikat yang mengunjungi kota mereka. Keinginan ini sesungguhnya adalah suatu penyimpangan, karena mereka ingin menggagahi dua malaikat tuhan secara seksual, padahal mereka adalah manusia biasa sementara malaikat adalah makhluk bukan-manusia. Sebuah legenda Yahudi kuno mengisahkan bahwa perempuan-perempuan Sodom terlibat hubungan seksual dengan para malaikat. Jadi, yang dikecam dan dikutuk oleh penulis Surat Yudas bukanlah homoseksualitas, tetapi keinginan penduduk Sodom untuk bersetubuh dengan makhluk bukan manusia. Dalam hukum Taurat terdapat larangan keras bersetubuh dengan binatang (Imamat 18:23).

    Penutup
    Tidak satu pun dari tujuh teks utama tentang homoseksualitas dalam kitab suci gereja yang telah dikupas singkat di atas mengutuk homoseksualitas dan perilaku homoseksual jika homoseksualitas ini dipahami sebagai suatu orientasi genetik seksual seseorang dan jika perilaku homoseksual ini dipandang sebagai suatu relasi homoseksual antar kalangan gay atau antar kalangan lesbian yang dibangun karena kesepakatan kedua mitra, yang dilandasi cinta dan dijaga oleh komitmen untuk membangun suatu persekutuan hidup yang langgeng.

    Masih ada sejumlah teks lain dalam Alkitab yang bisa diacu dalam rangka kajian terhadap homoseksualitas, yakni Kejadian 1:28; Kejadian 2:18; Kejadian 2:23-24; Kejadian 9:20-29; Ulangan 23:17; 1 Raja-raja 14:24; 15:12; 22:46; 2 Raja-raja 23:7; Hakim-hakim 19:14-29; Matius 8:5-13; Matius 19:4-5; Matius 19:10-12.

    Satu hal penting patut dicatat, bahwa perilaku homoseksual juga diperlihatkan oleh sejumlah binatang. Karena homoseksualitas pada binatang bukan timbul karena pola pergaulan yang tak bermoral, maka homoseksualitas pada binatang harus dipandang sebagai suatu pemberian alam, yang memperkaya kehidupan di Planet Bumi ini. Tentang homoseksualitas pada hewan, dua links ini menyediakan banyak informasi berharga: http://en.wikipedia.org/wiki/Homosex...ior_in_animals dan http://en.wikipedia.org/wiki/List_of...exual_behavior


    oleh Ioanes Rakhmat (http://ioanesrakhmat.blogspot.com/se...omoseksualitas)

    ** Makalah pengantar dalam acara diskusi kritis ttg homoseksualitas yang diadakan oleh Jaringan Islam Liberal pada 26 Juli 2010 di Jalan Utan Kayu 68H, Jakarta. Footnotes akan segera disusulkan.
    :
    jirrrrr... panjang na text na kayak baca komik....

    wkwkwkwkkw....

    perlu sh sebenar nya di baca emang bagus pencerahan na,
    Last edited by Je_jacK; 13-01-12 at 21:34.

  2. Hot Ad
  3. #32
    BebeghTempoer's Avatar
    Join Date
    Apr 2009
    Location
    Dalaran University
    Posts
    1,215
    Points
    1,408.30
    Thanks: 43 / 125 / 85

    Default

    bedeh... itu empu trikingdom langsung turun gunung liat thread ini...
    Man is condemned to be free.

    ~Jean-Paul Sartre~

  4. #33
    KingB00ker's Avatar
    Join Date
    Jan 2007
    Posts
    622
    Points
    783.40
    Thanks: 35 / 22 / 17

    Default

    Quote Originally Posted by BebeghTempoer View Post
    bedeh... itu empu trikingdom langsung turun gunung liat thread ini...
    Gw yang panggil :P.

  5. #34
    The_Three_Kingdom's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    zhong guo
    Posts
    139
    Points
    219.70
    Thanks: 2 / 7 / 5

    Default

    Terima kasih atas sambutannya :P ngomong2 ada satu kesalahpahaman lagi yang belum saia debunk

    Quote Originally Posted by Kaixa View Post

    bahkan menurut gw, manusia yg menikah sejenis ini krn faktor lingkungan. di agama saja dilarang. makanya ga salah kalo DIA menurunkan penyakit AIDS sampai saat ini belom ada obatnya kpd manusia.
    Kasus AIDS yang terjadi di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, sampai saat ini seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan per Juni 2011, bahwa terdapat 26.483 kasus HIV sejak pertama kali ditemukan tahun 1987. Berdasarkan cara penularan kasus AIDS kumulatif melalui Heteroseksual 54,8%, IDU 36,2%, pasangan gay 2,9%, Perinatal 2,8%, transfusi darah 0,2% dan tidak diketahui 3,0%. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS terjadi pada kelompok umur 20 – 29 tahun yakni sebesar 46,4%, disusul kelompok umur 30 – 39 tahun 31,5%dan kelompok umur 40 – 49 tahun 9,8% kondisi ini tentunya sangat memperihatinkan khususnya kelompok usia remaja yang merupakan pondasi bangsa yang bertugas untuk meneruskan perjuangan untuk mencapai cita – cita bangsa.

    http://rehsos.depsos.go.id/modules.p...ticle&sid=1422

  6. The Following 2 Users Say Thank You to The_Three_Kingdom For This Useful Post:
  7. #35
    KingB00ker's Avatar
    Join Date
    Jan 2007
    Posts
    622
    Points
    783.40
    Thanks: 35 / 22 / 17

    Default

    Quote Originally Posted by The_Three_Kingdom View Post
    Terima kasih atas sambutannya :P ngomong2 ada satu kesalahpahaman lagi yang belum saia debunk



    Kasus AIDS yang terjadi di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, sampai saat ini seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan per Juni 2011, bahwa terdapat 26.483 kasus HIV sejak pertama kali ditemukan tahun 1987. Berdasarkan cara penularan kasus AIDS kumulatif melalui Heteroseksual 54,8%, IDU 36,2%, pasangan gay 2,9%, Perinatal 2,8%, transfusi darah 0,2% dan tidak diketahui 3,0%. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS terjadi pada kelompok umur 20 – 29 tahun yakni sebesar 46,4%, disusul kelompok umur 30 – 39 tahun 31,5%dan kelompok umur 40 – 49 tahun 9,8% kondisi ini tentunya sangat memperihatinkan khususnya kelompok usia remaja yang merupakan pondasi bangsa yang bertugas untuk meneruskan perjuangan untuk mencapai cita – cita bangsa.

    http://rehsos.depsos.go.id/modules.p...ticle&sid=1422
    Nice. Berarti argumen itu bukan cuma salah dari segi religius, tapi memang benar2 salah mutlak dari data yang ada.

  8. #36
    BebeghTempoer's Avatar
    Join Date
    Apr 2009
    Location
    Dalaran University
    Posts
    1,215
    Points
    1,408.30
    Thanks: 43 / 125 / 85

    Default

    bwahahahha mudah2an gak ada yang baca sambil pasang tampang terguncyangggg...
    Man is condemned to be free.

    ~Jean-Paul Sartre~

  9. #37
    MJC's Avatar
    Join Date
    May 2010
    Location
    • ΡΞRF℮C†°w◕RLÐ • Status: HIKIKOMORI (ひきこもり
    Posts
    3,371
    Points
    674.77
    Thanks: 299 / 344 / 185

    Default

    sadar klamin plsss..

    klo gtu ma dunia rusak coy..

    gnian dibela'in ? ehemmm..

    kimpoi kimpoi jg akal sehat dunk..

    ni lama lama ama binatang kimpoinya...

    normal kgk seh? apa bedanya ama orang gila?

    mau anak lu cowok di kimpoi ma cowok?
    mau jdi apa ini dunia..

    hayooo.. katakan tidak untuk manusia stresss...

    ble lah dukung mreka pny hak.. tpi jgn dukung perilaku bodoh mreka

    pa lagi pe bisa kimpoi..

    blm tau yaa perilaku sesama jenis sering jdi korban pembunuhan terutama di indo?

    blm pernah lihat ******* ngamuk sambil bawa sandal atau spatu?

    makin gag normal manusia, maka tingkat emosi jauh lebih tinggi & sensitif (damage nya critikal x10)

    bayangin aja klo dah kimpoi selingkuh, bacok-bacok'an... kacau dah dunia ini..

    apa mau dunia jdi makin ke arah "Sodom and Gomorrah"

    baca baik baik apa yg terjadi pada masa soddom and gomorrah

    jangan ikut mendukung perilaku pada thread ini, kcuali anda sudah tidak normal lagi

    *tidak ada mksd untuk offence, tpi menyadarkan user skalian untuk sadar sesadar sadarrnyaaaaa..
    Las† b܆ n◕† leas†.. Ð P®ac†ice MaҜes PΞ®FΞ©



  10. #38
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    Maaf kak, mau komentar boleh?

    Untuk temen" yang Muslim aku ga bisa bahas, soalnya belum pernah baca Quran

    Spoiler untuk ayat :

    Quote Originally Posted by The_Three_Kingdom View Post
    Imamat 18:22
    “Janganlah engkau tidur dengan laki-laki sama seperti engkau bersetubuh dengan seorang perempuan, karena hal itu suatu kekejian.”

    Bagi kalangan Kristen evangelikal, teks ini, dengan dilepaskan dari konteks tulisannya, dengan tegas melarang hubungan seksual antar sesama lelaki melalui ****. Tetapi bagi kalangan liberal, teks ini tidak berbicara tentang larangan hubungan homoseksual secara umum. Jika ditempatkan dalam konteks sastranya dan dalam konteks religius pada masanya, teks ini ternyata mau menyatakan sesuatu yang lain.

    Pasal-pasal sebelum dan sesudah teks ini secara meluas berbicara mengenai idolatri (=penyembahan kepada berhala). Imamat 18:6-18 memuat larangan terhadap berbagai macam incest; ayat 19 berisi larangan bersetubuh dengan seorang perempuan yang sedang haid. Ayat 20 memuat larangan perzinahan. Persis pada ayat 21 kita baca larangan mempersembahkan anak-anak kepada suatu dewa pagan yang bernama Molokh; lalu setelah ayat 22 (lihat teks di atas) menyusul ayat 23 yang memuat larangan perkelaminan dengan binatang, baik oleh lelaki maupun oleh perempuan dari antara orang Israel. Sesudah itu menyusul ayat-ayat 24-30 yang dengan sangat jelas menyebut bahwa semua larangan yang telah disebut sebelumnya telah dilakukan oleh “bangsa-bangsa” lain, yang sama sekali tidak boleh diikuti oleh bangsa Israel.

    Di dalam kuil-kuil dewa pagan, khususnya kuil dewa pagan Molokh, terdapat *******-******* bakti (lelaki atau pun perempuan dewasa, dan juga anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan) yang dalam ritual penyembahan kepada sang dewa melakukan aktivitas persetubuhan. Ritual seksual semacam ini melibatkan kegiatan hubungan homoseksual. Para penyembah dewa ini percaya bahwa jika mereka melakukan persetubuhan dengan para ******* bakti ini di dalam kuil Molokh, maka mereka, pasangan mereka, ternak mereka dan lahan garapan mereka, akan mengalami peningkatan kesuburan dan berbuah-buah. Dengan latarbelakang ritual religius paganisme semacam ini, yang marak dilakukan pada masa Israel kuno, Imamat 18:22 jelas tidak berbicara mengenai larangan dan penolakan terhadap homoseksualitas secara umum, tetapi terhadap ritual pelacuran bakti yang dilaksanakan di kuil-kuil dewa-dewa pagan oleh bangsa-bangsa lain yang mengitari bangsa Israel. Larangan semacam ini ditulis dengan eksplisit dalam Ulangan 23:17 (“Di antara anak-anak perempuan Israel janganlah ada ******* bakti [Ibrani: quedeshaw], dan di antara anak-anak lelaki Israel janganlah ada semburit bakti [Ibrani: quadesh].” Quadesh bertindak sebagai representasi simbolik Dewa; dan quedeshaw sebagai representasi simbolik Dewi).

    Imamat 20:13
    “Jika seorang laki-laki tidur dengan seorang laki-laki seperti dia bersetubuh dengan seorang perempuan, keduanya telah melakukan suatu kekejian, dan pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.”

    Teks ini juga memiliki konteks ritual pelacuran bakti di kuil-kuil dewa-dewa pagan, khususnya Dewa pagan Molokh (20:1-7), yang melibatkan aktivitas persetubuhan homoseksual yang dilakukan untuk mendapatkan kesuburan. Bangsa Israel dilarang keras meniru praktek ritual pagan semacam ini, dan jika mereka melakukannya, mereka akan dihukum mati. Dalam kehidupan bangsa Israel kuno, hukuman mati kadang dijatuhkan kepada orang Israel yang melakukan suatu pelanggaran ritual, di antaranya menyembah allah-allah lain, mengumpulkan kayu api pada hari Sabat (Bilangan 15:32-36), memakan persembahan-persembahan ritual dengan cara yang tidak pantas (Bilangan 18:32), bertindak sebagai imam dengan cara yang tidak sah (Bilangan 3:10).


    Holiness code yah?

    Pendapat saya aja, Holiness Code itu ditulis dalam bentuk POIN-POIN, bukan suatu kesinambungan kayak sebuah karangan
    Jadi ngga cocok kalo disangkut"in antara ayat tsb dgn ayat sesudah atau sebelumnya...lain hal kalo perikop tsb bentuknya narasi, deskripsi, atau eksposisi

    Misal aja kayak Pancasila, sila 1 sama sila 2 memang nyambung secara langsung? (yg pertama ketuhanan, yg kedua kemanusiaan) Ngga kan...cuma intinya sama, diamalkan untuk kehidupan bernegara

    Sama kayak Holiness code ini, meski terpisah-pisah, poin-poinnya itu bertujuan 1 = supaya umat Israel bisa hidup kudus
    Baiknya dibaca terpisah-pisah per poinnya...
    Jadi, ayat itu maksudnya tetep mengecam homoseksualitas...lagian ngapain Musa atau entah siapa penulis kitab Imamat itu misah"in nulis ayat-ayat di situ? Ada yg ttg imoralitas tersendiri, ada yg ttg penyembahan berhala sendiri, dst dkk

    Lagipula Holiness code itu nggak menyampaikan detail apa" lagi, pokoknya jangan tidur dgn laki" seperti sama perempuan, titik.
    Malah disambung"in ke poin" yg perintahnya terpisah

    Spoiler untuk ayat :

    Quote Originally Posted by The_Three_Kingdom View Post
    1 Korintus 6:9-10
    “Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang *****, penyembah berhala, orang berzinah, banci [malakoi], orang pemburit [arsenokoitai], pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”

    Kata-kata Yunani untuk kata-kata “banci” dan “orang pemburit” (yang dipakai dalam Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia) adalah malakoi dan arsenokoitai. Ihwal apa yang dimaksud dengan kata-kata ini dalam pikiran Rasul Paulus, masih terus diperdebatkan. Kalangan Kristen evangelikal menafsirkan kedua kata ini overall sebagai homoseksual dalam arti seumumnya (bdk terjemahan arsenokoitai sebagai “homosexual offenders” dalam Alkitab New International Version [NIV] yang terjemahannya sarat dengan pandangan kekristenan evangelikal). Menurut mereka, para homoseksual tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah, atau dengan kata lain mereka akan masuk neraka setelah kematian. Jelas, ini bukanlah sebuah tafsiran yang tepat.

    Jika Rasul Paulus (menulis surat 1 Korintus sekitar tahun 55 M) bermaksud mengacu ke homoseksual, dia akan memakai sebuah kata Yunani lain yang standard, yakni kata paiderasste yang menunjuk kepada orang yang berperilaku homseksual antara lelaki dengan lelaki. Septuaginta (LXX) (terjemahan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani yang dibuat antara abad III dan abad I SM) menerjemahkan kata Ibrani quadesh dalam 1 Raja-raja 14:24; 15:12; dan 22:46 ke dalam suatu kata Yunani yang kurang lebih serupa dengan kata arsenokoitai. Perikop ini dalam LXX ini mengacu ke para “******* lelaki yang bekerja di kuil”, yaitu kaum pria yang terlibat dalam ritual seksual di dalam kuil-kuil pagan (Indonesia: pemburit bakti). Beberapa pemimpin lain gereja perdana berpikir bahwa surat 1 Korintus juga mengacu ke para pemburit bakti di kuil-kuil pagan. Ada juga yang berpendapat bahwa arsenokoitai sebetulnya mengacu kepada para ******* laki-laki yang menerima pelanggan perempuan, suatu pekerjaan yang tampaknya umum dilakukan di dalam kekaisaran Romawi.

    Malakoi (yang diterjemahkan sebagai “banci” dalam Alkitab TB LAI) sebetulnya mengacu ke seorang lelaki muda atau seorang anak lelaki yang terlibat dalam hubungan seksual lewat anal dengan seorang lelaki dewasa yang memilikinya sebagai budaknya. Malakoi adalah mitra seks seorang pria dewasa yang kaya raya. Dengan demikian, istilah yang kedua, arsenokoitai, dapat mengacu ke lelaki dewasa yang memiliki seorang budak yang dijadikan mitra seksualnya pada saat si lelaki dewasa ini berhasrat melampiaskan nafsu syahwatnya. Praktek seksual semacam ini, antara tuan dan budak lelaki, antara seorang pedofili dan korbannya, biasa dijumpai dalam dunia Yunani-Romawi pada era permulaan kekristenan.

    Jelaslah, dalam 1 Korintus 6:9-10 Rasul Paulus tidak sedang mengecam dan mengutuk orang-orang yang memiliki orientasi homoseksual, baik laki-laki maupun perempuan. Yang ditolak olehnya adalah para praktisi hubungan seksual dalam ritual-ritual kesuburan di kuil-kuil pagan, atau, orang-orang lelaki kaya yang memperlakukan budah-budak lelakinya sebagai tempat melampiaskan nafsu syahwat mereka. Jelas, Rasul Paulus menyamakan kedudukan kedua belah pihak ini, yakni sebagai orang-orang yang tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah, padahal anak-anak lelaki yang menjadi budak-budak pemuas nasfu seksual para tuan mereka adalah korban-korban yang patut diberi pertolongan.


    Masalah "arsenokoites" ini...emang kata yang misterius kok

    Tapi coba deh, kita berandai-andai kalo jadi Rasul Paulus yang nulis surat itu, arahnya pasti tetep ke menolak homoseksualitas



    Paulus, sebagai orang Yahudi yang terdidik, pastilah udah baca kitab Torah dlm bahasa Ibrani (jangan" apal juga kali ye ), DAN hasil translate Yunaninya : Septuagint, yg dipake luas sama orang Yahudi di diaspora karena lingua franca nya bahasa Yunani selama ratusan tahun (sejak Alexander-Diadochi-Seleucid era mungkin kali ya?)

    Nah,
    Sewaktu nulis surat itu ke jemaat di Korintus yg letaknya di Yunani dan pakenya bahasa Yunani,
    Yang dikutip ga mungkin tulisan dari Torah Ibrani, tp dari Septuagint yg memang digunakan sbg "kitab"nya orang" Kristen mula" (iya lah, kalo ngga gimana orang sana mo ngerti )

    Yang dikutip itu kan Holiness code tsb, dimana kalo di Septuagint (saya dikit" bisa baca tulisan Greek walau ngartiinya juga perlu nyontek ):

    Imamat 18:22
    καὶ μετὰ ἄρσενος οὐ κοιμηθήσῃ κοίτην γυναικός βδέλυγμα γάρ ἐστιν

    kai meta arsenos ou koimethese koiten gynaikos bdelygma gar estin (maap, 3 kata terakir ragu bacanya )
    Imamat 20:13
    καὶ ὃς ἂν κοιμηθῇ μετὰ ἄρσενος κοίτην γυναικός βδέλυγμα ἐποίησαν ἀμφότεροι θανατούσθωσαν ἔνοχοί εἰσιν

    kai os an koimethe meta arsenon koiten gynaikos bdelygma epoiesan amphoteroi thanatousthousan enokhoi eisin
    arsen sendiri artinya "laki-laki"
    koite artinya "ranjang"

    Paulus pun bikin kata baru dari kata arsen dan koithe tsb = arsenokoites/arsenokoitai, AGAR masyarakat di Korintus mengerti maksudnya...yaitu merujuk pada kaum **** (yg di classical antiquity Yunani/Romawi bebas merajalela)

    Nah, kenapa kok Paulus merujuk kaum **** dengan kata bentukannya itu?
    Kenapa ga pake kata "androkoites" (andros: laki" jg artinya) atau "paiderasste" kayak di artikel?
    Jawabannya simpel, seperti yang udah kutulis di atas: karena Paulus MENGUTIP Holiness Code dlm Septuagint, sehingga yang dipake ya kata" yang ada di situ

    Seandainya di Septuagint ada kata "androkoites" atau "paiderasste", pasti Paulus udah pake kata tsb (kan berandai" misalnya kita jadi Paulus )

    Aku sendiri kalo misal mau nulis untuk kumpulan orang tertentu (di sini kan individu nulis ke jemaat gereja), pasti pake kata yang umum dipake kumpulan orang YANG DITUJU, bukan yang biasa dipake ORANG-ORANG SEKITARNYA
    Misal, mo nulis surat ke bapak pejabat, pasti pakenya bahasa formal, meski si bapak pejabatnya itu kalo bicara sehari" pake bahasa biasa" aja kayak kita"

    Jadi tetaplah, yang dikatakan Paulus di ayat tersebut adalah kaum homoseks secara umum, bukan cuma yang pelacuran bakti aja...



    Lagian ngapain pula Paulus, di ayat yang sama, merujuk pada penyembahan berhala sampe 2 kali?
    "Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang *****, penyembah berhala, orang berzinah, banci [malakoi], orang pemburit [arsenokoitai], pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
    Yang baca (orang" Korintus) gw yakin juga ngerti, begitu ngeliat kata "penyembahan berhala" langsung tau - pokoknya yg menyimpang dari Kristus apapun bentuknya, dan "arsenokoitai" - hombreng (ga perlu Paulus sampe merujuk lagi mengenai penyembahan berhala berkedok pelacuran ala ****)

    Paulus menulis dengan sadar betul, untuk itulah dia misahin antara penyembahan berhala (eidololatrai), pemburit/homoseks (arsenokoitai), bahkan banci (malakoi)

    Begitu loh...

    Spoiler untuk tambahan dikit :

    FYI,
    Arsenokoites/arsenokoitai TIDAK ADA di Septuagint (Torah Ibrani/Pentateuch + kitab" PL ditranslate ke Koine Greek), itu adanya cuma di Perjanjian Baru sebagai derivatif dari Septuagint, DAN adanya cuman di surat" Paulus (surat Ibrani...ga tau deh, penulisnya masih diperdebatkan)
    Jadi, kata tsb kemungkinan besar memang bentukannya Paulus, untuk merujuk kpd golongan **** tsb

    Oh, tambahan deh,

    kata "arsen" selalu merujuk pada laki-laki kalo di Perjanjian Baru
    sementara
    kata "koite" SELALU merujuk pada "perbuatan seks yg immoral", dan diperhalus dgn kata "ranjang (koite)"
    "koite" cuma muncul 2x di Perjanjian Baru, tepatnya di Roma 13:13 sama Ibrani 13:4, DAN SELALU memiliki konotasi seksual

    Roma 13:13
    ὡς ἐν ἡμέρᾳ εὐσχημόνως περιπατήσωμεν, μὴ κώμοις καὶ μέθαις, μὴ κοίταις καὶ ἀσελγείαις, μὴ ἔριδι καὶ ζήλῳ

    ous en emera eudkhemonous peripathesoumen, me koumois kai methais, me koitais kai aselgeiais, me eridi kai zelou
    Ibrani 13:4
    Τίμιος ὁ γάμος ἐν πᾶσι καὶ ἡ κοίτη ἀμίαντος· πόρνους δὲ καὶ μοιχοὺς κρινεῖ ὁ Θεός

    Timios o gamos en pasi kai he koite amiantos pornous de kai moikhous krinei o Theos
    Penulis" di Perjanjian Baru juga pasti sering ngutip dari Septuagint (krn para pembacanya, yaitu jemaat mula-mula, ngertinya bhs Yunani), sehingga para penulis tsb ngerti betul kalo kata "koite" tsb juga digunakan di Septuagint untuk merujuk pada immoralitas seksual (kalo artinya beda, ya ga dipake lah )


    Oke...terakhir aja biar ga kepanjangan

    Penutup yah,
    Kalo bagi temen" yang Kristen, sebenernya ga perlu repot"...merujuk aja ke Kejadian 1:27-28
    1:27
    Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

    1:28
    Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
    Kalo Tuhan emang mendukung homoseks, kenapa diciptain "laki-laki" sama "perempuan"? Kenapa nggak "laki-laki" sama "laki-laki" atau "perempuan" sama "perempuan" aja...?

    Kenapa laki-laki dan perempuan? Karena itu...tugas menjaga kelestarian spesies manusia (yang diciptain bagi Adam juga bukan cowok kan? tapi Hawa, cewek)

    Tambahin dikit:
    Masalah homoseks di spesies lain...who cares?
    Kalo di apa yang saya percaya, ga pernah ditulis kalo Tuhan menciptakan "jantan" dan "betina" untuk "bertambah banyak", jadi klo mereka mo kimpoi sesama jenis ya serah mereka deh
    Kalo MANUSIA kan diciptakannya ya begitu, kelaminnya 2, berlawanan, tugasnya jelas



    Awalnya, aku emang anti banget sama ****, jijay" gimana gitu
    Tapi, lama" sadar juga, malah jadi agak kasihan...mereka itu bukan makhluk yang harus dibenci, tapi diajak supaya berbalik jadi normal lagi
    Last edited by LunarCrusade; 15-01-12 at 21:42.


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  11. #39
    KingB00ker's Avatar
    Join Date
    Jan 2007
    Posts
    622
    Points
    783.40
    Thanks: 35 / 22 / 17

    Default

    Quote Originally Posted by MJC View Post
    sadar klamin plsss..

    klo gtu ma dunia rusak coy..

    gnian dibela'in ? ehemmm..

    kimpoi kimpoi jg akal sehat dunk..

    ni lama lama ama binatang kimpoinya...

    normal kgk seh? apa bedanya ama orang gila?

    mau anak lu cowok di kimpoi ma cowok?
    mau jdi apa ini dunia..

    hayooo.. katakan tidak untuk manusia stresss...

    ble lah dukung mreka pny hak.. tpi jgn dukung perilaku bodoh mreka

    pa lagi pe bisa kimpoi..

    blm tau yaa perilaku sesama jenis sering jdi korban pembunuhan terutama di indo?

    blm pernah lihat ******* ngamuk sambil bawa sandal atau spatu?

    makin gag normal manusia, maka tingkat emosi jauh lebih tinggi & sensitif (damage nya critikal x10)

    bayangin aja klo dah kimpoi selingkuh, bacok-bacok'an... kacau dah dunia ini..

    apa mau dunia jdi makin ke arah "Sodom and Gomorrah"

    baca baik baik apa yg terjadi pada masa soddom and gomorrah

    jangan ikut mendukung perilaku pada thread ini, kcuali anda sudah tidak normal lagi

    *tidak ada mksd untuk offence, tpi menyadarkan user skalian untuk sadar sesadar sadarrnyaaaaa..
    Masalah Sodom dan Gomorrah bukan masalah homosexualitas,
    tapi masalahnya orang2 kota itu mau rame2 ******* pendatang (******* kan), yang berarti tingkat bejatnya udah tinggi banget.

    Normal ama ga normal udah dibahas, secara alam homosexualitas normal (baca post2 sebelumnya)

    Dan gw ga belain orang2 ****, gw advokat kebebasan dan relasi baik antargolongan . Ya, saya 100% normal, dan mungkin Anda 100% homophobic. *tidak ada mksd untuk offence

    Soal bacok2an, itu sekali lagi adalah stereotip yang salah. Cuma karena beberapa orang seperti itu, Anda ga bisa langsung menyimpulkan. Banyak juga orang2 homosexual yang hubungannya baik2 dan tidak ada kekerasan, dan ada juga orang2 heterosexual yang hubunnganya diwarnai kekerasan.

    Yang terakhir: sebenernya secara agama gw (ini gw ngomongin aspek spiritual, maaf kalau agak ga rasional), gw jg ga setuju homosexualitas (dan jujur gw masih menganggap itu dosa jika diwujudkan), tapi seperti yang gw bilang, gw ngerasa ga adil jika cuma karena 1 "dosa" itu mereka dibenci oleh begitu banyak orang. "kebencian" sendiri adalah dosa yang jauh lebih berat daripada dosa yang ditimbulkan oleh "cinta" bukan?

    @LunarCrusade
    to be honest, gw ngerasa Paulus bukan manusia sempurna (tapi sangat layak dihormati), dan mungkin di beberapa ajarannya ada yang salah

    dan saya ga percaya perjanjian lama 100%, karena itu adalah "hukum manusia" (seperti yang dikutip Seseorang).

    tapi kk kayaknya udah advance nih soal alkitab, boleh sekalian tanya2 ga :P?

    Kita berasumsi dalam pandangan nasrani, bahwa yang satu2nya 100% benar adalah Yesus (Nabi Isa).

    Kita tentu tahu cerita perwira Romawi yang minta hamba laki2nya disembuhkan Yesus, dan Yesus menyembuhkan hamba laki2nya karena iman si perwira Romawi tsb. (yang bahkan bilang Yesus ga perlu datang ke rumahnya, cukup bersabda saja agar ia sembuh).

    Menurut beberapa sumber, pemakaian bahasa "hamba laki2" itu merajuk pada pasangan homosexual si perwira tsb. yang berarti Yesus tidak membedakan pasangan homosexual tsb. dengan orang2 lain yang layak disembuhkan.

    Bagaimana kebenarannya?

    (Ngomong2 soal "koite" makanya bahasa kerennya hubungan sexual di biologi itu ber"koitus" ya.. :P)
    Last edited by KingB00ker; 14-01-12 at 13:33.

  12. #40
    BebeghTempoer's Avatar
    Join Date
    Apr 2009
    Location
    Dalaran University
    Posts
    1,215
    Points
    1,408.30
    Thanks: 43 / 125 / 85

    Default

    Quote Originally Posted by MJC View Post
    sadar klamin plsss..

    klo gtu ma dunia rusak coy..

    gnian dibela'in ? ehemmm..

    kimpoi kimpoi jg akal sehat dunk..

    ni lama lama ama binatang kimpoinya...

    normal kgk seh? apa bedanya ama orang gila?

    mau anak lu cowok di kimpoi ma cowok?
    mau jdi apa ini dunia..

    hayooo.. katakan tidak untuk manusia stresss...

    ble lah dukung mreka pny hak.. tpi jgn dukung perilaku bodoh mreka

    pa lagi pe bisa kimpoi..

    blm tau yaa perilaku sesama jenis sering jdi korban pembunuhan terutama di indo?

    blm pernah lihat ******* ngamuk sambil bawa sandal atau spatu?

    makin gag normal manusia, maka tingkat emosi jauh lebih tinggi & sensitif (damage nya critikal x10)

    bayangin aja klo dah kimpoi selingkuh, bacok-bacok'an... kacau dah dunia ini..

    apa mau dunia jdi makin ke arah "Sodom and Gomorrah"

    baca baik baik apa yg terjadi pada masa soddom and gomorrah

    jangan ikut mendukung perilaku pada thread ini, kcuali anda sudah tidak normal lagi

    *tidak ada mksd untuk offence, tpi menyadarkan user skalian untuk sadar sesadar sadarrnyaaaaa..
    di sini kagak ada yang membela perbuatan, tapi membela hak dan persamaan derajat sebagai manusia.
    apa yang terjadi kalo seandainya anak gw **** dan menikah dengan **** lagi? silahkan baca siggy gw.

    berbicara tentang "*******" harap bedakan yang namanya transgender dengan homoseksual. tidak semua homoseksual adalah transgender.

    berbicara soal sodom dan gomorah, lol, gw gak percaya dongeng macem gituan. toh eropa yang katanya "orang2 beriman" adalah negeri terkutuk, liberal, dan doyan seks bebas malah adem ayem dari bencana. coba liat aceh, baru ngegundulin anak2 punk aja langsung dapet gempa (oke, gak ada relevansinya emg soal bencana dengan perilaku manusia)

    blm tau yaa perilaku sesama jenis sering jdi korban pembunuhan terutama di indo?

    blm pernah lihat ******* ngamuk sambil bawa sandal atau spatu?

    bayangin aja klo dah kimpoi selingkuh, bacok-bacok'an... kacau dah dunia ini..
    belum pernah liat memangnya korban karena heteroseksual?

    belum pernah liat ababil bawa2 geng motor cuma gara2 masalah cewe?

    sekarang gw tanya, dari mana lu dapet patokan "normal" untuk manusia? karena mayoritas adalah hetero begitu? selamat ber-argumentum ad populum ria. lu bilang orang gila gak normal? gimana dengan penderita autis? down sindrom? mau lu bilang ga normal juga? dih kok orang2 di negara gw sendiri jadi fasis gini sih... tar lama2 orang kena pilek juga dibilang gak normal.


    @lunar

    lha ini malah main2 pura2 jadi paulus. inilah kenapa gw males kalo diskusi bawa2 ayat yang serba multitafsir.

    seinget gw adalah, thread2 di sini Free, murni diskusi yang bersangkutan dengan topik. gw takut kalo ntar gw kelepasan ngucap "emang lo yakin kitab suci lo dari Tuhan, bukan dari Iblis ato buatan manusia?", yang gw cukup yakin bakal sulit dijawab.
    Man is condemned to be free.

    ~Jean-Paul Sartre~

  13. #41
    MJC's Avatar
    Join Date
    May 2010
    Location
    • ΡΞRF℮C†°w◕RLÐ • Status: HIKIKOMORI (ひきこもり
    Posts
    3,371
    Points
    674.77
    Thanks: 299 / 344 / 185

    Default

    ini thread lama lama jdi bilik perkimpoan bnyk bgd pendukung perkimpoan

    jgn dikotbahin dah, yang gag trima nti mlh bikin facebook dukungan seribu manuk..

    kaburrrr...

    NB: buat yg mrasa dirinya gag normal jgn offense saya.. jijik liat debat'an orang stress...
    Las† b܆ n◕† leas†.. Ð P®ac†ice MaҜes PΞ®FΞ©



  14. #42
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    Quote Originally Posted by KingB00ker View Post
    @LunarCrusade
    to be honest, gw ngerasa Paulus bukan manusia sempurna (tapi sangat layak dihormati), dan mungkin di beberapa ajarannya ada yang salah

    dan saya ga percaya perjanjian lama 100%, karena itu adalah "hukum manusia" (seperti yang dikutip Seseorang).

    tapi kk kayaknya udah advance nih soal alkitab, boleh sekalian tanya2 ga :P?

    Kita berasumsi dalam pandangan nasrani, bahwa yang satu2nya 100% benar adalah Yesus (Nabi Isa).

    Kita tentu tahu cerita perwira Romawi yang minta hamba laki2nya disembuhkan Yesus, dan Yesus menyembuhkan hamba laki2nya karena iman si perwira Romawi tsb. (yang bahkan bilang Yesus ga perlu datang ke rumahnya, cukup bersabda saja agar ia sembuh).

    Menurut beberapa sumber, pemakaian bahasa "hamba laki2" itu merajuk pada pasangan homosexual si perwira tsb. yang berarti Yesus tidak membedakan pasangan homosexual tsb. dengan orang2 lain yang layak disembuhkan.

    Bagaimana kebenarannya?

    (Ngomong2 soal "koite" makanya bahasa kerennya hubungan sexual di biologi itu ber"koitus" ya.. :P)
    itu sih asalnya dr bahasa Latin, "coitus" apaan ene kok jadi ngomongin itu ituan AOSKAOSKAOSKAOSK



    Kalo perkara yg hamba centurion itu (Greek: Hekatonarchos <<< wuanjer keren amat), kan adanya di 2 injil: Matius 8 sama Lukas 7

    Spoiler untuk biar ga panjang :

    Di Matius 8, dipakenya kata "pais (παῖς) " aja,
    sementara
    Lukas 7 pake kata "doulos (δοῦλος)" dan jg "pais (παῖς)" di 2 ayat berbeda (ayat 2-3;10 utk "doulos", dan 7 utk "pais")


    "doulos" itu artinya "pelayan", bisa cowok bisa cewek
    TAPI...
    "pais" artinya "slave boy", "budak shota cowok yg masi di bawah umur" (bisa dibaca dlm konteks seksual dan juga non-seksual)


    Sekilas mengandung unsur homoseksual utk anak di bawah umur...eh?


    Sayangnya TIDAK !!

    Karena eh karena...
    Kata "pais" TIDAK HANYA digunakan di ayat tsb, tapi juga di Lukas 15:26 -- yg udah kita sama" tau,
    Cerita anak bungsu yg kabur dari rumah, minta jatah warisan, pergi entah kemana foya foya, terus uda bangkrut balik lagi, dst dkk dll dsb

    Di sini, yg digunakan adalah bentuk "paidon (παίδων)" -- di situ dibilang "salah seorang hamba"

    Yesus menceritakan perumpamaan tsb, tentu saja, dengan menggunakan LATAR KULTURAL YAHUDI (yang ANTI-****)
    Ngga mungkin Dia menceritakan perumpamaan pada masyarakat yang anti-****, malah pake istilah berbau homoseksual



    Terus kenapa dipake bahasa yang "ambigu dan meragukan" seperti itu?

    Yesus jelaslah bercerita dgn bahasa Armaic, bahasa yang digunakan orang" Israel waktu itu sbg bahasa sehari-hari
    Selain Greek sbg lingua franca masyarakat Yunani, Asia Minor, dan mungkin sampe perbatasan dgn Parthian Empire

    Nah,
    Kemungkinan besar (pemikiran pribadi aja),
    Penulis kitab injil" sinoptik ini entah Matius Markus Lukas atau siapapun dia, sekedar pake kata yg mepet mepet nyerempet dgn kata "hamba/pelayan" yang diucapkan Yesus dlm bahasa Aramaic, dan yang ada ya cuman "pais" itu...

    Soalnya dlm masyarakat Yahudi, ada hukum anti-homoseksual tadi...dan aneh rasanya klo pelayannya digunakan untuk itu ituan
    Jadi "hamba/pelayan" di sini konotasinya beda dgn yg Yunani/Romawi punya



    Pendapat aja kok, kalo emang berbeda pendapat ya gapapa



    Hah tanya" Alkitab...masi cupu gini gw hikmat saya belum 10x lipat hikmat orang Babylon kaks /disambitpatungdewamarduk

    Yg laen"nya ga kujawab...uda keluar konteks

    Quote Originally Posted by BebeghTempoer View Post


    @lunar

    lha ini malah main2 pura2 jadi paulus. inilah kenapa gw males kalo diskusi bawa2 ayat yang serba multitafsir.

    seinget gw adalah, thread2 di sini Free, murni diskusi yang bersangkutan dengan topik. gw takut kalo ntar gw kelepasan ngucap "emang lo yakin kitab suci lo dari Tuhan, bukan dari Iblis ato buatan manusia?", yang gw cukup yakin bakal sulit dijawab.
    kan dikasihnya argumen pake ayat Alkitab, jadi gapapa dong klo kukasih argumen berdasarkan paradigma kekristenan juga? (kalo ga dikasih ayat"an tadi aku juga ga akan komen apa" kok )
    toh ga offending temen" dr kepercayaan lain dan gak OOT, masih berhubungan dgn topik, dimana ayat" itu dipake buat ngedukung homoseksualitas, padahal ternyata...? diteliti lagi, nggak tuh

    makanya ga mau kusinggung yg source dr Quran itu, soalnya emang ga ngerti apa" dan di luar domain saya untuk menjawab...


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  15. #43
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    sebetulnya ini ide yang sangat bagus,

    karena.....

    kalau para **** dan lesbian kawin, mereka ga akan punya anak langsung yang berarti penambahan jumlah kelahiran di dunia lebih terkontrol,
    yang berakibat penggunaan bahan bakar minyak dan gas menjadi lebih sedikit,
    alhasil perekonomian pun lebih stabil mengurus sedikit penduduk
    daripada penduduk makin banyak tapi ga ada lapangan pekerjaan yang stabil.

    dan bagaimana kalau semua orang jadi gay/lesbian? manusia punah donk?

    gak akan tenang aja.
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  16. #44
    KingB00ker's Avatar
    Join Date
    Jan 2007
    Posts
    622
    Points
    783.40
    Thanks: 35 / 22 / 17

    Default

    Quote Originally Posted by BebeghTempoer View Post
    di sini kagak ada yang membela perbuatan, tapi membela hak dan persamaan derajat sebagai manusia.
    apa yang terjadi kalo seandainya anak gw **** dan menikah dengan **** lagi? silahkan baca siggy gw.

    berbicara tentang "*******" harap bedakan yang namanya transgender dengan homoseksual. tidak semua homoseksual adalah transgender.

    berbicara soal sodom dan gomorah, lol, gw gak percaya dongeng macem gituan. toh eropa yang katanya "orang2 beriman" adalah negeri terkutuk, liberal, dan doyan seks bebas malah adem ayem dari bencana. coba liat aceh, baru ngegundulin anak2 punk aja langsung dapet gempa (oke, gak ada relevansinya emg soal bencana dengan perilaku manusia)



    belum pernah liat memangnya korban karena heteroseksual?

    belum pernah liat ababil bawa2 geng motor cuma gara2 masalah cewe?

    sekarang gw tanya, dari mana lu dapet patokan "normal" untuk manusia? karena mayoritas adalah hetero begitu? selamat ber-argumentum ad populum ria. lu bilang orang gila gak normal? gimana dengan penderita autis? down sindrom? mau lu bilang ga normal juga? dih kok orang2 di negara gw sendiri jadi fasis gini sih... tar lama2 orang kena pilek juga dibilang gak normal.


    @lunar

    lha ini malah main2 pura2 jadi paulus. inilah kenapa gw males kalo diskusi bawa2 ayat yang serba multitafsir.

    seinget gw adalah, thread2 di sini Free, murni diskusi yang bersangkutan dengan topik. gw takut kalo ntar gw kelepasan ngucap "emang lo yakin kitab suci lo dari Tuhan, bukan dari Iblis ato buatan manusia?", yang gw cukup yakin bakal sulit dijawab.
    Nyantai kk :P. Ini kita lagi "religiously speaking", dan tentunya argumen kita ga punya dampak terhadap orang2 yang di luar kepercayaan kita.

    Tentang hubungan perilaku jelek dengan bencana, rationally speaking dan religiously speaking, saya 100% tidak percaya.
    (kalau yang kena AIDS itu orang jahat semua, baru saya percaya)

    ini thread lama lama jdi bilik perkimpoan bnyk bgd pendukung perkimpoan

    jgn dikotbahin dah, yang gag trima nti mlh bikin facebook dukungan seribu manuk..

    kaburrrr...

    NB: buat yg mrasa dirinya gag normal jgn offense saya.. jijik liat debat'an orang stress...
    *trolling mode on*
    Grammatically speaking, harusnya offend bukan offense. Dan lagipula saya orang normal, boleh donk "offense" kk :P.
    *trolling mode off*

    Lah ini orang baca sepotong2. Udah dibilang saya bukan mendukung perkimpoan, cuma mendukung kebebasan.
    (gw jg kalau bayangin setengah jijik, tapi menurut gw itu hak mereka)

    itu sih asalnya dr bahasa Latin, "coitus" apaan ene kok jadi ngomongin itu ituan AOSKAOSKAOSKAOSK
    Ya kan Yunani sebelum Latin, siapa tau masih 1/2 nyambung :P.

    Kalo perkara yg hamba centurion itu (Greek: Hekatonarchos <<< wuanjer keren amat), kan adanya di 2 injil: Matius 8 sama Lukas 7... dan penjelasan lanjutannya.....
    Iya, saya pernah baca counter-argument ini. Tapi dalam artikel yang saya baca itu, dia mengcounter counter-argument ini menggunakan faktor2 lain. Jadi ini memang membingungkan, dan kembali ke si penganut kepercayaan masing2.

    sebetulnya ini ide yang sangat bagus,

    karena.....

    kalau para **** dan lesbian kawin, mereka ga akan punya anak langsung yang berarti penambahan jumlah kelahiran di dunia lebih terkontrol,
    yang berakibat penggunaan bahan bakar minyak dan gas menjadi lebih sedikit,
    alhasil perekonomian pun lebih stabil mengurus sedikit penduduk
    daripada penduduk makin banyak tapi ga ada lapangan pekerjaan yang stabil.

    dan bagaimana kalau semua orang jadi gay/lesbian? manusia punah donk?

    gak akan tenang aja.
    Lumayan kan, menambah jumlah pengurus anak2 terlantar :P.

  17. #45
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    Quote Originally Posted by KingB00ker View Post
    Iya, saya pernah baca counter-argument ini. Tapi dalam artikel yang saya baca itu, dia mengcounter counter-argument ini menggunakan faktor2 lain. Jadi ini memang membingungkan, dan kembali ke si penganut kepercayaan masing2.

    Yg ttg aturan kaisar Augustus yg ngelarang tentara Romawi sampe pangkat centurion untuk nikah itu ya? Yg baru diapus pas jamannya Severus 200 taun kemudian?

    Apa laen lagi?

    Coba liat dong artikelnya...jadi penasaran juga gw


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

Page 3 of 4 FirstFirst 1234 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •