
Originally Posted by
CrL-bLaCk-
" Titi, ada apa sih ? " kata Johan marah pada isterinya, " Tiga puluh tahun kita tidak ke Diskotek, rasanya kita tidak kurang suatu apa, kan ? "
" Justru itulah. Hari ini Ulang Tahun Perkawinan Kita. Kita harus ke sana ? " teriak Titi tak mau kalah.
Mereka memasuki ruangan Diskotek. Penjaga itu menyambut Johan dengan hormat.
" Selamat malam, Tuan Johan. Dua tiket seperti biasanya ? "
Titi memandang suaminya dengan heran. Setelah duduk, pelayan langsung menghampiri meja mereka.
" Selamat malam, Tuan Johan. Hidangannya sama seperti biasanya ? "
Titi menggertakkan gigi. Tengah malam muncul pembawa acara.
" Saudra-saudara . . . . . . selamat datang. Acara akan di mulai dengan tari bugil. Siapa malam ini yang buka celana ? "
" Bung Johan ! Bung Johan ! " teriak hadirin.
" Brengsek kamu ! Sontoloyo kamu ! " jerit Titi sambil menghujani suaminya dengan pukulan.
Johan tak sadar, tahu-tahu ia sudah berada di dalam taksi.
" Jangan harap kau bisa keluyuran kesana lagi ! " teriak Titi sambil meneruskan pukulannya.
Tiba-tiba pengemudi taksi menoleh sambil tersenyum : " Bung Johan, rasanya baru malam ini saya lihat perempuan model begini di samping Anda. "
Share This Thread