Page 2 of 4 FirstFirst 1234 LastLast
Results 16 to 30 of 59
http://idgs.in/103301
  1. #16
    -trifena-'s Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    Pontianak
    Posts
    390
    Points
    1,361.90
    Thanks: 0 / 5 / 4

    Default

    Salah satu kendala pertumbuhan ekonomi yg maksimal memang karena perbankan kita kurang liquid karena di porak porandakan krismon.
    asumsi yang salah, sekarang semua perbankan harus memenuhi kriteria tsb diatas dengan maksimal CAR sebesar 8 %
    Likuiditas suatu perbankan akan menjadi sorotan Bank Sentral secara umum. Jadi intinya hampir sangat signifikan sekali jika ada bank yang kurang Liquid, itu hanya asumsi yang timbul akbita penjaminan dari dari LPS sebesar 100.000.000 dari dana yg di simpan

    Perbankan harus membangun liquiditasnya kembali, cuman kita optimis dengan regulasi perbankan yg semakin fokus ke manajemen resiko yg sehat, conservative tapi juga ekspansif dalam menyalurkan kredit dalam beberapa tahun ini.
    lisensi untuk seorang analis atau pelaku perbankan atau pihak manajemen yang berkompeten harus berlisensi standar Bank Indonesia yaitu sebagai contoh yang dilakukan BSMR ( Badan Sertifikasi Manajemen Resiko )
    Banyak sekali dampak dari resiko itu, hal yang dilakukan pasti mengandung resiko tinggal kita sebagai pemain untuk meminimalis resiko itu sendiri

    Produk berhasilnya adalah BRI yang barusan masuk fortune 500..Mudah2an dengan pertumbuhan ekonomi yg bagus, inflasi, suku bunga dan mata uang yg STABIL akan ditopang dengan PERMODALAN yang yahud dari perbankan untuk menggenjot ekonomi Indonesia..
    hampir semua perbankan seperti yang anda sebutkan tidak terkecuali dan perbankan sendiri bukan alat untuk mengenjot ekonomi indonesia akan tetapi kita sebagai pelaku bisnislah yang bisa menaikan tingkat perekonomian kita

    One thing is for sure, pemerintah telah berhasil merestrukturisasi fundamental ekonomi nasional dan perbankan dengan baik.
    ini lah langkah kongkrit yang dilakukan pemerintah untuk menopang permodalan usaha bisnis apalagi dari golongan menengah

  2. Hot Ad
  3. #17
    Menara_Jakarta's Avatar
    Join Date
    Aug 2008
    Location
    Menara Jakarta
    Posts
    1,890
    Points
    2,829.71
    Thanks: 0 / 7 / 7

    Default

    Ini perkataan salah satu profesor, "US State and Constitution is weak, it has never resolve domestic issues nor economic improvements, it only have power accross sea".

    Persamaan antara politik Indonesia dengan Amerika Serikat: weak state, tidak dapat membenarkan isu-isu domestik atau ekonomi. Salah satu alasan karena kekuatan politik dibagi ke beberapa institusi, sehingga tidak ada instruksi dan kesepakatan yg direk, semua mempunyai interest, sama seperti di AS.

    Proses politik kita nanti akan menuju ke two party sistem seperti di inggris, di inggris banyak partai, tetapi yang mayoritas ada 2. Di indonesia sudah diprediksikan Golkar vs. PDI-P. Sehingga apa, institusi negara kita lbih stabil, 20 tahun kedepan, politik mulai stabil, dan kepemimpinan dapat dirasakan
    Quote of the week:

    "Indonesia is on the move, get on board." — Forbes Asia
    "The optimist proclaims that we live in the best of all possible worlds; and the pessimist fears this is true." James Branch Cabell

    Vote for Komodo National Park:
    http://www.new7wonders.com/nature/en/vote_on_nominees/

  4. #18
    Andaman_Nikobar's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Posts
    297
    Points
    489.80
    Thanks: 0 / 5 / 3

    Default

    Indonesia is more weather to withstand global crisis compare to other countries

    JAKARTA - PAINFUL reforms launched amid the maelstrom of the 1997-1998 Asian economic downturn have put the region in good shape to weather the much deeper crisis now gripping global markets, economists said.
    Indonesia, South Korea and Thailand were at the centre of the storm a decade ago when high debts, low reserves, poor regulation and currency speculation triggered economic 'contagion' that spread from Jakarta to Moscow.

    The International Monetary Fund (IMF) threw lifelines worth US$58 billion (S$86 billion) to Seoul, US$43 billion to Jakarta and US$17 billion to Bangkok in return for far-reaching reform as the three 'Asian tigers' teetered near bankruptcy.

    How times have changed.

    Now it's the United States and Europe which are leading the plunge with some of the world's most respected investment banks collapsing under the weight of trillions of dollars in bad debts.

    'Astonishing events have unfolded over the past few weeks. I mean, who would have thought that the American investment banking system would have basically disappeared? It's amazing,' said IMF representative to Indonesia, Milan Zavadjil.

    Economists said the turmoil of 2008 was very different to the banking and currency crisis that spread through Asia a decade earlier, but there were also similarities such as mountains of bad debt and weak government oversight.

    In contrast to 1997, most Asian economies would ride out the current storm with relative ease, they said.

    However, countries which export heavily to the United States and Europe, such as Singapore, the Philippines and Hong Kong, may be exceptions.

    'Indonesia is deleveraged, this is the point. The government has a low debt level by international standards, Mr Zavadjil said, adding that domestic consumption would continue to fuel growth.

    'The consumers have been borrowing for cars and motorcycles but it's nothing like the developed countries. Basically I think the fundamentals are very strong and it's in good shape to weather this turmoil compared to other countries.'

    http://news.id.msn.com/regional/arti...mentid=1731106

    semoga benar

  5. #19
    Andaman_Nikobar's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Posts
    297
    Points
    489.80
    Thanks: 0 / 5 / 3

    Default

    the current global crisis doesn't affect indonesia at all, this news shows that the percentage of indonesians buying toyota cars increased by 42% compare to last year while other countries are tumbling down and having a decrease in their car sales

    Penjualan Toyota di Indonesia Melonjak 42 Persen

    Jakarta (ANTARA News) - Penjualan mobil Toyota di Indonesia melonjak 42 persen pada periode Januari-September 2008 menjadi 151.131 unit, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 109.242 unit.

    Siaran pers PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota di Indonesia, yang diterima ANTARA, di Jakarta, Kamis, menyebutkan pada September 2008 total penjualan mobil Toyota di Indonesia mencapai 17.067 unit atau naik 24,5 persen dibandingkan September 2007 yang mencapai 13.731 unit.

    Namun penjualan pada September 2008 tersebut turun 9,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 18.802 unit, menyusul libur menjelang Idul Fitri yang membuat pendeknya hari kerja pada September.

    Pada Januari- September 2008 mobil TAM masih didominasi oleh segmen non komersial baik kendaraan serba guna (MPV) maupun sport (SUV) yang mencapai 140.962 unit. Jumlah tersebut naik 36,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 103.365 unit.

    Pada segmen non komersial penjualan tertinggi TAM didominasi MPV kecil Toyota Avanza yang penjualannya telah mencapai 60.104 atau naik 25,5 persen dibandingkan Januari-September 2007 yang mencapai 47.902 unit. Namun pertumbuhan tertinggi dialami hatchback Toyota Yaris yang naik 42,7 persen menjadi 9.213 unit dari periode sebelumnya 6.458 unit.

    Pertumbuhan penjualan TAM tertinggi pada periode tersebut terjadi di segmen komersial, walaupun dari sisi volume penjualan tidak terlalu besar dibandingkan segmen non komersial dan sedan. Pada Januari-September 2008 penjualan kendaraan komersial mencapai 14.169 unit atau naik 141 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5.877 persen.

    Pada periode tersebut penjualan truk Toyota Dyna (2 ton) mencapai 9.522 unit atau naik 133 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 4.086 persen. Sedangkan pick up Toyota Hilux naik 159 persen menjadi 4.647 unit .

    Pertumbuhan penjualan TAM yang tinggi juga dialami segmen sedan, sebesar 75,4 persen. Pada Januari-September 2008 penjualan sedan Toyota mencapai 13,380 unit dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 7.627 unit.

    Pada segmen sedan TAM memasarkan sedan mini Toyota Vios dan Limo (nama lain Vios untuk segmen taksi), sedan kecil Toyota Corolla, sedan medium Camry dan Prius, serta sedan mewah Lexus dan Toyota Crown. Penjualan sedan Toyota tertinggi di kelas sedan mini (Vios dan Limo) yang mencapai 8.145 unit atau naik 50,7 persen.

    Pada Januari-September 2008 Toyota memimpin pasar mobil di Indonesia dengan penguasaan pasar sekitar 33. "Pencapaian itu mengukuhkan Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif nasional. Kami tetap optimis menghadapi pasar mobil ke depan meskipun tantangannya semakin banyak," ujar Presdir TAM Johnny Darmawan. (*)

    http://www.imq21.com/imq_xt/index.ph...sgNDIgUGVyc2Vu

  6. #20
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by 3agl3one View Post
    Nice solution bro...
    Salut anda bisa merangkum Ide2 yg ada dlm pikiran menjadi tulisan seperti ini
    jujur gw sering mencoba menuliskan ide2 yang terlintas dipikiran gw, tapi sulit


    Oh ya, selain di Indogamers, diforum2 lain anda juga mengemukakan pendapat ini?
    kemudian, bisakah saya mengcopy-paste tulisan anda tentang debat ekonomi?
    gw mau kasih baca om gw...

    @luna
    kebijakan itu hanya dilakukan oleh bank swasta (CMIIW)
    yang dibutuhkan disini pemerintah melalui BI untuk menerapkan hal tsb. dan bunganya jgn terlalu gila2an

    Loan interest rate 16% - Savings interest rate 6% = 10%

    Masak bank nguntungin dr rakyat 10%... itu ngambil untung kebanyakan mah...

    Untung nya ada saluran dana kotor dari penjualan narkoba, senjata, dll yg di channel ke investasi property & real estate di Jakarta. Ooops
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  7. #21
    Wr-10's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Posts
    46
    Points
    54.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    hmm bukannya emang krismon itu gara2 spekulan George Soros?

  8. #22
    jkt-Black_Devil's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Posts
    250
    Points
    344.20
    Thanks: 0 / 3 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by Wr-10 View Post
    hmm bukannya emang krismon itu gara2 spekulan George Soros?
    Kan udah dijelasin, mungkin tapi belum pasti. Yang pasti ya sesuai yang udah dikatakan doos.

  9. #23
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by jkt-Black_Devil View Post
    Kan udah dijelasin, mungkin tapi belum pasti. Yang pasti ya sesuai yang udah dikatakan doos.
    Benar sekali, kita harus belajar dari sejarah yang melebihi jaman revolusi sejak kejayaan Majapahit, bahwa setiap kegagalaan kepemerintahan Indonesia disebabkan oleh konflik internal dan misi negara yang tidak sesuai dengan struktur sosial negri tersebut.

    Bila kita perbandingkan antara kepemerintahan jaman dahulu dan jaman sekarang, keadaan saat ini seratus percent lebih baik.

    Professor saya yang berasal dari India mengatakan,

    "Indonesia's economy can sky rocket India if it were to complete its economic reconstruction."

    Dia menyetujui teori saya bahwa policy perbankan kita perlu dijadikan linen terhadap investor domestik.
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  10. #24
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    Quote Originally Posted by DoOs_101 View Post
    Benar sekali, kita harus belajar dari sejarah yang melebihi jaman revolusi sejak kejayaan Majapahit, bahwa setiap kegagalaan kepemerintahan Indonesia disebabkan oleh konflik internal dan misi negara yang tidak sesuai dengan struktur sosial negri tersebut.

    Bila kita perbandingkan antara kepemerintahan jaman dahulu dan jaman sekarang, keadaan saat ini seratus percent lebih baik.

    Professor saya yang berasal dari India mengatakan,

    "Indonesia's economy can sky rocket India if it were to complete its economic reconstruction."

    Dia menyetujui teori saya bahwa policy perbankan kita perlu dijadikan linen terhadap investor domestik.
    Setuju. Policy perbankan kita perlu dijadikan linen terhadap investor domestik, sayangnya sekarang BI malah menaikan BI Rate jadi 9.5 persen, dunia usaha menjerit.

    BTW siggynya keren

    "I am willing to bet a billion dollar, that you're really a rich man." ~2030

    "Tommorow is bright, look to the sunshine, and you can see a laughing man." ~2009

    "Uncle Sam nods, what on earth is going on in Asia!?" ~2015

  11. #25

    Join Date
    Sep 2008
    Posts
    85
    Points
    95.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Semua dalam Posisi Memegang Benang

    TERLALU banyak pertanyaan seperti ini: Di saat Amerika Serikat dilanda krisis yang hebat seperti ini, mengapa dolarnya justru menguat? Mengapa harga emas justru merosot? Bukankah dalam suasana krisis mestinya harga emas naik?

    Jawabnya tidak tunggal, tapi yang utama hanya satu: terlalu banyak orang di banyak negara yang membutuhkan dolar AS. Lembaga-lembaga keuangan raksasa yang dulu selalu meminjamkan uang dalam dolar AS, sekarang memerlukan dolar sebanyak yang bisa ditarik. Kalau dulu dolar mengalir dari AS ke seluruh dunia, kini semua dolar harus mengalir balik ke AS untuk menutup lubang menganga yang sangat besar akibat krisis itu.

    Masih ada tambahan lagi: di AS banyak perusahaan atau aset yang dijual dengan harga murah. Akibatnya, orang kaya dari seluruh dunia juga banyak yang tergiur untuk membeli aset itu. Tentu mereka membutuhkan dolar AS. Perusahaan (saham) AS yang di luar negeri juga banyak yang dijual. Pembelinya juga perlu dolar. Perusahaan-perusahaan yang punya pinjaman dolar diminta membayar sebelum jatuh tempo. Kalau tidak bisa bayar, perusahaan itu disita untuk dijual. Juga pakai dolar. Apakah bisa menarik kredit sebelum jatuh tempo? Bisa! Baca akad kreditnya. Pasti menyebutkan klausul seperti itu.

    Satu-satunya negara yang mata uangnya justru menguat terhadap dolar AS hanyalah Jepang. Ini karena fondasi ekonomi Jepang sangat kukuh. Uang cash-nya amat banyak dan dalam posisi aman. Bank-banknya punya sumber dana yang amat murah dan berjangka panjang. Penabung di Jepang hanya mendapat bunga 0,5% setahun.

    Sebagai negara yang maju berkat dibantu AS (setelah kalah perang dunia dulu), semestinya Jepang kini harus membantu AS. Jepang punya kemampuan untuk itu. Cadangan devisanya nyaris USD 1 triliun! (USD 950 miliar). Dana pensiunnya, lebih gila lagi: USD 1,5 triliun. Kekayaan sejumlah orang berduit di sana mencapai USD 15 triliun. Dana deposito di bank mencapai USD 8 triliun.

    Para ahli menyebutkan, dengan kemampuan itu Jepang bisa banyak berbuat. Toh, Jepang tidak mau melakukannya. Jepang harus memikirkan keselamatan negaranya dulu. Padahal, Jepang adalah kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia setelah AS. Padahal, Jepang tidak akan bisa seperti sekarang kalau dulu tidak dibantu AS. Undang-undang dasar Jepang saja yang membuatkan McArthur! Toh, dalam keadaan krisis seperti ini keselamatan diri sendiri dulu yang diutamakan.

    Maka, jangan harap kalau Indonesia nanti terkena krisis, ada negara lain yang mau membantu. Kini, semua negara menyelamatkan diri masing-masing. Tidak akan ada balas jasa sekalipun. Karena itu, mumpung krisis yang berat belum mengenai kita, Indonesia harus memupuk terus kemampuan keuangannya. Rencana menurunkan harga BBM benar-benar harus dihitung dulu kapan saatnya yang paling tepat.

    Sebenarnya krisis yang terjadi di AS menjadi lebih gawat, antara lain, juga karena hilangnya rasa percaya diri. Rasa konfiden itu mudah hilang kalau kita tidak punya cukup uang. Kian besar dana yang dimiliki negara, kian besar konfiden itu. Penyelenggara negara saat ini tidak boleh kehilangan konfiden hanya karena tekanan politik.

    Sebenarnya bukan tidak ada keinginan Jepang untuk membantu AS. Seorang tokoh politik di sana, Kotaro Tamura, bahkan sampai jengkel karena inisiatifnya untuk membantu AS tidak mendapat sambutan di dalam negeri. Tamura, seorang invesment banking yang kini menjadi anggota DPR dan mengetuai satu faksi dalam partai pemerintah, berpendapat, mestinya Jepang bisa menggunakan uang cash-nya yang begitu banyak untuk ikut menyembuhkan ekonomi dunia.

    "Ini sebenarnya kesempatan besar bagi Jepang," kata Tamura seperti dikutip media seluruh dunia. "Sekarang ini, di AS, semuanya murah. Seharusnya kita menggunakan dana kita untuk membeli semua itu," katanya. Dengan cara itu, kata Tamura, Jepang bisa memberikan sinyal yang baik bagi pulihnya ekonomi dunia. Apalagi, bantuan itu toh bukan pinjaman yang berisiko. Bantuan itu berupa kesediaan membeli aset-aset yang lagi dijual di AS.

    Beberapa perusahaan Jepang memang sudah membeli aset tersebut. Mitsubishi membeli sebagian saham Morgan Stanley sebesar USD 9 miliar, membeli Union BanCal di San Fransisco sebesar USD 3,5 miliar, dan membeli Aberdeen Asset Management sebesar USD 190 juta. Tapi, itu dianggap belum ada artinya.

    Kalau Jepang bisa membeli sebanyak mungkin aset murah di AS, kata Tamura, dalam 10 tahun mendatang Jepang akan menikmati hasilnya: hasil ekonomi dan hasil politik. Toh seruan Tamura itu tidak ada yang menggubris. Tamura yang baru 45 tahun dan yang dikenal suka berpakaian elegan (jarang politisi Jepang yang berani memakai pakaian yang mahal seperti dia) menjadi sangat ketus.

    Bahkan, proposalnya agar Jepang membuat perusahaan negara seperti Temasek di Singapura juga ditolak. Padahal, selama ini dana-dana di Jepang itu hanya menghasilkan bunga yang sangat rendah: 0,5% setahun! Kalau dana itu diakumulasikan ke dalam satu usaha seperti Temasek, hasilnya bisa sampai 18% setahun.

    Jepang memang bangsa yang paling hati-hati terhadap sesuatu yang berisiko. Tingkatnya bukan lagi sekadar hati-hati, melainkan sudah "benci pada risiko". "Bahkan, risiko baik sekali pun," ujar Tamura. Mana ada orang yang memilih dapat bunga 0,5% daripada 18%. "Orang Jepang itu tidak tahu apa artinya laba," kata Tamura.

    Tapi, itulah memang Jepang. Mereka menilai bunga 0,5% tapi aman lebih baik daripada "bunga 18%" tapi ada risikonya. Kita memang kagum dengan langkah seperti Temasek, tapi kini kita juga perlu bertanya berapa kerugian Temasek akibat krisis ini.

    Demikian juga investasi Tiongkok di Blackstone yang mencapai USD 250 miliar dua tahun lalu, kira-kira juga sudah hilang setidaknya separonya. Ini berarti ada uang Rp 1.200 triliun yang tiba-tiba lenyap. Uang yang hilang sekejap itu sudah sama dengan seluruh APBN Indonesia!

    Bagaimana dengan sikap Tiongkok? Kita belum pernah mendengar inisiatif Tiongkok untuk menggunakan cadangan devisa terbesarnya di dunia itu untuk ikut menyelamatkan Amerika. Tiongkok pasti ingin menyelamatkan dirinya sendiri dulu. Rakyatnya begitu banyak. Pabriknya yang harus tutup jumlahnya bukan hanya ribuan. Tiongkok pasti akan menggunakan cadangan devisa, pertama-tama untuk dirinya sendiri.

    Apalagi Tiongkok pasti tahu bahwa meski terkena krisis, Amerika masihlah negara kaya. Saya sering menyebutkan dengan krisis ini status Amerika hanya turun dari "negara yang kaya raya" menjadi "negara yang kaya sekali". Kapitalisasi pasar modalnya masih lebih besar dibanding Jepang, Korea, Jerman, Tiongkok, Prancis, Inggris, dan Australia dijadikan satu! Kekuatan ekonomi Tiongkok yang sudah kita puji-puji itu baru sebesar ekonomi satu negara bagian California.

    Ibarat layang-layang, perusahaan-perusahaan di Indonesia kini masih dalam status terbang. Baru satu-dua yang oleng kehilangan angin. Tapi, semua pemilik perusahaan kini harus terus dalam posisi memegang benang sambil mata tetap terus mengawasi layang-layang masing-masing. Begitu kehilangan angin harus tahu apa yang harus dilakukan: tarik benangnya. Lengah sedikit, layang-layang itu bisa langsung nyungsep ke tanah. Mata tidak boleh berkedip. Jangan sampai, misalnya, ditinggal ke toilet sekalipun. Banyak yang mungkin menganggap ini berlebihan. Tapi, siapa yang beranggapan demikian, layang-layangnyalah yang akan nyungsep lebih dulu. (*)
    Link Berita : http://pontianakpost.com/index.php?m...detail&id=8737

    Komentar :
    Satu-satunya negara yang mata uangnya justru menguat terhadap dolar AS hanyalah Jepang. Ini karena fondasi ekonomi Jepang sangat kukuh. Uang cash-nya amat banyak dan dalam posisi aman. Bank-banknya punya sumber dana yang amat murah dan berjangka panjang. Penabung di Jepang hanya mendapat bunga 0,5% setahun.
    Jepang melakukan ini mungkin tingkat penggunaan uang lebih banyak daripada penginvestasi modal, jadi dengan bunga 0,5 % saja perbankan di jepang bisa maju, dan ini mungkin bisa dijadikan contoh oleh kita tentang rasa Nasionalisme terhadap negara
    Untung rugi adalah hal kecil yang penting negara maju
    Jika ini berlaku dengan indonesia??? Bagaimana KOmentar anda

  12. #26
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by rashiqah View Post
    Link Berita : http://pontianakpost.com/index.php?m...detail&id=8737

    Komentar :


    Jepang melakukan ini mungkin tingkat penggunaan uang lebih banyak daripada penginvestasi modal, jadi dengan bunga 0,5 % saja perbankan di jepang bisa maju, dan ini mungkin bisa dijadikan contoh oleh kita tentang rasa Nasionalisme terhadap negara
    Untung rugi adalah hal kecil yang penting negara maju
    Jika ini berlaku dengan indonesia??? Bagaimana KOmentar anda
    Kita juga mayoritas agama Islam.

    Bagaimana kalau kita menggunakan argumen bahwa istilah "making money out of money" itu melanggar prinsip agama Islam.

    Secara logika pun, apa guna nya kita membikin uang dari uang (alias interest bearing loans), apabila proses tersebut tidak menyebabkan produksi yang "nyata".

    Dan kalo dipikirin, berarti bank2 di Indonesia telah melakukan kejahataan sosial terhadap rakyat.
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  13. #27
    Antasari_Azhar's Avatar
    Join Date
    Sep 2008
    Location
    Kantor KPK dan Rumah Rhani
    Posts
    276
    Points
    422.00
    Thanks: 3 / 6 / 5

    Default

    Quote Originally Posted by DoOs_101 View Post
    Kita juga mayoritas agama Islam.

    Bagaimana kalau kita menggunakan argumen bahwa istilah "making money out of money" itu melanggar prinsip agama Islam.

    Secara logika pun, apa guna nya kita membikin uang dari uang (alias interest bearing loans), apabila proses tersebut tidak menyebabkan produksi yang "nyata".

    Dan kalo dipikirin, berarti bank2 di Indonesia telah melakukan kejahataan sosial terhadap rakyat.
    Bukan kejahatan sosial, tapi nyari duit tanpa mikirin negara. Terakhir BI Rate juga malah dinaikin ke 9.5%, lalu katanya mau diturunin lagi. Padahal kalo BI Rate rendah kan dunia usaha juga enak, dan wiraswasta bisa berkembang dengan pesat. Sudah saatnya BI berubah.

  14. #28
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by Antasari_Azhar View Post
    Bukan kejahatan sosial, tapi nyari duit tanpa mikirin negara. Terakhir BI Rate juga malah dinaikin ke 9.5%, lalu katanya mau diturunin lagi. Padahal kalo BI Rate rendah kan dunia usaha juga enak, dan wiraswasta bisa berkembang dengan pesat. Sudah saatnya BI berubah.
    Benar sekalih. Perbedaan nya besar sekali apabila BI rate dibawah 5%. Pasti bnyk sekali wiraswasta yg bisa maju, karena kebanyakan kgk punya akses kepada modal apabila tidak mempunyai koneksi international...
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  15. #29

    Join Date
    Sep 2008
    Posts
    85
    Points
    95.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Quote Originally Posted by DoOs_101 View Post
    Kita juga mayoritas agama Islam.

    Bagaimana kalau kita menggunakan argumen bahwa istilah "making money out of money" itu melanggar prinsip agama Islam.

    Secara logika pun, apa guna nya kita membikin uang dari uang (alias interest bearing loans), apabila proses tersebut tidak menyebabkan produksi yang "nyata".

    Dan kalo dipikirin, berarti bank2 di Indonesia telah melakukan kejahataan sosial terhadap rakyat.
    jika kita hanya memahami sisi bisnis perbankan seperti yang bro maksud itu mungkin ada benarnya, tapi jika kita telaah lebih dalam, banyak sekali peranan dalam perbankan itu sendiri dalam menjaga stabilitas ekonomi negara dan juga tidak sedikit yang menjadi menyebab kegoncangan dalam ekonomi negara

    Kita telaah lebih dalam kenapa bank itu ada?? Buat apa bank itu sebenarnya??? Apa kegunaan bank buat masyarakat dan negara???
    Saya rasa pertanyaan itu bisa menampik anggapan diatas.

    Quote Originally Posted by Antasari_Azhar View Post
    Bukan kejahatan sosial, tapi nyari duit tanpa mikirin negara. Terakhir BI Rate juga malah dinaikin ke 9.5%, lalu katanya mau diturunin lagi. Padahal kalo BI Rate rendah kan dunia usaha juga enak, dan wiraswasta bisa berkembang dengan pesat. Sudah saatnya BI berubah.

    Quote Originally Posted by DoOs_101 View Post
    Benar sekalih. Perbedaan nya besar sekali apabila BI rate dibawah 5%. Pasti bnyk sekali wiraswasta yg bisa maju, karena kebanyakan kgk punya akses kepada modal apabila tidak mempunyai koneksi international...
    BI rate itu sendiri tergantung dari Situasi pasar perbankan itu sendiri, jadi tinggi rendahnya BI rate tergantung suasana pasar transaksi keuangan itu sendiri
    Tinggi rendahnya BI rate juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya
    Sebagai contoh :
    BI rate yang rendah: Pemodal akan ramai2 lari ke investasi yang bisa memberikan keuntungan diatas BI rate dengan resiko yang sama, Jika ini terjadi?? Akan terjadi penurunan DPK secara besar dan untuk pengusaha kecil akan mengalami kesulitan permodalan karena pemodal lebih cendrung melarikan modal kepada perusahaan yang bisa memberikan keuntungan lebih
    Sisi Baiknya mungkin lebih kearah keringanan pembayaran dalam rangka pinjaman

    Untuk bi rate tinggi : Adalah kebalikan dari diatas, pemodal lebih cendrung bermain di bi rate dengan resiko yang relatif kecil dan dengan hasil yang maksimal, tapi dari sisi pengembangan bisnis usaha mikro akan mengalam kemandekan sedikit saja

  16. #30
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    Quote Originally Posted by rashiqah View Post
    Link Berita : http://pontianakpost.com/index.php?m...detail&id=7931

    Buat anda yang senang menginvetasikan uang agar lebih berhati2 lagi
    Dengan Modal yang sama besar
    1. Jika mendapat untung yang kecil biasanya diimbangi juga oleh resiko yang kecil
    2. Jika mendapat untung yang besar biasanya diimbangi oleh resiko yang besar juga, so! silakan menginvetasikan seperti kemauan anda
    teori si dahlan emang bagus.. tapi sayangnya ga semudah ngomong dalam melaksanakan.
    para2 profesor dan guru besar juga teori2nya ga kalah menarik dari ini.. tapi sayangnya ga ada gunanya teori mereka.

    Quote Originally Posted by DoOs_101 View Post
    Kita juga mayoritas agama Islam.

    Bagaimana kalau kita menggunakan argumen bahwa istilah "making money out of money" itu melanggar prinsip agama Islam.

    Secara logika pun, apa guna nya kita membikin uang dari uang (alias interest bearing loans), apabila proses tersebut tidak menyebabkan produksi yang "nyata".

    Dan kalo dipikirin, berarti bank2 di Indonesia telah melakukan kejahataan sosial terhadap rakyat.
    namanya bisnis, ga ada halal haram lah.. kl mikirin kek gitu kelamaan mendingan jadi karyaWan aja..
    semua bisnis jg klo diliat2 haram..
    ngomong jual rugi tapi tau2nya untung udah 200%
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

Page 2 of 4 FirstFirst 1234 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •