Gua setuju ama mugen.
Gini Dav, kerjaan lu dah cape2 translate ini mang patut dihargai banget, cuma kalo bole gua berpendapat, dalam nerjemahin suatu tulisan dari bahasa asing, kita harus konsisten, dan ada asas2 yg sebaiknya ga ditabrak. Yang terutama gua sorotin di sini adalah masalah
nama, (orang/benda/tempat/kejadian) tidak semestinya suatu nama (apalagi yg sudah jadi pengetahuan umum) diterjemahkan juga, karena nama itu sesuatu yang unik dan akan hilang ciri khas nya, hilang kedalaman makna nya kalo diterjemahkan.
The Lich King --> ini nama sudah jadi common knowledge, sudah jadi ikon, bahkan trademark dari game ybs. sendiri. Frasa kata benda "The Lich King" ini sudah berangsur2 punya makna secara terminologis juga, maksud gua, kalo fans game2 blizzard denger frasa "The Lich King", otomatis dia orang akan mengurai makna frasa tersebut dalam benaknya misalnya "Oh itu Arthas", "Oh itu taktik panjang dari Ner'zhul", "Oh itu berkaitan dengan WoW expansion 2", dll. dll. Tapi coba jika dia orang dengernya "Sang Raja Lich"... kayaknya maknanya jadi kosong (kalo gua langsung kebayangnya "Oh itu terjemahan versi Davion" ahahahah:P ), jadi kalo pendapat gua, agak kurang pas kalo dirubah2.
Conto2 kasarnya gini: Ada orang bule namanya David Brown, terus dia datang ke melayu sini, apa lantas kita panggil dia Daud Coklat?
Di thread lu yg lama juga ada bbrp tapi gw ga inget kecuali "
Sunwell", kenapa harus diterjemahin jadi "mata air matahari"? Apa arek2 Surabaya ga keberatan kalo nama kota nya diganti ama orang bule jadi "Shark-Crocodile?" (Suro:Hiu, Boyo:Buaya).
Kecuali lu berkeras mau bikin terjemahan bebas, gamasalah juga sih, tapi ya itu, lu mesti konsisten: ga ada sepotong pun istilah bahasa asing yg kebawa masuk, jadi dari judulnya aja udah mesti ditranslate juga, ga pake 'The Wrath of the Lich King', tapi cara ini bakal lebih ruwet, satu contoh: lu bakal sulit nemu padanan arti "Lich" yang enak ditulis enak dibaca kan?
Gitu aja pendapat gua, tolong ditanggapi sbg kritik yg membangun

Share This Thread